Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Garam merupakan sebagai suatu komoditas yang memiliki posisi strategis,
karena termasuk salah satu dari sembilan bahan pokok yang sangat dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari hampir semua manusia baik untuk konsumsi maupun
aneka industri. Apalagi Indonesia yang memiliki wilayah territorial laut 5.8 juta
km2 termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2.7 juta km2, sehingga
jaraknya dari barat ke timur lebih panjang dari pada jarak antara London dan
Siberia. Itu artinya Indonesia sangat potensial untuk menjadi produsen garam,
karena wilayah perairan lautnya sangat luas dengan pantai terpanjang ke-dua di
dunia setelah Canada ( Rochwulaningsih, 2013)
Aceh Timur merupakan salah satu wilayah pesisir Aceh yang memiliki
banyak pontensi dalam mengolah hasil laut khusus nya pada usaha garam. Desa
Meunasah Blang Kecamatan Darul Aman Idi Cut, merupakan salah satu desa
yang banyak berdiri nya tempat usaha produksi garam khusus nya pada UKM
Maju Bersama yang sudah berdiri semenjak tahun 1970 dan masih beroperasi
sampai sekarang. Pemilik UKM Maju Bersama yaitu bapak Abdullah dan
memiliki karyawan sebanyak 8 orang. Jumlah produksi garam dalam sehari yaitu
100 kg – 120 kg tergantung sesuai permintaan pelanggan atau pemesanan dan
untuk laba bersih Penghasilan UKM Maju Bersama berkisar sekitar 6,5juta
-18juta/bulan jika produksi stabil.
Tabel 1.1. Jumlah Data Produksi Garam
Jumlah Produksi
No Bulan
(Kg)
1 Juni 3600
2 Juli 3450
3 Agustus 3300
4 September 1600
5 Oktober 1500
Sumber: UKM Maju Bersama
Tabel 1.1. Jumlah Data Produksi Garam (Lanjutan)

1
2

6 November 1450
7 Desember 1300
8 Januari 3450
9 Februari 3000
10 Maret 3300
11 April 3000
12 Mei 3000
Sumber: UKM Maju Bersama
Tabel 1.1 menunjukan bahwa UKM Maju Bersama mengalami penurunan
atau ketidakstabilan jumlah produksi. Dapat dikatakan bahwa UKM Maju
Bersama mempunyai kelemahan dalam perspektif pelanggan, perespektif proses
bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yang berdampak
pada sisi finansialnya sehingga berdampak pula pada keuntungan jangka panjang
usaha tersebut.
Saat ini pengukuran kinerja perusahaan menjadi sesuatu yang sangat
penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan
dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi dikumpulkan
agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan dapat dipertanggung
jawabkan. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pada seluruh
proses bisnis perusahaan.
Pengukuran kinerja pekerjaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi
yang terjadi sekarang adalah dasar perusahaan untuk melakukan perbaikan dan
melakukan langkah-langkah yang akan diambil pada tahap berikutnya.
Keberhasilan perusahaan pada masa yang akan datang akan ditentukan oleh
bagaimana investasi dan pengelolaan aset intelektual atau tak berwujud seperti
kompetensi pekerja, loyalitas pelanggan dan pengendalian mutu, daripada fokus
pada bagaimana pengelolaan dan investasi pada aset fisik. Dalam melakukan
investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan tidak dapat diukur
dalam jangka pendek dengan model keuangan tradisional.
Penelitian terdahulu yang telah di lakukan oleh Sidik Nurjaman,(2013)
dengan judul Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard. Adapun
hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan berada pada kondisi baik, tetapi
3

menghadapi tantangan, sehingga strategi yang harus dipilih adalah strategi


diversifikasi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah terpilihnya beberapa KPI dan 6
(enam) program kerja yang harus dilakukan yaitu melakukan FGD dengan
pelanggan tetap (wholesale dan reseller), melaksanakan program penjualan
referensi, melakukan pull marketing dan program target marketing, melakukan
penetapan waktu baku penyelesaian produk, melakukan program kompetensi
desain, melakukan survei pasar, melakukan program sosialisasi SOP perusahaan
kepada karyawan, melakukan penilaian kemampuan SDM yang ada,
melaksanakan program bonus untuk capaian target, dan membangun profil
kompetensi.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Wina witanti,dkk (2016) dengan
judul pengukuran kinerja pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan
balanced scorecard (BSC) dengan hasil penlitian Balanced Scorecard merupakan
suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menterjemahkan visi dan
strategi organisasi ke dalam tindakan nyata. UMKM X menggunakan Balanced
Scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis untuk mengelola strategi
jangka panjang dengan tujuan agar mampu bersaing dengan UMKM lain yang
sejenis agar dapat terus bertahan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja UKM Maju bersama.
Berdasarkan masalah diatas penulis mengambil dan menjadikan objek
penulisan skripsi dengan judul “PENERAPAN KINERJA PERUSAHAAN
DENGAN MENGGUNKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA
INDUSTRI GARAM (Studi Kasus: UKM Maju Bersama)

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas
maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
Bagaimanakah kinerja UKM Maju Bersama dengan menggunakan
balanced scorecard ?
4

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan Penelitian yang Akan dicapai adalah untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja UKM Maju Bersama dengan menggunakan metode
balanced scorecard.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi


Adapun batasan masalah yaitu :
Hanya menfokuskan pada pengukuran kinerja perusahaan dengan
pendekatan balanced scorecard pada UKM Maju Bersama.

1.5. Manfaat Penelitian


Dari Penelitian Ini Akan Diperoleh Manfaat Baik Bagi Peneliti,
Perusahaan Maupun Bagi Universitas Yaitu Sebagai Berikut :
1. Bagi Peneliti
a. Membantu meningkatkan wawasan serta pengetahuan peneliti terhadap
kondisi nyata perusahaan dan dapat menambah kemampuan akan teori yang
diperoleh dari perkuliahan melalui penerapan yang dilakukan nantinya.
b. Dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan keilmuan dalam
konteks keteknik industrian ke dalam dunia industri nyata.
2. Bagi Perusahaan
Memberikan sumbangan pemikiran bagi UKM Maju Bersama dalam
mengambil kebijakan serta memberikan masukan berupa wawasan mengenai
pengukum kinerja perusahaan dengan menggunakan balanced scorecard.
3. Bagi Universitas
a. Menambah referensi karya penelitian tentang analisis risiko rantai pasok di
perpustakaan dan diharapkan bisa bermanfaat bagi mahasiswa yang
melakukan penelitian selanjutnya sebagai referensi.

1.6 Sistematika Penulisan


5

Sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut :


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Lokasi Penelitian
3.3 Objek Penelitiam
3.4 Variabel Penelitian
3.5 Kerangka Konseptual
3.6 Data Yang Digunakan
3.7 Metode Pengumpulan Data
3.8 Teknik Pengumpulan Data
3.9 Langkah-Langkah Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai