Anda di halaman 1dari 41

PROGRAM PRAKTEK KESEHATAN MASYARAKAT

DI PUSKESMAS RUMBAI PEKANBARU

DISUSUN OLEH :

Azizah 1813453005
Cut Mulia Restami 1813453042
Hidayatul Fitri 1813453013
Miftahul Zannah 1813453055
Putri Ade Ningsih 1813453104
Suci Wulandari 1813453115
Rando Arianto 1813453029
Yuliandari Putri 1813453119

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKABARU
2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PPKM PRODI DIII ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2020/2021

Disetujui Oleh :
PEMBIMBING LAPANGAN PEMBIMBING AKADEMIK

(Febby Suhastia) (Alfin Surya, M. Si)


NIP. 198702022010012012 NIK. 13.408.0914051

Mengetahui :

KEPALA PUSKESMAS KETUA PRODI


RUMBAI DIII ANALIS KESEHATAN

(Hj. Dince Safrina, SST) (Alfin Surya, M. Si)


NIP. 19650112 198512 2 001 NIK. 13.408.0914051
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan semua
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan program
praktek kesehatan masyarakat (PPKM) di puskesmas Rumbai Pesisir.
Laporan ini dibuat sebagai tugas akhir dari program praktek kesehatan
masyarakat (PPKM) yang diadakan pada tanggal 31 Mei sampai dengan 26 Juni
2021. Laporan ini dibuat berdasarkan kerja sama dan bimbingan dari staf
laboratorium Puskesmas Rumbai Pesisir dan bimbingan dari Universitas Abdurrab
Pekanbaru.
Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Tabrani Rab, selaku pendiri Universitas Abdurrab.
2. Ibu Prof. Susi Endrini S,Si., M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas
Abdurrab.
3. Ibu apt. Isna Wardaniati,M. Farm selaku dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Abdurrab.
4. Bapak Alfin Surya, S. Si, M. Si selaku Ketua Program Studi D-III Analis
Kesehatan Universitas Abdurrab
5. Ibu Hj. Dince Safrina, S.ST selaku Kepala Puskesmas Rumbai Pesisir.
6. Ibu Febby Suhastia, Amd.AK selaku penanggung jawab laboratorium
Puskesmas Rumbai Pesisir.
7. Seluruh Staff Dosen yang membantu dalam kelancaran Program Praktek
Kesehatan Masyarakat (PPKM) ini.

i
Kami menyadari bahwa dalam penelitian laporan Program Praktek
Kesehatan Masyarakat (PPKM) ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penulisan laporan ini.
Demikian laporan Program Praktek Kesehatan Masyarakat (PPKM) ini
kami sajikan. Akhir kata kami mengharapkan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, Amin.

Pekanbaru, Juni 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan PPKM.............................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup PPKM...............................................................................2
BAB II PROFIL PUSKESMAS....................................................................3
2.1 Letak dan Luas Wilayah.............................................................................3
2.2 Kependudukan............................................................................................4
2.2.1 Data penduduk..................................................................................4
2.2.2 Mata Pencaharian..............................................................................4
2.2.3 Agama...............................................................................................5
2.2.4 Pendidikan........................................................................................5
2.3 Sarana Kesehatan........................................................................................6
2.4 Tenaga Medis Non Medis...........................................................................7
2.5 Sekolah Binaan...........................................................................................7
2.6 Alur Pengobatan di Puskesmas Rumbai Pesisir.........................................9
2.7 Struktur Organisasi Puskesmas Rumbai Pesisir.........................................10
BAB III HASIL KEGIATAN PPKM ..........................................................11
3.1 Kegiatan Selama PPKM di Puskesmas.......................................................11
3.2 Pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas..................................................12
3.2.1 Pengambilan Darah Kapiler..............................................................12
3.2.2 Pemeriksaan Hematologi..................................................................12
3.2.3 Pemeriksaan Imunoserologi..............................................................14
3.2.4 Pemeriksaan Kimia Klinik................................................................18
3.2.5 Pemeriksaan Bakteriologi.................................................................23
BAB IV PENUTUP.........................................................................................26
4.1 Kesimpulan.................................................................................................26
4.2 Saran...........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................27

iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Puskesmas
Rumbai........................................................................................... 4
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Yang Memeluk Agama di Wilayah Puskesmas
Rumbai........................................................................................... 5
Tabel 2.3. Jumlah pendidikan penduduk di Wilayah Puskesmas Rumbai.... 5
Tabel 2.4. Jumlah Usaha Sekolah di Wilayah Puskesmas Rumbai............... 7

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Alat Yang Digunakan Di Laboratorium..................................... 28
Lampiran 2. Kegiatan Di Laboratorium.......................................................... 31
Lampiran 3. Penyuluhan covid ke rumah pasien dan pemberian vitamin ..... 32
Lampiran 4. Kegiatan sosialilasi pemeriksaan PCR....................................... 32
Lampiran 5. Kegiatan Apotik......................................................................... 33
Lampiran 6. Apel pagi di puskesmas.............................................................. 33
Lampiran 7. Foto Bersama.............................................................................. 34

