Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Mengenal Penyakit Gagal Jantung


Sasaran : Tn.Y dan keluarga
Waktu : ± 20 menit
Hari/Tanggal : Senin, 5 Agustus 2019
Tempat : Ruang Intermediat Medikal, Kamar 1344

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 20 menit, sasaran mampu mengetahui
dan memahami tentang penyakit gagal jantung
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sasaran mampu:
- Menyebutkan pengertian penyakit gagal jantung
- Menyebutkan penyebab penyakit gagal jantung
- Menyebutkan tanda dan gejala penyakit gagal jantung
- Menyebutkan jenis-jenis pemeriksaan penyakit gagal jantung
- Menyebutkan obat-obat penyakit gagal jantung
- Menyebutkan hal-hal yang perlu dilakukan oleh pasien dengan penyakit gagal jantung
3. Materi
- Pengertian penyakit gagal jantung
- Penyebab penyakit gagal jantung
- Tanda dan gejala penyakit gagal jantung
- Jenis-jenis pemeriksaan penyakit gagal jantung
- Obat-obat penyakit gagal jantung
- Hal-hal yang perlu dilakukan oleh pasien dengan penyakit gagal jantung
4. Metode
Ceramah dan diskusi

5. Media
Lembar balik dan leaflet
6. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN METODE


KEGIATAN PESERTA
Pembukaan - Salam Pembuka Menjawab salam Ceramah
(2 menit) - Memperkenalkan diri Mendengarkan
- Menjelaskan maksud dan tujuan Mendengarkan
- Menyebutkan materi penyuluhan Mendengarkan
- Membagikan leaflet Menerima
Penyajian Materi Menyampaikan materi Memperhatikan Ceramah
(10 menit) - Pengertian penyakit gagal jantung dan mendengarkan
- Penyebab penyakit gagal jantung
- Tanda dan gejala penyakit gagal
jantung
- Jenis pemeriksaan penyakit gagal
jantung
- Obat-obatan penyakit gagal
jantung
- Hal-hal yang perlu dilakukan
pasien dengan penyakit gagal
jantung
Evaluasi - Melakukan tanya-jawab seputar Bertanya Diskusi/
(5 menit) materi yang telah disampaikan Tanya-
- Melakukan post test kepada pasien Menjawab Jawab
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan
Terminasi - Mengucapkan terima kasih atas Mendengarkan Ceramah
(3 menit) peran serta pasien dan keluarga
- Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
7. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
- Pasien memperhatikan dengan seksama penyampaian materi
- Pasien mengikuti jalannya pendidikan kesehatan sampai selesai
- Pasien mengajukan pertanyaan secara benar
b. Evaluasi Hasil
- Prosedur: Post Test
- Jenis Test: Lisan
- Jumlah soal: 3 buah
i. Sebutkan tanda dan gejala penyakit gagal jantung
ii. Sebutkan jenis-jenis obat-obatan penyakit gagal jantung
iii. Sebutkan hal-hal yang perlu dilakukan pasien dengan penyakit gagal jantung
MATERI
PENYAKIT GAGAL JANTUNG

Pengertian Penyakit gagal jantung:


Penyakit dimana kondisi saat pompa jantung melemah, sehingga tidak mampu mengalirkan
darah yang cukup ke seluruh tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penumpukan cairan di jantung
dan berkurangnya aliran darah ke seluruh tubuh

Penyebab penyakit gagal jantung:


1. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang paling sering menjadi penyebab seseorang
mengalami gagal jantung. Penyakit jantung ini muncul akibat adanya sumbatan (plak) yang
menghambat pembuluh darah jantung, sehingga aliran darah pada jantung menjadi tidak lancar.
Akibatnya, otot jantung akan rusak akibat kekurangan pasokan oksigen, sehingga jantung tidak
bisa memompa darah dengan baik. Hal inilah yang membuat penderita penyakit jantung koroner
berisiko mengalami gagal jantung.
2. Hipertensi
Saat tekanan dalam pembuluh darah terlalu tinggi, jantung perlu bekerja lebih keras untuk
memompa darah agar pasokannya ke seluruh organ tubuh terpenuhi. Apabila tekanan darah
tinggi ini tidak diobati, otot jantung akan bekerja lebih berat untuk memompa darah. Jika beban
kerja jantung berlebihan akibat harus memompa darah lebih kuat, lama kelamaan otot jantung
bisa menjadi lebih kaku, sehingga kemampuan jantung dalam memompa darah akan terganggu.
3. Katup jantung rusak
Sistem peredaran darah di dalam tubuh bisa diibaratkan dengan jalan satu arah. Bagian jantung
yang bertugas untuk memastikan agar aliran darah dari dan menuju jantung tidak berbalik adalah
katup-katup jantung. Oleh karena itu, ketika terjadi kerusakan pada katup jantung, aliran darah
bisa terbendung dan menyebabkan gangguan pada jantung. Aliran darah yang terhambat akibat
kelainan katup jantung tersebut akan membuat jantung bekerja ekstra. Seiring waktu, jantung
yang dipaksa untuk kerja berat akan melemah dan menyebabkan jantung tidak mampu lagi
memompa darah secara normal, sehingga terjadilah gagal jantung.
4. Diabetes
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gagal jantung. Risiko ini akan
semakin besar apabila kadar gula darah penderita diabetes tidak terkontrol atau cenderung tinggi.
Ada beberapa alasan mengapa diabetes turut berperan dalam menimbulkan gagal jantung. Salah
satunya adalah karena diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah jantung dan
ginjal, sehingga fungsi jantung lama-kelamaan terganggu. Alasan lainnya adalah karena gula
darah yang tinggi membuat darah pekat dan kental, sehingga jantung harus bekerja ekstra untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Hal-hal tersebutlah yang menyebabkan penderita diabetes
berisiko mengalami gagal jantung.
5. Aritmia
Aritmia adalah kondisi ketika irama jantung tidak normal, baik terlalu cepat, terlalu lambat, atau
tidak teratur. Saat irama jantung tidak normal, kondisi tersebut akan mengganggu fungsi jantung
secara keseluruhan, tak terkecuali kemampuan jantung dalam memompa darah.
6. Kelainan atau kerusakan otot jantung (kardiomiopati)
Otot jantung memiliki peran besar dalam memompa darah. Jika otot jantung mengalami
kerusakan, maka jantung akan sulit memompa darah dengan baik. Akibatnya, pasokan darah ke
organ-organ tubuh akan terganggu. Rusaknya otot jantung bisa disebabkan oleh banyak hal, di
antaranya faktor bawaan lahir, peradangan otot jantung, kelainan jaringan ikat, hingga hipertensi
kronis.
7. Miokarditis
Miokarditis merupakan peradangan pada otot jantung yang umumnya disebabkan oleh infeksi
virus. Selain infeksi virus, miokarditis juga bisa disebabkan oleh infeksi parasit dan jamur,
serta penyakit autoimun. Peradangan yang terjadi dapat mengganggu fungsi jantung, termasuk
membuat jantung tidak bisa lagi memompa darah secara efektif.
8. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme merupakan kondisi ketika kadar hormon tiroid dalam darah tinggi. Tingginya
kadar tiroid ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah memicu
jantung berdetak lebih cepat. Jika tidak diobati, lama-kelamaan jantung yang berdetak cepat bisa
melemah dan menyebabkan gagal jantung.
9. Penyakit jantung bawaan
Jika terdapat kelainan pada katup atau otot jantung akibat cacat jantung bawaan, bagian jantung
yang sehat perlu bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah ke berbagai organ tubuh. Beban
jantung yang meningkat ini pada akhirnya dapat menyebabkan jantung gagal berfungsi dengan
baik.
Selain kondisi-kondisi di atas, ketidakmampuan jantung memompa darah juga bisa disebabkan
oleh hipertensi pulmonal, anemia, obesitas, penyakit ginjal, efek samping obat-obatan, alergi,
infeksi, dan pembekuan darah di paru-paru.

