Anda di halaman 1dari 99

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SUBTEMA

HUBUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM


MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED
LEARNING

(Penelitan Tindakan Kelas Muatan Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada


Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukaharja 02 Kecamatan Sukamakmur
Kabupaten Bogor Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas PPG


Bidang Guru Kelas

Oleh :
SRI WINARTI
20020502710136

PENDIDIKAN PROFESI GURU SEKOLAH DASAR


DALAM JABATAN TAHAP 3
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan khadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan laporan PTK
dengan judul “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SDN
SUKAHARJA 02 TEMA HUBUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM
MELALUI METODE PROJECT BESED LEARNING“, sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
Penulisan Laporan PTK ini merupakan tugas PPG yang dilaksanakan di Universitas
Pakuan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak,
baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu penulis dalam proses
penyusunan PTK ini, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak H. Muhtar S.Pd.l selaku Kepala SDN Sukaharja 02 tempat dilaksanakannya
kegiatan PPL.
2. Bapak Dr. Rais Hidayat, M.Pd. selaku dosen pembimbing dan Ibu Siti Ria selaku
guru pamong
3. Bapak Muhtar S.Pd.I dan Ibu Ani Anggraeni S.Pd selaku observer.
4. Rekan guru di SDN Sukaharja 02, yang selalu mendukung penulis.
5. Rekan Mahasiswa yang selalu mendukung penulis.
Dengan selesainya laporan PTK ini, penulis menyadari bahwa laporan PTK ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
oleh penulis sehingga laporan PTK ini menjadi lebih baik lagi.

Bogor, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….…. 3
C. Tujuan Penelitian…………………………...……………………….… 4
D. Manfaat Penelitian ………………………...………………………….. 4 - 5

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Kajian Teoritik……...………………………………………………… 6 – 10
B. Kerangka Berpikir………….…………………………………………. 11
C. Hipotesis Tindakan………………………….…………….................... 11

BAB III METODE PENELITIAN


A. Setting Penelitian….…………………………………………………... 12
B. Subjek Penelitian…….………………………………………………… 12
C. Desain dan Mekanisme Penelitian ..………………………………….. 12 - 15
D. Prosedur Penelitian…………………………………… ……………..... 16 – 22
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………... 23
F. Instrumen Penilaian……………………………………………………. 23 – 26
G. Indikator Pencapaian Penelitian………………………………………. 27
H. Teknik Analisis Data………………………………………………….. 27 – 29
l. Tim Kolaborasi atau Observer…………………………………………. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Persiapan Penelitia……………………………………………………. 31
B. Pelaksanaan Tindakan………………………………………………… 32 – 33
C. Deskripsi Penelitian…………………………………………………... 34
Siklus 1……………………………………………………………….. 34 – 40
Siklus ll……………………………………………………………..... 41 – 45
Siklus lll………………………………………………………………. 46 – 49
Hasil Test Siklus 1, Siklus ll dan Siklus lll…………………………… 50 – 51
D. Pembahasan…………………………………………………………… 52

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Simpulan……………………………………………………………… 53
B. Saran Tindak Lanjut………………………………………………….. 53

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di sekolah dasar merupakan proses pengembangan kemampuan


yang penting bagi setiap siswa. Pada tingkatan pendidikan tersebut setiap siswa
belajar secara aktif karena adanya dorongan dan suasana yang kondusif. Bagi
pengembangan dirinya secara maksimal. Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari
hakikat manusia sebagai objek utama pendidikan, oleh sebab itu, seorang guru harus
menguasai dan memahami teori ilmu pendidikan yang mempelajari psikologi dan
memberi makna atas fenomena tersebut.
Guru sebagai pengajar merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan.
Itulah sebabnya peningkatan Sumber Daya Manusia yang dihasilkan dari pendidikan
selalu bermuara pada faktor guru oleh sebab itu efektifitas guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran. Harapan seorang pendidik yang baik adalah
bagaimana membuat pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh siswa untuk
menyatakan berhasil atau tidaknya pembelajaran dapat diukur dengan menggunakan
evaluasi. Penulis dalam penelitian ini mengadakan evaluasi pada pembelajaran tema
Ekosistem di kelas V semester 1 tahun pelajaran 2020/2021, ternyata setelah
mengadakan evaluasi hasilnya masih banyak siswa yang memperoleh nilai IPA di
bawah target yang ditentukan.Perbaikan pembelajaran ini dilakukan melalui
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) sebagai upaya untuk memperbaiki hasil belajar
siswa, laporan ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Guru (PPG)
dalam Jabatan tahap 4.Pembuatan laporan ini disusun berdasarkan pelaksanaan
observasi di sekolah dasar dan diskusi dengan teman sejawat ( guru ) serta petunjuk
dan dosen pembimbing.
Salah satu indikator keberhasilan proses pembelajaran adalah dikuasainya
materi pembelajaran oleh siswa sebagai subjek belajar. Disamping itu PTK juga
mempunyai manfaat yang besar bagi pembelajaran karena tujuannya untuk
memperbaiki pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki pembelajaran siswa.
1

Dari hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat bahwa penyebab
rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran adalah dalam proses
pembelajaran guru belum mampu menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan
relevan dengan materi, selain itu penggunaan media/alat peraga pembelajaran belum
maksimal, serta penggunaan model dan pembelajaran belum tepat. Selain itu siswa
kurang menyimak penjelasan dari guru, motivasi dan perhatian belajar yang rendah,
mengakibatkan mereka kurang memperhatikan penjelasan guru, rendahnya aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran, suasana kelas kurang kondusif.
Pembelajaran yang berhasil ditunjukan dikuasainya materi pelajaran oleh
peserta didik. Tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran biasanya
dinyatakan dengan nilai.
Diakhir pembelajaran tema Hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem di
kelas V SDN Sukaharja 02, tentang menentukan ide pokok dan rantai makanan dari
hasil penilaian 20 orang peserta didik hanya 8 orang atau hanya 40% yang nilainya
mencapai KKM ( 65 ). Dan 12 orang siswa (60 %) nilainya di bawah KKM.
Salah satu model pembelajaran yang diperkirakan mampu mengembangkan
kemampuan belajar mandiri adalah Problem Based Learning (PBL). Model ini
merangsang siswa untuk menganalisis masalah, memperkirakan jawaban-jawabannya,
mencari data, menganalisis data dan menyimpulkan jawaban terhadap masalah. Dengan
kata lain model ini pada dasarnya melatih kemampuan memecahkan masalah melalui
langkah-langkah sistematis
Menurut Triyanto ada lima tahapan dalam pembelajaran model Problem
Based Learning (PBL) yaitu : orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa
untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,
mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses
8
pemecahan masalah . Dalam langkah-langkah pembelajaran tersebut, peneliti akan
menerapkan secara benar supaya hasil pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

Berdasarkan Latar Belakang di atas maka dapat diadakan penelitian yang


berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Pada Subtema Hubungan Antara Mahluk
Hidup Dan Ekosistem Melalui Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Learning”
2

I. Identifikasi Masalah
Hampir setiap ulangan pencapaian nilai Bahasa Indonesia dan IPA dari 20
siswa hanya mencapai nilai rata-rata 65. Selama pembelajaran berlangsung, sedikit
sekali yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru di depan kelas.
Berdasarkan hal tersebut peneliti meminta bantuan supervisor untuk mengidentifikasi
kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan supervisor
terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
1. Rendahnya hasil belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran TEMA
Hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem.
2. Peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan guru
3. Jika menjawab pertanyaan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
4. Peserta didik ragu-ragu dan bingung menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
5. Peserta didik tidak memperhatikan guru saat menerangkan materi pembelajaran.
6. Peserta didik tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
II. Analisis Masalah
Penulis bersama observer melakukan refleksi, diagnosa dan diskusi tentang : “
Mengapa siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran” ?
Berdasarkan hasil diskusi tersebut, dapat ditarik suatu analisis masalah untuk
pembelajaran tema Hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem yaitu :
1. Urutan konsep pembelajaran yang kurang tepat
2. Guru pada saat pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran yang tersedia.
3. Guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
4. Guru kurang memberikan motivasi pada saat pembelajaran berlangsung
5. Pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga situasi kelas tidak hidup.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan masalah-masalah di atas penulis melakukan diskusi dengan


teman sejawat dan meninjau ulang strategi pembelajaran sebelumnya, maka dapat di
ambil kesimpulan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah melalui penerapan model pembelajaran Project Besed Learning Dikelas
5 SDN Sukaharja 02 Tahun Pelajaran 2020/2021 Kecamatan Sukamakmur
Kabupaten Bogor dapat meningkatkan hasil belajar pada tema Hubungan Antara
Mahluk Hidup dan Ekosistem?.

