Anda di halaman 1dari 13

Buku Pembanding

1 Judul Buku : Manajemen Operasi


2 Nama Penulis : William J Stevenson
3 Tahun Terbit : 2015
4 Kota Terbit : Jakarta
5 Penerbit : Salemba Empat
6 Tebal Buku : 494 halaman
7 ISBN : 979-979-061-278-5
A. RINGKASAN BUKU

BAB 1 PENGANTAR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI


Tujuan dari perencanaa dan pengendalian produksi adalah merencanakan dan
mengendalikan aliran material ke dalam, di dalam, dan keliar pabrik sehingga posisi keuntungan
optimal yang merupaka tujuan dari perusahaan. Pengendalian produksi yang dimaksud adalah
medayagunakan sumberdaya yang produksi yang terbatas seefektif mungkin untuk memenuhi
permintaan konsumen dan mencapai keunggulan. Kendala yang dihadapi mencakup ketersediaan
sumber daya, dan waktu pengiriman produk, kebijakan manajemen.
Fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh aktivitas perencanaan dan pengendalian produksi adalah :

1. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi
dari wakti
2. Menetapkan jumlah dan saat pemesanan baku serta komponennya secara ekonomis dan
ekonomis dan terpadu.
3. Menetapkan keseimbangan antaratingkat keseimbangan produksi, teknik pemenuhan
pesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk jadi setiap saat membandingkannya
dengan rencana persediaan dan melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang
ditentukan
4. Membuat jadwal produksi, penugasan pembebanan mesin dan tenaga kerja yang
terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan fluktiasi permintaan pada satu priode.
Pada tahap akhir analisis, tugas aktivitas perencanaan dan pengendalian produksi adalah
menginterpretasikan tujuan yang saling berlawanan antara bagian produksi, bagian penjualan,
bagian keuangan dan menjabarkan kedalam rencana produksi dan kebijaksanaan persediaan.
Dalam proses manufaktur, terdapat masukan berupa bahan baku kemudian bahan baku di
konversi kemudian menghasilkan keluaran yang disebut barang jadi. Pengendalian produksi
berkepentingan dengan peramalan atau perkiraan keluaran, penentuan input yang dibutuhka,
serta perencanaan penjadwalan pengolahan bahan baku berdasarkan urutan posisi atau konversi
yang dibutuhkan
Dalam industri pengolahan terjadi keadaan dimana bahan baku tidak dapat disimpan tetapi
produk akhir dapat disimpan dengan jumlah sangat besar contohnya adalah industri pengalengan
sayur.
Kegiatan pengendalian produksi beroperasi dengan arah yang berlawanan dengan aliran
produksi. Pertama kali kita harus menentukan barang apa yang akan menjadi kelauran dan
seberapa besar kebutuhan akan produk tersebut. Setelah itu maka akan ditentukan rencana
produksi. Dalam rencana produksi ini ditentukan berapa jumlah bahan baku yang dibutuhkan,
sehingga keberhasilan tahap selanjutnya akan ditentukan oleh tahap sebelumnya.
Hubungan pengendalian produksi terhadap seluruh organisasi manufaktur yang terutama
adalah sebagai alat pengendali aliran informasi. Dalam sistem ini peramalan merupakan tahap
yang pertama kegiatan pengendalian produksi. Peramalan dilakukan dalam satu jangka waktu
perencanaan yang disebeut horizon waktu, dalam peramalan ini sangat dituntut keakuratan
karena akan menentukan tahap selanjutnya. Kedua adalah perencanaan kapasitas adalah langkah
selanjutnya yaitu penentuan jumlah tenaga kerja yang akan digunakan, jumlah lembur, dan
jumlah persediaan sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi. Selanjutnya adalah
pengendalian dan pemantauan persediaan. Dalam tahap ini dibutuhkan perhitungan jumlah
persediaan yang ada agar senantiasa dapat mencukupi bahan baku produksi sehingga proses
produksi menjadi tidak terganggu akibat kekosongan bahan baku.