Tanda dan gejala penyakit gagal jantung:


Kondisi ini dapat dikenali dengan munculnya beberapa gejala gagal jantung, seperti
- Sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau saat berbaring.
- Bengkak-bengkak di tubuh, misalnya di pergelangan kaki, tangan, perut.
- Jantung berdebar cepat
- Cepat lelah, terutama setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik tertentu.
- Nafsu makan berkurang
- Lebih sering pipis di malam hari.
- Batuk-batuk yang tidak kunjung membaik dan dirasakan memberat di malam hari.
- Mudah lelah

Jenis-jenis pemeriksaan penyakit gagal jantung


Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada gagal jantung akut, antara lain :
1. Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan elektrokardiogram harus dilakukan segera pada pasien yang diduga menderita
gagal jantung. Pada kondisi gagal jantung akut, pemeriksaan EKG rutin dilakukan dengan
tujuan mencari etiologi pencetus gagal jantung akut: aritmia atau sindroma koroner akut.
2. Radiologi
Pemeriksaan radiologi yang rutin dilakukan pada gagal jantung akut adalah rontgen toraks,
dengan tujuan untuk mengkonfirmasi adanya kongesti, serta bermanfaat untuk
menyingkirkan diagnosis banding penyakit paru lain (seperti pneumonia).
3. Ekokardiogram
Ekokardiogram merupakan teknik ultrasonografi jantung yang berguna untuk mengukur
fungsi sistolik ventrikel atau fraksi ejeksi (pompa jantung kanan). Fungsi sistolik normal
bila fraksi ejeksi ventrikel kiri >45-50%. Dengan ekokardiografi, gagal jantung dapat
diklasifikasikan menjadi gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal maupun dengan fraksi
ejeksi berkurang
4. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang rutin harus dilakukan pada semua pasien yang dicurigai
gagal jantung akut adalah natriuretic peptide (NP), meliputi brain natriuretic
peptide  (BNP), N-terminal-pro hormone BNP (NT-proBNP), atau mid-regional pro-atrial
natriuretic peptide (MR-proANP). Yang umum digunakan di Indonesia adalah BNP atau
NTproBNP. Beberapa pemeriksaan laboratorium lainnya yang berguna pada kasus gagal
jantung akut: enzim jantung troponin; kimia darah: urea, kreatinin, gula darah, albumin,
elektrolit; analisa gas darah; urinalisis; thyroid stimulating hormone (TSH),
peningkatan international normalized ratio (INR), peningkatan c-reactive protein (CRP)
untuk kecurigaan adanya penyakit lainnya/menyingkirkan diagnosis banding.

Jenis-jenis obat penyakit gagal jantung


Diuretik
Obat yang digunakan untuk meningkatkan pengeluaran urine 
Contoh: Furosemide, spironolactone
ACE Inhibitor
Obat yang membantu menurunkan tekanan darah
Contoh: Captopril, Ramipril
ARB
Obat yang membantu menurunkan tekanan darah
Contoh: Candesartan, Valsartan
Digitalis
Obat untuk menjaga kekuatan kontraksi otot jantung dan mampu membantu memperlambat
detak jantung yang berdetak terlalu cepat
Contoh: Digoxin
Beta blocker
Obat untuk memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah
Contoh: Bisoprolol, Carvedilol

Hal-hal yang perlu dilakukan pada pasien dengan gagal jantung


- Berolahraga sesuai kemampuan dan anjuran dokter
- Modifikasi aktivitas sesuai kemampuan
- Makan makanan yang tepat (Diet Jantung)
- Rutin minum obat sesuai anjuran dokter
- Ukur cairan intake dan output harian
- Ukur tekanan darah dan denyut jantung
- Rutin kontrol ke dokter

Anda mungkin juga menyukai