Anda di halaman 1dari 1

PATOFISIOLOGI

Patofisiologi limfadenitis didasari oleh reaksi sistem imun ketika patogen masuk dalam
tubuh. Patogen yang masuk akan dikenali oleh sel dendritik melalui struktur polisakarida,
glikolipid, lipoprotein, asam nukleat, dan nukleotida untuk kemudian ditransportasikan
menuju ke nodus limfe terdekat. Antigen yang berada pada nodus limfe akan menginisiasi
respon imun yang dimediasi sel T dengan menstimulasi berbagai sitokin proinflamasi.
Respon terhadap sel T akan menstimulasi sitokin lain yang membuat sel B mengalami
kemotaksis dan proliferasi pada bagian germinal nodus limfe. Sel B akan menghasilkan
immunoglobulin, seperti IgG1, IgG3, dan IgG4, untuk membunuh dan mengekspulsikan
patogen. [7,8]

Peningkatan aktivitas nodus limfe terkait patogen mengakibatkan hiperplasia folikuler


disertai dengan ekspansi korteks, peningkatan ukuran dan jumlah folikel sekunder, dan
mengakibatkan peningkatan ukuran nodus limfe (limfadenopati). Pembesaran ukuran ini juga
disebabkan oleh adanya ekspansi parakortikal dan peningkatan kebocoran kapiler. [1,7,8]
Ukuran nodus limfe yang meningkat bersamaan dengan peningkatan tegangan dari kapsul
nodus dan jumlah sel endotel, menyebabkan bertambahnya jumlah mikrokapiler dan aliran
darah, sehingga timbul rasa nyeri dan eritema. [1,7]

Anda mungkin juga menyukai