BAB 2 PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK


Peramalan adalah perkiraan tingkat permintaan satu atau lebih produk selama beberapa
priode mendatang. Secara umum peramalan dapat digolongkan dalam bentuk dua bagian yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif dan metode kuantitatif, peramalan yang kurang akurat
dapat mengakibatkan overproduksi atau bahkan perusahaan tidak dapat memnuhi permintaan
barang.
Ada beberapa metode peramalan lingkungan atau peramalan industri yang sering digunakan:

a. Pendapat para ahli


b. Ekstrapolasi kecenderungan
c. Korelasi kecenderungan
d. Permodelan dinamis
e. Analisis dampak silang
f. Skenario jamak
g. Peramalan kesempatan/ ancaman
Dalam peramalan permintaan perusahaan tercakup 3 metode peramalan yaitu :

1. Penelitian minat pembeli


2. Pendapat tenaga penjual (Salesman)
3. Pendapat para pakar
Analisis permintaan secara statistitika adalah sekumpulan prosedur yang dirancang untuk
menemukan faktor yang benar-benar mempengaruhi penjualan serta keterkaitan terhadap
penjualan. Faktor yang biasa dianalisis biasanya adalah pendapatan per kapita, jumlah penduduk
dan biaya promosi atau iklan. Analisis permintaan secara statistika dilakukan dengan
menyatakan penjualan (Y) sebagai fungsi variabel permintaan independen .
Penjualan masa lampau ( dinotasikan Y) dipengaruhi oleh 4 komponen utama yaitu :

a. Kecenderungan/ Trend (T), secara umum terdapat dua macam kecenderungan, yaitu
naik/turun atau konstan
b. Siklus/ Cycle (C) berkaitan dengan pola penjualan yang konsisten selama satu tahun,
siklus menggambarkan pola penjualan yang berulang selama satu periode.
c. Musim/Season (S), penjualan produk dapat memiliki musim yang berulang secara
khusus. Banyak produkk dipengaruhi pola pergerakan aktivitas ekonomi yang terkadang
memiliki kecenderungan periodik.
d. Kejadian luar biasa/ Erratic Evens (E), mencakup kebakaran, perang dan bencana alam
dan gangguan lainnya.
Terdapat beberapa metode yang akan dibahas dalam analisis deret waktu yaitu :

