Disusun Oleh :
Tingkat 2B
TINDAKAN
KEPERAWATAN
2. Persiapan klien
a. Ucapkan salam
b. Bina hubungan saling percaya perawat dengan klien
c. Klien diberitahu maksud, tujuan, dan langkah-langkah
pencukuran
d. Buat kontrak waktu pencukuran
e. Atur posisi klien
3. Persiapan lingkungan
a. Jaga privacy klien dengan cara memasang sampiran atau
penutup korden pembatas pada ruangan.
b. Atur pencahayaan ruangan.
c. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Prosedur Fase Kerja
1. Cuci tangan Mengurangi transmisi infeksi.
2. Atur posisi pasien senyaman mungkin dengan posisi
pembedahan. Pemotongan rambut dan persiapan kulit dapat
memerlukan waktu beberapa menit.
3. Keringkan area yang dipotong dengan handuk. Menghilangkan
kelembaban, yang mempengaruhi kebersihan potongan dari
pemotongan.
4. Pegang pemotong pada tangan dominan, sekitar 1 cm diatas
kulit, dan gunting rambut pada arah tumbuhnya. Mencegah
penarikan rambut dan abrasi kulit
5. Atur selimut sesuai kebutuhan. Mencegah pemajangan bagian
tubuh yang tidak perlu
6. Dengan ringan, sikat rambut yang tercukur dengan handuk.
Menghilangkan rambut yang terkontaminasi dan meningkatkan
kenyamanan klien memperbaiki penglihatan terhadap area yang
dipotong.
7. Bila memotong area diatas permukaan tubuh (missal umbilicus
atau lipat paha) bersihkan lipatan dengan aplikator berujung
kapas yang telah dicelupkan ke arah larutan antiseptik,
kemudian dikeringkan. Menghilangkan secret, kotoran, dan sisa
potongan rambut, yang menjadi tempat pertumbuhan
mikroorganisme.
8. Berikan klien bahwa prosedur telah selesai. Menghilangkan
ansietas klien
9. Bersihkan dan rapikan peralatan sesuai kebijakan institusi,
buang sarung tangan. Pembuangan peralatan yang kotor sesuai
tempatnya mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi resiko
cidera.
10. Inspeksi kondisi kulit setelah menyelesaikan pemotongan
rambut. Menentukan bila terdapat sisa rambut atau bila kulit
terpotong
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien
2. Memberikan pujian
3. Membuat kontrak waktu sesuai kegiatan selanjutnya
4. Mengucapkan salam
Post Interaksi
1. Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai
2. Mencuci tangan
3. Mendokumentasikan tindakan dan hasil yang telah dilakukan
pada lembar/catatan keperawatan pasien
Unit terkait
(AETHER BED)
Pengertian
Tempat tidur untuk pasien pasca bedah ( aether bed ) adalah tempat tidur yang
disiapkan untuk pasien pasca bedah yang mendapat obat bius .
1. Persiapan Alat
2. Tempat tidur ,kasur dan bantal.
3. Baki beralas beisi
4. Laken 2,80 x 2 m
5. Perlak 1m dengan pinggir diberi kain kiri kanan ½ m sarung bantal 60 x 40
6. Steak laken 2 – 1,20 m
7. Selimut
8. Alas kasur
9. Boven 2,80 x 2,50 m
10. 2 buli-buli panas
11. Perlak serta handuk dalam satu gulungan, handuk dibagian dalam.
I. Persiapan Lingkungan
Siapkan ruangan untuk tempat tidur penerimaan pasian baru Jauhi peralatan yang
menggangu dalam pelaksanaan
12. Evaluasi
Observasi kerapian dan kelengkapan tempat tidur.
13. Dokumentasi
Catat kegiatan & hasil observasi dilembar catatan
a. Pengertian : Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah
maupun non bedah
c. Indikasi
d. Persiapan
1. Alat
Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan dilaksanakan untuk kasus bedah :
b) Balut tekan
d) Sarung tangan
e) Tourniquet
f) Plester
h) Obat desinfektan
j) Spuit 20-50 cc
l) Jelly / pelicin
2. Pasien
Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
3. Lingkungan : Tenang
e. Pelaksanaan tindakan
b) Perawat I
Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan permukaan kulit
dengan menggunakan jari tangan (lihat lampiran)
Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka
c) Perawat II
Mengatur posisi pasien
Memakai sarung tangan kecil
Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan dengan ujung-ujung jari
Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang pertama, kemudian tekan
dengan ujung jari bila perdarah masih berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan
secara berulang sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang ada.
d) Balut tekan
e) Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan trumatik amputas
Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan menggunakan kain kasa
steril
Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal luka, kemudian ikatlah
dengan kuat.
Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara periodik
f) Memasang SB tube
b) Ekspresi wajah
c) Perkembangan pasien
I. Persiapan Alat
1. Bahan bacaan
2. Botol / gelas kecil berisi zat beraroma
3. Handscoen
4. Penlight
5. Kapas lidi
6. Tounge spate
7. Garpu tala
8. Snellen chart
Saraf Kranial
Pengujian NI (Olfaktori)
8. Minta pasien menutup mata atau tutup dengan kain yang gelap dan cukup tebal bila
perlu.
9. Minta klien mengidentifikasi aroma bukan pengiritasi yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
10. Bantu atau minta klien mengidentifikasi aroma bukan pengiritasi yang telah
dipersiapkan dengan menutup salah satu hidung secara bergantian.
Pengujian NV (Trigeminal)
19. Fungsi sensasi, caranya : Mata klien ditutup, usap lidi kapas pada area mata
(ophtalmik), mandibularis, maksilaris. Kaji sensibilitas.
20. Fungsi motorik, caranya : minta mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi pada otot
temporal dan masseter
25. Fungsi Vestibulator (mengkaji keseimbangan), klien diminta berjalan lurus, apakah
dapat melakukan atau tidak. Tes Romberg selama 30 detik, klien diminta berdiri
dengan salah satu kaki diangkat dan kedua tangan direntangkan, perhatikan
keseimbangan klien.
Pengujian NIX (Glossofaringeus) dan NX (Vagus)
26. Minta klien mengucapkan “ah” atau menguap, perhatikan gerakan palatum mole.
Seharusnya bergerak simetris dengan ovula tetap berada di tengah (seperti gerakan
layar bioskop)
27. Beri tahu klien bahwa Anda akan melakukan pemeriksaan refleks muntah (gag reflex).
28. Beri rangsangan ringan di bagian belakang kerongkongan pada tiap sisi dan tekan lidah
secukupnya.
III. Catatan
5à Gerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa terlihat gejala kelelahan yang
nyata à N
- Verbal (5)
5 = orientasi baik
3 = Kata-kata saja (bicara tidak jelas tapi kata-kata masih jelas tanpa 1 kalimat,
- Motorik (6)
6 = Mengikuti perintah
3 = Flexi abnormal (tangan satu dan keduanya posisi kaku diatas dada dan kaki
ekstensi saat diberi rangsang nyeri)
2 = Ekstensi abnormal (tangan satu atau keduanya ekstensi di sisi tubuh dengan
jari mengepal dan kaki ekstensi saat diberi rangsang nyeri)
1 = Tidak ada respon
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/standar-operating-procedure-sop-observasi-sirkulasi-pdf-
free.html
https://id.scribd.com/document/409424241/389242743-194844-SOP-
MENCUKUR-DAERAH-OPERASI-doc-doc
https://id.scribd.com/doc/131157960/SOP-Tingkat-Kesadaran
https://id.scribd.com/document/414035308/Susunan-Kegiatan-Syukuran-DN-
Akper-Ke20
https://id.scribd.com/presentation/403052990/Membersihkan-Dan-Mencukur-
Daerah-Operasi