70-File Utama Naskah-132-1-10-20190820
70-File Utama Naskah-132-1-10-20190820
241 -249
ABSTRAK
Lansia sering kali mengalami kadar glukosa darah yang tinggi dan tekanan darah
yang tinggi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan 30 lansia di UPT
PSTW Bondowoso (73%) lansia memiliki tekanan darah yang tinggi. Salah satu upaya
untuk mengontrol tekanan darah yaitu harus mengontrol beberapa faktor yang
mempengaruhi tekanan darah salah satunya yaitu kadar glukosa darah. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar glukosa darah dengan
tekanan darah pada lansia di UPT PSTW Bondowoso. Metode penelitian survei analitik
dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 lansia dengan
menggunakan teknik sampling probability sampling dengan pendekatan simple random
sampling. Analisis data menggunakan pearson corelation dan tingkat kepercayaan 95% (α
≤ 0,05) dengan hasil tingkat segnifikan 0,00 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara kadar glukosa darah dengan tekanan darah. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah ketika seseorang memiliki kadar glukosa darah yang tinggi maka
orang tersebut akan cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi dan dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara kadar glukosa darah dengan tekanan darah pada lansia di
UPT PSTW Bondowoso. Disarankan kepada lansia untuk mengontrol kadar glukosa darah
sehingga tidak berdampak negatif terhadap tekanan darah khususnya pada lansia.
5.3.3 Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah Dengan Tekanan Darah Pada Lansia
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah dengan Tekanan Darah pada
Lansia di UPT PSTW BondowosoTahun 2014.
Kadar_Glukosa_Da Tekanan_Darah
rah
Kadar_Glukosa_Darah Pearson Corelation 1 -.585”
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
Tekanan_Darah Pearson Corelation -.585” 1
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
Sumber : Data Primer, 2014
stimulasi sel-sel beta pangkreas dalam atau median 100 mmHg, frekuensi
memproduksi insulin. terbanyak atau modus 90 mmHg,
Pada lansia mengalami beberapa dengan tekanan maksimum 120 mmHg,
perubahan fisik dan psikososial, dan tekanan minimum 73 mmHg.
diantaranya perubahan fisik pada sistem Bayi yang baru lahir memiliki
endokrin yaitu pada hormon insulin tekanan sistolik rata-rata 73 mmHg.
dimana ketidakcukupan pengeluaran Tekanan sistolik dan diastolik meningkat
insulin dan penurunan sensitifitas secara bertahap sesuai usia hingga
jaringan terhadap insulin hal ini yang bisa dewasa. Pada orang lanjut usia, arterinya
menyebabkan kenaikan kadar glukosa lebih keras dan kurang fleksibel terhadap
darah pada lansia serta berdasarkan hasil darah. Hal ini mengakibatkan
dari beberapa penelitian, ada beberapa peningkatan tekanan sistolik.Tekanan
faktor yg menyebabkan kenaikan kadar diastoli juga meningkat karena dinding
glukosa pada lansia yaitu diantaranya pembuluh darah tidak lagi retraksi
pola hidup yang kurang baik dan stresor fleksibel pada penurunan tekanan darah
yang lebih tinggi. (Koziere, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian dan Perubahan-perubahan normal pada
teori yang ada, ketika seseorang jantung, pembuluh darah, dan
mempunyai kadar glukosa darah yang kemampuan memompa dari jantung
tinggi sangatlah di anjurkan untuk harus bekerja lebih keras sehingga terjadi
mengontrol pola hidup yang baik seperti hipertensi. Hal tersebut berhubungan
rajin olahraga, menjaga pola makan yang dengan proses menua yang dapat
sehat serta harus tepat jadwal makan, mengubah fungsi dan menempatkan para
tepat jumlah makan, dan tepat jenis lansia pada resiko terhadap penyakit
makanan karena ketika seseorang (Maryam, 2008)
memiliki kadar glukosa darah yang tinggi Pada penelitian (pranata, 2011)
harus lebih mengontrol kalori yang ada disebutkan bahwa ada beberapa
sehingga dianjurkan untuk makan lebih perubahan tekanan darah pada lansia
sering namun dengan porsi kecil yang salahsatunya di perburuk karena
sedangkan yang tidak di anjurkan adalah adanya hiperglikemi dimana hiperglikemi
makan dalam porsi besar sekaligus, serta dapat menyebabkan proses glikolisasi
menghindari stresor yang tinggi, pada yang dapat menimbulkan Advanced
lansia akan mengalami beberapa Glycosilated Endproducts (AGEs). AGEs
perubahan yaitu perubahan fisik dan ini dapat merusak dinding bagian dalam
perubahan psikis, dalam perubahan fisik pembuluh darah dan menarik lemak
diantaranya yaitu perubahan insulin pada jenuh atau kolestrol sehingga menempel
lansia dengan adanya perubahan tersebut pada dinding pembuluh darah sehingga
harus di kontrol dengan cara pola hidup mengakibatkan inflamasi. Leukosit dan
yang baik sehingga dapat memperlambat trombosit serta bahan lain ikut menyatu
perubahan perubahan yang ada. sehingga menjadi plaque, dimana halini
menyebabkan pembuluh darah keras,
Tekanan Darah Pada Lansia di UPT kaku dan menebal yang akhirnya
PSTW Bondowoso menyebabkan tekanan darah pada lansia
Berdasarkan hasil penelitian yang meningkat.
