Anda di halaman 1dari 6

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan

Volume XII No.2 November 2012

Implikasi Teori Perkembangan Kognitif


dalam Kegiatan Belajar

Oleh: Nurfarhanah
Universitas Negeri Padang

Abstract
Some theory or approach about growth can be made by base or reference to teacher in
executing study in class (appling
appling theory of development
development in your classroom).
classroom At this article,
writer try to elaborate about applying of cognate growth theory of child to activity learn and
study strategy in class.

Kata kunci : teori perkembangan, kognitif, belajar

PENDAHULUAN adalah menggunakan pendekatan


pen perkembangan
Sebagai seorang guru (baik guru mata menurut teori Piaget, Lev Vygotsky, Pendekatan
pelajaran, lebih khusus guru Bimbingan dan Pemrosesan Informasi dan Teori Belajar J. Bruner.
Bruner
Konseling dan atau Konselor) dalam keseharian
tugasnya di sekolah senantiasa berhadapan dengan TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
peserta didik. Karena peserta didik sebagai subjek Perlu kita ketahui bahwa penjelasan tahap-
tahap
pendidikan yang sedang mengalami
mengala proses tahap perkembangan Piaget lebih lengkap dan rinci
perkembangan kearah perkembangan yang optimal. dibandingkan dengann pendekatan teori kognitif
Guru dalam menjalankan tugasnya berupaya untuk lainnya. Ada beberapa prinsip instruksional yang
membantu peserta didik (baik melalui pendidikan, disampaikan Piaget, terutama untuk
pengajaran, latihan, bimbingan dan sebagainya) mengaplikasikan di ruangan kelas. Prinsip-prinsip
Prinsip
secara optimal, yang mengarah kepada tujuan tersebut adalah (Paul Eggen & Don Kauchak,
pendidikan yang diharapkan. 2007:41): (1) Provide concrete experiences that
Salah satu aspek yang mendukung represent principles (2) Help
resent abstract concept and principles;
keberhasilan belajar dan mengajar adalah guru student link the concrete representations to the
memiliki keterampilan dalam memahami abstract idea; (3) Use social interaction to help
perkembangan peserta didik. Disinilah pentingnya, students verbalize their developing understanding;
understanding
mengapa guru mesti mempelajari perkembangan (4) Design learning experiences as developmental
anak. Semakin banyak guru mempelajari mempe bridgess to more advanced stages of development.
development
perkembangan anak, semakin banyak pemahaman (Sediakan pengalaman kongkrit yang mewakili
guru tentang cara yang tepat dalam menentukan konsep dan prinsip yang abstrak; Menolong
strategi pembelajaran bagi peserta didik. peserta didik menghubungkan penyajian yang
Pendidikan harus sesuai dengan kongkrit ke ide abstrak; Pergunakan interaksi sosial
perkembangan peserta didik. Artinya mendidik, untuk mengembangkan pemahaman berbahasa b
mengajar, melatih ataupun membimbing pesertapes peserta didik; Mendisain pengalaman belajar
didik harus dilakukan secara proporsional (sesuai sebagai jembatan pengembangan tahapan
dengan tahapan-tahapan
tahapan perkembangan peserta perkembangan lebih lanjut)
didik, pertumbuhan peserta didik dan kematangan Tahapan fase perkembangan Piaget juga
peserta didik). Tidak memberikan pendidikan yang membawa implikasi yang berbeda-beda
berbeda pula dalam
terlalu sulit dan terlalu menegangkan atau terlalu menentukan strategi mengajar guru (teaching(
mudah dan menjemukan. strategies)) dalam setiap tahapan perkembangan
Dalam artikel ini perkembangan yang akan kognitif peserta didik.
disajikan sebagai bahan kajian yang dapat 1. Implikasi Pengajaran terhadap peserta didik
menambah khasanah dan wawasan para pendidik yang bekerja dengan pemikir Pra-Operasional.
Pra
khususnya adalah perkembangan kognitif individu. (Santrock, 2007:53).
Pendekatan atau teori yang digunakan penulis
12

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

a. Suruh peserta didik untuk menata memberi tahu jawaban pertanyaan secara
sekelompok objek langsung kepada siswa. Biarkan mereka
b. Untuk mengurangi egosentrisme,
egosent libatkan mencari jawaban sendiri dengan pemikiran
peserta didik dalam proses interaksi sosial mereka sediri.
c. Mintalah peserta didik untuk membuat b. Lihatkan peserta didik dalam tugas-tugas
tugas
perbandingan.. Misalnya perbandingan operasional.. Ini mencakup tugas
mana yang lebih besar, lebih tinggi, lebih penambahan, an, pengurangan, pembagian,
lebar, lebih panjang. pengurutasn dan pembalikan. Gunakan
d. Beri peserta didik pengalaman dalam benda-benda
benda kongkrit untuk tugas ini dan
operasi urutan.. Misalnya, mintalah peserta nati jika dimungkinkan gunakan simbol
didik berbaris berjajar mulai dari yang matematika.
tinggi sampai ke yang rendah. Beri berbagai c. Rencanakan aktivitas dimana siswa
contoh daur hidup tanaman dan binatang, berlatih konsep mengurutkan hierarki
seperti beberapa foto perkembangan kupu-kupu secara menaik atau menurun. menurun Suruh
kupu atau tumbuhnya kacang atau jagung peserta didik membuat daftar sesuatu
dari benih. Contoh dari alam ini akan berdasarkan urutan (misalnya: dari yang
membantu kemampuan peserta didik dalam paling besar ke yang paling kecil) dari
mengurutkan. Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Republik
e. Suruh peserta didik menggambar Indonesia, Benua Asia, dan Planet Bumi.
pemandangan dengan perspektif.
perspektif Ajak d. Lakukan aktivitas yang membutuhkan
mereka untuk meletakkan gambar objek- objek kegiatan mempertahankan
memperta area, berat
objek di lukisan mereka berada di tempat dan isi.
yang sama seperti yang mereka lihat di e. Suruh peserta didik mengurutkan sesuatu
aslinya.
linya. Misalnya jika mereka melihat kuda dan kemudian membalikkan urutan
di pinggir lapangan, maka mereka harus tersebut. Banyak peserta didik di kelas 3
menggambar kuda di pinggir lapangan juga. mengalami kesulitan saat membalikan
f. Buatlah lereng yang menurun atau bukit urutan, seperti dari tinggi ke rendah. Mereka
kecil.. Biarkan peserta didik lebih mudah mengurutkan dari rendah ke
menggelindingkan kelereng berbagai ukuran. tinggi. Setelah menyebutkan urutan jalan
Suruh mereka membandingkan ingkan kecepatan dari rumah ke sekolah, mereka juga kesulitan
turunnya kelereng yang berukuran berbeda-
berbeda membalikan urutan jalan yang mereka lalui,
beda itu. Ini akan membantu mereka yakni dari sekolah ke rumah.
memahami konsep kecepatan. f. Terus suruh peserta didik untuk
g. Mintalah peserta didik memberikan menjustifikasi jawaban mereka saat
alasan dari jawaban mereka ketika mereka memecahkan problem. Bantulah
mereka mengambil kesimpulan.
kesimpulan Misalnya, mereka mengecek kebenaran dan akurasi
ketika mereka mengatakan b
bahwa kesimpulan mereka.
menuangkan air dari wadah yang lebar dan g. Ajaklah peserta didik untuk bekerja
pendek ke wadah yang tinggi dan ramping berkelompok dan saling bertukar pikiran.
pikiran
akan membuat banyaknya air berubah, maka Misalnya; suruh berkelompok untuk
ajukan pertanyaan: “Mengapa kamu bermain, berbagi pandangan satu sama lain.
berpendapat demikian?” atau” “Bagaimana h. Pastikan bahwa materi untuk kelas sudah
kamu bisa membuktikan ini pada kawan- kawan cukup untuk merangsang peserta didik
kawanmu?” untuk mengajukan pertanyaan.
pertanyaan Serangga
2. Implikasi
asi Pengajaran terhadap anak yang yang bagus untuk didiskusikan di kelas
bekerja dengan pemikir Operasional Kongrit. adalah kumbang kecil. Suruh peserta didik
(Santrock, 2007: 55) mengamati dan mendeskripsikannya.
a. Dorong peserta didik untuk menemukan Keesokan harinya berikan kumbang yang
konsep dan prinsip.. Ajukan pertanyaan lebih besarar dan ini akan membuat peserta
relevan tentang apa yang sedang dipelajari didik terkejut dan mendorong mereka untuk
untuk membantu mereka pada beberapa berfikir lagi.
aspek dari pembelajaran mereka. Jangan
13

