PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latsar CPNS 2021 wajib di ikuti oleh seluruh CPNS Kabupaten Sragen.
Sebagai peserta latsar CPNS kami di tugaskan untuk membuat penilaian
pelayanan terhadap Instansi masing masing.
B. Tujuan
Tujuan di susunnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang di
berikan oleh Ibu Bupati Sragen tentang pelayanan terhadap instansi
masing masing yaitu di Puskesmas Sukodono.
Selain itu penulis berharap di buatnya makalah ini bukan hanya untuk
tugas yang di berikan semata, akan tetapi bisa membantu meningkatkan
pelayanan rumah sakit.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian SWOT
2
dihadapioleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh
organisasi. Analisis terhadap peluang dan ancaman merupakan analisis
terhadap faktor-faktor yang berasal dari pihak luar perusahaan. Analisis
kekuatan dan kelemahan merupakan analisis terhadap faktor-faktor intern
perusahaan. Hasil analisis ekstern ini digabungkan dengan hasil analisis
intern untuk penentuan misi, visi dan tujuan organisasi. Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang
ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang
ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.
3
kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman.
Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan keempat faktor dimuka yang sebelumnya
telah dianalisa.
a. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan
kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan
perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini
dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan
tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan
kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.
b. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena
kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut
tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh
adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan
menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi
kelemahan agar dapatmemanfaatkan kesempatan.
c. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya.
Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang
dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman
perang harga.
d. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern,
strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit
tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang
terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada
usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan
kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat,dengan harapan
ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan
dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu
4
dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan
mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang
tepat.
C. Unsur–Unsur SWOT
5
c. Unsur Strength dan Opportunities merupakan faktor positif yang
bersifat menguntungkan bagi organisasi.
d. Unsur Weakness dan Threat merupakan faktor negatif yang bersifat
merugikan bagi organisasi. Untuk keberhasilan pekerjaan
perencanaan keempat unsur SWOT ini perlu dimiliki
D. Teknik SWOT
Teknik analisis SWOT dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu
6
E. Waktu yang Tepat Menggunakan SWOT
SWOT digunakan saat mengembangkan rencana strategis atau
perencanaan solusi untuk masalah. Namun SWOT baru dapat diaplikasikan
setelah menganalisis lingkungan eksternal dan internal.Cara
menggunakannya:
1. Analisis Internal Menguji kemampuan sistem tersebut. Ini dapat dilakukan
dengan menganalisis suatu sistem dengan kekuatan dan kelemahan .
2. Analisis Eksternal Melihat pada titik-titik utama dalam analisis dan
mengidentifikasi titik-titik yang menimbulkan peluang.Untuk sistem
tersebut, dan yang menimbulkan ancaman atau hambatan terhadap
kinerja. Untuk membangun analisis SWOT dan mengatur sebuah program
untuk perencanaan dan memeriksa situasi yang ada pada saat ini. Maka
perlu diketahui terlebih dahulu kekuatan dan kelemahannya. Bagaimana
kita bisa memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada,
dan apakah peluang eksternal dan internal dalam ancaman bidang yang
dipilih.
7
BAB III
ISI
B. Visi, Misi, Tata nilai, Motto, Budaya kerja dan Tujuan Puskesmas
1. Visi
“Bangkit bersama mewujudkan masyarakat Sukodono yang sehat dan
mandiri dalam bidang kesehatan.”
8
2. Misi
a. Menggerakkan pembangunan kesehatan dengan meningkatan
pelayanan yang bermutu , merata dan terjangkau;
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan kerja
sama lintas sektoral yang sinergis.
c. Membangun suasana kerja yang kondusif dan meningkatkan
sumberdaya manusia yang professional, sarana dan prasarana
yang lengkap serta administrasi yang tertib.
3. Tata Nilai
MANIS
a. Mau : Mau bekerja keras untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat
b. Antusias : Memiliki antusias yang tinggi dalam melaksanakan
tugas
c. Niat :Niat meberikan pelayanan terbaik kepada semua
pasien sehingga Puskesmas Sukodono menjadi
puskesmas yang terpercaya.
d. Ikhlas : Semua tugas pelayanan kepada masyarakat harus
dilaksanakan dengan ikhlas.
e. Semangat : Selalu bersemangat dalam memberikan pelayanan
dan dalam meningkatkan kemampuan diri.
