Oleh :
Erik Santoso 1)
eriksantoso.math07@gmail.com
ABSTRAK
Ketidakberhasilan peserta didik untuk memecahkan persoalan dalam pembelajaran
dimungkinkan sebagai akibat pembelajaran yang dilaksanakan selama ini menggunakan strategi
belajar mengajar dengan cara klasikal yaitu aktivitas di kelas di domonasi oleh guru, maka dari
itu, guru harus pandai memilih metode, pendekatan, model pembelajaran dan teknik mengajar
yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Oleh karena itu, peneliti memilih pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah, apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematik sebelum dan sesudah
diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual? Hipotesis dalam penelitian ini
DGDODK ³WHUGDSDW SHUEHGDan kemampuan pemahaman matematik sebelum dan sesudah
GLEHULNDQ SHPEHODMDUDQ GHQJDQ PRGHO SHPEHODMDUDQ NRQWHNVWXDO ³ 0HWRGH \DQJ GLJXQDNDQ
dalam penelitian ini adalah metode Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group
Pretest- Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah
peserta didik 34 orang Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes
pemahaman matematik. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data yang
dibantu dengan SPSS 16 nilai signifikansi 0.000 kurang dari alpha yang ditentukan yaitu 0,05
dengan demikian Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan
pemahaman matematik siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kontekstual.
_____________________
1
Penulis adalah dosen tetap Prodi Pend. Matematika Fakultas Pendidikan Dasar dan Menengah Universitas
Majalengka 16
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
O1 X O2
1. Lembar soal pre test (tes awal uraian. Tes dilaksanakan pada
sebelum mendapat perlakuan) saat pre-test dan post-test. Pre-
Soal ± soal yang diberikan test atau test awal diberikan
diambil dari bank soal yang dengan tujuan mengetahui
sudah teruji validitas dan kemampuan awal subjek
realibilitasnya. penelitian. Sementara post-test
2. Lembar soal post test (tes akhir atau test akhir diberikan dengan
setelah mendapat perlakuan) tujuan untuk melihat perubahan
Soal ± soal yang diberikan atau peningkatan penguasaan
diambil dari bank soal yang materi siswa setelah
sudah teruji validitas dan menggunakan model
realibilitasnya. pembelajaran kontekstual. Pada
Sebelum instrumen tes penelitian ini, tes merupakan data
digunakan, terlebih dahulu dilakukan primer atau data utama.
pengujian soal agar data yang
diperoleh baik dan dapat membuktikan Analisis data yang akan
hipotesis yang diajukan. Menurut dilaksanakan berdasarkan rumusan
Arikunto (2010:211) instrumen yang masalah secara umum yaitu mengetahui
baik harus memenuhi dua persyaratan apakah penggunaan model pembelajaran
penting yaitu valid dan reliable. Untuk kooperatif tipe GI berpengaruh terhadap
memperoleh data yang diperlukan kemampuan kognitif siswa daripada
maka dilakukan teknik pengumpulan yang menggunakan pembelajaran
data. Dalam melaksanakan penelitian konvensional. Analisis data yang
ini ada beberapa teknik pengumpulan dilakukan oleh peneliti dibantu dengan
data yang dilakukan peneliti, antara lain : micosoft excel dan SPSS 16. Ada tiga
1. Studi pendahuluan, dilakukan perlakuan dalam teknik analisis data,
sebelum kegiatan penelitian yaitu :
dilaksanakan. Maksud dan Tes normalitas menggunakan
tujuan dari kegiatan studi SPSS yaitu dengan uji Shapiro Wilk,
pendahuluan ini adalah untuk (jika tidak normal menggunakan uji non
mengetahui beberapa hal antara parametric. Bila data tidak normal, maka
lain: keadaan pembelajaran, statistik parametrik tidak dapat
keadaan siswa dan lain sebagainya digunakan untuk itu perlu digunakan
2. Studi literatur, dilakukan untuk statistik nonparametrik (Sugiyono, 2013:
mendapatkan informasi dengan 79). Penggunaan statistik parametris
memanfaatkan literatur yang mensyaratkan bahwa data variabel yang
relevan dengan penelitian ini akan dianalisis harus berdistribusi
3. Tes, merupakan alat atau normal. Setelah semua data telah
prosedur yang digunakan untuk terpenuhi syaratnya untuk uji t paired
mengetahui atau mengukur sample t tes, meliputi uji normalitas.
sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan ± aturan yang C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
sudah ditentukan (Arikunto, Penelitian dilaksanakan terhadap
2010: 53). Penelitian ini peserta didik kelas V SDN Sukarasa II
menggunakan tes berupa tes Kabupaten Garut dengan menggunakan
25
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
Tabel 2
Deskriptif Data Tes Pemahaman Matematika Sebelum dan Sesudah Pembelajaran
Kontekstual
Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance
Tabel 2
Uji Normalitas Tes Pemahaman Matematika Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Kontekstual
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
26
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
Uji normlaitas menggunakan uji data tidak normal. Karena sebaran data
Shapiro Wilk dengan alpha 5% ternyata tidak normal maka dilakukan uji non
nilai signifikansi untuk pretes dan postes paramterik yaitu uji wilcoxon dengan
di bawah 0,05 dengan demikian sebaran hasil sebagai berikut:
Tabel 3
Uji Wilcoxon Tes Pemahaman Matematika Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Kontekstual
Test Statisticsb
Post_tes - pre_tes
Z -5.094a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
27
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
28
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 3 No.1 Edisi Januari 2017 ISSN: 2442-7470
29