2. Bagaimana perbaikan proses pembelajaran melalui penerapan model Project


Besed Learning Dikelas 5 SDN Sukaharja 02 Tahun Pelajaran 2020/2021
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor dapat meningkatkan hasil belajar
pada IPA subtema Hubungan Antara Mahluk Hidup dan Ekosistem?.

C. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dari perbaikan adalah sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran Project Besed Learning Dikelas 5 SDN
Sukaharja 02 Tahun Pelajaran 2020/2021 Kecamatan Sukamakmur Kabupaten
Bogor dapat meningkatkan hasil belajar pada IPA subtema hubungan antara
mahluk hidup dan ekosistem.
2. Perbaikan proses pembelajaran melalui penerapan model Project Besed Learning
Dikelas 5 SDN Sukaharja 02 Tahun Pelajaran 2020/2021 Kecamatan
Sukamakmur Kabupaten Bogor dapat meningkatkan hasil belajar pada IPA
subtema hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem.

D. Manfaat penelitian
1. Manfaat praktis
a) Guru
1) PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran
yang dikelolanya.
2) Wujud profesionalisme guru menilai dan Memperbaiki pembelajaran
yang dikelolanya
3) Guru dapat lebih percaya diri
4) Guru dapat berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya sendiri.
b) Siswa
1) Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran akan
dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak
berlanjut.
2) Hasil belajar siswa akan lebih meningkat.
c) Lembaga terkait/Sekolah
PTK dapat memberikan sumbangan positif terhadap kemajuan sekolah
termasuk peningkatan kemampuan profesional guru perbaikan proses
dan hasil belajar siswa sehingga suasana sekolah menjadi kondusif untuk
semua warga sekolah.

4
2. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini nanti secara teoritis diharapkan akan memberikan

sumbangan terhadap pembelajaran IPA, umumnya pada peningkatan mutu

pendidikan IPA melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

b. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan bagi peneliti yang

akan datang.
5

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Kajian Teoritik
Berikut ini di uraikan pengertian atau defenisi dengan mengutip beberapa
pandangan para ahli pemikir pendidikan tentang konsep belajar yang berhubungan
secara langsung terhadap judul Penelitian Tindakan Kelas “ Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Subtema Hubungan Antara Mahluk Hidup Dan Ekosistem Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning””, yaitu sebagai berikut:
1. Belajar
a. Belajar: Gagne (1985) bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme
berubah akibat dari pengalaman, dan perubahan itu disadari selanjutnya dikatakan
oleh (Ernest R. Hilgard) bahwa “belajar adalah merupakan proses perubahan
tingkah laku yang diperoleh melalui latihan, perubahan ini disebabkan oleh
dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi
edukatif.”
b. Djamarah dan Zain (2010) : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi
segenap aspek organisme atau pribadi.
c. Hamalik (2010) : Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses
untuk mencapai tujuan. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman.
d. Hamzah (2006) : Belajar merupakan suatu proses yang sistematis yang tiap
komponennya sangat menentukan keberhasilan anak didik.
e. Hudoyo (1990) : Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Seseorang
dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu
proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
f. Reber (dikutip Suprijono, 2010) : Belajar adalah proses mendapatkan
pengetahuan.
g. Thursan Hakim (2002) : Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam
kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.

Secara umum pengertian belajar adalah merupakan suatu usaha yang dilakuka
oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai pegalaman individu itu sendiri dengan lingkungannya. Hasil
belajar ditandai oleh perubahan pada Kognitif(Pengetahuan), Afektif (Sikap) dan
Psikomotorik (Keterampilan).

2. Hasil Belajar
a. Benyamin Bloom (1956): Gambaran hasil belajar mencakup aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik”.
b. Menurut Suprijono (2013:7) hasil belajar adalah perubahan perilaku
secarakeseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
c. Menurut Jihad dan Haris (2012:14) hasil belajar merupakan pencapaian bentuk
perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan
psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.
d. Menurut Hamalik (2004: 31) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengetahuan-pengetahuan, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
keterampilan.
e. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 3) “hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”.
f. Winkel  (2009): mengemukakan  bahwa  “hasil belajar merupakan bukti
keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang”.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima


pengalaman belajarnya. Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa
memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam
proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran
adalah hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sebatas mana siswa
dapat memahami serta mengerti materi tersebut.jadi hasil belajar berupa perubahan
prilaku secara keseluruhan meliputi tiga ranah yaitu pengetahuan (Kognitif) ,
Keterampilan (Psikomotor) dan penguasaan nilai (Afektif).

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat penulis simpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut melakukan
kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang dengan melibatkan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, yang
dinyatakan dalam symbol, huruf maupun kalimat.
3. Ilmu Pengetahuan Alam
a. H.W Flowler dalam Trianto, (2010:136) menyatakan bahwa IPA sebagai
pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan yang berhubungan dengan gejala-
gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi.
b. Wahyana dalam Trianto (2010:136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaanya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
c. Nash (dalam Hendro, 1992: 3) menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini
bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkannya antara suatu fenomena
dengan fenomena lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu prespektif yang
baru tentang objek yang diamati.
d. Muslichach Asy’ari (2006: 7) mendefinisikan sains atau IPA adalah pengetahuan
manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol, selain sebagai
produk yaitu pengetahuan manusia sains atau IPA juga sebagai proses yaitu
bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut.
e. Ahmad Susanto (2013: 167) mengatakan sains atau IPA adalah usaha manusia
dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta
menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan
suatu kesimpulan.
Berdasarkan pengertian Ilmu di atas, dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar
adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
mengenai alam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam
bahasa Inggris yaitu natural science, yang artinya ilmu pengetahuan alam (IPA).
Karena berhubungan dengan alam dan science artinya adalah ilmu pengetahuan,
jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut
sebagai ilmu pengetahuan alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam ini.

4. Model Pembelajaran Problem Based Learning

Problem Based Learning merupakan suatu model pengajaran dengan


pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik. 18 Masalah authentik dapat
diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan siswa dalam kehidupan
sehari-hari.

Menurut Triyanto model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan


suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang
membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan
penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.19 Misalnya suatu fenomena
alam, mengapa tongkat seolah- olah kelihatan patah saat dimasukkan dalam air?,
mengapa uang logam yang diletakkan dalam sebuah gelas kosong jika dilihat pada
posisi tertentu tidak kelihatan tetapi saat diisi air menjadi kelihatan?. Dari contoh
permasalahan nyata jika diselesaikan secara nyata, memungkinkan siswa
memahami konsep bukan sekedar menghafal konsep.

Dalam PBL, masalah dibahas dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam


pembahasan ini mereka catat apa saja yang sudah mereka ketahui untuk menjawab
masalah dan apa saja yang belum mereka ketahui. Mereka mengumpulkan data
dan pengetahuan yang belum mereka ketahui itu dengan menggunakan sumber.
Mereka menganalisis

Problem Based Learning merupakan suatu model pengajaran dengan


pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik. 18 Masalah authentik dapat
diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut Triyanto model pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni
penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang
nyata.
Menurut Sugiyanto ada lima tahapan dalam pembelajaran model
PBL dan perilaku yang dibutuhkan oleh guru. Untuk masing-masing
tahapnya disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tahap Tingkah Laku Guru


Tahap-1 Orientasi siswa pada Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
masalah menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi
atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa untuk terlibat dalam
pemecahan masalah yang dipilih
Tahap-2 Mengorganisasi Guru membantu siswa untuk
siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
untuk belajar tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
Tahap-3 Membimbing Guru mendorong siswa untuk
penyelidikan individual mengumpulkan informasi yang sesuai,
maupun melaksanakan eksperimen untuk
Kelompok mendapatkan penjelasan pemecahan
masalah
Tahap-4 Mengembangkan dan Guru membantu siswa dalam
menyajikan hasil karya merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, video, dan
model serta membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya
Tahap-5 Menganalisis dan Guru membantu siswa untuk melakukan
mengevaluasi proses refleksi atau evaluasi terhadap
pemecahan masalah penyelidikan mereka dan proses-proses
yang mereka
Gunakan
Tabel 1.1 Tahapan Pembelajaran model PBL.