1. Metode Least Square


2. Metode Moving Average
3. Metode Exponential Smoothing

Analisis Kesalahan Peramalan


Selain Standar Error Of Estimate sebagai ukuran ketidak biasan suatu peramalan, Bedworth
mengusulkan penggunaan beberapa tolak ukur kesalahan peramalan . kesalahan peramalan di
periode t adalah selisih antara nilai data aktual dan peramalan :
Setiap peramalan harus mempertimbangkan pengaruh musim ini dalam melakukan
peramalannya. Dari sisi lain pengaruh musim harus disingkirkan pada analisis kecenderungan
karena dapat menimbulkan bias. Salah satu cara menghilangkan bias peramalan ini adalah
dengan menggunakan angka permintaan total ( kumulatif) atau permintaan rata-rata beberapa
periode. Cara ini masih lebih baik daripada menggunakan nilai permintaan periode itu sendiri.
Cara lain yang lebih umum adalah menentukan indeks musiman yang mengindikasikan
persentase diatas atau dibawah nilai musiman rata-rata. Indeks semacam ini dapat digunakan
untuk meniadakan pengaruh bias dan peramalan pada masa yang akan datang.
Verifikasi peramalan digunakan untuk dapat mencerminkan data masa lalu dan sistem
sebab-akibat yang mendasari permintaan itu. Terdapat banyak perkakas yang dapat digunakan
untuk mem-verifikasi peramalan dan mendeteksi perubahan sistem sebab akibat yang
melatarbelakangi perubahan pola permintaan. Biegel mengusulkan peta kendali peramalan, mirip
dengan peta kendali kualitas. Peta kendali ini dapat dibuat dengan ketersediaan data yang minim.
Peta Moving Range dirancang untuk membandingkan nilai permintaan aktual dengan nilai
tambahan. Setelah metode peramalan ditentukan, peta Moving range digunakan untuk pengujian
kestabilan sistem sebab akibat yang mempengaruhi permintaan. Moving range dapat
didefinisikan sebagai:
BAB 3 PENYUSUNAN JADWAL INDUK PRODUKSI
Sebelum melakukan perencanaan untuk menghasilkan jadwal induk produksi, tingkat
persediaan produk jadi perlu diketahui dengan tepat . untuk itu dibtuhkan filing system yang
mencakup dokumentasi dan pengecekan data yang teratur sehingga tingkat persediaan produk
jadi diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi. Penetapan persediaan produk jadi mangandung
dilema karena ketika persediaan produk jadi tinggi maka akan dapat mengamankan perusahaan
dari pembatalan pengiriman pesanan namun membutuhkan pengorbanan modal yang besar.
Disisi lain ketika persedian produk jadi rendah maka akan dapat mengamankan modal namun
akan menyebabkan perubahan permintaan permintaan karena perusahaan tidak mampu
mencukupi permintaan pelanggan sehingga harus dikurangi.
Perencana perlu mengetahui pilihan yang tersedia dalam memenuhi variasi kebutuhan serta biaya
untuk masing-masing pilihan tersebut. Misalnya kebijaksanaan manajemen untuk tidak
kehabisan persediaan produk jadi, atau kebijaksanaan untuk memenuhi pesanan dalam waktu
kurang dari dua minggu. Perencanaan produksi yang utama adalah menghaluskan atau meredam
gangguan produksi yang disebabkan fluktuasi permintaan. Ini dilakukan dengan cara
menjadwalkan pekerjaan guna memenuhi pola permintaan masa depan selama beberapa priode,
misalnya bila permintaan produk mengalami penurunan selama 6 bulan ini dan kemudian naik
lagi pada enam bulan berikutnya.
Pada dasarnya perencanaan produksi menggunakan kombinasi 4 masukan bagi proses
produksi:

a. Variasi jumlah tenaga kerja, produksi dikendalikan dengan merekrut atau


memberhentikan tenaga kerja sesuai dengan permintaan produk
b. Variasi jam kerja, kecepatan produksi diatur dengan menggunakan lembur atau
menggukan pengurangan waktu kerja. Biaya langsung akibat lembur dapat diketahui
secara langsung, tetapi dampaknya terhadap penurunan efesiensi akibat peningkatan jam
kerja belum diketahui dengan jelas.
c. Variasi tingkat persediaan produk jadi, perusahaan dapat mengantisipasi permintaan
disaat rama dengan cara melakukan produksi seperti biasa saat permintaan sepi sehingga
dapat dijadikan cadangan ketika sedang ramai.
d. Subkontrak, kenaikan permintaan dapat diatasi dengan menggunakan jasa subkontraktor.
Biaya yang timbul akibat subkontraktor ini adalah perbedaan harga satuan produk antara
sub kontraktor dengan perusahaan.
Peramalan permintaan yang diperlukan ialah peramalam keseluruhan tingkatan produk dalam
satu lintasan produksi dan bukan hanya produk tertentu. Contohnya adalah peramalan seluruh
permintaan cat, bukan cat berwarna merah, kuning atau pun hijau.
Kapasitas pabrik adalah jumlah produk yang dapat dibuat pada satu periode waktu tertentu.
Perencanaan kapasitas ditujukan untuk mengetahui jumlah sumber daya yang dimiliki. Tujuan
perencanaan kapasitas adalah apakah pabrik mampu untuk memenuhi permintaan pasar seperti
yang diramalkan. Kapasitas suatu pabrik dapat di tingkatkan dengan cara :

