PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi tekanan darah didalam
pembuluh darah yang meningkat secara kronis. Hal ini disebabkan oleh kerja
suplai oksigen dan nutrisi tubuh. Hipertensi sering disebut silent disease dan
penderita tidak akan menyadari kondisi yang dialaminya karena hipertensi tidak
memiliki gejala khusus. Seseorang akan menyadari bahwa dia memiliki hipertensi
darah secara teratur. Seseorang dapat dikatakan menderita hipertensi apabila nilai
tekanan daranya mencapai > 140/90 mmHg. Nilai tersebut digunakan untuk
sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahannya (Nurarif, Amin Huda, Kusuma,
2015).
hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar
sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%),
umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Sedangkan untuk provinsi
Bali prevalensi hipertensi yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥ 18 tahun
di Provinsi Bali dengan kisaran 22,4 % setelah kabupaten Bangli 23,8 % dan
Keluhan yang paling sering dialami oleh penderita hipertensi ialah nyeri
pada kepala bagian belakang (occiput). Nyeri adalah segala sesuatu yang
dikatakan seseorang tentang nyeri dan terjadi kapan saja saat merasa nyeri. Nyeri
menjadi pertimbangan utama keperawatan saat mengkaji nyeri (Amalia & Susanti,
2014).
Berdasarkan lama waktu nyeri, nyeri dapat dibagi menjadi dua yaitu nyeri
akut dan nyeri kronik (Judha & Sudarti, 2012). Nyeri akut dapat terjadi setelah
cidera penyakit akut dan intervensi bedah mendapatkan awitan yang cepat, dengan
intensitas bervariasi dan berlangsung untuk waktu yang singkat. Sedangkan nyeri
kronik berlangsung lebih dari enam bulan (Potter & Perry, 2016).
serta menstabilkan tekanan darah. Efek samping yang biasa ditimbulkan ialah
sakit kepala, pusing, lemas, dan mual. Maka dari itu, alternative yang dapat
rendah hingga sedang dapat dilakukan di mana saja, karena sangat mudah untuk
dan berdurasi pendek. Latihan dilakukan dengan kontraksi 4×2 menit pada 20-
50% MVC (Maximal Voluntary Contraction) dengan istirahat 1-5 menit. Terapi
ini dapat dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi 10-20 menit setiap
hipertensi sekitar 7 mmHg untuk sistolik dan 5 mmHg untuk diastolic (Farah et
al., 2017). Ketika pegangan dilakukan, tubuh menghasilkan stres karena latihan
dan sebagai produk sampingan dari tekanan darah diturunkan. Isometric handgrip
exercise yang merupakan latihan melawan suatu objek sehingga otot-otot menjadi
stres tetapi tidak meregang, menyebabkan penurunan tekanan darah yaitu sekitar 3
mmHg (Manimala, 2015). Terapi latihan ini juga dapat meningkatkan disfungsi
penurunan tekanan darah yang lebih tinggi (Lopes et al., 2018). Tekanan darah
dan respons detak jantung terhadap latihan isometrik dipengaruhi oleh kekuatan
kontraksi, ukuran otot yang berkontraksi dan lamanya waktu yang digunakan
perbandingan isometric handgrip exercise dan jalan kaki terhadap tekanan darah
sistolik dan tekanan darah diastolik pada pasien hipertensi di Wilayah Kerja
(p=0,031), dengan selisih rerata penurunan tekanan darah sistolik 8,82 mmHg,
dan pada tekanan darah diastolik 8,40 mmHg, sehingga disimpulkan bahwa
latihan isometric handgrip exercise dan jalan kaki dapat menurunkan tekanan
ditemukan dan dirawat di Ruang xxx RSUP Sanglah Denpasar. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang hipertensi dalam sebuah
Karya Ilmiah Akhir Ners yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. D
handgrip exercise pada kasus hipertensi dengan masalah nyeri akut di Ruang xxx
isometric handgrip exercise pada kasus hipertensi dengan masalah nyeri akut di
Adapun tujuan khusus pada karya ilmiah ini adalah sebagai berikut.
Denpasar.
keperawatan dengan masalah hipertensi selain itu karya ilmiah akhir ini
diharapkan dapat menjadi salah satu cara penulis untuk mengaplikasikan ilmu
Dapat menjadi bahan masukan bagi perawat yang di rumah sakit untuk
Amalia, E., & Susanti, Y. (2014). Efektifitas Terapi Imajinasi Terbimbing Dan
Terapi Musik Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Apendiktomi Akut Di Ruang Rawat Bedah Rsud. Dr. Achmad Darwis Suliki.
Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Perintis Sumbar Perintis Sumbar.
Farah, B. Q., Germano-Soares, A. H., Rodrigues, S. L. C., Santos, C. X., Barbosa,
S. S., Vianna, L. C., Cornelissen, V. A., & Ritti-Dias, R. M. (2017). Acute
And Chronic Effects Of Isometric Handgrip Exercise On Cardiovascular
Variables In Hypertensive Patients: A Systematic Review. Sports, 5(3), 55.
Jeelani, M., & Taklikar, R. H. (2018). Isometric Exercise And Its Effect On Blood
Pressure And Heart Rate; A Comparative Study Between Healthy, Young,
And Elderly Males In And Around Raichur City. International Journal Of
Scientific Study, 6(6), 12–16.
Judha & Sudarti. (2012). Teori Pengukuran Nyeri Dan Nyeri Persalinan. Nuha
Medika.
Juliartini, N. L. M. E. (2018). Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Slow
Deep Breathing Untuk Mengatasi Nyeri Akut Pada Keluarga Hipertensi Di
Wilayah Kerja Upt Kesmas Sukawati I Tahun 2018. Jurusan Keperawatan
2018.
Kemenkes Ri. (2018). Riskesdas 2018. Development.
Lopes, S., Mesquita-Bastos, J., Alves, A. J., & Ribeiro, F. (2018). Exercise As A
Tool For Hypertension And Resistant Hypertension Management: Current
Insights. Integrated Blood Pressure Control, 11, 65.
Manimala, J. (2015). Efficacy Of Isometric Hand Grip Training To Lower Resting
Blood Pressure: A Systematic Review And Meta-Analysis. Methods, 6, 7.
Nurarif, Amin Huda, Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda Nic Noc. In Medi Action. Medi
Action. Https://Doi.Org/10.1007/S11235-009-9277-3
Piikmann, S., & Reisberg, K. (2018). The Effect Of Isometric Handgrip Training
On Blood Pressure. Acta Kinesiologiae Universitatis Tartuensis, 24, 109–
120.
Potter, P., & Perry, A. G. (2016). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses, Dan Praktikbuku 3. Ke-4), Egc, Jakarta.
Rahmawati, E., Dewi, A., & Sari, N. K. (2018). Perbandingan Isometric Handgrip
Exercise Dan Jalan Kaki Terhadap Tekanan Darah Sistolik Dan Tekanan
Darah Diastolik Pada Pasien Hipertensi. Jurnal Keperawatan Notokusumo,
6(1), 12–23.
Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara
Terpadu. In Graha Ilmu.
Zainuddin, R., & Labdullah, P. (2020). Efektivitas Isometric Handgrip Exercise
Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi. Jiksh: Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(2), 615–624.