10

B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian variable-variabel diatas, dapat di susun kerangka berfikir seperti
berikut :
Uraian di atas, maka terdapat secara teori hubungan langsung sebab akibat antara
variabel dependent dan variabel independent, bahwa Model Project Besed Learning
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA pada sub
tema hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem.di kelas 5 SDN Sukaharja 02
Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor.

Hubungan antara variabel dependent dan variabel independent dapat digambarkan


dengan diagram sebagai berikut :
Aktivitas peserta didik Penggunaan Model Meningkatnya hasil
dalam pembelajaran Project Besed Learning belajar peserta didik
IPA rendah. dalam kegiatan dalam pembelajaran
pembelajaran IPA IPA.

C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teoretik di atas dapat di susun hipotesis tindakan sebagai berikut:
a. Penerapan model pembelajaran Project Besed Learning Dikelas 5 SDN
Sukaharja 02 Tahun Pelajaran 2020/2021 Kecamatan Sukamakmur Kabupaten
Bogor dapat meningkatkan hasil belajar pada subtema hubungan antara mahluk
hidup dan ekosistem.
b. Perbaikan proses pembelajaran melalui penerapan model Project Besed Learning
Dikelas 5 SDN Sukaharja 02 Tahun Pelajaran 2020/2021 Kecamatan
Sukamakmur Kabupaten Bogor dapat meningkatkan hasil belajar pada subtema
hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem.
11

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Seting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Sukaharja 02 yang beralamatkan di
Desa Sukaharja Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dilaksanakan
pada bulan Oktober Tahun Pelajaran 2020/2021 yang terdiri dari 2 siklus yaitu :
Siklus 1 :
a. Perencanaan perbaikan : Tanggal 02 November 2020
b. Pelaksanaan perbaikan : Tanggal 02 November 2020
c. Refleksi : Tanggal 02 November 2020
Siklus 2 :
a. Perencanaan perbaikan : Tanggal 09 November 2020
b. Pelaksanaan perbaikan : Tanggal 09 November 2020
c. Refleksi : Tanggal 09 November 2020
Siklus 3 :
a. Perencanaan perbaikan : Tanggal 20 November 2020
b. Pelaksanaan perbaikan : Tanggal 20 November 2020
c. Refleksi : Tanggal 20 November 2020

B. Subjek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa siswi kelas V SDN Sukaharja 02 Kecamatan
Sukamakmur Kabupaten Bogor tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 20
siswa.
C. Desain dan Mekanisme Penelitian

Dalam kegiatan persiapan tindakan yang akan dilaksanakan di kelas, peneliti


berusaha merumuskan tindakan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rumusan
masalahnya yang ingin mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan
sebelumnya.
Penelitian menggunakan PTK, karena PTK merupakan penelitian yang
menekankan kepada perbuatan dan komit untuk mengadakan perbaikan, keputusan, dan
penentuan atas dasar pengalaman, kondisi setempat dan lebih bersifat subjektif apa yang
dialami sendiri.
Berikut adalah alur penelitian tindakan kelas dalam melakukan penelitian yang
digambarkan pada bagan di bawah ini.

Bagan alur penelitian

Analisis terhadap Kajian pustaka yang


Kurikulum Relevan dengan
Fokus penelitian

Observasi Awal

Identifikasi Masalah

Membuat rencana tindakan

Menyusun Instrumen

Tindakan I Tindakan II
Pelaksanaan tindakan

Refleksi

13

Tahap observasi awal selalu dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan keadaan
atau kondisi awal kelas yang dijadikan subyek penelitian ketika melakukan kegiatan belajar
mengajar. Pengamatan awal ini mencakup keadaan atau kondisi kelas, sikap dan perilaku
peserta didik belajar di dalam kelas, kemampuan peserta didik dalam hal menangkap dan
memahami pelajaran.
Dalam observasi ini kegiatan lain yang dilakukan adalah menganalisis kurikulum
yang berlaku ( Kurikulum 2013 ) serta buku-buku yang dipakai dan media pembelajaran yang
akan digunakan dalam pembelajaran daring. Setelah mengobservasi keadaan maka peneliti
membuat rencana tindakan setiap siklus sebagai berikut :
Siklus I
a. Rancangan Awal
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi dan menganalisis masalah pembelajaran tema
Hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem di kelas V SDN Sukaharja 02 Kecamatan
Sukamakmur Kabupaten Bogor, berdasarkan pengalaman guru dan pembelajaran di kelas
pada pelajaran yang lalu.
Merumuskan rancangan tindakan:
1. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, langkah-
langkah pembelajaran, dan alat evaluasi.
2. Menentukan instrumen penelitian.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada pelaksanaan tindakan peneliti melakukan langkah-langkah proses pembelajaran
yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir termasuk di dalamnya kegiatan
evaluasi.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data proses pembelajaran baik
menyangkut peserta didik maupun guru, baik yang di catat oleh guru sebagai peneliti maupun
oleh teman yang mengamati. Guru dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati proses
pembelajaran yang sedang berlangsung serta mencatat untuk disusun secara sistematis.
d. Refleksi
Setelah proses belajar mengajar selesai guru bersama-sama observer melaksanakan analisis,
diskusi untuk memperoleh solusi dan tindakan selanjutnya dan sekaligus merancang siklus
selanjutnya.

14

Siklus II
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II, antara lain adalah :
a. Membuat persiapan pembelajaran untuk pelaksanaan tindakan II dengan bahan atau materi
ajar yang sesuai dengan Kompetensi Dasar yang kita pilih dengan tentu saja mempersiapkan
bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana guru memfasilitasi supaya peserta didik
belajar sesuai harapan bagi kita juga mempersiapkan sarana dan prasarana ( media, alat
sumber belajar ) yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut yang dikaitkan
pada waktu melakukan siklus I terutama kekurangan-kekurangan yang mesti diperbaiki
dalam siklus II ini.
Melaksanakan pembelajaran berdasarkan persiapan pembelajaran untuk pelaksanaan tindakan
II dengan metode, media, sumber dan alat belajar yang dibutuhkan.
b. Melaksanakan pengamatan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung bersama dengan
pelaksanaan tindakan dalam upaya untuk mengenal,merekam dan mendokumentasikan setiap
hal dari kegiatan yang sedang berlangsung dengan melihat apakah proses dan hasil sesuai
dengan yang diharapkan untuk kepentingan dan bahan refleksi.
c. Melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar yang dilakukan peserta didik, aktivitas
guru
d. ketika mengajar berlangsung dengan menunjukan perkembangan aktivitas belajar seperti :
Disiplin, motivasi / semangat belajar, perhatian peserta didik, komunikasi peserta didik, kerja
sama peserta didik, aktivitas belajar individu, aktivitas belajar kelompok, dan tanggung jawab
peserta didik dan penampilan guru.
e. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan belajar mengajar yang dicapai peserta didik.
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat dan mengukur hasil belajar yang dicapai setelah siswa
melakukan kegiatan belajar yang difasilitasi oleh guru ketika guru membelajarkan peserta
didik.
15

D. Prosedur Penelitian
Berikut adalah gambaran dari tiap siklus:

1. Siklus satu
a. Rencana
Dari hasil refleksi pada prasiklus, maka disusun rencana perbaikan pada
siklus 1 adalah sebagai berikut:
1) Mengkondisikan alat dan bahan Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai
jumlah kelompok untuk menciptakan proses pembelajaran yang dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa.
2) Melakukan apersepsi diawal pembelajaran dengan memberi
pertanyaan sederhana seputar Keterkaitan mahluk hidup dengan
ekosistem.
3) Mengefektifkan alat bantu pembelajaran mengunakan media
pembelajaran berupa power point.