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) adalah kegiatan
instrakurikuler yang merupakan wahana bagi mahasiswa untuk mempelajari
sistem analisis kesehatan dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
PPKM pada dasarnya merupakan kegiatan belajar di Puskesmas yang melibatkan
mahasiswa secara aktif. Pengalaman yang diperoleh mahasiswa/i dari PPKM
diharapkan mampu meningkatkan kerja sama dengan tim, menyusun dan
melaporkan hasil pemeriksaan yang valid kepada pihak yang berwenang dan
mampu mendokumentasikan serta menjaga kerahasiaan informasi sesuai kode etik
profesi.
Penyelenggaraan pendidikan perlu ditingkatkan terutama dalam proses
belajar mengajar khususnya praktek analis kesehatan. Hal ini dilakukan agar
dihasilkan ahli teknologi laboratorium medis yang terampil. Salah satu upaya
yang didapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan PPKM yang
diselenggarakan untuk mahasiswa/i tingkat III semester ganjil. Kegiatan ini
merupakan salah satu mata kuliah di Universitas Abdurrab Pekanbaru dengan
bobot 2 SKS.
PPKM dilaksanakan di Pukesmas-Puskesmas yang tersebar di kota
Pekanbaru dengan didampingi oleh dosen pembimbing yang merupakan tenaga
pengajar di Universitas Abdurrab Pekanbaru dan pembimbing lapangan yang
merupakan Clinical Instructure dari puskesmas. Di samping itu mahasiswa
memperoleh keahlian yang dapat menunjang keterampilan dalam bidang analis
kesehatan.

1.2 Tujuan PPKM


1. Membina dan meningkatkan kerjasama antara Universitas Abdurrab
dengan Puskesmas di kota Pekanbaru.
2. Meningkatkan wawasan pengetahuan dan kemampuan bagi mahasiswa/i
setelah pelaksaan PPKM.

1
2

3. Meningkatkan pengalaman dan keterampilan bagi mahasiswa/i setelah


pelaksaan PPKM.
4. Mengaplikasikan kompetensi yang sudah didapat di pendidikan untuk
diterapkan di masyarakat.
5. Mendapatkan masukan dalam usaha penyempurnaan kurikulum yang
sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

1.3 Ruang Lingkup PKM


1. Strategi Praktek
Mahasiswa mempelajari dan memahami terlebih dahulu
mekanisme praktek laboratorium yang ada di puskesmas.
2. Penyusunan Laporan Individual
Mahasiswa membuat evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan
dari puskesmas tersebut dalam bentuk laporan kegiatan dalam kegiatan
PKM ini.Adapun petunjuk pembuatan laporan kegiatan mengacu pada
panduan pembuatan laporan praktikum yang dikeluarkan oleh Akademi
Analis Kesehatan Pekanbaru.
BAB II
PROFIL PUSKESMAS

2.1 Letak dan Luas Wilayah


Kecamatan Rumbai Pesisir merupakan 1 dari 12 kecamatan di Kota
Pekanbaru yang dipisahkan dari kecamatan lain oleh sungai Siak, dengan luas
wilayah 157,33 Km2 dan terdiri dari 6 kelurahan. Wilayah kerja puskesmas
Rumbai Pesisir meliputi 5 kelurahan yaitu: Kelurahan Meranti Pandak,
Limbungan Sari, Lembah Damai dan Kelurahan Tebing Tinggi Okura. Namun
pada bulan Juni 2015 terjadi pemekaran wilayah kerja yang mana Meranti Pandak
masuk kedalam wilayah kerja Puskesmas Karya Wanita. Kemudian pada bulan
Juli Meranti Pandak masuk kembali kewilayah kerja UPTD Rumbai Pesisir
sedangkan, Kelurahan Lembah Damai, Kelurahan Lembah Sari masuk kedalam
wilayah kerja Puskesmas Karya Wanita, namun kegiatan UKP maupun UKM
masih dilimpahkan kepada Puskesmas yang lama sampai berakhirnya tahun 2015.
Diawal tahun 2016 wilayah kerja masing-masing Puskesmas sudah dilimpahkan
kembali kepada Puskesmas masing-masing, sesuai dengan Perwako, tentang
pemekaran wilayah kerja Puskesmas. Kelurahan terluas adalah Kelurahan Tebing
Tinggi Okura (134,79 Km2) dan yang terkecil adalah Kelurahan Limbungan (2,48
Km2).
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Rumbai adalah sebagai
berikut :
a. Sebelah utara perbatasan dengan Kabupaten Siak.
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten
Pelalawan.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan sungai Siak (Kecamatan Tanayan
Raya).
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Umban Sari dan Kecamatan
Rumbai (wilayah kerja Puskesmas Umban Sari).
Wilayah puskesmas Rumbai Pesisir bagian Selatan dibatasi oleh sungai
Siak yang mengalir dari Barat ke Timur, selain kota Pekanbaru sungai
Siak juga mengaliri Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak Sri

3
4

Indrapura. Sungai Siak berfungsi sebagai perhubungan lalu lintas


perekonomian rakyat dari daerah pedalaman ke kota atau antar tempat
sekitar sungai tersebut, sungai Siak dan juga dipakai bahan baku PDAM
TIRTA SIAK. Sebagian masyarakat kelurahan Meranti Pandak juga
masih menggunakan sungai tersebut untuk keperluan sehari-hari seperti
mandi, cuci dan kakus.

