Patofisiologi limfadenitis didasari oleh reaksi sistem imun ketika patogen masuk dalam
tubuh. Patogen yang masuk akan dikenali oleh sel dendritik melalui struktur polisakarida,
glikolipid, lipoprotein, asam nukleat, dan nukleotida untuk kemudian ditransportasikan
menuju ke nodus limfe terdekat. Antigen yang berada pada nodus limfe akan menginisiasi
respon imun yang dimediasi sel T dengan menstimulasi berbagai sitokin proinflamasi.
Respon terhadap sel T akan menstimulasi sitokin lain yang membuat sel B mengalami
kemotaksis dan proliferasi pada bagian germinal nodus limfe. Sel B akan menghasilkan
immunoglobulin, seperti IgG1, IgG3, dan IgG4, untuk membunuh dan mengekspulsikan
patogen. [7,8]