Alat yang digunakan dalam siklus 1 adalah :


1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perbaikan
2) Buku Tematik Kelas V
3) Lembar pengamatan untuk aktifitas guru
4) Lembar pengamatan untuk aktifitas siswa
5) LKPD
6) Media pembelajaran berupa power point
7) Materi ajar tentang ekosistem
8) Evaluasi Pembelajaran
b. Pelaksanaan pada siklus satu

Usaha untuk mengkondisikan siswa pada awal pembelajaran adalah dengan


cara:
1. Mengkondisikan alat dan bahan Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai
jumlah kelompok untuk menciptakan proses pembelajaran yang dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa melalui grup whats app.

16
2. Dalam pembelajaran daring dilakukan dengan meeting zoom.
apersepsi diawal pembelajaran dengan memberi pertanyaan sederhana
mengenai hewan yang terdapat dilingkungan sekitar dan
mengaitkannya dengan materi yang akan diajarkan.
3. Mengefektifkan alat bantu pembelajaran menggunakan media
pembelajaran power point menggunakan metode ceramah, tanya
jawab dan diskusi.
Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis disekolah dibantu
oleh pengamat 1 dan 2 yang mengamati pelaksanaan proses pembelajaran
dari awal sampai akhir.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam perbaikan pembelajaran pada
siklus 1 adalah :
- Kegiatan awal
1. Melalui Zoom Meeting guru melakukan pembukaan dengan
mengucapkan salam
2. Kelas dimulai dengan dibuka dengan berdoa terlebih dahulu,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa melalui whatsap
grup.
3. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
4. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
5. Menyanyikan Garuda Pancasila. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang lagu yang baru
saja dinyanyikan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
7. Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
8. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan
pokok – pokok materi yang akan dibahas dengan penuh tanggung jawab
- Kegaiata inti
1. Peserta didik mengamati gambar rantai makanan yang dikirim pada
whatsap grup.
2. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang teks
nonfiksi yang ditampilkan .

17
3. Tahap 1 Pemberian Rangsangan (stimulation ) Guru menggunakan
pertanyaan – pertanyaan diatas untuk menstimulus rasa ingin tahu
peserta didik tentang topik yang akan didiskusikan serta
megingatkan kembali cara menentukan pokok fikiran dari sebuah
paragraf.
4. Tahap 2 Pernyataan / identifikasi masalah ( problem statement )
Guru bersama peserta didik bertanya jawab melalui whatsap grup
tentang pertanyaan tersebut .Guru menampilkan teks bacaan melalui
PPT dan dishare melalui video pembelajaran di whats app grup dan
meeting zoom.
5. Tahap 3 pernyataan / identifikasi masalah ( data collection ) Setelah
mengamati dan menganalisis teks bacaan, peserta didik dapat
menemukan fikiran utama dan informasi penting dengan mandiri. 
Guru meminta peserta didik untuk membuat catatan – catatan kecil
dari fikiran utama dan informasi penting yang ditemukan.  Guru
bersama peserta didik mengamati video yang ditayangkan melalui
link youtube / share video pada whatsap grup tentang rantai
makanan secara cermat dan teliti  Guru memimpin diskusi kelas
lewat wa grup dengan menanyakan perihal produsen, konsumen dan
pengurai pada rantai makanan.
6. Tahap 4 pengolahan data ( data procesing )  Peserta didik mulai
menyelesaikan LKPD yang diberikan guru melalui melalui whatsap
grup  LKPD yang diberikan kepada peserta didik ada 2. dimana
LKPD 1 dilakukan secara berdiskusi dan LKPD 2 dikerjakan secara
mandiri.  LKPD 1 adalah kegiatan diskusi yang dilakukan pada
whatsap grup.  LKPD 2 adalah kegiatan mandiri yaitu menggambar
rantai makanan pada suatu ekosistem.
7. Tahap 5 pembuktian ( vervication )  Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok  Guru dan kelompok
lain memberi tanggapan. C. Penutup 1. Siswa mampu
mengemukakan hasil belajar hari ini.

18

- Kegaiatan akhir
1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
b. Pengamatan dan pengumpula data/Isntrumen
Observasi diarahkan kepada aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses
pembelajaran dengan mengunakan instrumen pengamatan yang telah
disepakati oleh tim pengamat dan guru sebagai praktikan.

Berikut ini adalah nama pengamat pada siklus 1 dan siklus 2 :

No. NIP Nama Tugas

1. 196211111984121003 Muhtar S,Pd.I Observer 1

4. 199412262019022005 Ani Anggraeni S.Pd Observer 2

c. Refleksi siklus 1
Refleksi temuan dari siklus satu yang perlu diperbaiki adalah:
1) Penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal.
2) Dorongan motivasi perlu ditingkatkan dengan cara penyajian contoh
soal yang relevan dengan aktifitas kehidupan siswa .
3) Langkah langkah pembelajaran harus disesuaikan dengan metode
pembelajaran yaitu Project Besed Learning.
4) Guru masih belum berurutan dalam memberikan penjelasan sehingga
siswa kurang memahami yang disampaikan guru.

Refleksi temuan yan harus dipertahankan:

a. Pemberian contoh berulang-ulang dalam setiap sub pokok bahasan


harus terus di lakukan, dengan memperhatikan tingkat kemampuan
pemahaman siswa kelas V SD.
b. Penggunaan metode pembelajaran telah sesuai dan harus
dipertahankan, karena dapat meningkatkan aktivitas siswa dan
motivasi belajar.
19

2. Siklus dua
a. Rencana
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil refleksi pada perbaikan
pembelajaran siklus 1 maka dalam rencana perbaikan pada siklus 2 ,tujuan
perbaikan difokuskan pada :
1. Pemahaman siswa pada materi harus ditingkatkan dengan cara
mejelaskan materi secara tersusun.
2. Dorongan motivasi perlu ditingkatkan denga cara penyajian contoh soal
yang bervariatif yaitu mudah, sedang dan sukar disesuaikan dan disusun
secara acak untuk setiap siswa.
3. Penggunaan metode pembelajaran sudah sesuai dengan materi yang
diajarkan.
b. Pelaksanaan siklus dua
Kegiatan awal
1. Melalui Zoom Meeting guru melakukan pembukaan dengan
mengucapkan salam
2. Kelas dimulai dengan dibuka dengan berdoa terlebih dahulu,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa melalui whatsap
grup.
3. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
4. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
5. Menyanyikan Garuda Pancasila. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang lagu yang baru
saja dinyanyikan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
7. Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
8. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan
pokok – pokok materi yang akan dibahas dengan penuh tanggung jawab
- Kegaiata inti
1. Peserta didik mengamati gambar rantai makanan yang dikirim pada
whatsap grup.
2. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang teks
nonfiksi yang ditampilkan .

20
3. Tahap 1 Pertanyaan mendasar : Guru menggunakan pertanyaan –
pertanyaan diatas untuk menstimulus rasa ingin tahu peserta didik
tentang topik yang akan didiskusikan serta megingatkan kembali
cara menentukan pokok fikiran dari sebuah paragraf.
4. Tahap 2 mendesain perencanaan produk : Guru memastikan peserta
didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur
pembuatan proyek atau produk yang akan dihasilkan.
5. Tahap 3 Menyusun jadwal pembuatan : Guru dan peserta didik
membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek atau
produk ( tahapan tahapan dan pengumpulan )
6. Tahap 4 Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek : Setelah
mengamati dan menganalisis teks bacaan, peserta didik dapat
menemukan fikiran utama dan informasi penting dengan mandiri. 
Guru meminta peserta didik untuk membuat catatan – catatan kecil
dari fikiran utama dan informasi penting yang ditemukan.  Guru
bersama peserta didik mengamati video yang ditayangkan melalui
link youtube / share video pada whatsap grup tentang rantai
makanan secara cermat dan teliti  Guru memimpin diskusi kelas
lewat wa grup dengan menanyakan perihal produsen, konsumen dan
pengurai pada rantai makanan. Dan guru memantau keaktifan
peserta didik selama melaksanakan proyek. Peserta didik melakukan
pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan dan
mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek.
7. Tahap ke 5 Menguji hasil :  Peserta didik mulai menyelesaikan
LKPD yang diberikan guru melalui melalui whatsap grup  LKPD
yang diberikan kepada peserta didik ada 2. dimana LKPD 1
dilakukan secara berdiskusi dan LKPD 2 dikerjakan secara mandiri.
 LKPD 1 adalah kegiatan diskusi yang dilakukan pada whatsap
grup.  LKPD 2 adalah kegiatan mandiri yaitu menggambar rantai
makanan pada suatu ekosistem.
8. Tahap 6 Evaluasi pengalaman belajar :  Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok  Guru dan kelompok
lain memberi tanggapan.