2.2 Kependudukan
2.2.1 Data penduduk
Penduduk diwilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir pada tahun 2015
berjumlah 31.429 jiwa. Laki-laki berjumlah 16.146 jiwa dan perempuan
berjumlah 15.287 jiwa, sehingga sex ratio laki-laki atau perempuan 1,08.
Kepadatan penduduk diwilayah Puskesmas Rumbai Pesisir adalah 448,758
jiwa/Km2 dan rata-rata anggota perkepala keluarga berjumlah 4 jiwa. Kepadatan
penduduk ini bervariasi untuk setiap kelurahan, dimana yang terpadat adalah
Kelurahan Limbungan 5.186 jiwa/Km2, dan yang terjarang penduduknya adalah
kelurahan Tebing Tinggi Okura 40,54 jiwa/Km2.
2.2.2 Mata pencarian
Jumlah penduduk 15 tahun ke atas yang siap bekerja di wilayah
Puskesmas Rumbai Pesisir adalah 19,255 jiwa dari 31.429 jiwa penduduk yang
dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Puskesmas
Rumbai
No Pekerjaan Jumlah %
1 Perdagangan 7.899 39,37
2 Bidang Jasa 5.060 25,22
3 Angkutan 2.226 11,09
4 ABRI, PNS dan lainnya 1.284 6,40
5 Industri Pengolahan 937 4,67
6 Perkebunan 799 3,98
7 Pertanian Lainnya 636 3,17
8 Perikanan 610 3,17
9 Perternakan 447 2,23
10 Pertanian tanaman pangan 168 0,84
Jumlah 20.066 100,00
Sumber : Puskesmas Rumbai, 2021
5

Pada tabel 2.1 Jumlah pekerja sebagai pedagang sebanyak 7.899 jiwa dan
jumlah pekerja sebagai petani tanaman pangan sebanyak 168 jiwa.
2.2.3 Agama
Pemeluk agama penduduk di wilayah Puskesmas Rumbai Pesisir terdiri
yang dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Yang Memeluk Agama di Wilayah Puskesmas
Rumbai
N Agama Jumlah %
O
1 Islam 29.129 92,68
2 Protestan 1.986 6,32
3 Katolik 186 0,60
4 Budha 99 0,31
5 Hindu 26 0,08
Jumlah 31.429 100,00
Sumber : Puskesmas Rumbai, 2021
Pada tabel 2.2 Jumlah pemeluk agama Islam sebanyak 29.129 jiwa dan
jumlah pemeluk agama Hindu sebanyak 26 jiwa.
2.2.4 Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk wilayah Puskesmas Rumbai Pesisir dapat
dilihat di tabel 2.3
Jumlah penduduk yang tamat sekolah dasar (SD) sampai perguruan
tinggi sebanyak 19.070 jiwa orang dari 31.429 jiwa.
Tabel 2.3 Jumlah Pendidikan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Rumbai

N Pendidikan Jumlah %
O
1 Tamatan SD 6.284 32,95
2 Tamatan SLTP 5.521 28,95
3 Tamatan SMU 5.332 27,96
4 Diploma III 179 0,94
5 Akademi/ Diploma III 368 1,93
6 Perguruan Tinggi 1.386 7,27
Jumlah 19.070 100,00
Sumber : Puskesmas Rumbai, 2021
Adanya yang tidak atau belum tamat SD sebanyak 23,57% (4.495) dari
jumlah penduduk 5 tahun ke atas menurut jenis pendidikan.
6

2.3 Sarana Kesehatan


Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir
pada umumnya sudah menjangkau hampir seluruh masyarakat. Sarana kesehatan
tersebut berasal dari pemerintah / swasta maupun dari swadaya masyarakat
dengan perincian sebagai berikut :
1. Puskesmas Induk = 1 buah
2. Puskesmas Pembantu = 3 buah
3. Mobil Puskesmas Keliling = 2 buah
4. Tempat Puskesmas Keliling = 3 buah
5. Pos Kesehatan Terpadu = 42 buah
6. Pos Kesehatan Desa = 3 buah
7. BP / Klinik = 4 buah
8. Dokter Praktek = 8 buah
9. Bidan Praktek = 10 buah

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir adalah


51.271 jiwa, yang dilayani oleh 1 buah Puskesmas Induk. Keadaan tersebut
menunjukkan bahwa beban kerja Puskesmas Rumbai Pesisir boleh dibilang belum
sebanding dengan standar jangkauan satu Puskesmas Induk 30.000 penduduk.
Puskesmas pembantu terdapat di Kelurahan Meranti Pandak 1 buah dan
Kelurahan Limbungan 1 buah, Kelurahan Lembah Damai ada 1 buah dan di
Kelurahan Tebing Tinggi Okura ada sebanyak 2 buah. Di kelurahan Lembah
Damai tidak ada Puskesmas Pembantu, tetapi jangkauan pelayanan kesehatan
tetap dirasakan oleh masyarakat karena jaraknya dekat dan transportasi lancar
dimana Puskesmas Induk terdapat di Kelurahan Meranti Pandak.
Puskesmas Rumbai Pesisir memiliki posyandu yang berjumlah 42 buah,
maka rasio posyandu terhadap balita adalah 1 posyandu untuk 109 balita. Hal ini
berarti bahwa jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir
adalah mendekati standar.Idealnya 1 (satu) posyandu untuk100 balita.
Kegiatan posyandu ditunjuk oleh kader yang aktif berjumlah 283 orang
kader yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir. Data yang ada rasio
7

kader terhadap 100 Kepala Keluarga adalah 2 (dua) orang rasio dan kader
terhadap Posyandu adalah 5 orang. Sudah sesuai target dimana 1 (satu) Posyandu
idealnya mempunyai 5 kader, maka wilayah-wilayah kerja Puskesmas Rumbai
Pesisir sudah mempunyai jumlah kader yang cukup untuk melaksanakan kegiatan
posyandu.

