3.2. Respons Imun Terhadap Infeksi (Dikirim) 2021
3.2. Respons Imun Terhadap Infeksi (Dikirim) 2021
Mikroorganisme
Prof.Dr. Retno
Indrawati.R,drg.,M.Si
Pokok-2 Pembahasan
• 1. Definisi Infeksi
• 2. Proses infeksi
• 3.Pengelompokan Bakteri
• 4. Pathogenitas dan virulensi
• 5. Mekanisme patogenitas
• 6. Tipe infeksi
• 7. Rantai Penularan Infeksi
• 1 . Definisi Infeksi
• merupakan proses masuknya mikroorganisme (bakteri, parasite,jamur, dan
virus) ke dalam tubuh yang kemudian berkembang biak dan menimbulkan
penyakit. Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan infeksi ialah
bakteri
•2. Proses infeksi
• terjadinya penyakit disebabkan adanya interaksi antara agen atau faktor
penyebab penyakit, manusia sebagai pejamu atau host, dan faktor
lingkungan yang mendukung
2. Proses infeksi
3. bakteri dikelompokkan
• kapasitas bakteri menyebabkan penyakit tergantung pada
patogenitasnya.
• 1.Pathogen adalah bakteri yang menyebabkan suatu penyakit →
Salmonella sp
• 2.Pathogen oportunistik, adalah bakteri yang berkemampuan
sebagai pathogen ketika mekanisme pertahanan dost diperlemah
( contoh E. coli ) menginfeksi saluran urin ketika sistem pertahanan
host diperlemah.
• 3.Non pathogen adalah bakteri yang tidak pernah menjadi
pathogen. Namun bakteri non pathogen dapat menjadi pathogen
karena kemampuan adaptasi terhadap efek mematikan terapi
modern seperti kemoterapi, imunoterapi, dan mekanisme
resistensi.
4
- kemampuan transmisi
melekat pada sel host
KARAKTERISTIK - invasi ke sel dan jaringan
MIKROORGANISME host
PATOGEN - bisa meracuni
- mampu menghindar
darii sistem kekebalan
host
4. Patogenitas dan Virulensi
• Patogenesis dari suatu infeksi bakteri meliputi
proses infeksi dan mekanisme yang menyebabkan
timbulnya gejala penyakit
• Patogenisitas bakteri merupakan kemampuan suatu bakteri
patogen dalam menimbulkan
penyakit. patogenisitas sangat berkaitan dengan
kemampuannya dalam memproduksi enzim, toksin dan
dalam mengatasi sistem kekebalan inangnya (karakteristik
bakteri pathogen)
• Viruensi merupakan derajat kemampuan suatu patogen
untuk menyebabkan penyakit (keganasan).
• Virulensi sering diekspresikan sebagai LD50 (lethal
dose 50), yaitu dosis letal untuk 50% inang.
• Dosis yg diperlukan untuk menginfeksi 50% hewan uji
disebut ID50 (infectious dose 50), yaitu dosis infeksius
bagi 50% inang
• Virulensi m.o patogen juga ditentukan oleh produksi
toksin
• Terdapat dua tipe toksin, yaitu : Eksotoksin (toksin
protein) dan Endotoksin (toksin lipopolisakarida)
5. PATHOGENESIS OF INFECTIOUS DISEASE
2
1. ADHESIN
2 type adhesin: 1. Fimbrial adhesin 21
2. Pili adhesin
Ekstraseluler Intraseluler
terjadi ketika mikroba menghancurkan Invasi intraseluler terjadi ketika
penghalang jaringan untuk menyebar di dalam mikroba benar-benar menembus sel
inang sambil tetap berada di luar sel inang → jaringan inang dan bertahan dalam
memungkinkan akses patogen ini ke relung di
jaringan di mana mereka dapat berkembang biak,
lingkungan ini.
menyebar ke situs lain di dalam tubuh, Invasi target:sel fagositik dan non
mengeluarkan racun, dan memulai respons fagositik
inflamasi.
Invasi oleh: Enzim ekstraseluler
↓antiphagocyte
3. Kolonisasi
• Di temukannya suatu koloni atau sekelompok atau sekumpulan
Bakteri pada diri seseorang
• Kolonisasi tidak dapat menyebabkan sebuah gejala klinis atau
sebuah gejala medis, atau sebuah gejala kesehatan.