a. Pembangunan pabrik baru, pembangunan pabrik baru dilakukan apabila pabrik yang
lama sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi permintaan pasar. Pembangunan pabrik
baru memiliki dimensi jangka panjang (5 tahun keatas)
b. Penambahan mesin dan perkakas baru, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas
pabrik jangka menengah (1-5 tahun)
c. Kebijaksanaan pemenuhan kebutuhan kapasitas jangka pendek, yang dilakukan untuk
memenuhi kekurangan kapasitas jangka pendek yang bersifat mendesak. Tercakup
didalamnya mencakup kebijakan lembur, subkontrak, dll.
Satuan agregat adalah satuan yang dapat mewakili berbagai macam produk sehingga total
kebutuhan untuk produk tersebut dapat dibandingkan dengan kapasitas fasilitas produksi yang
tersedia dan permintaan total untuk kebutuhan selama satu kurun waktu perencanaan dapat
dihitung. Adanya satuan agregat ini diperlukan mengingat berbagai item membutuhkan jam
mesin dan waktu setup yang berlainan serta ongkos produksi yang digunakan secara bersama-
sama.
Tujuan perencanaan agregat ialah untuk menggunakan sumber daya manusia dan peralatan
secara produktif. Model yang dapat digunakan untuk perencanaan agregat adalah yang pertama
pendekatan secara empirik, namun kelemahannya adalah tidak ada jaminan bahwa yang terjadi
masa lampau sama dengan sekarang. Model kedua adalah menggunakan model sederhana yang
dapat dipecahkan seperti (program linear). Solusi yang diperoleh akan optimal untuk masalah
yang telah disederhanakan walau belum tentu akan optimal di dunia nyata. Pendekatan yang
ketiga adalah dengan menggunakan transportasi dalam penelitian operasional.
Suatu jadwal induk adalah keluaran perencanaan agregat dan merupakan titik awal
kebanyakan sistem pengendalian industri. Jadwal induk menetapkan tingkat persediaan produk
jadi sehingga akan mempengaruhi manajemen persediaan perusahaan. Tanpa menetapkan jadwal
induk perusahaan secara akurat maka semua aktivitas industri akan menjadi sangat mungkin
keliru.
Suatu pendekatan untuk memodelkan keputusan manajemen dengan analisis regresi
manajemen masa lalu. E.H Bowman berpendapat bahwa lebih baik memperbaiki keputusan
manajemen masa lalu daripada menggunakan model eksplisit solusi optimal yang baru sama
sekali. Dalam situasi repetitif yang diberikan, langkah pertama adalah menyatakan faktor
keputusan dalam bentuk nilai yang dapat diamati atau diramalkan.
Asumsi utama model program linear dalam perencanaan dan variabel-variabel tersebut dapat
berbentuk bilangan rill. Asumsi ini cenderung kurang realistis jika diterapkan. Asumsi kedua
menyebutkan variabel berbentuk bilangan rill, sementara pada kenyataanya bentuknya adalah
bilangan bulat. Tujuan formulasi program linear adalah meminimasi ongkos total yang berbentuk
linear terhadap kendala linear. Formulasi diatas digambarkan dalam persamaan berikut :
Ada beberapa informasi penting yang perlu diketahui sebelum menggunakan tabel transportasi
yaitu :
a. Hitung terlebih dahulu total permintaan seluruh produk selama horison perencanaan
dalam satuan agregat dan masukkan kedalam kolom ketiga
b. Hitung terlebih dahulu kapasitas yang tersedia untuk tiap pilihan produksi selama
horison perencanaan dalam satuan agregat dan masukkan dalam baris ke tiga
c. Hitunglah ongkos satuan per unit satuan agregat sebagai akibat pilihan strategi produksi
yang diterapkan dan masukkan kedalam sel-sel di tengah tabel trasnportasi.
d. Optimasikan rencana produksi disetiap periode dalam horison perencanaan mulai dari
periode paling awal sampai ke periode paling akhir
Proses disagresi bertujuan untuk membuat jadwal produksi setiap item produk secara
terperinci, karena perencanaan agregat dilakukan pada tingkat surrogate product. Dalam tahap
ini jadwal agregat dipecah menjadi rencana produksi terperinci untuk tiap produk. Metode yang
digunakan adalah Metode Hax and Meal. Metode Hax and Meal pada dasarnya adalah masalah
pengendalian persediaan produk jadi yang dibatasi oleh kapasitas produksi. Kebanyakan fasilitas
produksi menghasilkan beberapa famili dalam satu lintasan produksi yang sama. Famili adalah
kelompok produk yang sejenis yang diproduksi secara bersamaan karena alasan teknologi atau
ekonomi. Karena ongkos yang digunakan untuk pergantian famili itu lebih mahal maka lebih
baik memproduksi eluruh item dalam famili tersebut sebelum melakukan setup untuk melakukan
produksi item dalam famili yang lainnya. Dengan berlandaskan pada Metode Hax and Meal
maka terdiri atas dua tahap yaitu, pertama menentukan famili produk mana yang harus di
produksi pada periode yang akan datang. Kedua, menentukan jumlah item produk yang harus di
produksi dalam famili tersebut.