2.4 Tenaga Medis Non Medis


Pada tahun 2014 jumlah pegawai Puskesmas Rumbai Pesisir yang
menjalankan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Rumbai Pesisir sebanyak 32 orang dengan perincian sebagai berikut :
1. Dokter Umum 2 orang
2. Dokter Gigi 2 orang
3. SI – Gizi 2 orang
4. SI Kesehatan Masyarakat 2 orang
5. Akademi Kebidanan 6 orang
6. Perawat Bidan 2 orang
7. Akademi Perawat 9 orang
8. Perawat 5 orang
9. Perawat Gigi 1 orang
10. Asisten Apoteker 2 orang
11. Tenaga Laboratorium 2 orang
12. Sanitarian 1 orang
13. Pekarya Kesehatan 3 orang
14. PTT / Tenaga Honor 5 orang
15. Akademi Gizi 1 orang
16. Apoteker 1 orang

2.5 Sekolah Binaan


Semua sekolah yang ada diwilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir telah
mendapat pelayanan kesehatan sekolah yang dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 2.4 Jumlah Usaha Kesehatan Sekolah di Wilayah Puskesmas Rumbai
8

No Jenis Pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid Kls I


1 SD / MI 15 900
2 SLTP 8 1056
3 SMU 4 451
Sumber : Puskesmas Rumbai, 2021
Hasil penjaringan murid SD kelas 1 tahun 2015 ditemukan kasus
terbanyak karies gigi 284 (31,5 %) dengan status gizi kurang sebanyak 36 orang
(4,0 %) sedangkan gizi lebih 28 orang (3,11 %) dijumpai dari 900 anak yang
diperiksa. Sedangkan hasil penjaringan murid SLTP kelas I, kasus terbanyak
adalah Karies gigi sebanyak 28 orang (2,6 %) dari 1056 anak yang diperiksa.
Adapun jenis penyakit yang sering ditemukan paling banyak adalah karies gigi,
tonsilitis dan parsistensi juga serumen. Hasil penjaringan untuk murid SMU kelas
I, kasus terbanyak yang ditemukan adalah rabun jauh sebanyak 20 orang (4,44 %)
dari 451 anak yang diperiksa.
9

2.6 Alur Pengobatan di Puskesmas Rumbai


10

2.7 Struktur Organisasi Puskesmas Rumbai Pesisir

KEPALA PUSKESMAS

Hj. Dince Safrina, S.ST

K A. TATA USAHA UPAYA KESEHATAN


PERORANGAN
Widodextrosa, SKM

LOKET POLI POLI POLI KIA-KB LABORAT APOTIK


UMUM ANAK GIGI ORIUM
Rice KIA Nurharlina
Febby
Sriwahyun KOORD KOORD KOORD Yuliastuti
Suhastia, Warso
Okti Sinaga
, Amd.PK dr. Nofriana drg. Hj. Amd.Keb Amd. AK ,s.Farm,Apt.
dr. Wing Febby
Sri Dewi H,
Ermawati
Irawati Hj.Dewi Amd.AK
Suhastia Indra
Kartika Amd.AK Saputra
Zahraini

UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

IMUNISASI UKS & USILA KESLING GIZI PROMKES

Porman Sitorus,
SKM BAB III
Susan Devie S dr.E. Dewi Nofriwaty B, Emliani, SKM
AMK Agustine
HASIL KEGIATAN PPKM
SURVEILANS SKM

ZAHRAINI
BAB III
HASIL KEGIATAN PPKM

3.1 Kegiatan Selama PPKM di Puskesmas


Kegiatan yang dilakukan selama PPKM :
1. Kegiatan laboratorium
a. Pemeriksaan Hematologi
1. Hb
2. Hitung jumlah leukosit
b. Pemeriksaan Imunoserologi
1. Golongan Darah
2. HCG/ Planotest
3. HIV
4. HbsAg
5. Syphilis
c. Pemeriksaan Bakteriologi
1. BTA
2. TCM
d. Pemeriksaan Kimia Klinik
1. Glukosa Darah
2. Asam Urat (Uric Acid)
3. Kolestrol
4. Urin Rutin Multistik
5. Sediment Urin
2. Kegiatan program pokok di bidang P2M (Pencegahan Penyakit
Menular)
1. Sosialisai pasien terpapar covid
2. Pemberian vitamin
3. Sosialisasi pemeriksaan PCR
3. Kegiatan di Apotek.

11
12

3.2 Pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas


3.2.1 Pengambilan darah kapiler
a. Tujuan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan sampel darah kapiler.
b. Metode
Pemeriksaan ini menggunakan metode Direct (langsung).
c. Prinsip
Salah satu bagian kapiler yaitu jari antara 2,3,4 dibersihkan dengan
kapas alkohol 70% dan ditusuk dengan menggunakan lancet. Darah
pertama di hapus selanjutnya di teteskan pada strip.
d. Alat dan Bahan
Lancet, Pena lancet, Kapas alkohol, Kapas kering
e. Prosedur Kerja
Alat disiapkan untuk pengambilan darah kapiler, pilih jari pasien yang
ingin di ambil darah nya antara 2, 3, 4. Bersihkan ujung jari pasien
dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering. Tusuk jari pasien
dengan menggunakan pena lancet yang telah berisi lancet. Darah
pertama yang keluar di hapus dengan menggunakan kapas kering dan
darah selanjutnya di teteskan pada alat yang ingin di pakai. Jari pasien
yang telah ditusuk menggunakan kapas kering.
3.2.2 Pemeriksaan Hematologi
3.2.2.1 Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pasien.
b. Metode
Pemeriksaan ini menggunakan metode langsung.
c. Alat dan Bahan
FamilyDr Hb, mikropipet , kapas alkohol, pena lanset dan lanset, darah
kapiler.
d. Prosedur Kerja
13