• Kolonisasi dapat terjadi atau dapat dilakukan. Baik, pada bakteri
pathogen, maupun flora normal dalam tubuh manusia
32
TOKSISITAS
Toksisitas: Kapasitas mikroorganisme yang bertujuan untuk menghasilkan toksin
Toksemia: adanya toksin dalam darah
Racun yang diangkut oleh darah atau getah bening dapat menyebabkan serius,
terkadang fatal
2 MACAM toxins : EXOTOXIN and ENDOTOXIN
Eksotoksin
• merupakan protein toksin yg tidak tahan panas & bersifat antigenik
yg menginduksi pembentukan antibodi.
• Antibodi yg terbentuk akibat induksi eksotoksin disebut antitoksin.
• Toksin ini bekerja dg cara menghancurkan bagian tertentu sel inang
atau menghambat fungsi metabolik tertentu.
• Berdasarkan mekanisme aksinya, eksotoksin dikelompokkan menjadi
sitotoksin, neurotoksin, dan enterotoksin.
• Contoh : Toksin difteri yg dihasilkan oleh Corynebacterium
diphteriae.
Endotoksin
• dihasilkan oleh bakteri Gram negatif patogen maupun
nonpatogen.
• Toksin ini merupakan bagian dari membran luar bakteri
Gram negatif yang tersusun atas lipopolisakarida (LPS).
• Endotoksin bersifat tidak tahan panas, merupakan
antigen lemah, dan tidak dapat diubah menjadi toksoid.
• Pelepasan endotoksin pada sistem peredaran darah
dapat menyebabkan syok akibat penurunan tekanan
darah dan kegagalan fungsi banyak organ.
• Dihasilkan saat bakteri sudah mati
The differences between exotoxin and endotoxin 33
EXOTOXIN ENDOTOXIN
1 Excreted by organisms, living cell Integral part of cell wall.
Liberate when bacteria die and
cell wall lysis
2 polypeptide lipopolysaccharide complex.
EXOTOXIN ENDOTOXIN
7 Highly toxic, lethal in µg quantities Moderately toxic.
( 1ug → fatal) Lethal only in large quantity
8 Usually binds to specific receptors. Specific receptors not found.
The efect of exotoxin spesific The efect of toxin not spesific
Ex : Dental plaque
Tipe infeksi
• Infeksi Lokal: Terbatas pd area tubuh tertentu
• Infeksi Sistemik : dimana mikroorganisme (m.o) tersebar di seluruh tubuh.
• Infeksi Primer : Disebabkan oleh satu macam mikroorganisme .
• Infeksi Sekunder : Disebabkan oleh m.o dan terjadi mengikuti infeksi
primer.
• Infeksi Campuran : Infeksi yg disebabkan oleh dua atau lebih m.o.
• Subklinik Infeksi :yg tidak menunjukkan gejala apapun
• Bakteremia : Mengindikasikan adanya bakteri dalam darah, umumnya
hanya sementara.
• Septikemia : Mengindikasikan keberadaan bakteri dan produk
pertumbuhan dalam darah.
• infeksi akut yaitu infeksi dengan gejala yang berkembang
dengan cepat; jalannya penyakit bisa cepat atau berlarut-larut
• infeksi kronis ketika gejala penyakit berkembang secara
bertahap, selama beberapa minggu atau bulan, dan lambat
untuk disembuhkan
• Infeksi subakut adalah infeksi dengan gejala yang memakan
waktu lebih lama dibandingkan infeksi akut tetapi timbul lebih
cepat dibandingkan infeksi kronis.
• Infeksi laten adalah jenis infeksi yang dapat terjadi setelah fase
akut; organisme patogennya ada tetapi gejalanya tidak; setelah
beberapa waktu penyakit ini dapat muncul kembali.
• Nosokomial Infeksi : yg diperoleh saat berada di rumah sakit
AGEN INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA
RANTAI
PENULARAN
INFEKSI
PINTU MASUK PINTU KELUAR
SAL.NAPAS, SAL. CERNA,
EKSKRETA,SEKRETA
SAL. UROGENTAL,
KULIT/MUKOSA
KULIT/MUKOSA
CARA TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
Infeksi Bakteri
RESPONS IMUN PADA INFEKSI BAKTERI
Mulut
Menembus Kulit Hubungan Seksual
Gigitan Arthropoda Transfusi Darah
Inhalasi Transplantasi Jaringan
Transplasental
(Kongenital)
SIKLUS HIDUP PARASIT