Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANDIRI PRANATA MANGSA

Pertemuan Ke-15
Tanggal : 22 Mei 2020
Apakah penanggalan dengan sistem pranata mangsa masih relevan sampai saat ini?
Sebuah studi berjudul “Analisis Penanggalan Jawa Pranata Mangsa terhadap Sirkulasi
Monsun dalam Perspektif Klimatologi (Studi di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus)” telah
dilakukan oleh Ahmad Musta’id. Hasil dari pembahasan dan analisis menunjukkan terdapat
beberapa waktu yang ditetapkan pada sistem penanggalan pranata mangsa tidak lagi relevan
saat ini, terutama di daerah Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
Peneliti menganalisis berdasarkan curah hujan pada Pranata Mangsa dengan rata-rata
Curah Hujan di Kecamatan Undaan selama pada tahun 2016-2018.

Pada grafik terlihat adanya perbedaan puncak curah hujan, dimana puncak curah hujan
rata-rata pada pranata mangsa yaitu pada kapitu sedangkan curah hujan rata-rata di Kecamatan
Undaan ada pada mangsa kawolu. Perbandingan nilai intensitas curah hujan menurut Pranata
Mangsa dengan rata-rata curah hujan di Kecamatan Undaan pada tahun 2016-2018.

Mangsa Rata-rata Curah Hujan

Pranata Mangsa Kecamatan Undaan


1 : Juni-Juli 67,2 26,7

2 : Agustus 32,2 0

3 : Agustus-September 42,2 33,5

4 : September-Oktober 83,3 121

5 : Oktober-November 151,9 175,67

6 : November-Desember 402,2 292,67

7 : Desember-Januari 501,4 321,2

8 : Februari 371,8 539,5

9 : Maret 252,5 252,5

10 : Maret-April 181,6 188,25

11 : April-Mei 129,1 85,75

12 : Mei-Juni 149,2 43,75

Intensitas curah hujan Pranata Mangsa relatif lebih besar dibandingkan di wilayah
Undaan, kecuali pada mangsa Kapat, Kalima, Kawolu dan Kasepuluh, intensitas curah hujan
di wilayah Undaan relatif lebih besar. Nilai curah hujan antara keduanya sama pada mangsa
Kasanga.
Berdasarkan kebutuhan curah hujan, masa tanam palawija bisa lebih cepat dua mangsa.
Masa tanam palawija tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan Penanggalan Jawa Pranata
Mangsa, karena saat mangsa Kasa, Karo, dan Katiga intensitas curah hujan tidak memenuhi.
Sedangkan untuk tanaman padi, curah hujan menurut Pranata Mangsa yang memenuhi
dimulai pada mangsa Kanem sampai Kasanga, tanaman padi tumbuh dengan baik, karena curah
hujan dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan padi. Untuk di wilayah Undaan, curah hujan
pada mangsa Kanem dan Kapitu curah hujannya lebih kecil, namun masih tetap bisa memenuhi
kebutuhan tanaman padi, karena curah hujan cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman padi.
Kesimpulannya, sesuai dengan penelitian yang dibahas di atas, sistem pranata mangsa
memiliki sedikit perbedaan (pergeseran) dibandingkan dengan iklim saat ini. Beberapa masa
pada sistem pranata mangsa tidak relevan, namun tidak seluruhnya berbeda. Intensitas curah
hujan Pranata Mangsa relatif lebih besar dari rata-rata curah hujan di Kecamatan Undaan.

Sumber :
Musta'id, A. (2019). Analisis Penanggalan Jawa Pranata Mangsa terhadap Sirkulasi
Monsun dalam Perspektif Klimatologi (Studi di Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus). Universitas Islam Negeri Walisongo: Semarang

Anda mungkin juga menyukai