Hidupkan alat hemoglobin, pasang strip hemoglobin, antiseptis jari


pasien dengan kapas alkohol 70%, kemudian tusuk menggunakan lancet
steril, hapus darah yang pertama kali keluar dengan tissu, kemudian
tetesan darah selanjutnya diambil dengan mikropipet sebanyak 7 µL
kemudian teteskan pada strip alat FamilyDr Hb, biarkan selama 30
detik, lihat hasil yang ada pada layar alat hemoglobin tersebut.
e. Nilai Normal
Laki-laki : 14-16 g/dL
Perempuan : 12-14 g/dL
3.2.2.2 Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar Hb, Hematokrit,
jumlah leukosit, eritrosit, trombosit dan hitung jenis dalam darah.
b. Prinsip
Prinsip kerja dari alat ini mengukur sel darah secara otomatis
berdasarkan impendasi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel
yang dilewatkan atau pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi
sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau
sampel yang dilewati
a. Metode
Autometic
d. Alat dan Bahan
1. Sampel darah
2. Mindray Bc-20s
3. Probe cleanser
e. Prosedur Kerja
Ambil darah vena, lalu masukkan ke tabung. Setelah itu homogenkan
darah tersebut. Lalu masukkan identitas pasien pada alat mindrey Bc-
20s. Setelah itu masukkan darah, setelah darah di hisap tunggu sampai
hasil dibaca. Lalu print hasil pemeriksaan.
f. Nilai Normal
Hb : Pria = 14-16 gr/dl
14

Wanita = 12-14 gr/dl


Ht : Pria = 38,8-50 %
Wanita = 34,9 – 44,5 %
Hitung jumlah Leukosit : 4.000 – 10.000 sel/mm3 darah.
Hitung jumlah Eritrosit : Pria = 4,5 - 5,5 juta sel/mm3 darah.
Wanita = 4 – 5 juta sel/mm3 darah.
Hitung jumlah Trombosit : 150.000 – 400.000 juta sel/mm3 darah.
Hitung jenis Leukosit : Basofil : 0-1 %
Eosinophil: 1-3 %
N.stab : 2-6%
N.segment : 50-70%
Limposit : 20-40%
Monosit :2-8%

3.2.3 Pemeriksaan Imunoserologi


3.2.3.1 Pemeriksaan Golongan Darah
a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah pasien.
b. Prinsip
Antisera akan bereaksi dengan antobodi dalam darah membentuk
aglutinasi.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah metode
Aglutinasi.
d. Alat dan Bahan
Darah kapiler, anti sera A, anti Sera B, anti sera AB, anti Sera
O/D,kartu golongan darah, lanset, pena lanset, kapas alkohol 70%,
batang pengaduk.
e. Prosedur Kerja
Tulis identitas pasien pada kartu golongan darah, teteskan 1 tetes anti
sera A, B, AB, dan O pada masing-masing lingkaran pada kartu
golongan darah, antiseptis jari pasien dengan kapas alkohol 70%, tusuk
15

dengan lanset, hapus darah pertama dengan tisu kemudian tetsan


selanjutnya di teteskan 1 tetes pada masing-masing lingkaran pada kartu
golongan darah, homogenkan dengan menggunakan batang pengaduk,
kemudian baca hasil.
f. Pembacaan Hasil
Aglutinasi : Ada antigen pada sel darah merah
Tidak aglutinasi :Tidak ada antigen pada sel darah merah
Tabel 3.1 Nilai Normal Hasil Pemeriksaan Golongan Darah

Golongan
Anti A Anti B Anti AB Rhesus
Darah
Aglutinasi Tidak Aglutinasi Aglutinasi A+
Tidak Aglutinasi Aglutinasi Aglutinasi B+
Aglutinasi Aglutinasi Aglutinasi Aglutinasi AB+
Tidak Tidak Tidak Aglutinasi O+
Aglutinasi Tidak Aglutinasi Tidak A-
Tidak Aglutinasi Aglutinasi Tidak B-
Aglutinasi Aglutinasi Aglutinasi Tidak AB-
Tidak Tidak Tidak Tidak O-
Sumber : Penuntun Praktikum Imunoserologi,2021
3.2.3.2 Pemeriksaan HCG/Planotest
a. Tujuan
Untuk mendeteksi Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam urin
yang di periksa.
b. Prinsip
HCG dalam urin akan bereaksi dengan HCG spesifik dan membentuk
immuno komplek sehinggaterbentuk garis merah.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah ICT (Imune
Cromatografi Technique)
d. Alat dan Bahan
Wadah penampung urin, Test pack Urin, tampung urin dalam wadah
penampung, masukkan strip tes kehamilan dalam wadah jangan
16

melewati tanda batas, kemudian masukkan strip tes kehamilan dalam


wadah jangan sampai melewati tanda batas, biarkan strip tes kehamilan
sampai membentuk garis merah.
e. Prosedur Kerja
Alat disiapkan dan bahan yang akan digunakan. Celupkan strip
kedalam urine selama 10-15 detik. Keluarkan kemudian baca hasilnya
setelah 3 detik.
f. Nilai Normal
Negatif (-) : Terbentuk satu garis merah
Positif (+) : Terbentuk dua garis merah
3.2.3.3 Pemeriksaan HIV
a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap
HIV yang ada dalam darah.
b. Prinsip
Kit test SD Bioline HIV-1/2 3.0 suatu kitimmunokromatografi (rapid)
untuk mendeteksi kualitatif antibodi dari seluruh subtipe (Ig G, Ig A, Ig
M) yang spesifik terhadap HIV I, HIV II secara stimulan dalam darah.
c. Metode
ICT (Imune Cromatografi Technique)
d. Alat dan Bahan
Kit test SD Bioline HIV-1/2 3.0, pena lanset dan lanset, kapas alkohol
70%, darah kapiler.
e. Prosedur Kerja
Antiseptis jari pasien dengan kapas alkohol 70%, tusuk dengan lanset,
hapus darah pertama dengan tisu kemudian tetesan selanjutnya di
teteskan 3 tetes pada sumur sampel, kemudian tambahkan 3 tetes buffer,
tunggu selama 20 menit. Baca hasil.
f. Interpretasi Hasil
S S S
C C C
T T T