21

- Kegaiatan akhir
1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

c. Pengamatan dan pengumpulan data/Isntrumen


Hasil dari pengamatan siklus 2 menunjukan bahwa hasil diskusi kelompok
dapat diefektifkan, karena siswa secara bergiliran mempresentasikan hasil
proyek dengan melihat media pembelajaran atau LKPD yang ada pada grup
whats app yang berdampak kepada motivasi siswa menjadi meningkat.

d. Refleksi Siklus 2
Dari temuan perbaikan siklus 2 setelah melihat hasil dan laporan dari pegamat
disimpulkan:
1) Kelemahan yang perlu diperbaiki:
i. Pemberian bimbingan terhadap individu dalam kelompok harus
dilakukan dengan melihat alokasi waktu yang tersedia, dalam hal
ini guru harus pandai melihat mana sebenarnya individu yang
memang sangat perlu mendapat bimbingan.
ii. Perlu ada perbaikan dalam penataan waktu kegiatan yang dibuat
untuk kerja kelompok,
iii. Pemahaman wawasan kebahasaan siswa harus terus dilakukan,
termasuk pemahaman wawasan siswa.
Kekuatan yang harus dipertahankan adalah Guru telah melakukan pembelajaran sesuai
dengan sekenario pembelajaran, dan kerja kelompok termasuk penjelasan dalam
menyampaikan materi pelajaran sudah berurutan sesuai rencana pembelajaran sehingga dapat
dipahami oleh siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
III. SIKLUS 3
Perangkat pembelajaran pada siklus 3 sama dengan perangkat yang digunakan pada siklus 2,
dalam proses pembelajaran siklus 3 akan menayangkan video youtube yang berkaitan dengan
materi pembelajaran.RPP yang digunakan sama dengan RPP siklus ke 2.

22

E. Tehnik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes.
Penjelasan mengenai teknik mengumpulkan data akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Observasi
a. Penilaian Pelaksanan Proses Pembelajaran
Tim kolaborator yang terdiri dari 2 orang melakukan penelitian terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Penilaian pelaksanaan
pembelajaran dalam bentuk butir skor. Kedua kolaborator mengamati hal -hal
yang dilakukan oleh peneliti sesuai atau tidaknya dengan RPP.
b. Penilaian Perubahan Aktivitas Siswa
Observasi perubahan aktivitas Siswa dilakukan pada kelompok belajar
mengenai 3 aspek yaitu kerja sama, ketelitian dan tanggung jawah. Kolaborator
mengamati setiap kegiatan yang dilakukan oleh Siswa serta mengisi lembar
penilaian perilaku Siswa.
2. Tes
Peneliti memberikan tes berupa soal. Tes ini digunakan untuk mengetahui
tingkat pemahaman Siswa dalam memahami materi yang diberikan melalui
pembelajaran dengan menggunakan model Project Besed Learning. Tes ini pun bisa
digunakan sebagai acuan untuk melihat keberhasilan belajar pesera didik dengan
melihat KKM dan indikator yang telah dicapai.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dapat berupa nilai hasil belajar, foto, video, dan dokumen seperti RPP
dan perangkat pembelajaran lainnya. Dokumen nilai ini akan dijadikan sebagai
patokan guru untuk mengetahui meningkat atau tidaknya hasil belajar pesera didik
setelah mengikuti pembelajaran. Selain itu dokumentasi digunakan untuk melengkapi
hasil penelitian, dimana dokumentasi ini akan memperkuat data dari hasil
pengumpulan data.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data
tentang kualitas pembelajaran, dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA di kelas V SD
Negeri Sukaharja 02 semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Sesuai dengan tujuan
penelitian dengan pendekatan penelitian tindakan kelas, maka data dikumpulkan dengan
instrumen sebagai berikut:

23

1. Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran


L K 3.2 b : Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran

No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan


1 Keterampilan membuka pelajaran 1 2 3 4

2 Keterampilan menarik perhatian dan 1 2 3 4


memotivasi siswa
3 Kedalaman dan keluasan materi 1 2 3 4
(termasuk tidak ada miskonsepsi)
4 Kelengkapan materi (Kebulatan 1 2 3 4
konsep)
5 Kebenaran konsep/prosedur 1 2 3 4

6 Keterampilan menggunakan metode, 1 2 3 4


model, dan pendekatan pembelajaran
7 Menerapkan pembelajaran yang 1 2 3 4
mendidik dengan pendekatan
Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK) berbasis
platform revolusi industri 4.0
8 Keterampilan mengembangkan variasi 1 2 3 4
interaksi
9 Keterampilan mengelola kelas 1 2 3 4

10 Keterampilan memanfaatkan waktu 1 2 3 4

11 Keterampilan mengorganisasi sumber 1 2 3 4


belajar dan/atau bahan ajar
12 Kemampuan menggunakan teknologi 1 2 3 4
informasi dalam pembelajaran
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
13 Keterampilan menggunakan media 1 2 3 4
pembelajaran
14 Mengintegrasikan kemampuan 1 2 3 4
critical thinking, creative thinking,
reflective thinking dan decision
making ke dalam kegiatan belajar
melalui inquiry based activities
15 Volume dan intonasi suara 1 2 3 4

16 Penggunaan bahasa yang baik dan 1 2 3 4


benar lisan dan tulis (sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan)
17 Kemampuan mengembangkan cara 1 2 3 4
berpikir tingkat tinggi (HOTS)
18 Kemampuan menggunakan 1 2 3 4
analogi/metafora
19 Kemampuan penggunaan komunikasi 1 2 3 4
nonverbal (gestur)

20 Kemampuan menciptakan suasana 1 2 3 4


pembelajaran yang menyenangkan

21 Kesantunan berpakaian dan/atau 1 2 3 4


berpenampilan

22 Keterampilan melakukan penilaian 1 2 3 4


proses
23 Keterampilan melakukan penilaian 1 2 3 4
hasil belajar berbasis HOTS
24 Kemampuan memberikan penguatan 1 2 3 4
(reinforcement) dan punishment
25 Keterampilan menutup pelajaran 1 2 3 4

Jumlah Nilai

Nilai maksimal 25 x 4 = 100

2. Instrumen Penilaian Antusiasme Belajar Siswa

Tabel 3.3 Antusiasme Belajar Siswa

Aktivitas Pesera
didik Setiap 15 Presentase
No Nama Siswa
Menit
1 2 3 4 5 Off task On task
3. Instrumen Penilaian Sikap Siswa
Tabel 3.4 Rubik Penilaian Sikap Siswa
Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Aspek (4) (3) (2) Bimbingan
(1)
Teliti Memenuhi semua kriteria: Mencangkup Mencakup Mencakup 1
Mengerjakan tugas tanpa 3 kriteria 2 kriteria kriteria
tergesa, mengerjakan
tugas dengan penuh
minat, semua langkah di
kerjakan dengan tepat,
mengerjakan tugas sesuai
dengan harapan.
Kerjasama Memenuhi semua kriteria: Mencangkup Mencakup Mencakup 1
Tidak egois, tidak 3 kriteria 2 kriteria kriteria
mengandalkan pada satu
oang, bekeja bersama,
menerima pendapat orang
lain.
Tanggung Memenuhi semua kriteria: Mencangkup Mencakup Mencakup 1
Jawab Menyelesaikan tugas 3 kriteria 2 kriteria kriteria
dengan baik, belajar
dengan baik,
melaksanakan aturan
sekolah, dating ke sekolah
tepat waktu

