PTM Bab Ii
PTM Bab Ii
PENDAHULUAN
Dalam dunia kontruksi, alat berat barangkali sudah bukan hal yang asing
lagi untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk menunjang proses
kontruksi mulai dari pembukaan kontruksi, pembuatan jalan, penggalian serta
pengakutan bahan material menuju ke proses berikutnya. Jenis alat berat ini pun
bermacam-macam disesuaikan dengan aplikasinya, seperti untuk pengangkutan,
penggalian dan sebagainya. Akan tetapi, meskipun alat berat ini kebanyakan lebih
dikenal di dunia pertambangan, namun sejatinya tidak hanya dunia tambang yang
menggunakannya. Konstruksi, forestry, landscaping dan beberapa aplikasi lain
juga turut menggunakan alat-alat berat ini dalam kinerjanya sehari-hari.
Salah satu jenis alat berat yang banyak digunakan dalam kegiatan ini
adalah excavator. Alat berat yang lebih dikenal dengan nama backhoe ini lebih
dikenal sebagai mesin penggali yang biasanya digunakan untuk mengeruk bahan
galian, misalnya badan jalan. Akan tetapi, sebenarnya fungsi dari excavator
bukanlah sekedar untuk menggali dan mengeruk bahan galian badan jalan saja.
Excavator ini juga dapat digunakan untuk pekerjaan kehutanan, konstruksi dan
sebagainya. Dalam aplikasinya yang bermacam-macam itu jugalah excavator juga
banyak memiliki additional front attachment seperti breaker untuk memecah
batu, harvester untuk pekerjaan forestry serta attachment yang lainnya. Oleh
karena itu, wajar saja jika alat berat jenis ini termasuk yang menjadi primadona.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah :
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan bagian atau lapisan yang teratas dari kulit bumi yang
relatif lunak dan tidak begitu kompak, terdiri dari material-material lepas,
demikian pendapat sjachdirin (1998). Material yang terdapat di dalam tanah
umumnya tidak homogen atau merupakan material campuran. Ada beberapa
istilah yang dipakai untuk menyatakan material yang terkandung di dalam tanah
yaitu :
Hubungan antara kondisi tanah asli dengan tanah lepas ditentukan oleh
faktor pemuatan (lood factor = LF) dan persentase pengembangan (swell
percentage = sw ). LF sangat bermanfaat dalam perhitungan volume material yang
akan diangkut dari suatu tempat. Rumus yang dipakai adalah :
1 Vb
LF = = ..................................................................................(2.1)
1+ S w V 1
Keterangan :
W b = berat kondisi tanah dalam kondisi asli
W 1 = berat kondisi tanah dalam kondisi lepas
Angka Sw dan LF dari beberapa jenis tanah dapat dilihat dari tabel berikut ini.
1. Klasifikasi Material
Material yang akan dipindahkan dapat dikelompokkan berdasarkan
besarnya butiran. Umumnya dikelompokkan menjadi tiga yaitu
material batu, material tanah dan material batu tanah.
2. Berat Isi
Alat berat memiliki kapasitas tertentu. Berat isi perlu diketahui untuk
memperkirakan kemampuan alat dalam memindahkan dan
mengangkut material dan bank material ke tempat yang dituju
3. Kegemburan Material
Tanah yang telah dipisahkan dari tanah asalnya baik dengan cara
menggali, maupun mengangkutnya memiliki kegemburan yang tidak
sama dengan keadaan aslinya di bank material. Kegemburan ini harus
diperhitungkan untuk menentukan jumlah yang dibutukan sesuai
dengan keadaan padat setelah pemadatan.
4. Penyusutan Material
Material yang diangkat dalam keadaan gambar sehingga jika dilakukan
pemadatan maka volume material akan berubah menjadi lebih kecil
dari sebelumnya. Hal ini disebut sebagai penyusutan material. Berikut
ini adalah pekiraan berat/volume material dalam keadaan lepas dan
asli.
Tabel 2.2 : Berat/Volume Material
Lepas Asli Faktor
NO Material Kg/m3 Lb/ yd 3 Kg/m 3
Lb/ yd 3 Beban
.
3. Roller
Roller digunakan untuk pemadatan. Pemadatan dilakukan untuk menguangi
rongga antar – partikel tanah sehingga volume tanah menjadi lebih kecil.
Gambar 2.3 roller
Factor – factor yang mempengruhi proses pemadatan antara lain:
a) Beradasi material yang akan dipadatkan.
b) Kadar air pada material
c) Usaha pemadatan
Pemadatan dilakukan dengan beberapa cara:
a) Memberikan getaran untuk artikel kering dan sergam.
b) Memberikan tekanan diatasnya untuk material yang liat dan banyak
mengandung air.
c) Memberikan tekanan dengan berat yang tetap, getaran dan kombinsi
keduanya pada tanah yang mengandung partakel halus dan sedikit lembat.
Jenis alat berat yang dipakai dalam proyek konstruksi tergantung pada
kebutuhan dan jenis pekerjaan. Ada tujuh macam jenis roller yang
dipergunakan pada kegiatan konstruksi seperti tamping roller, modified
tamping roller, smooth – wheel roller, pmeumatic – tired roller,vibrating
kompector, vibrating plate manual dan kompactor manual. Untuk
pemadatan badan baru dapat dipakai vibrating steel drum roller.
Metode yang dipakai untuk pemadatan oleh alat – alat pemadatan terdiri
dari:
1. Peremasan (kneading)
Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang terdapat
di antara partikel material dapat di keluarkan.
2. Pemberat (static weight)
Permukaan tanah ditekan oleh suatu pemberat tertentu secara perlahan
– lahan.
3. Getaran (vibrating)
Dengan memberikan getaran, partikel tanah yang kecil dapat masuk di
antara partikel yang lebih besar untuk mengisi rongga yang ada.
4. Tumbukan (impeact)
Proses pemadatan dengan cara menjatuhkan benda dari suatu
ketinggian.
4. Dump Truck
Dump truck dipakai untuk mengangkut material ke tempat yang relatih jauh
dari asal material. Pemilihan jenis alat pengangkutan memperyimbangkan
kondisi lapangan, volume material, waktu dan biaya.