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

i. Ketika akan mengajar sesuatu yang agak jika kita ingin perekonomian pulih
kompleks, gunakan alat bantu visual dan kembali?”
alat-alat peraga. Misalnya, saat mengajar e. Suruh peserta didik untuk mendiskusikan
ilmu sosial dengan topik apa itu demokrasi, kesimpulan mereka yang terdahulu. terdahulu
tunjukkan rekaman video yang Misalnya, tanyakan”Langkah-langkah
tanyakan”Langkah apa
mengilustrasikan konsep tersebut. yang kamu tempuh dalam memecahkan
j. Dorong peserta didik untuk mengutak-
mengutak problem itu?”
atik (manipulate) dan bereksperimen f. Buat semacam proyek dan investigasi
dalam pelajaran sains atau ilmu alam. untuk dilaksanakan oleh peserta didik. didik
Gunakan materi kongkrit untuk pelajaran Secara periodik,
eriodik, tanyakan kepada mereka
matematika, membuat dan membacakan bagaimana mereka mengumpulkan dan
suatuu karya dalam pelajaran sastra dan ajar menginterpretasikan data.
mereka berdiskusi tentang perspektif g. Dorong peserta didik untuk menyusun
mereka, serta lakukan perjalanan untuk penjelasan hierarkis untuk ditulis. ditulis
pelajaran ilmu sosial. Pastikan mereka memahami cara menata
3. Implikasi Pengajaran terhadap anak yang tulisan mereka dari poin yang umum ke
bekerja dengan pemikir Operasional Formal. khusus. Tingkat abstraksi pemikiran
(Santrock, 2007 : 57) operasional formal juga berarti bahwa guru
a. Sadari bahwa banyak peserta didik bukan yang memiliki peserta didik pada level ini
pemikir operasional formal yang dapat mendorong mereka untuk
sempurna.. Meskipun Piaget percaya bahwa menggunakan metafora.
pemikiran operasional formal muncul antara h. Akui bahwa peserta didik lebih mungkin
usia 11-15
15 tahun, banyak peserta pada usia menggunakan pemikiran operasional
ini masih dalam seputar tahap pemikir formal dalam area dimana mereka punya
operasional kongkrit dan barub saja mulai banyak keahlian dan pengalaman. pengalaman
menggunakan pemikiran operasional formal. Misalnya; peserta didik yang suka sastra dan
Jadi banyak strategi yang didiskusikan diatas senang menulis dan membaca, mungkin akan
yang berkenaan dengan pendidikan pemikir menggunakan pemikiran operasional
operasio formal
operasional kongkrit masih berlaku untuk di area itu. Tapi peserta didik itu mungkin
banyak remaja. Kurikulum yang terlalu tidak suka matematika dan menunjukkan
formal atau terlalu abstrak tidak akan masuk pemikiran operasional kongkrit di area itu.
ke kepala mereka. Selain implikasi setiap tahapan
b. Ajukan sebuah persoalan dan ajak perkembangan tersebut Piaget juga memberikan
peserta didik untuk menyusun hipotesis pandangan umum yang berkenaan dengan deng cara
tentang cara memecahkannya.
memecahkannya Misalnya penerapan teori Piaget untuk pendidikan peserta
guru bisa berkata, “Bayangkan seorang didik yaitu; (1) gunakan pendekatan konstruktivis
perempuan yang tak punya teman. Apa yang (aktif dan mencari solusi sendiri); (2) fasilitasi
harus anda lakukan?” peserta didik untuk belajar; (3) pertimbangkan
c. Sajikan sebuah
buah problem dan sarankan pengetahuan dan tingkat pemikiran peserta didik;
beberapa cara untuk mengatasinya. (4) gunakan penilaian terus menerus; (5) tingkatkan
Kemudian ajukan pertanyaan yang memicu intelektual peserta didik dan (6) jadikan ruang kelas
peserta didik untuk mengevaluasi cara itu. menjadi ruang ekplorasi dan penemuan.
Misalnya deskripsikan beberapa cara untuk
menyelidiki perampokan, lalu mintalah TEORI VYGOTSKY
peserta didik untuk mengevaluasi mana
m cara Vygotsky memiliki tiga asumsi
yang terbaik. sehubungan dengan perkembangan kognitif ini
d. Pilih problem tertentu yang sudah dikenal yaitu: (1) keahlian kognitif
itif peserta didik dapat
baik oleh peserta didik di kelas dan dipahami apabila dianalisa dan diinterpretasikan
ajukan pertanyaan yang berkaitan secara developmental;; (2) Kemampuan kognitif
dengannya.. Misalnya guru bertanya, dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk
”Faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dikursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis
untuk membantu dan mentransformasikan aktifitas
aktifit
mental; dan (3) kemampuan kognitif berasal dari
14