4. Instrumen Penilaian Keterampilan Siswa


Tabel 3.5 Rubrik Unjuk Kerja IPA

Indikator : Membuat gambar tentang rantai makanan

Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan


No Kriteria
4 3 2 1
1 Persiapan alat dan Sangat lengkap Lengkap Cukup Lengkap Ada bahan/ alat
bahan yang tidak ada
2 Keterampilan Membuat gambar Membuat gambar Membuat gambar Membuat gambar
membuat gambar sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
serta mewarnai susunan rantai susunan rantai susunan rantai susunan rantai
gambar makanan dengan makanan dengan makanan dengan makanan dengan
gambar yang gambar yang gambar yang gambar yang
bagus dan bagus dan kurang bagus dan kurang bagus dan
mewarnai dengan mewarnai dengan mewarnai dengan tidak diwarnai.
rapi kurang rapi kurang rapi
3 Membuat Mempresentasika Mempresentasika Mempresentasika Mempresentasikan
kesimpulan atau n dengan n dengan n dengan dengan tidak
mempresentasikan menyebutkan menyebutkan menyebutkan menyebutkan
hasil gambar dengan gambar dan fungsi gambar dan fungsi gambar dan tidak gambar dan fungsi
baik. dari setiap gambar dari setiap gambar menyebutkan dari setiap gambar
tersebut dengan tersebut dengan fungsi dari setiap tersebut
benar bahasa yang gambar tersebut
kurang tersusun
rapi.
26

5. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


Tabel 3.6 Penilaian Hasil Belajar Pengetahuan

Muatan Indikato Penilaian


KD Ranah
Pelajaran r Nomor Soal Jumlah Soal

IPA

Jumlah

6. Uji Coba Instrumen

Setiap instrumen dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui uji coba
instrumen bahwa instrumen tersebut memang cukup baik. Adapun uji coba instrumen
yang digunakan pada pehelitian ini yaitu dengan menggunakan expert judgment.
Expert judgment merupakan pertimbangan pendapat ahli atau orang yang
berpengalaman. Adapun hal yang diuji coba pada expert judgment ini yaitu validitas
instrument penelitian dan reliabilitas instrumen penelitian.
G. Indikator Pencapaian Penelitian
Indikator (kriteria) hasil penelitian merupakan target minimal yang ingin dicapai
oleh peneliti. Berdasarkan pertimbangan rumusan masalah, Tujuan penelitian dan
hipotesis tindakan maka dapat dirumuskan indikator (kriteria) hasil penelitian sebagai
berikut.
1. Indikator perbaikan proses pembelajaran minimal baik.
2. Indikator perilaku (sikap sosial) pesera didik minimal baik.
3. Indikator keterampilan pesera didik minimal baik.
Indikator kinerja atau ketuntasan hasil belajar belajar secara klasikal minimal 85%
dari jumlah pesera didik mencapai KKM yang ditentukan (65).

H. Tehnik Analisis Data


Analisis data hasil penelitian tindakan kelas dengan statistik deskriptif (statistik
sederhana) yaitu analisis data sederhana. Untuk menganalisis dan menginterpretasi data
dapat menggunakan tabel konversi yaitu data kualitatif dapat dikonversi menjadi
kuantitatif atau sebaliknya.

27

1. Hasil Proses Pembelajaran di Kelas


Tabel 3.9 Konversi Nilai Perbaikan Proses Pembelajaran

Konversi Nilai Kategori Interpretasi

81-100 A Sangat baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

21-40 D Kurang baik

0-20 E Sangat kurang baik

Rumus analisis perbaikan proses pembelajaran yaitu:


R
NP = X 100
SM
NP = Nilai Proses Pembelajaran
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimum

2. Hasil Penilaian Aktifitas Siswa


Tabel 3.10 Konversi Nilai Aktifitas Siswa

Konversi Nilai Kategori Interpretasi

81-100 A Sangat baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

21-40 D Kurang baik

0-20 E Sangat kurang baik

R
NP= X 100
SM
NP = Nilai Proses Pembelajaran
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimum

28
3. Hasil Observasi Perilaku Sikap Siswa
Tabel 3.11Konversi Nilai Perbaikan Aspek Sikap Peserta Didik

Konversi Nilai Kategori Interpretasi

81-100 A Sangat baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

21-40 D Kurang baik

0-20 E Sangat kurang baik

R
NP= X 100
SM
NP = Nilai Proses Pembelajaran
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimum

4. Hasil Observasi Keterampilan Siswa


Tabel 3.12 Konversi Nilai Perbaikan Aspek Keterampilan Siswa

Konversi Nilai Kategori Interpretasi

81-100 A Sangat baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

21-40 D Kurang baik

0-20 E Sangat kurang baik


R
NP= X 100
SM
NP = Nilai Proses Pembelajaran
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimum

29

5. Hasil Belajar
Tabel 3.13 Konversi Nilai Hasil Belajar

Konversi Nilai Kategori Interpretasi

81-100 A Sangat baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

21-40 D Kurang baik

0-20 E Sangat kurang baik

Rumus analisis perbaikan proses pembelajaran yaitu:


R
NP= X 100
SM
NP = Nilai Proses Pembelajaran
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimum
I. Tim Kolaborasi
Tim kolaborasi terdiri dari dua orang, Anggota tim kolaborasi disebut kolaborator
atau observer, terdiri dari:
1. Nama : Muhtar S.Pd.i
Tempat, Tanggal, Lahir : Bogor, 11 November 1962
2. Nama : Ani Anggraeni S.Pd
Tempat, Tanggal, Lahir : Bogor, 26 Desember 1994
Fungsi kedua kolaborator/observer tersebut bertugas memberikan penelitian terhadap
pelaksanaan pembelajaran dan mengobservasi, penilaian, analisis data, evaluasi, dan
merefleksi, serta menyusun laporan hasil penelitian.

30

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian
Sesuai dengan hakikat dan masalah penelitian tindakan kelas yang telah dijelaskan
sebelumnya, sekolah yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SDN Sukaharja 02 berlokasi
di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor. Pertimbangan dan alasan mengapa SDN ini
dijadikan tempat penelitian adalah bahwa SDN ini merupakan tempat kerja peneliti dan juga
mayoritas orang tua di SDN ini bekerja sebagai petani bahkan buruh tani walaupun memang
ada sebagian kecil yang bekerja sebagai PNS ( guru ).

Dari penjajakan dan pengamatan dari kondisi awal di kelas V SDN Sukaharja 02 yang
akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan tema meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas V tema hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem
menggunakan metode pembelajaran Project Besed Learning dengan jumlah siswa 20 orang
dengan menggunakan pengamatan yang telah dipersiapkan menunjukkan hal-hal sebagai
berikut :

1. Penampilan ( aktivitas guru ) dalam hal membuka kegiatan pembelajaran telah


menunjukkan yang cukup, aspek kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan, keramahan,
keluwesan, kegairahan cukup baik, hanya mengembangkan hubungan antar pribadi peserta
didik dengan peserta didik masih kurang, bahkan menumbuhkan kepercayaan diri peserta
diidik pun masih kurang.
2. Aktivitas peserta didik dalam pada tema hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem dari
aspek perhatian masih kurang, kretivitas, keterbukaan, kerjasama, kepedulian dengan
peserta didik lain pun belum terjalin bahkan sepertinya peserta didik belum begitu percaya
diri.

31

B. Pelaksanaan Tindakan
Berawal dari penilaian awal kondisi kelas dan temuan data tentang kendala-kendala
yang ada yang menghambat proses pembelajaran maka peneliti. Melaksanakan tindakan yang
di awali menyusun skenario pembelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetemsi
dasar, indikator dan tujuan alokasi waktu dan alat penilaian. Dan setiap akhir siklus di adakan
tes akhir/tes formatif.
Dalam penelitian ini, pembelajaran dilaksanakan dengan dua siklus. Pada setiap siklus
peneliti yang bertidak sebagai guru mempersiapkan bahan ajar dan lembar kerja siswa yang
harus dikerjakan oleh siswa. Pada kegiatan pembelajaran guru melakukan apresiasi yang
berhubungan dengan kegiatan sehari hari yang berkaitan dengan pengukuran, merangsang
minat peserta didik dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam perbaikan pembelajaran pada siklus 1 adalah :
- Kegiatan awal
1. Melalui Zoom Meeting guru melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam
2. Kelas dimulai dengan dibuka dengan berdoa terlebih dahulu, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa melalui whatsap grup.
3. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
4. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
5. Menyanyikan Garuda Pancasila. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
6. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang lagu yang baru saja
dinyanyikan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
7. Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
8. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan pokok – pokok
materi yang akan dibahas dengan penuh tanggung jawab.
- Kegaiata inti
1. Peserta didik mengamati gambar rantai makanan yang dikirim pada whatsap grup.
2. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang teks nonfiksi yang
ditampilkan .
3. Tahap 1 Pemberian Rangsangan (stimulation ) Guru menggunakan pertanyaan –
pertanyaan diatas untuk menstimulus rasa ingin tahu peserta didik tentang topik yang
akan didiskusikan serta megingatkan kembali cara menentukan pokok fikiran dari
sebuah paragraf.