Reaktif Non Reaktif Invalid


17

3.2.3.4 Pemeriksaan HbsAg


a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi antigen hepatitis pada
darah pasien.
b. Prinsip
Serum pasien dengan HBs akan bereaksi dengan selenium colloid
Antigen Conjugated dan kemudian akan berikatan dengan antigen yang
terdapat dalam darah sehingga membentuk garis merah.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah metode Rapid
Test.
d. Alat dan Bahan
Mikropipet, Yellow tip, Strip, Kapas alkohol, Kapas kering, Darah
kapiler.
e. Prosedur Kerja
Alat disiapkan, bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol. Tusuk
jari pasien dengan menggunakan lancet. Darah pertama dihapus dengan
menggunakan kapas kering. Hisap darah selanjutnya dengan
menggunakan mikropipet sebanyak 100 µl masukkan ke dalam strip
HbsAg. Tunggu 10 menit dan baca hasil.
f. Interpretasi Hasil
Positif (+) : Terbentuk 2 garis merah
Negatif (-) : Terbentuk 1 garis merah
3.2.3.5 Pemeriksaan syphilis
a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya antibody di dalam
darah.
b. Prinsip
Darah akan bereaksi dengan reagen seratek dan akan membentuk 2
garis merah.
c. Metode
18

Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah Rapid Test.


d. Alat dan Bahan
Mikropipet, Yellow tip, Strip, Kapas kering, Kapas alkohol, Buffer,
Darah kapiler.
e. Prosedur Kerja
Siapkan alat yang digunakan, bersihkan ujung jari pasien dengan kapas
alkohol. Tusuk jari pasien dengan menggunakan lancet. Darah pertama
dihapus dengan menggunakan kapas kering. Hisap darah sebanyak 20
µl dengan menggunakan mikropipet. Masukkan ke dalam strip Syphilis
tambahkan 3 tetes Buffer. Tunggu 10-15 menit dan baca hasil.
f. Interpretasi Hasil
Positif (+) : Terbentuk 2 garis merah
Negatif (-) : Terbentuk 1 garis merah

3.2.4 Pemeriksaan Kimia Klinik


3.2.4.1 Pemeriksaan Glukosa Darah
a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar gula darah pasien.
b. Prinsip
Kadar gula darah diukur setelah alat Accu Chek Activedalam keadaan
hidup dan telah terpasang strip kemudian ditempelkan pada darah
pasien.
c. Metode
Metode yang dilakukan dalam pemeriksaan ini adalah Langsung
d. Alat dan Bahan
Alat Accu Chek Active, Pena lanset dan lanset, Kapas Alkohol 70%,
Darah kapiler.
e. Prosedur Kerja
Hidupkan alat Accu Chek Active, pasangkan strip Accu Chek Active,
Antiseptis jari pasien dengan kapas alkohol 70%, kemudian tusuk
menggunakan lancet steril, hapus darah yang pertama kali keluar
dengan tisu, kemudian tetesan darah selanjutnya di tempalkan pada strip
19

Accu Chek Active, tunggu sampai alatnya menunjukan hasil, lihat dan
baca hasil yang tertera pada layar alat Accu Chek Active.
f. Nilai Normal
1. Glukosa Puasa : 85-110 mg/dL
2. Glukosa 2 jam PP : <140 mg/dL
3. Glukosa Sewaktu : <180 mg/dL
3.2.4.2 Pemeriksaan Asam Urat (Uric Acid)
a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar uric acid dalam
darah.
b. Prinsip
Kadar asam urat di ukur menggunakan alat dalam keadaan hidup dan
telah terpasang strip kemudian di tempelkan pada darah pasien.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah Direct.
d. Alat dan Bahan
Alat uric acid, Lancet, Pena lancet, Kapas alkohol, Kapas kering, Darah
kapiler.
e. Prosedur
Alat uric acid disiapkan, pasangkan strip uric acid. Antiseptis jari pasien
dengan menggunakan alkohol 70 %. Kemudian tusuk menggunakan
lancet steril, hapus darah pertama kali keluar dengan kapas kering.
Tetesan darah selanjutnya di tempatkan pada strip uric acid. Tunggu
sampai alatnya menunjukkan hasil. Lihat dan baca hasil yang tertera
pada alat uric acid.
f. Nilai Normal
laki-laki : 3,5-7,2 mg/dL
perempuan : 2,6- 6,0 mg/dL
3.2.4.3 Pemeriksaan kolestrol
a. Tujuan
Untuk mengetahui kadar kolestrol dalam tubuh
b. Prinsip
20

Strip test diletakkan pada alat,ketika darah diteteskan pada zona reaksi
test strip
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah Direct.
d. Alat dan bahan
Alat kolestrol , Lancet, Pena lancet, Kapas alkohol, Kapas kering,
Darah kapiler
e. Prosedur
Alat kolestrol disiapkan, pasangkan strip kolestrol. Antiseptis jari
pasien dengan menggunakan alkohol 70 %. Kemudian tusuk
menggunakan lancet steril, hapus darah pertama kali keluar dengan
kapas kering. Tetesan darah selanjutnya di tempatkan pada strip
kolestrol. Tunggu sampai alatnya menunjukkan hasil. Lihat dan baca
hasil yang tertera pada alat kolestrol
f. Nilai normal
< 200 mg/dl
3.2.4.4 Pemeriksaan Urin rutin Multistik
a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui unsur atau senyawa yang
terkandung dalam urin.
b. Prinsip
Carik celup berupa secarik plastik kaku yang pada sebelah sisinya
dilekati dengan satu sampai sembilan kertas hisap atau bahan penyerap
lain yang masing-masing mengandung reagen spesifik terhadap salah
satu zat yang mungkin ada dalam urin. Ada dan banyaknya zat ditandai
dengan perubahan warna pada carik celup dan warna yang terbentuk
dibandingkan dengan skala warna pada kemasan carik celup.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah Carik celup.
d. Alat dan Bahan
Urin multistik, botol urin, pipet tetes, urin.
21

