Anda di halaman 1dari 2

hidung.

Bila anak membuka matanya, tetesan akan


Swamedikasi masuk dengan sendirinya ke dalam mata.
Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan Kapan dan dengan Apa Obat Harus
pada diri sendiri dengan obat-obat yang dibeli bebas di
Diminum?
apotek atau toko obat atas kemauan sendiri tanpa nasehat
1. Sebelum atau sesudah makan?
dokter.
Obat diminum sebelum makan, karena adanya makanan
Keuntungan swamedikasi adalah tersedia obat
di dalam lambung akan menghambat pelarutan dan
yang dapat digunakan di rumah kita dan akan
penyerapan obat.
menghemat waktu yang diperlukan untuk pergi ke dokter
Obat diminum sesudah makan atau pada saat makan,
yang jauh dari tempat tinggal. Kerugiannya bila keluhan
karena obat harus melarut dalam lemak agar dapat
yang dialami dinilai salah dan bila penggunaan obat
diserap dengan baik. Jika obat ini diminum pada saat
kurang tepat, terlalu lama, atau dalam dosis yang terlalu
perut kosong, dapat menimbulkan mual dan muntah serta
besar.
akan mmengiritasi lambung.
Bagaimana cara menggunakan obat? 2. Berapa kali sehari? (baca aturan pakai obat)
1.Tablet Lama kerja obat berbeda-beda. Ada obat yang
Ditelan dengan segelas air, sebaiknya dengan posisi diminum1,2,3, ataupun 4 kali sehari. Obat yang harus
tubuh tegak dan setelah digigit menjadi 3-4 bagian kecil. ditelan 1x sehari umumnya ditelan pagi hari, bila tidak
Jika ditelan tanpa atau terlalu sedikit air atau dalam diberi petunjuk lain. 2x sehari artinya obat diminum tiap
posisi terbaring, maka terdapat resiko akan 12 jam, 3x sehari artinya obat diminum tiap 8 jam dan 4x
tersangkutnya tablet di kerongkongan. sehari artinya obat diminum tiap 6 jam. Bila takaran 4x
2.Kapsul sehari sukar diwujudkaan, sebaiknya obat diminum
Seperti tablet, kapsul diletakkan di atas lidah dan ditelan sebelum dan sesudah tidur pada malam hari, serta 2 kali
dengan cukup banyak air dengan posisi tegak, berdiri, lagi dibagi rata sepanjang hari.
atau duduk. Bila sukar ditelan, maka kapsul dilunakkan 3. Dengan air, limun, atau susu?
dalam air untuk beberapa saat dan jangan sampai kedua Sebaiknya obat diminum dengan air putih. Susu tidak
tabung dibuka untuk mengeluarkan obatnya. selalu layak diminum dengan obat, karena mengandung
3.Serbuk kalsium, khususnya zat-zat antibiotik seperti halnya
Serbuk ditaburkan pada segelas air, aduk agar obat tetrasiklin. Ini karena kalsium dapat mengikat tetrasiklin,
melarut kemudian baru diminum. Bilaslah gelas dengan sehingga obat dari usus/saluran pencernaan tidak dapat
sedikit air untuk sisa obat yang melekat. diserap oleh darah.
4.Obat kumur
Bagaimana Cara Menyimpan Obat?
Setiap kali berkumur, selama 2-3 menit agar obat diberi
Semua obat sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk,
kesempatan untuk bekerja. Sesudahnya obat dikeluarkan
dalam wadah asli dan terlindung dari lembab cahaya.
dan jangan ditelan.
5.Salep Tanda-tanda Kerusakan Obat
Dengan tangan yang bersih, keluarkan sedikit obat dan Suatu obat telah menjadi rusak bial terjadi perubahan
oleskan setipis mungkin pada kulit. warna, larutan yang bening menjadi keruh atau berjamur,
6.Serbuk tabur bentuk dan baunya berubah. Obat yang rusak tidak boleh
Taburkan sedikit pada serbuk pada kulit dan digosok diminum, karena akan dapat membentuk zat-zat beracun
dengan hati-hati. atau menjadi tidak berefek pada tubuh. Pada waktu
7.Tetes mata membeli obat, sebaiknya dilihat tanggal kadaluwarsanya,
Terlebih dahulu tangan dicuci dengan baik, kepala juga bungkusan aslinya apakah masih dalam keadaan
didongakkan dan mata diarahkan ke atas. Dengan jari baik atau sudah rusak.
telunjuk, kelopak mata bawah ditarik ke bawah sehingga Ketika pasien melakukan swamedikasi, ada
