Dosen :
Dr.Agus Joko Susanto, SKM.,M.KKK.
Indah D, MKes.
Disusun Oleh :
Kelompok 4
2D3B Kesehatan Lingkungan
1. RimdhianAulia (P21345119070)
2. SafiraAlfianPutri (P21345119074)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata
kuliah Pengelolaan Sampah dengan baik tepat pada waktunya. Sholawat serta salam kami
haturkan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarganya,
sahabatnya dan para pengikutnya.
Makalah ini membahas mengenai Faktor Pengolahan Makanan dan Minuman di Tempat
Kerja. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kami bisa
mengaplikasikannya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah sanitasi
industry dan K3. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta
dalam pembuatan makalah ini.
Selain itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak yang harus
diperbaiki, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
supaya kedepannya bisa lebih baik lagi.
Penulis
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II Pembahasan.............................................................................................6
3.1 KESIMPULAN............................................................................................13
3.2 SARAN........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Kebersihan dan kesehatan diri merupakan syarat utama pengolahan makanan. Test
kesehatan terutama analswap dan pemotretan rontgen pada dada untuk melihat paruparu dan
saluran pernapasan sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali, terutama pengolahan makanan
di instalasi gizi rumah sakit. Ada beberapa kebiasaan yang perlu dikembangkan oleh para
pengolah/penjamah makanan untuk menjamin pakaian kerja atau celemek yang tidak
bermotif agar pengotoran pada pakaian mudah terlihat.
Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
individu subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci
4
piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk
melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Sedangkan sanitasi adalah upaya
kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan. Misalnya
menyediakan air bersih, menyediakan tempat sampah dan lain-lain. (Depkes ,2006)
4. Apa saja Faktor Pengolahan Bahan Makanan dan Minuman di Tempat Kerja
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Pengolahan Makanan
1.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak semua makanan menjalani tingkat pengolahan yang sama. Pengolahan makanan
dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu pengolahan makanan minimalis, pengolahan
bahan makanan dan pengolahan makanan sempurna. Meskipun tidak ada metode yang dapat
diterima secara universal dari pengkategorian pengolahan makanan, namun hal ini akan sangat
membantu untuk membuat perbedaan antara makanan seperti kue-kue panggang yang
merupakan makanan sangat diproses; tepung yang merupakan bahan makanan olahan; dan susu
yang umumnya dianggap minimal diproses. Perbedaan ini memungkinkan untuk menambah
nuansa pengolahan makanan.
6
2.2 Pengertian Tempat Kerja
1. Pengertian Tempat Kerja menurut UU No 1 Tahun 1970
Menurut Undang-undang No 1 Tahun 1970 Tempat kerja adalah setiap ruangan ataupun
lapangan baik terbuka maupun tertutup, baik bergerak maupun menetap, dimana di dalamnya
terdapat tenagakerja yang bekerja atau sering dimasuki oleh orang untuk bekerja.
2. Menurut OHSAS 18001:2007
Tempat kerja adalah lokasi manapun yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan di bawah
kendali organisasi (perusahaan).
7
2. Pengolahan bahan makanan
Bentuk pengolahan bahan makanan ini mencakup tepung, minyak, lemak, gula,
pemanis, pati dan bahan-bahan lainnya. Sirup jagung yang tingginya fruktosa, margarin
dan minyak sayur merupakan beberapa contoh umumnya. Makanan bahan olahan jarang
dimakan sendiri; makanan ini biasanya digunakan dalam memasak atau dalam pembuatan
pengolahan makanan sempurna.
Untuk membuat pengolahan ini dapat dimulai dari bahan seperti biji-bijian dan
biji minyak yang digiling, dihaluskan, dilumatkan atau terkena bahan kimia. Tidak seperti
bentuk pengolahan makanan minimalis, teknik ini secara radikal mengubah sifat bahan
baku asli. Bahan makanan olahan cenderung kekurangan unsur hara yangmana berarti
mereka tinggi kalori dibandingkan dengan jumlah vitamin, mineral dan nutrisi makanan
penting lainnya.
8
2.4 Faktor Pengolahan Bahan Makanan dan Minuman di Tempat Kerja
makanan dan dapat mencegah masuknya lalat, kecoa, tikus dan hewan
lainnya.
semua bahan yang siap dimasak harus dicuci dengan air mengalir.
e) Peralatan
9
1) Peralatan yang kontak dengan makanan
a) Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan tara
pangan (food grade) yaitu peralatan yang aman dan tidak berbahaya
bagi kesehatan.
c) Talenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat dan tidak melepas bahan
beracun.
angin harus bersih, kuat dan berfungsi dengan baik, tidak menjadi
(kecelakaan).
10
a) Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup yang dapat menutup
3) Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian yang
5) Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak, tidak gompal danmudah
dibersihkan.
minimal 900C agar kuman patogen mati dan tidak boleh terlalu lama agar
kulkas/lemari es
11
5) Perhatikan uap makanan jangan sampai masuk ke dalam makanan
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengolahan makanan dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu pengolahan
makanan minimalis, pengolahan bahan makanan dan pengolahan makanan sempurna.
Meskipun tidak ada metode yang dapat diterima secara universal dari pengkategorian
pengolahan makanan, namun hal ini akan sangat membantu untuk membuat perbedaan
antara makanan seperti kue-kue panggang yang merupakan makanan sangat diproses;
tepung yang merupakan bahan makanan olahan; dan susu yang umumnya dianggap
minimal diproses. Perbedaan ini memungkinkan untuk menambah nuansa pengolahan
makanan.
3.2 SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2004.
Tjahja Muhandri dkk. Sitem Jaminan Mutu Industri Pangan. Bogor: IPB Press; 2015.
14
15
16
17
18