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang menentukan level terbaik dalam memulai
sosiokultur. pembelajaran. ZPD adalah pengukur potensi
Sehubungan dengan hal di atas, maka belajar, yang menekankan pembelajaran bersifat
“teaching strategies” dalam menerapkan teorinya interpersonal.
untuk pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Gunakan zona of proximal development;
development PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
Mengajar harus dimulai pada batas atas zona, Dalam pendekatan ini aspek yang terlibat
dimana peserta didik mampu mencapai tujuan dalam proses berpikir peserta didik adalah sensasi
dengan kerja sama erat dengan instruktur/guru. (berfungsinya alat indra), persepsi (bagaimana
Dengan petunjuk dan latihan yang terus pesan/informasi yang diperoleh melalui indra
menerus, peserta didik akan mengorganisasikan diartikan/ditafsirkan) dan memori (bagaimana
dan menguasaiai urutan tindakan yang dibutuhkan informasi itu disimpan dan dapat digunakan
untuk melakukan suatu keahlian yang kembali); ada memori jangka pendek dan memori
diharapkan. jangka panjang. Dengan demikian, maka implikasi
2. Gunakan teknik scaffolding;; Cari kesempatan pendekatan ini lebih difokuskan kepada bagaiman
untuk menggunakan teknik ini ketika peserta teaching strategies yang dilakukan guna membantu
didik membutuhkan bantuan untuk aktivitas meningkatkan memori peserta didik. Di bawah ini
yang merupakan inisiatif sendiri. Berikan
Berika ia beberapa
eberapa implikasi dalam membantu peserta didik
dorongan dan bantuan yang dibutuhkan saja meningkatkan memori mereka.
atau cukup memamati kemamuan dan usaha 1. Memotivasi peserta didik untuk mengingat
peserta didik, dalam upaya meningkatkan materi dengan pemahaman, bukan dengan
keahlian dan pengetahuan ke yang lebih tinggi. mengingat begitu saja; saja Peserta didik akan
3. Gunakan teman sesama peserta didik yang mengingat informasi dengan baik dalam jangka
peer group)
lebih ahli sebagai guru (peer group panjang, jikaa mereka memahami informasi,
4. Dorong pembelajaran kolaboratif dan sadari bukan sekedar mengingatnya tanpa pemahaman.
bahwa pembelajaran melibatkan suatu Pengulangan akan bekerja baik untuk
komunitas orang yang belajar; belajar Maksud penyandian informasi ke memori jangka
pengajaran kolaborasi adalah pengajaran yang pendek, tetapi jika peserta didik perlu
melibatkan teman, guru, orang tua dan orang mengambil informasi dari memori jangka
dewasa lainnya yang terlibat dalam komunitas panjang, maka strategi pengulangan
pengula itu tidak
belajar. efisien. Jadi untuk sebagian besar informasi,
5. Pertimbangkan konteks kultural dalam dorong peserta didik untuk memahaminya,
pembelajaran;; Fungsi pendidikan adalah memberi makna, mengelaborasinya dan
membimbing peserta didik dalam mempelajari mempersonalisasikannya. Beri peserta didik
keahlian yang penting bagi kultur tempat konsep dan ide untuk diingat dan kemudian
berada. tanyakan kepada mereka bagaimana mereka m
6. Pantau dan dorong peserta didik dalam dapat mengaitkan konsep dan ide itu dengan
menggunakan private speech (suara pribadi); pengalaman personal dari makna personalnya.
Perhatikan perubahan perkembangan dari Beri mereka latihan untuk mengelaborasi suatu
berbicara dengan diri sendiri pada masa awal konsep agar mereka bisa memperoleh informasi
sekolah dasar. Pada masa sekolah dasar, dorong secara mendalam.
peserta didik untuk menginternalisasikan dan 2. Bantu peserta didik untuk mengetahui apa
mengatur diri sendiri pembicaraan mereka yang mereka masukan dalam memori. memori
dengan dirinya sendiri. Peserta didik akan mengingat informasi dengan
7. Nilai ZPD-nya, buka IQ;; Seperti Piaget, lebih baik jika mereka menatanya secara
Vygotsky tidak percaya bahwa tes standar hirarkis. Beri mereka latihan dan mengelola
adalah cara terbaik untuk menilai kemampuan materi yang membutuhkan penstrukturan.
belajar atau kesiapan peserta untuk belajar. 3. Ajarkan strategi gi mnemonic;
mnemonic Mnemonic atau
Vygotsky mengatakan bahwa penilaian harus cara menghapal atau metode ”jembatan keledai”
difokuskan untuk mengetahui ZPD si peserta adalah bantuan memori untuk mengingat
didik. Pembimbing
embimbing memberi peserta didik tugas informasi; dpat juga menggunakan imaji dan
dengan tingkat kesulitan bervariasi untuk kata. Berikut tipe-tipe mnemonic:
mnemonic