terbentuk selokan kecil. Wadah dipegang antara jempol, yang harus  diperhatikan supaya pengobatan
telunjuk, jari tengah dan tangan disandarkan pada dahi tersebut tepat dan bertanggung jawab.
tepat di atas mata. Jatuhkan beberapa tetes ke dalam 1.    Mengenali gejala yang dirasakan
selokan kecil dan dengan jari tengah menekan pada 2.    Menentukan apakah kondisi kesehatannya sesuai untuk
hidung di sisi ujung dalam dari mata supaya tetesan tidak pengobatan sendiri atau tidak
segera mengalir keluar, kemudian mata ditutup selama 3.    Memilih produk obat yang sesuai dengan kondisi
satu menit. kesehatannya
Untuk anak kecil (kurang dari 10-12 tahun), supaya 4.    Mengetahui ada atau tidaknya riwayat alergi apabila obat
itu dikonsumsi
berbaring dengan mata tertutup rapat. Kemudian
5.    Mengikuti instruksi yang tertera pada label obat yang
jatuhkan satu atau dua tetes pada ujung mata di sisi
dikonsumsi
Perlu diketahui bahwa tidak semua penyakit dapat diatasi  Infeksi jamur : fungiderm, kalpanak k
dengan pengobatan sendiri. Berikut
ini ciri-ciri  Luka bakar : bioplasenton
penyakit yang boleh diobati sendiri/  Jenis vitamin : vit.c, enervon c,
 Tetes mata akibat Iritasi debu : insto, rohto
swamedikasi.
1. Penyakit ringan, misalnya demam 1-2 hari, jika demam
melebihi 3 hari sebaiknya  diperiksakan kepada dokter.
Wajib diwaspadai jika demam sampai kejang sebaiknya
dirujuk ke rumah sakit atau klinik terdekat.
2.  Flu dan batuk ringan, biasanya akan sembuh dalam 1
minggu. Apabila lebih dari itu sebaiknya memeriksakan diri
ke dokter untuk diagnosis lanjut karena dikhawatirkan
teridentifikasi TBC
3. Diare ringan selama beberapa hari, tetapi jika disertai
dengan demam lebih dari 3 hari disarankan menemui dokter
4.  Sakit kepala ringan yang biasanya sembuh setelah
beristirahat/ tidur
5.  Sembelit/ konstipasi dan sukar tidur
Berikut ini tips untuk melakukan 
Swamedikasi baik terhadap diri sendiri
maupun kepada  orang lain.
1. Harus dapat membaca dan mencermati secara teliti
informasi yang tertera di kemasan atau brosurnya, antara lain
komposisi zat aktif, indikasi (kegunaan), kontraindikasi
(larangan penggunaan), efek samping, interaksi obat, dosis,
dan cara penggunaan obat.
2.    Memilih obat yang kandungan zat aktifnya sesuai dengan
keperluan. Misalnya: jika gejala penyakitnya demam, dipilih
obat yang bersifat antipiretik (penurun panas) antara lain
parasetamol (panadol, dumin, tempra) atau ibuprofen.
3.    Menggunakan obat swamedikasi hanya untuk jangka
pendek saja ( tiga hari atau boleh dilanjutkan sampai
seminggu jika tidak mengalami efek samping obat) sebab jika
gejala menetap atau bahkan makin memburuk, pasien harus
segera ditangani dokter.
4.    Memerhatikan aturan pemakaian obat, misalnya frekuensi
pemakaian, obat digunakan sebelum atau sesudah makan, obat
dimasukkan secara oral atau suppostoria.
5.    Memerhatikan makanan, minuman atau obat lain yang
harus dihindari ketika mengonsumsi obat tersebut serta
bagaimana penyimpanannya.

Pelaku swamedikasi harus menyadari manfaat dan


risikonya sehingga dapat menilai apakah pengobatan tersebut
perlu dilakukan atau tidak. Bila gejala sakit tidak
membaik atau sembuh dalam waktu tiga hari melalui
swamedikasi, segera ke dokter untuk penanganan yang lebih
baik. Jika muncul gejala antara lain: sesak napas, kulit
kemerahan, gatal, bengkak di bagian tertentu, mual, dan
muntah, mungkin terjadi efek samping obat atau reaksi alergi.
 Flu : tamiflu, ultraflu, actifed flu, bisolvon
flu,bodrexin flu
 Demam : paracetamol, ibuprofen, bodrexin, acetosal
 Batuk :
Kering : konidin, denadril, bisolvon batuk kering,
woods batuk kering.
Berdahak : siladex batuk berdahak, actifed, OBH ,
woods batuk berdahak
 Diare : diapet, entrostop
 Maag : promag, mylanta, ranitidin

Anda mungkin juga menyukai