dilakukan pada bulan Mei 2014 dapat Berdasarkan hasil penelitian serta
diketahui bahwa nilai tekanan darah di dukung oleh teori-teori yang telah ada
pada lansia di UPT PSTW Bondowoso bahwasanya tekanan darah pada lansia di
didapatkan dengan penghitungan rumus pengaruhi oleh beberapa faktor yang
MAP (mean arterial preasure) dengan salah satunya adalah usia, pada lansia
angka rata-rata 98 mmHg, nilai tengah arterinya lebih keras dan kurang fleksibel
terhadap darah, hal ini mengakibatkan darah (Tandra, 2009 dalam Pranata
peningkatan tekanan darah. sehingga 2011).
lansia harus lebih menjaga pola hidup Penelitian ini sejalan dengan
sehat salah satunya adalah dengan penelitian yang dilakukan oleh Pranata
olahraga sehingga melemaskan pembuluh (2011) bahwa terdapat hubungan antara
darah dan mengurangi tahanan perifer. kadar glukosa darah dengan tekanan
darah pada lansia, pernyataan tersebut di
Hubungan Antara Kadar Glukosa dukung oleh hasil penelitian
Darah Dengan Tekanan Darah Pada Mutmainnah, Iin (2013) bahwa terdapat
Lansia di UPT PSTW Bondowoso hubungan antara kadar gula darah dengan
Hasil analisa data dengan uji person hipertensi dengan nilai p-value = 0,015.
corelation di dapatkan p value = 0,000 Berdasarkan hasil penelitian serta
atau kurang dari (α=0,05). Pengambilan didukung oleh teori-teori yang ada
keputusan dilakukan dengan melihat bahwasanya ada beberapa perubahan-
derajat kesalahan (α=0,05) dan karena p perubahan yang terjadi pada lansia dan
value <0,05 maka dapat disimpulkan Ha terdapat beberapa faktor yang
diterima yang berarti ada hubungan mempengaruhi tekanan darah pada lansia
antara kadar glukosa darah dengan diantaranya adalah kadar glukosa darah,
tekanan darah pada lansia di UPT PSTW perubahan-perubahan yang terjadi pada
Bondowoso. lansia diantara adalah perubahan fisik
Menurut (Khoirul,U 2013) Tingkat dimana dalam perubahan fisik tersebut
gula darah diatur melalui umpan balik terdapat pada sistem endokrin yaitu
negatif untuk mempertahankan insulin yang disebabkan ketidakcukupan
keseimbangan di dalam tubuh. Level pengeluaran insulin dan penurunan
glukosa di dalam darah dimonitor oleh sensitifitas jaringan terhadap insulin yang
pankreas. Bila konsentrasi glukosa dapat menyebabkan hiperglikemi pada
menurun, karena dikonsumsi untuk lansia sehingga terjadi proses glikosilasi
memenuhi kebutuhan energi tubuh, yang menimbulkan plaque dimana plaque
pankreas melepaskan glukagon, hormon ini menyebabkan kaku, keras dan
yang menargetkan sel-sel di hati. menebalnya dinding pembuluh darah
Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen sehingga menyebabkan peningkatan
menjadi glukosa (proses ini disebut tekanan darah pada lansia. Untuk
glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke menghindari hal tersebut lansia harus
dalam aliran darah, hingga meningkatkan selalu menjaga pola hidup yang baik serta
level gula darah. tepat waktu, tepat jenis, dan tepat jumlah
Gula darah yang tinggi dapat makanan yang di konsumsi sehingga
merusak dinding pembuluh darah pada kebutuhan kalori yang di butuhkan dapat
sel endotel yang menyebabkan terpenuhi dengan normal.
penumpukan lemak dan menyempitkan
pembuluh darah. Gula darah yang tinggi SIMPULAN
dapat berreaksi dengan protein dari Berdasarkan hasil penelitian
dinding pembuluh darah, dimana proses dengan judul “Hubungan Antara Kadar
oksidasi ini menimbulkan advanced Glukosa Darah Dengan Tekanan Darah
glycosylated endproducts (AGEs). Pada Lansia di UPT PSTW
Akibatnya terjadi proses inflamasi yang Bondowoso” dapat di simpulkan sebagai
mengakibatkan timbulnya plaque yang berikut:
dapat membuat dinding pembuluh darah a. Didapatkan bahwa nilai rata-rata
menjadi keras, kaku dan menebal dan kadar glukosa darah lansia masih
akhirnya menjadikan perubahan tekanan dalam kategori prediabetes sehingga