BAB 4 PENYEIMBANGAN LINTASAN


Masukan yang diperlukan untuk merencanakan keseimbangan lintas perakitan adalah :

a. Suatu jaringan kerja ( terdiri atas rangkaian simpul dan anak panah) yang
menggambarkan urutan perakitan.
b. Data waktu baku pekerjaan tiap operasi, yang diturunkan dari perhitungan wakti baku
pekerjaan operasi perakitan
c. Kecepatan lintasan yang diinginkan. Kecepatan lintasan yang diinginkan diturunkan dari
jumlah produk yang ingin dihasilkan dalam sati periode.
Ada terdapat tiga macam metode penyeimbangan lintasan yaitu :
1. Metode Bobot Posisi
2. Metode Pembebanan Berurut
3. Metode wilayah
Satu hal yang amat berpengaruh pada penyusunan stasiun kerja ialah kecepatan lintasan.
Kecepatan lintasan ditentukan dari tingkat kapasitas, permintaan, serta waktu operasi terpanjang.
Jelas sekali bahwa perubahan kecepatan lintasan akan mempengaruhi susunan operasi yang
dibebankan pada stasiun kerja, jika tidak dibatasi oleh waktu operasi terpanjang maka kecepatan
lintasan akan menentukan jumlah stasiun kerja. Dalam hal penetapan kecepatan stasiun lintasan
yang ideal, beberapa ahli menyarankan agar hal itu didasarkan pada permintaan. Penetapan
kecepatan lintasan yang lebih tinggi dari kecepatan lintasan berdasarkan permintaan pada idle-
capacity, suatu hal yang berakibat kurang baik bagi produktivitas pabrik.

BAB 5 PERENCANAAN KAPASITAS


Kapasitas didefinisikan sebagai jumlah outpu (produk) maksimum yang dapat dihasilkan
suatu fasilitas produksi dalam suatu selang waktu tertentu. Perencanaan kapasitas berusaha
mengintegrasikan faktor-faktor produksi untuk meminimasi ongkos fasilitas produksi. Dalam
jangka pendek, perencanaan kapasitas digunakan untuk pengendalian produksi, yaitu untuk
melihat apakah perencanaan produksi telah selesai dengan rencana yang telah ditetapkan,
pelaksanaan ini dilakukan dalam jangka harian atau bulanan. Dalam jangka menengah,
perencanaan kapasitas digunakan untuk melihat apakah fasilitas produksi akan mampu
merealisasikan jadwal induk produksi yang telah ditetapkan. Sementara untuk jangka panjang,
perencanaan kapasitas digunakan untuk merencanakan ekonomisasi fasilitas produksi.
Dalam jangka panjang, perhitungan dan perencanaan kebutuhan kapasitas dilakukan
dengan menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning. Analisis ini dilakukan untuk
menguji ketersediaan kapasitas fasilitas produksi yang tersedia dalam memenuhi jadwal induk
produksi yang telah ditetapkan. Untuk melakukan perhitungan kebutuhan kapasitas dengan
menggunakan metode Rough Cut Capacity dibutuhkan masukan berupa

