Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

DINAMIKA TEKNIK

ADY GUSTY S.L

NIM 18611092

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
KAMPUS PASER
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
2020
A. Pengertian mekanisme
Mekanisme pada dasarnya merupakan sebuah kata serapan yang berasal dari
bahasa Yunani yaitu kata mechane (yang artinya sebuah instrumen, perangkat
beban, peralatan, perangkat) dan kata mechos (yang artinya sebuah metode,
sarana, dan teknis menjalankan suatu fungsi).

Ada banyak sekali definisi yang diungkapkan oleh para ahli untuk menjelaskan
arti kata mekanisme, seperti beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

Pertama, mekanisme dapat diartikan sebagai sebuah pandangan yang


menggambarkan interaksi antar beberapa bagian yang ada dalam suatu sistem
tertentu.

Kedua, mekanisme dapat diartikan sebagai sebuah teori mengenai gejala yang
dapat dijelaskan dengan menggunakan prinsip-prinsip yang bisa dipakai untuk
menjelaskan sistem kerja mesin-mesin tanpa menggunakan bantuan inteligensi
sebagai sebuah sebab ataupun prinsip kerja.

Ketiga, mekanisme adalah teori yang menyatakan bahwa setiap gejala alam
memiliki sifat fisik dan materi yang bergerak.

Keempat, mekanisme merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memberikan


penjelasan seputar sistem mekanis, yaitu setiap gerak setempat yang terjadi pada
sebuah alat yang secara intrinsik tidak dapat diubah sesuai dengan struktur internal
benda alam yang ada di alam semesta.

B. Jenis mekanisme dalam bidang teknikmesin

1. Sistem powersteering
Mekanisme kerja sistem powwer steering ada beberapa cara kerjanya
tergantung dari kondisi saat mengemudi yaitu:

1. Posisi MengemudiNetral

Cara kerjanya dalam kondisi netral pertama, saat katup pengontrol ada dibagian
posisi netral, maka semua minyak akan dialirkan lewat sebuah katup pengontrol
menuju relief port dan akan kembali ke pompa. Jadi jika tidak ada tekanan dan
arena tekanan maka kedua sisi ini tidak akanbergerak.

2. Posisi MengemudiMembelok

Ketika posisi mengemudi membelok maka katup pengontrol akan bergerak ke


saluran minyak. Nantinya saluran lainnya akan terbuka dan menyebabkan
perubahan volume aliran minyak. Sehingga pada akhirnya akan terbentuk
tekanan.

2. Sistemrem

Mekanisme kerja sistem rem dimulai dari tekanan minyak rem pada tabung
sentral (1) karena sodokan tuas (9) akibat injakan kaki pada pedal rem (3) yang
diperkuat oleh hisapan vacuum/booster (2). Minyak bertekanan tinggi tersebut
lantas terdorong mengalir ke tabung penekan rem roda depan (6) kanan- kiri
melalui rangkaian slang distribusi depan (4), dan tabung penekan rem roda
belakang (7) kanan-kiri melalui rangkaian slang distribusi belakang (5). Obyek
yang ditekan tergantung teknologi yang digunakan. Rem cakram menggunakan
penjepit (caliper). Obyek yang ditekan berupa sepasang tapak (pad) yang
mengapit cakram. Meskipun tabung penekan berada di satu sisi, namun caliper
dibuat sedemikian rupa dinamis sehingga penjepitan terpusat pada cakram, bukan
memaksa ke salah satu sisi. Sedangkan remtromol menggunakan sepasang sepatu
dengan lengkungan sesuai lingkaran tromol. Obyek yang ditekan adalah 2 sepatu
tersebut, ditekan dari tengah merentang keluar mendesak dinding tromol bagian
dalam.

3. Sistem kerjapiston

Mekanisme langkah kerja piston 4 tak:

1. Intake(Hisap)

Piston bergerak dari TMA menuju TMB untuk menciptakan keadaan vacuum di
dalam silinder mesin, lalu katup intake akan membuka untuk menghisap campuran
bahan bakar dengan bensin yang sudah dikabutkan, sedangkan katup
exhausttertutup.

2. Compression(Kompresi)

Langkahkeduaadalahlangkahkompresi.Langkahkompresidimulaiketikapiston
mulai bergerak ke TMA dari TMB. Ketika langkah kompresi, Katup Intake akan
menutup sehingga campuran udara-bahan bakar terperangkap di dalam silinder
dan terkompresi (termampatkan) hingga sesaat sebelum TMA, busi akan menyala
dan meledakkan campuran udara-bahan bakar. Penekanan atau pemampatan
campuran udara-bahan bakar sangatlah penting karena akan menghasilkan daya
maksimal ketika langkah tenaga(power).