32
4. Tahap 2 Pernyataan / identifikasi masalah ( problem statement ) Guru bersama peserta
didik bertanya jawab melalui whatsap grup tentang pertanyaan tersebut .Guru
menampilkan teks bacaan melalui PPT dan dishare melalui video pembelajaran di
whats app grup dan meeting zoom.
5. Tahap 3 pernyataan / identifikasi masalah ( data collection ) Setelah mengamati dan
menganalisis teks bacaan, peserta didik dapat menemukan fikiran utama dan informasi
penting dengan mandiri.  Guru meminta peserta didik untuk membuat catatan –
catatan kecil dari fikiran utama dan informasi penting yang ditemukan.  Guru bersama
peserta didik mengamati video yang ditayangkan melalui link youtube / share video
pada whatsap grup tentang rantai makanan secara cermat dan teliti  Guru memimpin
diskusi kelas lewat wa grup dengan menanyakan perihal produsen, konsumen dan
pengurai pada rantai makanan.
6. Tahap 4 pengolahan data ( data procesing )  Peserta didik mulai menyelesaikan
LKPD yang diberikan guru melalui melalui whatsap grup  LKPD yang diberikan
kepada peserta didik ada 2. dimana LKPD 1 dilakukan secara berdiskusi dan LKPD 2
dikerjakan secara mandiri.  LKPD 1 adalah kegiatan diskusi yang dilakukan pada
whatsap grup.  LKPD 2 adalah kegiatan mandiri yaitu menggambar rantai makanan
pada suatu ekosistem.
7. Tahap 5 pembuktian ( vervication )  Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompok  Guru dan kelompok lain memberi tanggapan. C. Penutup 1. Siswa
mampu mengemukakan hasil belajar hari ini.
- Kegaiatan akhir
1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari
siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan,
dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
Semua hasil tes yang diberikan, peneliti menganalisisnya dan merefleksi terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dianalisis diantaranya
adalah lembar observasi, lembar kerja peserta didik, jurnal harian dan angket, sebagai dasar
untuk melakukan tindakan selanjutnya.

33

C. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Siklus 1 (Satu)
Pelaksanaan tindakan siklus satu dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 November
2020 pukul 07.30-08.05 Pada siklus ini membahas tema hubungan antara mahluk hidup dan
ekosistem sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.
a. Hasil tes formatif siklus
Data yang diambil pada penelitian merupakan hasil tes formatif individu yang di
tampilkan sebagai berikut :
Tabel 4.1
Hasil Tes Formatif Individu yang di tampilkan siklus 1
N Nama Peserta didik Nilai peserta Keterangan
O didik
1 Aditya Pratama 80 Tercapai
2 Ahmad Rifai 70 Tercapai
3 Ajeng Suci 70 Tercapai
4 Algyansyah 70 Tercapai
5 Bangbang 80 Tercapai
6 Dika 70 Tercapai
7 Fitri 70 Tercapai
8 Galang Samudra 50 Belum Tercapai
9 Hapijah 70 Tercapai
10 Intan Destiani 60 Belum Tercapai
11 Kania 80 Tercapai
12 Karisa 50 Belum Tercapai
13 Meri 60 Belum Tercapai
14 Mila Nurhikmah 90 Tercapai
15 M Fahrizal 70 Tercapai
16 M Alif Hasbi 70 Tercapai
17 M Rizki 80 Tercapai
18 Naisila Nahru 80 Tercapai
19 Nuraeni 50 Belum Tercapai
20 Siti Septiani 80 Tercapai
Jumlah 1400
Rata-rata 70

34
Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran akan ketuntasan belajar siswa di cari
dengan cara sebagai berikut :
Presentasi tingkat penguasan = Jumlah skor total subjek X 100%
Jumlah skor total maksimal
Presentase tingkat penguasaan = 1400 X 100%
2.000
Presentasi tingkat penguasaan = 70 %
Data yang diambil pada penelitian ini merupakan hasil tes formatif individu,
berdasarkan data yang diperoleh dari tes formatif menunjukkan hasil yang belum memuaskan
karena tidak semua jawaban siswa betul, itu menunjukkan kualitas pembelajaran belum baik.

1. Hasil Observasi
Gambaran mengenai hasil observasi aktivitas guru selama tindakan pembelajaran pada
siklus satu disajikan pada tabel 4.2

Observer 1
Tabel 4.2
Hasil Observasi Guru Pada Siklus Satu

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN SIKLUS 1
Form M3.2/LK.3.2
Petunjuk:
1. Mohon memberi tanda (silang, lingkaran, atau tanda lainnya) pada
angka-angka 1, 2, 3, atau 4 di bawah kolom Skala berikut ini untuk memberikan skor kompetensi
mahasiswa PPG pada tiap Aspek yang Diobservasi (angka 4 menunjukkan nilai terbaik dari tiap
aspek)
2. Untuk beberapa catatan/informasi tambahan terkait aspek yang diobservasi, mohon dituliskan
pada kolom Catatan.

Nama Mhs : Sri Winarti


Bidang Studi : Guru Kelas
Nama LPTK : Universitas Pakuan
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
1 Keterampilan membuka pelajaran 1 2 3 4 Membuka pelajaran sudah baik

2 Keterampilan menarik perhatian dan memotivasi 1 2 3 4 Dapat memotivasi siswa dengan


siswa verbal
3 Kedalaman dan keluasan materi (termasuk tidak ada 1 2 3 4 Materi yang disampaikan sudah
miskonsepsi) sesuai jelas tanpa miskonsepsi
4 Kelengkapan materi (Kebulatan konsep) 1 2 3 4 Materi yang disampaikan sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran
5 Kebenaran konsep/prosedur 1 2 3 4 Konsep dan prosedur sudah sesuai