a. Ramalan permintaan dan rencana produksi yang dihasilkan dari proses peramalan,
perencanaan agregat serta disagresi
b. Strujtur produk dan bill of material nya
c. Waktu setup dan waktu proses suatu produk disuatu departemen
d. Jumlah produksi yang ekonomis dari produk tersebut Economic Production Quantity
(EPQ)
Ketersediaan kapasitas terutama dipengaruhi oleh pengaturan jam kerja, jumlah tenaga kerja,
jumlah fasilitas produksi yang dimiliki dan tingkat efisiensi/utilitas fasilitas produksi tersebut.
Dalam jangka pendek kebutuhan kapasitas mungkin saja dapat dipenuhi dengan peningkatan
jumlah tenaga kerja dengan merekrtu tenaga kerja baru sesuai kebutuhan. Selain itu digunakan
juga strategi variasi jam kerja misalnya lembut. Kecepatan produksi diatur dengan menggunakan
lembur. Cara lain yang ditempuh adalah dengan menggunakan subkontrak yaitu dengan
menggunakan jasa kontraktor. Alternatif pembelian mesin adalah pilihan terakhir yang dapat di
pilih oleh seorang perencana produksi.

BAB 6 PERENCANAAN PERSEDIAAN SEDERHANA


Masalah utama persediaan bahan baku adalah penetapan jumlah pesanan ekonomi
(Economic Order Quantity). Jika produk akhir di produksi melalui suatu lintasan, persediaan
penyangga merupakan jaga-jaga terhadap kerusakan mesin yang ada di dalam lintasan. Dengan
adanya penyediaan penyangga ini otomatis akan menguras biaya lagi. Perencanaan
menyebabkan ongkos dan perputaran modal terhambat, walaupun persediaannya memungkinkan
produksi dapat dijalankan secara ekonomis.
Fungsi persediaan berguna untuk menjadikan proses produksi atau pemasaran secara
stabil. Persediaan bahan baku bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian produksi akibat
flultuasi pasokan bahan baku. Perserdiaan penyangga berguna untuk mengurangi keadaan
produksi akibat kerusakan mesin. Sementara itu persediaan produk jadi berguna untuk memenuhi
fluktuati permintaan yang tidak cepat dapat dengan segera di penuhi oleh produksi mengingat
untuk produksi untuk produksi dibuthkan bahan baku. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa
dengan semakin tingginya persediaan fungsi produk, dan pemasaran akan dapat dijalan kan
dengan semakin stabil.
Data yang dibutuhkan untuk merencanaka jumlah/periode pemesanan adalah sebagai berikut :
a. Total kebutuhan bahan tersebut selama satu periode
b. Data ongkos-ongkosnya meliputi harga, modal, ongkos simpanan, ongkos pesanan,
ongkos kesempatan
Model perencanaan persediaan dikembangkan dengan didasarkan atas ongkos relatif
tetap. Perubahan harga menjadikan jumlah pesanan bahan atau produksi komponen berubah.
Untuk itu diperlukan suatu alat pemantau sihingga perubahan harga dapat diikuti segera
dengan perubahan EOQ/EPQ. Dalam hal besaran yang cepat berubah misalnya harga bahan,
beberapa ahli menyarankan menggunakan analisis sensitivitas. Pada kondisi ini ditetapkan
batas perubahan harga yang harus di ikuti dengan tindakan.
Waktu ancang adalah waktu yang diperlukan dari mulai pesanan dilakukan sampai bahan
baku diterima dan siap untuk digunakan. Konsep ini sangat erat kaitananya dengan saat
pesanan kembali. Saat pesanan kembali adalah waktu dimana pemesanan dilakukan dengan
mempertimbangkan waktu ancang sedemikian rupa sehingga pada saat persediaan mencapai
0 maka persediaan baru diterima.
Sistem persediaan ABC adalah dimana terdapat sistem pengklasifikasian persediaan,
dimana persediaan yang nilai tinggi digolongkan dalam kelas A, persediaan yang bernilai
sedang digolongkan dalam kelas B, persediaan yang bernilai rendah digolongkan daalam
kelas C. Terdapat perbedaan kebijaksanaan persediaan untuk 3 kelasini. Dimana investasi
harus ditekan untuk kelas A dan B sehingga meminimasi ongkos harus dilakukan. Item
persediaan kelas C dapat disediakan agak berlebih dengan pengendalian longgar untuk
mengurangi resiko kehabisan bahan persediaan.