3. Power(Tenaga)

Langkah ketiga adalah langkah tenaga. Tenaga pukulan pukulan dimulai ketika
campuran udara–bahan bakar dikompresi dan dinyalakan di ruang bakar. Busi
yang terletak di kepala silinder akan menciptakan percikan bunga api untuk
membakar campuran udara–bahan bakar. Dalam waktu yang singkat, campuran
udara-bahan bakar mengembang dan meledak sehingga menciptakan tekanan yang
sangat tinggi terhadap piston. Tekanan ini lah yang mendorong piston ke bawah
menuju TMB dan memutar poros engkol serta menggerakkan roda kendaraan.

4. Exhaust(Buang)

Langkah terakhir adalah langkah buang. katup buang terbuka dan piston naik
menuju TMA mendorong sebagian gas buang yang tersisa di dalam silinder.
Ketika piston mulai mendekati TMA maka katup buang akan menutup dan katup
intakeakanmembuka.Pembukaankatupintakeiniadalahawalsiklusbaru.Siklus ini
akan terjadi di silinder mesin dan akan berulang selama mesinberjalan.

4. Sistemtransmisi

Cara kerja transmisi manual sebenarnya cukup mudah, intinya hanya dengan
menggerakkan tuas transmisi ke posisi gigi yang dituju maka akan menggerakkan
mekanisme transmisi seperti shift lingaga, shift fork, dan gigi synchroniser.
Denganbergeraknyagigisynchroniserkesalahsatugigiyang dituju,makagigi
tersebut akan terhubung dengan poros output sehingga putaran pada poros input
bisa diteruskan melalui counter gear lalu ke gigi pilihan, lanjut ke gigi
synchroniser dan ke poros output. Dengan begitu maka putaran mesin dari poros
input bisa sampai ke porosoutput.
5. Sistem kerja porospropeller

Cara kerja poros propeller (poros kopel) sangat sederhana. Poros propeller
bekerja untuk meneruskan dan menghubungkan putaran dari transmisi ke gardan
atauporosaxlerodabelakangagarkendaraanbisaberjalan.Selainberputar, poros
propeller juga bergerak naik turun tergantung kondisi jalan dan beban yang
digunakan. Hal ini disebabkan pada bagian belakang, poros propeller diikat pada
poros roda yang terhubung langsung dengan sistemsuspensi.
Gerakan naik turun pada poros propeller ini menyebabkan perbedaan
panjang poros propeller. Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme untuk mengatasi
kedua masalah tersebut. Slip joint dan universal joint merupakan bagian yang
sangat penting dimana kedua komponen ini melakukan penyesuain posisi dan
panjang dari poros propeller sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Slip joint akan
mengatasi perubahan panjang poros propeller ketika naik turun, sedangkan
universal joint berfungsi untuk mengatasi gerakan naik turun poros propeller
sehingga mengurangi momen puntir pada poros propeller.
6. Mekanismekatup

Cara kerja mekanisme katup yaitu,


Poros nok (camshaft) berputar, perputaran ini akan mengakibatkan
camshaft menekan lifter valve, daya dorong lifter valve akan diteruskan oleh push
rod, lalau push rod akan menekan/mendorong rocker arm, pada sisi lain rocker
arm akan mendorong katup atau valve sehingga katup akan turun ke bawah (pada
kondisi yang sebenarnya, katup terbuka).

7. Sistem kerja diferensial

Cara kerja dari differential atau gardan sendiri adalah:


1. Ketika di jalanLurus.
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
defferential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama karena tahanan roda
kiri dan kanan sama, sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan sama. (
RPM A = B ).

2. Ketika berbelok kekanan.


Pada saat kendaraan berbelok kanan maka akan ada tahanan pada roda kanan dan
kemudian poros axle sebelah kanan juga tertahan sehingga side gear kanan pada
differential case juga tertahan. Akibatnya side gear sebelah kiri akan berputar
lebih cepat sehingga roda kiri RPMnya lebih besar dibanding RPM roda kanan
(RPM A > RPM B).

3. Ketika berbelok kekiri.


Pada saat kendaraan berbelok kiri maka akan ada tahanan pada roda kiri dan
kemudian poros axle sebelah kiri juga tertahan sehingga side gear kiri pada
differential case juga tertahan. Akibatnya side gear sebelah kanan akan berputar
lebih cepat sehingga roda kanan RPMnya lebih besar dibanding RPM roda kanan
(RPM A < RPM B).

4. Ketika salah satu roda masukLumpur.


Jika kendaraan terjebak dijalan yang berlumpur dan saat salah satu roda masuk
lumpur, maka bagian roda yang masuk kedalam lumpur tersebut akan memiliki
tahanan yang lebih besar dibanding bagian roda yang tidak terjebak kedalam
lumpur. Maka kecepatan putar roda yang terjebak didalam lumpur akan lebih
lampat dibanding roda yang tidak terjebak kedalamlumpur.

Anda mungkin juga menyukai