15

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

a. Metode Loci;; dalam metode ini peserta metode untuk penataan ataan pengetahuan harus
didik menyusun imaji/citraa dari suatu item menghasilkan menyederhanakan, menghasilkan
yang akan diingat dan membayangkan dia proposisi baru, dan meningkatkan manipulasi
mengingatnya dalam lokasi yang dikenali. informasi)
Misalnya, jika peserta didik harus mengingat Prinsip-prinsip
prinsip pendekatan belajar Bruner:
sederetan konsep, mereka secara mental (1) Instruksi harus berangkat dari pengalaman
(membayangkannya) meletakkannya dalam dan konteks yang membuat peserta didik mau
ruang rumah mereka, seperti disebelah
disebel pintu dan mampu belajar;; (2) Instruksi harus
masuk, ruang keluarga, ruang makan, dapur terstruktur sehingga dapat dengan mudah
dsb. Saat mereka perlu mengambil kembali dipahami oleh peserta didik (spiral organisasi);
organisasi)
informasi itu, mereka bisa membayangkan dan (3) Instruksi harus dirancang untuk
rumahnya, lalu membayangkan dirinya memudahkan ekstrapolasi dan atau mengisi
berjalan di kamar-kamar,
kamar, lalu mengambil kekosongan (terjadi di luar informasi yang
kembali konsep tersebut. diberikan).
b. Rima; contohnya ”mejikuhibiniu”
ikuhibiniu” untuk
mengingat warna. SIMPULAN
c. Akronim ; Strategi ini adalah menciptakan 1. Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek
kata dari huruf pertama item yang akan perkembangan individu yang berhubungan
diingat. Misalnya HOMES dapat dipakai dengan pengertian atau pengetahuan, yaitu
sebagai petunjuk mengingat lima Danau semua proses psikologis yang berhubungan
Besar: Huron, Ontario, Michigan, Erie dan dengan bagaimana individu mempelajari dan
Superior memikirkan lingkungannya.
d. Metode kata kunci;; Strategi penghapalan 2. Ada beberapa pendekatan atau teori
lainnya adalah dengan kata kunci, dimana perkembangan kognitif yang dapat memberikan
imajinasi yang hidup diletakan pada kata kontribusi terhadap pemahaman perkembangan
penting. Metode ini telah dipakai untuk peserta didik, yaitu teori Piaget, Ley Vygotsky,
mengajari peserta didik cara menguasai dan pendekatan kontemporer (pemrosesan
informasi baru seperti kosakata asing, negara informasi) dan J. Bruner Piaget
dan ibu kota negara
ara bagian di AS dan nama-
nama 3. Teori Piaget
iaget membagi tahapan perkembangan
nama presiden AS. peserta didik menjadi empat tahap
perkembangan yaitu: periode sensorimotorik,
TEORI BELAJAR J.BRUNER periode pra operasional, periode operasional
Tema utama dalam kerangka teori Bruner kongkrit dan periode operasional formal.
adalah bahwa belajar adalah sebuah proses aktif Masing-masing
masing tahap perkembangan memiliki
dimana peserta didik membangun ide-ide ide atau ciri dan karakteristik
eristik masing-masing
masing
konsep baru berdasarkan pengetahuan saat ini/masa 4. Pendekatan perkembangan kognitif Ley
lalu. Vygotsky tidak mengenal adanya tahapan- tahapan
