14 Stabilitas-Lereng
14 Stabilitas-Lereng
1
ANALISA STABILITAS LERENG
Dalam banyak kasus, para insinyur
sipil/pengairan diharapkan mampu membuat
perhitungan stabilitas lereng guna memeriksa
keamanan suatu kondisi : Lereng alamiah, lereng akibat
galian maupunakibat timbunan.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemeriksaan tersebut adalah menghitung dan
membandingkan tegangan geser yang terbentuk
disepanjang permukaan retakan dari tanah yang
bersangkutan.
Proses tersebut diatas dinamakan “Analisis Stabilitas
Lereng”
Proses tersebut diatas dinamakan “Analisis Stabilitas
Lereng”
Stabilitas Lereng suatu talud dapat dihitung terhadap
dua kondisi lereng yaitu:
1. Stabilitas Lereng Menerus
1.a. kondisi tanpa rembesan
1.b. Kondisi ada rembesan
2. Stabilitas Lereng dengan tinggi terbatas
2.a. Kondisi tanpa rembesan
2.b. Kondisi ada rembesan
Untuk analisis stabilitas lereng sebuah
bendungan biasanya menggunakan Analisis
Stabilitas Lereng Tinggi Terbatas baik dalam
kondisi ada rembesan maupun tanpa
rembesan.
Secara Umum lebih mudah diselesaikan
dengan Metode Irisan (method of slices)
dengan pendekatan bidang kelongsoran
berbentuk lingkaran (circular failure)
Angka Keamanan (Safety Factor)
Tujuan utama dari analisis stabilitas lereng adalah
menentukan Angka Keamanan (safety factor)
f
Fs
d
dengan :
Fs = angka keamanan terhadap kekuatan tanah
f = kekuatan geser rata‐ratadari tanah
d = tegangan geser rata‐rata yang bekerja sepanjang
bidang longsor
Kekuatan geser tanah terdiri dari dua komponen, yaitu : kohesi
(C) dan geseran yang dipengaruhi sudut geser dalam () dan
dapat kita tuliskan sebagai berikut :
f c tan
dengan
c = kohesi
= sudut geser tanah
= tegangan normal rata-rata pada permukaan bidang
longsor.
Apabila Fs = 1, maka talud adalah dalam keadaan akan
longsor. Umumnya harga Fs =1,5 untuk angka keamanan
terhadap kekuatan geser dapat diterima untuk merencanakan
stabilitas talud. Nilai 1,5 dipakai karena antisipasi terhadap
error sampel tanah, pngujian laboratorium, human error dalam
menentukan parameter tanah (, C, )
Sehingga : c tan
Fs
cd tand
Atau ; dan
Fc
c tan
F
Dimana :
cd tand
Fc = Angka keamanan terhadap kohesi
F = Angka keamanan terhadapsudutgeser
Bisa Jugadituliskan :
Fs = Fc = F
Jika Nilai Fs = 1, maka lereng dalam keadaan akan
longsor
STABILITAS LERENG MENERUS
TANPA REMBESAN (tanpa Uw)
Tr
d .H.cos.sin
Luas Dasar Elemen
Nr
d .H.cos
2
C 1
Hcr .
cos2 .(tan tan)
STABILITAS LERENG MENERUS
DENGAN REMBESAN
(ada Uw = pore water pressure)
Anggapan kasus ini adalah :
‐ Ada rembesan didalam tanah dengan permukaan air
tanahnya sama dengan permukaan tanah.
Dalam kasus ini, persamaan kekuatan gesernya:
f = c + ’. tan
Pada persamaan di atas, digunakan tegangan efektif (’)
Lihat skema pada gambar berikut :
GAMBAR 2. LERENG MENERUS DENGAN REMBESAN
Berat Elemen Tanah, abcd : W = sat. L. H
Komponen W arah tegak lurus dan sejajar bidang AB :
Na = W cos = sat. L. H.cos
Ta = W. Sin = sat. L. H.sin
Gaya reaksi dari komponen W adalah :
Nr = R. Cos = W cos = sat. L. H.cos
Tr = R. sin = W sin = sat. L. H.sin
Jadi, tegangan Normal () dan tegangan geser () pada dasar
elemen lereng : Nr
L sat .H .cos 2
( )
cos
Tr
.H .cos .sin
L sat
( )
cos
Tegangan geser perlawanan yang terbentuk pada dasar
elemen lereng adalah :
d = cd + ’. tan d
Atau :
d = cd + ( ‐ u). tan d
Dimana : u = tekanan air pori = w. H.cos2 (lihat gambar)
Sehinggadidapatkan :
' tan
Fs .
sat tan
Contoh Soal 1
ANALISIS STABILITAS LERENG
TINGGI TERBATAS
A. METODE FELLENIUS, 1936
Metode ini jugadisebut ordinary method of slice.
Anggapan yang digunakan dalam metode ini adalah :
1. Bidang longsor berbentuk lingkaran
2. Bidang longsordibagi menjadi beberapa irisan tegak
(pias/slice)
3. Lebardari tiap‐tiap pias/slice tidak harus sama
4. Lebih sesuai untuk tanah yang memiliki Nilai, c dan
GAMBAR 3. SKETSA KELONGSORAN FELLENIUS
Gambar 4. GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA PIAS (M. FELLENIUS)
Perhitungan untuk kasus tekanan air pori (u) = 0
Atau tidak ada rembesan.
Gaya Normal Perlawanan = Nr
Nr = Wn. cos n
Gayageser perlawanan = Tr
Karena; d = Tr/ln
Maka; Tr = d (ln)= f (ln)/ Fs
1
Tr c .tan.ln
Fs
Dimana : = tegangan normal, dalam kasus ini adalah :
Nr Wn.cosn
ln ln
Jadi Rumus Umum angka keamanan menurut Fellenius :
n p
W
n 1
n .Sin n
Dimana :
Fs = angka keamanan Metode Fellenius
C = kohesi tanah
Ln = bn/cos n
bn = lebar pias ke-n
Wn = berat pias ke-n
= sudut geser tanah
Bila ada rembesan (ada pengaruh tegangan air pori)
maka persamaa Fellenius menjadi :
n p
C.Ln(W
n1
n. Cos.n Un.Ln).tan
FS n p
W .Sin
n1
n n
dengan :
Un = tekananan air pori pada pias ke-n
Metode Irisan BISHOP yang disederhanakan.
tan .
n p
1
C.bnW
n1
n.
m (n)
FS n p
W .Sin
n1
n n
Dimana :
Fs = angka keamanan Metode Bishop modified
C = kohesi tanah
bn = lebar pias ke-n
Wn = berat pias ke-n
= sudut geser tanah
tan. sinn
m (n) Cosn
Fs
Bila ada pengaruh tegangan air pori, menjadi
Analisis stabilitas Lereng dengan
software Geostudio 2004
Software Geostudio 2004 merupakan salah satu software
aplikasi yang baru berkembang dimana salah satu sub
programnya adalah SLOPE/W untuk memecahkan
masalah stabilitas talud/lereng. Sub program yang ada
pada Program Geostudio 2004 adalah Slope/W, Seep/W,
Sigma/W, Quake/W, Temp/W, dan Ctran/W. Software
Geostudio 2004 ini merupakan generasi baru dari software
Geoslope 5.0 yang sudah berkembang dan diproduksi
oleh Geoslope internasional yang beralamat di Calbary,
Alberta Canada atau bisa di akses di situsnya
http://www.geo-slope.com .
FS minimum
PRAKTEK INSTALL
PEMBANGUNAN GEOMETRI
INPUT DATA TANAH
INPUT METODE KELONGSORAN
KONDISI BATAS
RUNNING MODEL
OUTPUT
ANALISIS HASIL