21
Persyaratan bahan yang harus dipenuhi disesuaikan dengan peraturan-
peraturan yang berlaku di Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga,
yaitu :
1. Spesifikasi Umum Tahun 2016
2. Standar Nasional Indonesia ( SNI )
22
setelah pemadatan harus sesuai dengan persyaratan gradasi yang diberikan dalam
Tabel 3.1 (dengan menggunakan pengujian saringan basah) dan sifat-sifat yang
diberikan dalamTabel 3.2.
Tabel 3.1. Gradasi Lapis Pondasi Agegat
23
3.2.1.6. Pencampuran Agregat Bahan Dasar
Pencampuran bahan untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan harus
dilakukan di instalasi pemecah atau pencampur batu yang disetujui, yang
dilengkapi dengan pemasok mekanik terkalibrasi yang dapat memberikan aliran
komponen campuran secara kontinu dalam proporsi yang benar. Dalam situasi
apapun, pencampuran secara manual di lapangan tidak diperbolehkan
3.2.2. Beton
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Dalam kegiatan ini beton merupakan
bahan utama untuk perkerasan jalan tol maupun sarana pendukung jalan tol
lainnya. Dalam proyek ini beton pracetak mapun beton segar disediakan oleh PT.
Waskita Beton Precast. Beton yang digunakan dalam Pekerjaan Perkerasan Jalan
pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo Ruas Salatiga - Kartasura
Seksi C Paket 4.4 (Sta. 58+500 s/d 64+875) di Desa Kiringan – Desa Mojosongo,
Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah yaitu :
Beton Mutu K-175
Beton Mutu K-500
3.2.3. Tulangan Melintang (Dowel)
Dowel merupakan tulangan melintang berupa batang baja polos maupun
profil, yang digunakan sebagai sarana penyambung/pengikat pada rigid pavement
yang berfungsi untuk kendali retak. Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
Semarang – Solo Ruas Salatiga - Kartasura Seksi C Paket 4.4 (Sta. 58+500 s/d
64+875) di Desa Kiringan – Desa Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Provinsi
Jawa Tengah digunakan baja tulangan dengan diameter :
Baja tulangan polos Ø 32 mm
Baja tulangan polos Ø 13 mm
3.2.4. Plastik (Bond Breaker)
Sebelum melakukan pengecoran pada lapis perkerasan dilakukan
pemasangan plastik tipis diatas lapisan sebelumya agar air semen tidak akan
keluar dari adukan beton yang baru dicor.
24
3.3. Peralatan Kerja
Suatu proyek agar lancar dan memenuhi target mutu dan waktu harus
didukung oleh peralatan yang memadai. Dalam pelaksanaan proyek, keberadaan
peralatan kerja adalah penting, karena tanpa alat dan material dalam suatu proyek
mustahil dikerjakan, oleh karena itu supaya dalam penyediaan alat bisa berfungsi
secara optimal perlu adanya menajemen peralatan yang baik. Selain tenaga
manusia sebagai alat, dibutuhkan alat bantu yang lain guna memudahkan
pekerjaan serta untuk mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan sehingga
waktu dan dana yang dikeluarkan bisa ditekan oengeluarannya. Dalam proyek ini
peralatan yang digunakan sudah sangat maksimal karena pekerjaan dapat berjalan
dengan cepat.
Beberapa peralatan proyek yang digunakan untuk pelaksanaan proyek ini sebagai
berikut :
3.3.1. Dump Truck
Dump truck adalah alat yang digunakan untuk mengangkut bahan material
seperti pasir, batu dan lain-lain untuk kebutuhan proyek. Secara umum dump
truck dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik,
bagian depan dari bak itu bisa diangkat ke atas dan bagian belakang bak berfungsi
sebagai engsel atau sumbu putar sehingga material yang diangkut dapat merosot
turun ketempat yang diinginkan. Pada pekerjaan ini dump truck digunakan untuk
mengangkut beton, agregat, pasir, batu, serta tanah hasil galian dan tanah untuk
timbunan.
25
26
3.3.2. Vibration Roller
Vibration roller adalah merupakan alat berat yang digunakan untuk
menggilas serta memadatkan hasil timbunan, sehingga kepadatan tanah yang
dihasilkan lebih sempurna. Efek yang ditimbulkan oleh vibration roller adalah
gaya dinamis terhadap tanah, dimana butir-butir tanah cenderung mengisi bagian-
bagian kosong yang terdapat diantara butir-butirnya.
.
27
Gambar 3.3. Sheep Foot Roller
3.3.4. Excavator
Excavator adalah alat berat yang biasa digunakan dalam industri
konstruksi, pertanian atau perhutanan. Yang terdiri dari lengan ( arm ), bahu (
boom ) serta ember keruk ( bucket ) dan digerakan oleh tenaga hidrolis yang
dimotori dengan mesin diesel dan berada diatas roda rantai ( trackshoe ). Dalam
proyek ini exavator digunakan utuk mengankut galian/timbunan kedalam dump
truck untuk dipindahkan ke tempat yang diinginkan.
28
Gambar 3.5. Motor Grader
3.3.6. Bulldozer
Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi ( biasa disebut alat berat atau
construction equipment ) bertipe traktor menggunakan track/rantai serta
dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan.
Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik
material (tanah, pasir, dsb).
29
Gambar 3.7. Dynamic Cone Penetrometer
30
3.3.8. Sand Cone
Uji sand cone pada tanah dilakukan untuk menentukan kepadatan di
tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan.
31
3.3.10. Slipform paver
Alat Slipform paver ini termasuk jenis alat berat karena berukuran besar
yang digunakan untuk menghampar sekaligus memadatkan beton rigid. Alat ini
digunakan dalam proses pengecoran jalan raya beton rigid pavement secara
menerus dengan jaminan kualitas, kemiringan, dan kerataan sesuai dengan titik
yang ditentukan dengan sangat akurat.
32
33
3.3.12. Water Tank
Water Tank adalah tangki yang berfungsi untuk menampung air dalam
skala besar yang terbuat dari bahan fiberglass atau stainless steel. Tangki ini
dapat berbentuk persegi ataupun lingkaran bulat. Water tank ini digunakan untuk
membawa air yang akan digunakan untuk penyiraman agregat sehingga
memudahkan dalam pemadatan, selain itu air yang diangkut dapat digunakan
untuk perawatan beton (curing) dan juga pembersihan lokasi kerja yang
membutuhkan pembersihan dengan air.
34