Informasi mengenai suatu obyek wisata, kawasan wisata atau wahana yang berada di dalam
obyek wisata/kawasan wisata dapat diperoleh pada sistem informasi pariwisata. Selain itu, sistem
informasi pariwisata juga memberikan beberapa informasi penunjang kegiatan kepariwisataan
(akomodasi, transportasi, tiket, hotel, dan lain – lain). Penyajiannya ada di dalam satu sistem
yang bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada para wisatawan (domestik maupun
mancanegara). Pendataan perkembangan suatu obyek wisata dan devisa yang didapat dari
kepariwisataan merupakan tugas dari sistem informasi pariwisata. Devisa yang dimaksud
merupakan semua benda yang dapat dimanfaatkan untuk transaksi pembayaran dengan negara
lain yang diterima dan diakui oleh dunia internasional.
Sistem informasi pariwisata memiliki konsep kepariwisataan yang diatur di dalam Undang-
undang No. 9 tahun 1990. Isi dari konsep tersebut antara lain:
1. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata
2. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan
obyek dan daya tarik wisata
3. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.
Sistem informasi pariwisata memiliki keterkaitan dengan sistem informasi geografis. Keterkaitan
tersebut dapat dilihat dari analisa sistem kepariwisataan saat dalam perjalanan wisata. Ada tiga
sub sistem yang memiliki keterkaitan, yaitu sub sistem DAW, DWT dan sub sistem route. Sistem
geografi disini berperan sebagai jembatan penghubung antara tiga sub sistem tersebut.
Jenis – jenis pariwisata menurut Yoety tahun 1989 adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan obyek: wisata budaya, konvensi, kesehatan, bahari, alam, dan wisata kota
2. Berdasarkan jumlah orang yang berwisata: wisata individu dan kelompok
3. Berdasarkan tujuan perjalanan: wisata rekreasi, wisata budaya, wisata kesehatan, wisata
olahraga, wisata konvensi.
Terdapat tiga unsur pariwisata yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam
pembentukan kegiatan kepariwisataan.
rekreasi (recreation),
perjalanan (traveling).