Bruner (1966) menyatakan bahwa teori tahapan perkembangan sebagaimana yang
instruksi harus diarahkan pada empat aspek utama: disampaikan Piaget. Ia lebih menekankan
(1) predisposition towards learning (predisposisi pentingnya faktor lingkungan sosial dimana
terhadap pembelajara),, (2) the ways in which a peserta didik berinteraksi sosial dan faktor
body of knowledge can be structured so that it can bahasa dalam mengembangkan kognitif peserta
be most readily grasped ed by the learner (cara-cara didik. Ada tiga asumsi yang diklaim Vygotsky
di mana tubuh pengetahuan dapat diatur sehingga yaitu; (1) keahlian kognitif peserta didik dapat
dapat mudah dipahami oleh sebagian besar dipahami apabila dianalisa dan diinterpretasikan
pelajar);; (3) the most effective sequences in which secara developmental; (2) Kemampuan kognitif
to present material (urutan
urutan yang paling efektif yang dimediasi dengan
engan kata, bahasa, dan bentuk
menyajikan materi ), and ; (4) the nature and dikursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis
pacing of rewards and punishments. Good methods untuk membantu dan mentransformasikan
for structuring knowledge should result in aktifitas mental; dan (3) kemampuan kognitif
simplifying, generating new propositions, and berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh
increasing the manipulation of information latar belakang sosiokultur.
(mondar-mandir
mandir dari imbalan dan hukuman. Baik
16

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XII No.2 November 2012

5. Pendekatan kontemporer
temporer (pendekatan DAFTAR PUSTAKA
pemrosesan informasi) bahwa perkembangan
peserta didik sangat tergantung bagaimana Jordan,
n, Elizabet Anne, (2006), Educational
peserta didik melakukan pemrosesan infromasi Psychology: A Problem-Based
Problem Approach,
dalam dirinya. Unsur-unsur
unsur yang penting dalam Pearson Educational.Inc.
pendekatan ini adalah perkembangan persepsi
peserta didik, perkembangan
erkembangan konsepsi, Muhibbin Syah, (2008), Psikologi Pendidikan
perkembangan memori (jangka pendek maupun dengan Pendekatan Baru, Penerbit: Remaja
memori jangka panjang). Rosdakarya, Bandung.
6. Pendekatan J. Bruner adalah discovery learning
dan konstruktivis. Discovey learning adalah Syamsu Yusuf, LN., (2009), Psikologi
metode penelitian berbasis instruksi, peserta Remaja PT.
Perkembangan Anak dan Remaja,
didik menemukan fakta-fakta, discovery belajar Remaja Rosdakarya. Bandung.
adalah sebuah penyelidikan yang berdasarkan
teori belajar konstruktivis yang terjadi dalam Paul Eggen & Don Kauchak, (2007), Educational
pemecahan masalah yang berdasarkan Classrooms Person
Psychology Windows on Classrooms,
pengetahuan dan pengalaman peserta didik International Edition, Inc New Jersey.
sampai kepada fakta-fakta
fakta dan kebenaran baru.
John W. Santrock, (2007), Psikologi Pendidikan
Edisi kedua,, Kencana Prenada Media Group.
Jakarta.

17

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai