Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
WERU
Alamat : Desa Karangtengah, Kec. Weru, Kab. Sukoharjo - Telepon 08882910897 (Kode Pos 57562)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) DARING


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Tips memahami pelajaran
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami teknik memahami
pelajaran
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengetian belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar
3. Peserta didk/konseli dapat memahami strategi belajar efektif
dan efisien
G Sasaran Layanan Kelas XI Mipa/IPS
H Materi Layanan 1. Pengertian belajar
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
3. Strategi belajar efektif dan efisien
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 8, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
4. Yuza Mulia.2015. https://www.ruangguru.com/blog/9-cara-
cermat-agar-cepat-memahami-pelajaran
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab secara daring
L Media / Alat Laptop, Internet, Power Point
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal / 1. Membuka dengan salam dan berdoa
Pedahuluan 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
4. Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
googleform yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Weru, Juni 2021


Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Weru Guru BK

Dra. Sri Hastuti, M.Pd Saiful Qodri,S.Pd


NIP. 19640825 199803 2 007 NIP.-
Lampiran 1. Uraian Materi

Tips Memahami Pelajaran


Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari
bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat
didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut
Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).

Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi melalui suatu
tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya: Seorang anak yang ingin
dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah
yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan
kemudian ia mulai dapat berjalan dengan sempurna.

Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan baik
maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan menghasilkan perubahan
yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan belajar
ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan
faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi internal

Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah,
artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit
perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas
sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan,
artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka akan mempengaruhi
aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya
konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan
Niat yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus. Maka
akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan
sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin
mencapai masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang
sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup
ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Seseorang
yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil psykhotes),maka ia disimpulkan
akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami
gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah
normal, tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan
seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang kuat
terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai rasa
ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai
juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk
belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya
tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya
motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu / suatu
perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal.
Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah
suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan
yang dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan
dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah dilaksanakan baik
oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang
kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

Kondisi Eksternal

Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan adalah
keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan personal maupun
lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :

1. Sarana dan Prasarana


Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan. Misalnya di
rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah
sarana dan prasarana penunjang belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil
belajar yang maksimal akan tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku
catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung kemajuan individu,maka
keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya, termasuk didalamnya adalah
lingkungan bermain dan kelompok individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi
dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang
tidak.

Bagi kamu yang masih mendapat kesulitan ketika memahami pelajaran, ini dia beberapa trik yang
mungkin bisa dicoba untuk meningatkan kualitas belajar :

1. Membuat Catatan Kecil


Ada salah satu kesalahan saat belajar. Biasanya, kita cenderung menghafal setiap detil materi yang
disampaikan. Daripada kamu fokus menghafal, lebih baik fokus ke poin-poin pentingnya saja.
Bagaimana strateginya agar kamu tertarik baca? Ketika guru sedang menyampaikan materi, catat
hal-hal penting di sticky notes. Misalnya rumus phytagoras, rumus tenses, dan buat kata kunci yang
mudah diingat. Dengan menulis, kamu sambil mengingat kembali pelajaran lho. Kemudian, tempel di
tempat-tempat yang sering kamu lihat. Dinding kamar, cermin, atau buku.
2. Menggaris bawahi Hal Penting
Menggaris bawahi hal-hal penting saat membaca atau mempelajari sebuah buku tentu tidak akan
menyulitkanmu, bukan? Kalau ribet pakai penggaris, highlighter atau pulpen berwarna bisa
membuat bukumu lebih berwarna. Apabila penuh warna, maka semangatmu juga akan lebih
meningkat. Cara ini akan memudahkanmu ketika mencari materi yang dibutuhkan karena
menghemat waktu.
3. Membuat Mind Map
Ada lagi cara menghemat jam belajarmu dan membuat lebih siap menghadapi ujian. Coba cara mind
mapping deh.
Mind mapping merupakan proses pemetaan pikiran untuk menghubungkan konsep-konsep
permasalahan tertentu. Tulisan yang dihasilkan adalah gambaran langsung dari cara kerja koneksi
dalam otak. Cara ini juga dapat mengembangkan cara berpikir kreatif.
hhgjyyjwd
8Y 8yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Belajar dengan mind map (sumber: jonaisvirtuais.com)
4. Perbanyak Latihan Soal
Hayooo siapa yang sampai saat ini masih malas buat jawab latihan soal? sangat penting lho
menjawab latihan-latihan soal gitu. Semakin sering kamu menjawab latihan soal, maka kamu akan
semakin paham model soal yang ditanyakan. Pastinya soal yang diujikan nanti tidak jauh berbeda
dengan latihan soal sebelumnya.
Seseorang belajar dapat dikategorikan seperti ini:
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar
70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan
5. Case Study
Ada beberapa materi yang agak sulit dipahami hanya dengan mengikuti pedoman teori. Oleh sebab
itu, studi kasus bisa jadi pilihan yang tepat. Dengan cara ini, kamu akan dihadapkan dengan sebuah
kasus, sehingga mampu memvisualisasikan teori dan jadi lebih mudah paham.
6. Brainstorming

Cari teman belajar kelompok dan bertukar pikiran (sumber: wisegeek.com)

Nah, kalau kamu bosan belajar sendiri, tidak ada salahnya coba belajar dengan teman-
teman. Brainstorming bisa jadi salah satu cara untuk bertukar serta memperluas ide yang kamu dan
teman-temanmu miliki. Saat proses ini berlangsung, tidak ada salah dan benar, semua sama. Selain
lebih seru, kamu akan mendapat banyak ide baru yang memperkaya pengetahuanmu.
7. Cari tahu tipe belajarmu
Memahami tipe belajar ini tidak boleh dihiraukan, lho. Kalau kamu sudah paham tipe belajarmu,
maka ke depannya akan lebih mudah untuk mengerti pelajaran dengan caramu sendiri. Misalnya
dengan menonton video belajar, mendengar rekaman suara, diiringi lagu, dan sebagainya.
Nah, salah satu langkah untuk mengetahui bagaimana cara belajar efektif adalah dengan mengenal
gaya belajar yang sesuai untuk kita. Berikut adalah 7 gaya belajar yang perlu kita ketahui:
1. Visual (spatial)

Visual (Sumber: netdoctor.co.uk)


Gaya belajar visual ditandai dengan preferensi kamu untuk belajar dengan menggunakan
gambar, grafik, warna, imajinasi visual, dan spasial. Nah, kalau kamu memiliki pemahaman di
hal-hal tersebut berarti kamu tipe orang dengan gaya belajar visual. Misalnya saja kamu
punya sense yang baik saat membaca peta atau mengikuti instruksi sesuai dengan gambar.
Jika kamu merasa nyaman belajar dengan gaya ini, maka media belajar yang cocok adalah
mengembangkan mindmap, menggunakan flashcard bergambar, atau melalui video.
Mulailah membuat catatan dengan warna yang menarik dan beberapa contoh gambar, agar
kamu bisa melatih kreativitas dan belajar dengan efektif.

2. Aural (auditory)

Aural (Sumber: supernanny.co.uk)


Gaya belajar auditory ditandai dengan kemudahan dalam memproses informasi dengan baik
dari berbagai sumber suara, seperti penjelasan guru, pidato, rekaman suara, dan lain-lain.
Biasanya, orang yang cocok dengan gaya belajar aural atau auditory ini lebih senang
mendengarkan materi di kelas atau duduk diam mendengarkan audio book. Orang dengan
gaya belajar aural juga memiliki kecenderungan untuk sukses di bidang musik, karena
mempunyai sense yang baik terhadap nada dan ritme.
Jika kamu adalah pelajar aural, gunakanlah bantuan musik dalam aktivitas belajarmu.
Manfaatkan juga waktu di kelas untuk mendengarkan guru, rekam materi, dan dengan ulang
materi tersebut. Kamu juga bisa belajar dengan membuat musikalisasi materi pelajaran, agar
kamu lebih mudah memahaminya.
3. Verbal (linguistic)

Verbal (Sumber: sleepingshouldbeeasy.com)


Gaya belajar verbal ditandai dengan preferensi untuk menggunakan kata-kata, baik dalam
membaca maupun menulis dalam memahami pelajaran. Pelajar verbal nyaman dengan
banyak membaca, berbicara, dan menulis saat belajar. Pelajar verbal juga cenderung
menyukai permainan kata, puisi, pantun, menemukan arti kata.
Jika kamu adalah pelajar verbal, cari berbagai cara untuk selalu mengaitkan materi pelajaran
dengan tulisan dan bacaan. Kamu dapat menggunakan teknik mnemonik, membuat buat
akronim, dan tuangkan dalam bentuk tulisan. Kamu juga bisa mengulang materi pelajaran
dengan membacakannya secara lantang, atau membuat permainan kata bersama teman-
teman.

4. Physical (kinesthetic)

Physical (Sumber: kindergartenkiosk.com)


Nah, kalau gaya belajar kinestetik biasanya ditandai dengan cepatnya menerima dan
mengolah informasi dari hal-hal fisik. Misalnya saja sentuhan, kehadiran alat peraga, dan
partisipasi diri sendiri dalam proses belajar. Kamu cenderung merasa perlu untuk mengalami
sesuatu secara langsung untuk benar-benar memahami suatu hal. Kamu juga
punya sense yang baik tentang tekstur atau bentuk. Biasanya, anak dengan gaya belajar
kinestetik menyukai kegiatan fisik seperti olahraga.
Agar lebih memahami pelajaran, kamu dapat membuat alat-alat peraga, misalnya saat
belajar materi katrol Fisika, bisa membuat alat peraga seperti alat timba sumur, agar paham
bagaimana katrol itu bekerja untuk mengurangi jumlah gaya yang digunakan untuk
mengangkat beban.
5. Logical (mathematical)

Logical (Sumber: edubuzz.org)


Kamu merasa unggul saat menghitung? Berarti gaya belajarmu adalah mathematical,
nih. Biasanya kamu akan cepat menyadari suatu bentuk pola, dan melihat keterkaitan satu
informasi dengan informasi lainnya yang biasanya tidak disadari banyak orang. Kamu juga
bisa memahami sesuatu dengan menyambungkan koneksi-koneksi dari berbagai detil dan
menyusunnya dengan terorganisir, seperti bermain puzzle. Pelajaran yang bersifat problem
solving skill, sistematis, dan tidak perlu mengandalkan hafalan adalah kunci utama bagi
kamu. Setuju?
6. Sosial (interpersonal)

Sosial (Sumber: broadviewuniversity.edu)


Gaya belajar interpersonal biasanya ditandai apabila kamu memiliki kemampuan sosial yang
baik seperti berkomunikasi dengan verbal maupun tulisan. Kamu akan lebih nyaman
berkonsultasi dan diskusi pelajaran bersama guru, maupun teman sekelas. Juga suka belajar
dengan mengutarakan ide dan mendiskusikan materi pelajaran terkait. Membentuk grup
belajar adalah salah satu cara yang bisa kamu terapkan.
7. Solitary (intrapersonal)

Intrapersonal (Sumber: thedp.com)


Kamu suka belajar di keadaan sepi dan menyendiri? Bisa jadi kamu cenderung punya gaya
belajar intrapersonal. Dengan mengerjakan semuanya sendiri, kamu bisa membuat dan
mengetahui personal interest and goals. Biasanya kamu lebih senang membaca buku atau
belajar dari laptop/hp.
Lampiran 2.

Lembar Evaluasi Proses

Skala
No Aspek
SKB KB B SB
1 Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
2 Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
3 Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru
BK

Keterangan :
SKB : Sangat Kurang Baik
KB : Kurang Baik
B : Baik
SB : Sangat Baik
Lampiran 3.

Lembar Evaluasi Hasil

Skala
No Aspek
SKM KM M SM
1 Merasakan suasana pertemuan

2 Topik yang dibahas

3 Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor


menyampaikan
4 Kegiatan yang diikuti

Keterangan :
SKM : Sangat Kurang Menyenangkan
KM : Kurang Menyenangkan
M : Menyenangkan
SM : Sangat Menyenangkan

Anda mungkin juga menyukai