e. Prosedur
Homogenkan urin terlebih dahulu. Keluarkan strip dari kemasan,
tuangkan urin keatas reagen strip sampai membasahi seluruh daerah
reagen, hilangkan kelebihan urin yang melekat pada strip dengan
menyentuhkan strip reagen dengan tisu, bacalah hasil dengan
membandingkan warna yang terbentuk dengan skala warna pada
kemasan carik celup.
f. Nilai Normal
Warna : Kuning jernih
Berat Jenis : 1.001-1.035
pH : 4,6-8,0
Protein : Negatif
Reduksi : Negatif
Bilirubin : Negatif
Urobilin : Negatif
Sediment :
- Eritrosit : 0-2/LPB
- Leukosit : 0-5/LPB
- Epitel : Neg/Post
- Bakteri : Negatif
- Sel Ragi : Negatif
- Silinder : Negatif
- Kristal : Negatif

3.2.4.5 Pemeriksaan Sediment Urin


a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui unsur atau senyawa yang
terkandung dalam urin.
b. Prinsip
Urin disentrifuge dengan kecepatan 1500-2000 rpm selama lima menit,
kemudian sediment urin diperiksa dibawah mikroskop lensa objectif
22

10x untuk melihat epitel dan silinder (LPK) dan lensa objectif 40x
untuk melihat eritrosit dan leukosit.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah Langsung
(Mikroskopik).
d. Alat dan Bahan
Sentrifuge, botol urin, objeck glass, pipet tetes, deck glass, botol
sentrifuge, mikroskop, urin.
e. Prosedur Kerja
Homogenkan urin terlebih dahulu, masukkan 10 mL urin kedalam
tabung sentrifuge dan diputar selama 5 menit dengan kecepatan 1500-
2000 rpm, setelah disentrifuge, tuanglah supernatan dengan gerakan
cepat dan luwes lalu tabung sentrifuge ditegakkan kembali sehingga
didapatkan sediment urin, kocok tabung untuk mensuspensikan
sediment, ambil 1-2 tetes dengan pipet tetes dan letakkan diatas objeck
glass dan ditutup dengan deck glass, periksa dibawah mikroskop
dengan pembesaran awal 10x dilanjutkan pembesaran 40x.
f. Nilai Normal :
Sediment :
- Eritrosit : 0-2/lpb
- Leukosit : 0-5/lpb
- Epitel : Neg/Post
- Bakteri : Negatif
- Sel Ragi : Negatif
- Silinder : Negatif
- Kristal : Negatif

-
23

3.2.5 Pemeriksaan Bakteriologi


3.2.5.1 Pemeriksaan BTA
a. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam sampel
sputum pasien mengandung bakteri tahan asam (Mycobacteriu
tuberculosis).
b. Prinsip
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin danlemak
yang sukar ditembus cat, dengan pemanasan maka lapisan lilin dan
lemak dapat ditembus zat warna Carbol Fuchsin.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah Ziehl Neelsen
d. Alat dan Bahan
Objeck glass,lidi,lampu spritus,pinset,mikroskop,sputum.
e. Reagen
ZN Acarbol fuchsin0,3%, ZN B asam alkohol 3%,ZN C Methylene
Blue 0,3%.
f. Prosedur Kerja
Ambil sputum dengan lidi yang ujungnya telah dipipihkan, kemudian
buat sediaan dengan ukuran 2x3 cm, biarkan setengah kering, kemudian
ukir dengan menggunakan lidi yang ujungnya runcing hingga
membentuk jaring laba-laba, biarkan hingga kering, fiksasi sebanyak3x
dengan lampu spritus, sediaan digenangi dengan Carbol Fuchsin 0,3%,
panaskan sediaan dengan api nyala spritus hingga keluar uap (jangan
sampai mendidih), lalu sediaan dibiarkan selama 5 menit, sediaan
dicuci dengan air mengalir,sediaan digenangi dengan asam alkohol 3%
sampai tidak tampak warna merah Carbol Fuchsin, sediaan dicuci
dengan air mengalir, sediaan digenangi dengan Methylene Blue 0,3%
selama 30 detik, sediaan dibilas dengan air mengalir, keringkan sediaan
pada rak pengering. Kemudian baca sediaan dengan mikroskop lensa
objektif 100x
24

g. Interpretasi Hasil
Dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Interprestasi Hasil Pemeriksaan Menurut Skala IUAT
(International Uniaon Againts Tuberculosis)

Pembacaan Di Bawah Mikroskop Pelaporan Hasil


Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang
pandang
BTA Negatif

1 – 9 BTA dalam 100 lapang pandang Tuliskan jumlah BTA yang


ditemukan/100 lapang pandang
10 – 99 BTA dalam 100 lapang pandang 1+
1 – 10 BTA dalam 1 lapang pandang,
diperiksa minimal 50 lapang pandang 2+