4. Motto
“Melayani dengan setulus hati”
5. Budaya Kerja
CERMAT
a). C : Cekatan, ( segera bertindak dan tahu apa yang harus
dikerjakan)
b). E : Empati (Memiliki Kepedulian Tentang apa yang
dirasakan pasien)
c). R : Ramah (Senyum, Salam, Sopan dan Santun )
d). M : Mandiri (bertanggung jawab, bekerja tanpa harus
diperintah)
9
6. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara
optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Sragen.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas ( hasil
cakupan kegiatan, mutu kegiatan dan manajemen
Puskesmas) pada akhir tahun kegiatan.
2) Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan
di tahun yang akan datang.
3) Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja.
4) Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk
persyaratan akreditasi Puskesmas.
5) Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk
dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
10
C. Analisa Swot Puskesmas Sukodono
Tabel 1.1 Analisa Swot Puskesmas Sukodono
KEKUATAN KELEMAHAN
PELUANG ANCAMAN
1. Mas 1.
yarakat bersedia diberi pelayanan swasta yang memberikan
kesehatan pelayanan yang sama
2. Seb 2.
agai Puskesmas induk di tatacara pendaftaran di
Kecamatan Sukodono puskesmas dan rujukan
3. Aks 3.
es puskesmas Sukodono mudah kurangnya kesadaran masyarakat
dijangkau baik dari dalam maupun tentang kesehatan individu dan
dari luar wilayah. keluarga
4. Ada 4.
11
nya dukungan dari lintas sector kepegawaian maupun dalam
dan lintas program kinerja meningkat
5. Den 5.
gan tenaga SDM yang ada kendaraan besar yang melewati
mengoptimalkan program jalan utama.
6. Den
gan dana operasional dapat
menambah kesejahteraan personil
D. Kendala
1. Komunikasi dan interaksi
antar karyawan kurang harmonis
2. Disiplin kerja yang masih
kurang
3. Pelayanan kesehatan yang
dilakukan karyawan tidak hanya dilakukan di dalam gedung Puskesmas
4. Distribusi tugas dan
tanggung jawab belum berdasar pada prinsip “ The right man on the right
place”
E. Solusi
1. Memperbaharui tata
tertib Puskesmas
2. Mengadakan Staff
Meeting setiap bulan
3. Mengaktifkan
kegiatan apel pagi sebagai sarana silaturahmi dan berbagi informasi antar
karyawan
4. Pembagian tugas
berdasarkan prinsip “ The right man on the right place”
5. Pendelegasian
wewenang dari Kepala Puskesmas kepada staf yang ditunjuk
12
F. Quality Control
Menjaga pelayanan yang optimal dengan cara memberikan kepuasan kepada
customer :
1. Meningkatkan
produktifitas
2. Mengefesiensi
kan sumber daya manusia
3. Meningkatkan
kerja sama dan peran serta karyawan
4. Melibatkan
seluruh karyawan dalam pemecahan berbagai macam masalah
5. Meningkatkan
komunikasi dan interaksi antar karyawan dan pimpinan
6. Menciptakan
suasana kerja yang menyenangkan
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan Puskesmas sebagai unit fungsional kesehatan yang
terdepan akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi.
Secara operasional peran Puskesmas tersebut harus lebih jelas dan terukur
sehingga Puskesmas harus lebih efekktif dan responsif terhadap masalah-
masalah kesehatan di wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan suatu jaminan
dalam bentuk layanan yang memiliki tingkat mutu yang dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk meningkatkan pengelolaan pelayanan
kesehatan diperlukan komitmen yang penuh kesungguhan.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-
kekuatan (Strenghts) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses). Suatu
organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-
ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.
B. Saran
Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat
kepuasan pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat
dilihat dari layanan yang diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan
kesehatan harus melaksanakan Gugus Kendali Mutu (GKM).
14