TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Lama Anestesi
a. Definisi
sejak induksi anestesi dengan obat atau agen anestesi pada umumnya
toksik dari obat atau agen tersebut. Jadi semakin lama tindakan
ruang perawatan.
a. Definisi
2012).
alat.
diantaranya :
b) Gagal jantung
c) Hipertensi
e) Penyakit pernafasan
g) Diabetes mellitus
h) Penyakit hati
i) Anemia
1) Anamnesis
agama, pendidikan.
pasien.
penyakit ginjal.
bronkodilator.
dan muntah.
dermatologi.
2) Pemeriksaan fisik
dan bruit.
jantung.
3) Pemeriksaan penunjang
diatas 40 tahun.
(1) Elektrokardiografi
paru.
Anesthesiologists)
(Pramono, 2015) :
kegagalan hepatorenal.
2010).
(Doyle, 2019)
3. General Anestesi
sehingga saat pasien sudah sadar tidak ingat apa tindakan apa yang
Suddart, 2010)
3) Anestesi seimbang
saat ini bukan obat anestesi yang ideal untuk menimbulkan lima
b. Stadium Anestesi
atau air mata (+), tonus otot meninggi, serta diakhiri dengan
diantaranya :
cahaya hilang, reflek sfingter ani dan kelenjar air mata tidak
menurun).
pernafasan buatan.
1) Reflek pupil
atas. Jika tidak ada respon berarti pasien sudah masuk pada
4) Reflek cahaya
1) Obat premedikasi
(Mangku, 2010)
f) Menciptakan amnesia
sirkulasi lengan-otak).
(Mangku, 2010).
maka makin cepat terjadi efek anestesinya. Begitu juga dengan suhu
f. Mempertahankan anestesi
diantaranya :
anestesi.
d) Terdapat pergerakan
g. Pengakhiran anestesi
ekstubasi. Suction secret yang ada pada mulut dan faring. Ekstubasi,
pembedahan.
waktu lama.
1) Pernapasan
2) Sirkulasi
Penyulit yang sering dijumpai yaitu syok dan aritmia. Hal ini
4) Hipotermia
respon eferen.
darah
B. Kerangka Teori
Usia
Luas Pembedahan
Teknik anestesi
Keterampilan Tim
Bedah
Lama Anestesi
Peralatan
Produk Darah
Komplikasi :
Obat-obatan
- Mual muntah
- Hilangnya fungsi neurologis
- Thromboemboli vena
- Hipotermi
- Komplikasi cardiopulmonary
pascaoperasi
C. Kerangka Konsep
Status Fisik
Lama Anestesi
(ASA)
D. Hipotesis
Ada hubungan status fisik (ASA) dengan lama anestesi pada pasien dengan
general anestesi.