> 10 BTA dalam 1 lapang pandang, periksa


minimal 20 lapang pandang 3+

Sumber : Buku Saku Analis Kesehatan, 2019


3.2.5.2 Pemeriksaan TCM
a. Tujuan
Untuk mendeteksi adanya bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang
resisten terhadap Rifampici
b. Prinsip
Pemeriksaan TCM dengan alat GeneXpert, bakteri dalam sputum
dilisiskan dan DNA bakteri diisolasi. Fragmen DNA spesifik M.TB
dia
c. Alat dan Bahan
Cartridge, pipet khusus dan alat GeneXpert dan Reagen TCM
d. Sampel
Sputum
25

e. Cara kerja
1.Persiapan Sampel (dilakukan pada Biosafety Cabinet) :
Alat dan bahan dipersiapkan. Buka pot sputum, tambahkan 2
mL reagen TCM ke dalam pot sputum, lalu tutup kembali pot sputum.
Homogenkan selama 10 – 20 kali, diamkan selama 10 menit. Setelah
10 menit, kemudian homogenkan kembali 10 – 20 detik, diamkan
kembali selama 5 menit. Siapkan cartridge, beri identitas pasien pada
sisi sampingnya. Buka penutup cartridge, lalu pipet campuran sputum
dan reagen TCM tadi sebanyak 2 mL menggunakan pipet khusus dan
masukkan ke dalam cartridge, lalu tutup kembali penutup cartridge.
3. Cara kerja pada alat (GeneXpert) :
Nyalakan alat GeneXpert dengan menekan tombol power pada
bagian belakang alat dan nyalakan komputer, pilih username
Capheid admin dan login dengan password cphd, tunggu hingga
software GeneXpert DX terbuka secara otomatis. Setelah software
GeneXpert DX terbuka, klik Create Test, ikuti perintah untuk
melakukan scanning bercode pada cartridge dengan menekan tombol
kuning pada scanner, masukkan identitas pasien, modul akan dipilih
secara otomatis. Klik Start Test, lampu indikator hijau pada modul
akan berkedip, lalu masukkan cartridge ke dalam modul dan tutup
rapat modul untuk memulai tes. Tunggu selama ± 2 jam untuk melihat
hasil (Standart Operational Procedure Alat GeneXpret).
3. Cara melihat dan mencetak hasil tes :
Untuk melihat hasil, klik ikon View Result, klik View Test,
kemudian double klik pada hasil tes yang ingin ditampilkan. Pada
layar akan muncul hasil tes yang dipilih. Untuk mencetak hasil, klik
Report, akan muncul kotak dialog Test Report, √ nama pasien yang
ingin dicetak hasilnya, klik Preview PDF, hasil tes akan ditampilkan
dalam format PDF, lalu klik ikon Print, maka hasil akan terprint.
Interprestasi hasil : Hijau : Not detected
Merah : Detected
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Mahasiswa/i tidak hanya dapat mengetahui struktur organisasi maupun alur
pemeriksaan di puskesmas, tetapi juga dapat mengetahui pemeriksaan
laboratorium yang menonjol di puskesmas. Adanya pelaksanaan Praktek
Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) mahasiswa/i dapat mengetahui
seberapa jauh peran laboratorium di puskesmas. Selain itu mahasiswa/i juga dapat
mengetahui bahwa seorang analis kesehatan tidak hanya berkompeten di bidang
analis laboratorium saja, tetapi dapat juga berperan sebagai penyebarluasan
informasi tentang pemeriksaan laboratorium sehingga mengoptimalkan fungsi
laboratorium di puskesmas.

4.2 Saran
Puskesmas Rumbai Pesisir dapat meningkatkan mutu laboratorium baik
kualitas maupun kuantitas dari alat yang digunakan di laboratorium sehingga
dapat mengeluarkan hasil yang lebih baik dan akurat. Akademi Analis Kesehatan
Universitas Abdurrab Pekanbaru dapat selalu bekerjasama dengan pihak
Puskesmas Rumbai untuk meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang laboratorium
serta meningkatkan kualitas analis kesehatan sebagai tempat pelaksanaan Program
Praktek Kesehatan Masyarakat (PPKM) khususnya dibidang laboratorium. Kami
juga berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut serta terjalin dengan baik untuk
adik-adik kami dalam pelaksanaan PPKM di tahun berikutnya.

26
27

DAFTAR PUSTAKA

Arianda, D. 2019. Buku Saku Analis Kesehatan Revisi ke-5. Analis Muslim
Publishing. Bekasi
Kit Insert, Easytouch GC Hb - Pemeriksaan Hemoglobin
Kit Insert, Family dr Uric Acid - Pemeriksaan Asam Urat
Kit Insert, Nesco Multi Check - Pemeriksaan Kolesterol
Kit Insert, SD Bioline HbsAG - Pemeriksaan HbsAG
Kit Insert, SD Bioline HIV - Pemeriksaan HIV
Kit Insert, SD Bioline Syphilis 3.0 - Pemeriksaan Syphilis
Puskesmas Rumbai Pesisir. 2015. Profil Puskesmas Rumbai Pesisir. Pekanbaru
28

Lampiran 1. Alat Yang Digunakan Di Laboratorium

Auto Analyzer (Midrey)

Mikroskop
29

Alat pemeriksaan kimia darah dan hb

sentrifuge
30

TCM
31

Lampiran 2. Kegiatan Di Laboratorium

Pembacaan slide BTA Pewarnaan slide BTA

Pemeriksaan Imunoserologi
32

Lampiran 3. Penyuluhan covid ke rumah pasien dan pemberian vitamin

Lampiran 4. Kegiatan sosialilasi pemeriksaan PCR


33

Lampiran 5. Kegiatan Apotik

Lampiran 6. Apel pagi di puskesmas


34

Lampiran 7. Foto bersama

Anda mungkin juga menyukai