Anda di halaman 1dari 38

PERANG HUNAIN

Ujian Kebesaran Pasukan dan Harta


Ustadz Luthfi Afandi, MH
Jum'at, 6 Agustus 2021
Dalam riwayat lain berbunyi. Dari Abu Waqid al-Laitsi radhiyallahu’anhu, dia menceritakan: Dahulu kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menuju Hunain. Sedangkan pada saat itu kami masih baru saja keluar dari kekafiran (baru masuk Islam, pent). Ketika itu orang-orang musyrik memiliki
sebuah pohon yang mereka beri’tikaf di sisinya dan mereka jadikan sebagai tempat untuk menggantungkan senjata-senjata mereka. Pohon itu disebut dengan
Dzatu Anwath. Tatkala kami melewati pohon itu kami berkata, “Wahai Rasulullah! Buatkanlah untuk kami Dzatu Anwath (tempat menggantungkan senjata)
sebagaimana mereka memiliki Dzatu Anwath.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Allahu akbar! Inilah kebiasaan itu! Demi Allah yang jiwaku
berada di tangan-Nya, kalian telah mengatakan sesuatu sebagaimana yang dikatakan oleh Bani Isra’il kepada Musa: Jadikanlah untuk kami sesembahan
sebagaimana mereka memiliki sesembahan-sesembahan. Musa berkata: Sesungguhnya kalian adalah kaum yang bertindak bodoh.” (QS. al-A’raaf: 138). Kalian
benar-benar akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian
QNA

Q : Dalam peperangan, islam melarang merusak tanaman, kenapa dalam perang Hunain, RasuluLlah memerintahkan merusak kebun anggur?
A : Adalah strategi perang untuk menggoyang keberanian musuh, kejadian ini tidak membumihanguskan, hanya dipilih lahan yang sekiranya tidak
produktif.

PESAN:

1. Jangan takabur atau akan kalah seperti awal perang hunain


2. Anugerah terbesar muslim adalah kebersamaan dengan RasuluLlah, bukan tentang harta dunia. Layaknya kejadian yang dicontohkan RasuluLlah kepada
Bani Anshar

Anda mungkin juga menyukai