BAB 7 PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN


Jadwal Induk Produksi merupakan rencana terperinci tentang jumlah barang yang akan
diproduksi dalam beberapa satuan waktu dalam horison perencanaan.
Struktur produk berisi informasi mengenai hubungan antar komponen dalam perakitan.
Informasi ini penting dalam penentuan kebutuhan kotor dan kebutuhan bersih suatu komponen.
Lebih jauh lagi struktu produk berisi informasi semua item seperti nomor item, jumlah yang
dibutuhkan tiap perakitan,dll. Struktur produk ini dibagi dalam beberapa tingkatan, level 0 ialah
tingkatan produk paling akhir, level 1 adalah sum assembly yang jika dirakit akan menjadi
produk akhir, level 2 merupakan sub-sub assembly yang membentuk sub assembly yang jika
dirakit.
Waktu ancang adalah waktu yang diperlukan dari mulai pesanan dilakukan sampai bahan
baku diterima dan siap untuk digunakan. Adapun elemen-elemen yang mempengaruhi besarnya
waktu ancang adalah :
1. Waktu administrasi pesanan
2. Waktu setup pembuatan produk
3. Waktu pengiriman/gerak
4. Waktu proses/pembuatan produk
5. Waktu antrian
Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan besih yang
besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan (yang ada dalam
persediaan dan sedang dipesan).
Proses lotting adalah proses menentukan besarnya pesanan yang optimal untuk masing-
masing item produk berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan bersih.
Proses ini ditujukan untuk menentukan saat yang tepat guna melakukan rencana
pemesanan dalam upaya memenuhi tingkat kebutuhan bersih .
Keluaran kebutuhan bahan-bahan ialah informasi uang dapat digunakan untuk melakukan
pengendalian produksi. Keluaran pertama berupa rencana pemesanan yang disusun berdasarkan
waktu ancang dari setiap komponen/item. Keluaran rencana kebutuhan bahan lainnya adalah :
a. Memberi catatan pesanan penjadwalan yang harus dilakukan/direncanakan baik dari
pabrik maupun dari pemasok
b. Memberi indikasi penjadwalan ulang
c. Memberi indikasi pembatalan pesanan
d. Memberi indikasi keadaan persediaan.

BAB 8 PENJADWALAN PEKERJAAN


Terdapat beberapa hal yang perlu diketahui sebelum pekerjaan dapat dijadwalkan yaitu :
a. Jumlah dan waktu pekerjaan yang harus diselesaikan selama periode tertentu
b. Perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan (Processing time)
c. Batas waktu
d. Tujuan penjadwalan
e. Situasi pekerjaan yang dihadapi
Karakteristik penjadwalan shop adalah penggunaan mesin oleh lebih dari satu
pekerjaan sehingga ada keterbatasan penggunaan. Akibat yang timbul mungkin terdapat
antrian pekerjaan dan situasi dapat lebih rumit karena ada batasan waktu dari tiap pekerjaan.
Terdapat notasi sebelum melakukan pekerjaan yaitu dimana i menyatakan nomor pekerjaan
dan j menyatakan nomor operasi dan k menyatakan nomor mesin. Terdapat beberapa
defenisi yang harus dipahami antara lain :
a. Jadwal fleasibel
Suatu jadwal dikatakan fleasibel jika seluruh operasi dari semua job telah di tugaskan dan
ketentuan routing telah dipenuhi.
b. Jadwal semi aktif
Kumpulan jadwal fleasibel dimana tidak satupun operasi dapat dikerjakan lebih awal
tanpa mengubah susunan operasi mesin
c. Jadwal aktif
kumpulan jadwal fleasibel dimana tidak satupun operasi dapat di pindahkan lebih awal
tanpa menunda operasi lain
d. Jadwal non delay
Kumpulan jadwal feasibel dimana tidak satupun mesin dibiarkan menganggur jika pada
saat yang sama terdapat operasi yang memerlukan mesin tersebut

Anda mungkin juga menyukai