6 Keterampilan menggunakan metode, model, dan 1 2 3 4 Dalam RPP menggunakan metode


pendekatan pembelajaran PBL tetapi dalam pelaksanaan
pembelajaran lebih ke discovery
learning.
7 Menerapkan pembelajaran yang mendidik dengan 1 2 3 4 Sudah menerapkan pembelajaran
pendekatan Technological Pedagogical Content yang mendidik dengan pendekatan
Knowledge (TPACK) berbasis platform revolusi Technological Pedagogical
industri 4.0 Content Knowledge (TPACK)
tetapi belum maksimal.
8 Keterampilan mengembangkan variasi interaksi 1 2 3 4 Variasi interaksi antara guru dan
siswa sudah terjalin tetapi peserta
didik masih belum aktif
9 Keterampilan mengelola kelas 1 2 3 4 Keterampilan mengelola kelas
masih belum maksimal
10 Keterampilan memanfaatkan waktu 1 2 3 4 Keterampilan memanfaatkan waktu
perlu ditingkatkan.
11 Keterampilan mengorganisasi sumber belajar 1 2 3 4 Sumber belajar dan/atau bahan ajar
dan/atau bahan ajar sesuai dengan materi hanya LKPD
tidak ditampilkan.
12 Kemampuan menggunakan teknologi informasi 1 2 3 4 Kemampuan menggunakan
dalam pembelajaran teknologi informasi dalam
pembelajaran sudah bagus
13 Keterampilan menggunakan media pembelajaran 1 2 3 4 Dalam menggunakan power point
sudah bagus
14 Mengintegrasikan kemampuan critical thinking, 1 2 3 4 Pembelajaran belum
creative thinking, reflective thinking dan decision mengintegrasikan kemampuan
making ke dalam kegiatan belajar melalui inquiry critical thinking, creative thinking,
based activities reflective thinking dan decision
making ke dalam kegiatan belajar
melalui inquiry based activities
15 Volume dan intonasi suara 1 2 3 4 Volume dan intonasi suara baik
sehingga dapat dimengerti oleh
siswa
16 Penggunaan bahasa yang baik dan benar lisan dan 1 2 3 4 Penggunaan bahasa yang baik dan
tulis (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan) benar lisan dan tulis sudah bagus
17 Kemampuan mengembangkan cara berpikir tingkat 1 2 3 4 Kemampuan mengembangkan cara
tinggi (HOTS) berpikir tingkat tinggi (HOTS)
belum diterapkan.
18 Kemampuan menggunakan analogi/metafora 1 2 3 4 Kemampuan menggunakan
analogi/metafora baik
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
19 Kemampuan penggunaan komunikasi nonverbal 1 2 3 4 Kemampuan penggunaan
(gestur) komunikasi nonverbal (gestur)
belum maksimal.
20 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran 1 2 3 4 Pembelajaran sudah menciptakan
yang menyenangkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan namun perlu
ditingkatkan lagi.
21 Kesantunan berpakaian dan/atau berpenampilan 1 2 3 4 Kesantunan berpakaian dan/atau
berpenampilan sudah rapi dan
menarik
22 Keterampilan melakukan penilaian proses 1 2 3 4 Keterampilan melakukan penilaian
proses sudah bagus
Observer 2
Tabel 4.2
Hasil Observasi Guru Pada Siklus Satu

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN SIKLUS 1
Form M3.2/LK.3.2
Petunjuk:
3. Mohon memberi tanda (silang, lingkaran, atau tanda lainnya) pada
angka-angka 1, 2, 3, atau 4 di bawah kolom Skala berikut ini untuk memberikan skor kompetensi
mahasiswa PPG pada tiap Aspek yang Diobservasi (angka 4 menunjukkan nilai terbaik dari tiap
aspek)
4. Untuk beberapa catatan/informasi tambahan terkait aspek yang diobservasi, mohon dituliskan
pada kolom Catatan.

Nama Mhs : Sri Winarti


Bidang Studi : Guru Kelas
Nama LPTK : Universitas Pakuan
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
1 Keterampilan membuka pelajaran 1 2 3 4 Membuka pelajaran sudah baik

2 Keterampilan menarik perhatian dan memotivasi 1 2 3 4 Dapat memotivasi siswa dengan


siswa verbal
3 Kedalaman dan keluasan materi (termasuk tidak ada 1 2 3 4 Materi yang disampaikan sudah
miskonsepsi) sesuai jelas tanpa miskonsepsi
4 Kelengkapan materi (Kebulatan konsep) 1 2 3 4 Materi yang disampaikan sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran
5 Kebenaran konsep/prosedur 1 2 3 4 Konsep dan prosedur sudah sesuai

6 Keterampilan menggunakan metode, model, dan 1 2 3 4 Dalam RPP menggunakan metode


pendekatan pembelajaran PBL tetapi dalam pelaksanaan
pembelajaran lebih ke discovery
learning.
7 Menerapkan pembelajaran yang mendidik dengan 1 2 3 4 Sudah menerapkan pembelajaran
pendekatan Technological Pedagogical Content yang mendidik dengan pendekatan
Knowledge (TPACK) berbasis platform revolusi Technological Pedagogical
industri 4.0 Content Knowledge (TPACK)
tetapi belum maksimal.
8 Keterampilan mengembangkan variasi interaksi 1 2 3 4 Variasi interaksi antara guru dan
siswa sudah terjalin tetapi peserta
didik masih belum aktif
9 Keterampilan mengelola kelas 1 2 3 4 Keterampilan mengelola kelas
masih belum maksimal
10 Keterampilan memanfaatkan waktu 1 2 3 4 Keterampilan memanfaatkan waktu
perlu ditingkatkan.
11 Keterampilan mengorganisasi sumber belajar 1 2 3 4 Sumber belajar dan/atau bahan ajar
dan/atau bahan ajar sesuai dengan materi hanya LKPD
tidak ditampilkan.
12 Kemampuan menggunakan teknologi informasi 1 2 3 4 Kemampuan menggunakan
dalam pembelajaran teknologi informasi dalam
pembelajaran sudah bagus
13 Keterampilan menggunakan media pembelajaran 1 2 3 4 Dalam menggunakan power point
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
sudah bagus
14 Mengintegrasikan kemampuan critical thinking, 1 2 3 4 Pembelajaran belum
creative thinking, reflective thinking dan decision mengintegrasikan kemampuan
making ke dalam kegiatan belajar melalui inquiry critical thinking, creative thinking,
based activities reflective thinking dan decision
making ke dalam kegiatan belajar
melalui inquiry based activities
15 Volume dan intonasi suara 1 2 3 4 Volume dan intonasi suara baik
sehingga dapat dimengerti oleh
siswa
16 Penggunaan bahasa yang baik dan benar lisan dan 1 2 3 4 Penggunaan bahasa yang baik dan
tulis (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan) benar lisan dan tulis sudah bagus
17 Kemampuan mengembangkan cara berpikir tingkat 1 2 3 4 Kemampuan mengembangkan cara
tinggi (HOTS) berpikir tingkat tinggi (HOTS)
belum diterapkan.
18 Kemampuan menggunakan analogi/metafora 1 2 3 4 Kemampuan menggunakan
analogi/metafora baik
19 Kemampuan penggunaan komunikasi nonverbal 1 2 3 4 Kemampuan penggunaan
(gestur) komunikasi nonverbal (gestur)
belum maksimal.
20 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran 1 2 3 4 Pembelajaran sudah menciptakan
yang menyenangkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan namun perlu
ditingkatkan lagi.
21 Kesantunan berpakaian dan/atau berpenampilan 1 2 3 4 Kesantunan berpakaian dan/atau
berpenampilan sudah rapi dan
menarik
22 Keterampilan melakukan penilaian proses 1 2 3 4 Keterampilan melakukan penilaian
proses sudah bagus
23 Keterampilan melakukan penilaian hasil belajar 1 2 3 4 Keterampilan melakukan penilaian
berbasis HOTS hasil belajar berbasis HOTS sudah
ada namun perlu ditingkatkan lagi
agar siswa lebih termotivasi untuk
menggali pengetahuannya sendiri.
24 Kemampuan memberikan penguatan (reinforcement) 1 2 3 4 Kemampuan memberikan
dan punishment penguatan (reinforcement) dan
punishment sangat baik
25 Keterampilan menutup pelajaran 1 2 3 4 Keterampilan menutup pelajaran
sudah baik, karena sudah
menyimpulkan materi bersama
siswa, memberi evaluasi dan
menutup pelajaran dengan berdoa.
Jumlah Nilai 83

38
39
II. Jurnal peserta didik
Kesan peserta didik selama pembelajaran berlangsung disajikan pada tabel 4.3 sebagai
berikut :
Tabel 4.3
Kesan Siswa Terhadap Pembelajaran
Kesan Siswa
Pertanyaan
Positif Negatif
1 .Bagaimana menurut 1.Sangat menyenangkan. -
pendapatmu pelajaran tema 2.Asik sekali. -
3.Senang sekali.
hubungan antara mahluk hidup -
4.Sungguh sangat
dan ekosistem hari ini ? menyenangkan -

2.Bagaimana kesan kamu 1.Dengan belajar -


tentang pembelajaran yang kelompok belajar lebih -
telah dilaksanakan ? paham. -
2.Dengan belajar -
kelompok lebih mudah
mengerjakan soal.
3.Dengan belajar
kelompok sangat
membantu saya.
Berdasarkan data jurnal kesan peserta didik semuanya memberikan kesan positif
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, peserta didik merasa senang dan setuju
dengan cara kerja kelompok.

40

III. Refleksi
Setelah peneliti melakukan tindakan pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan
tindakan pertama, peneliti dan teman sejawat melakukan analisis dan refleksi kegiatan
pelaksanaan tindakan tersebut berdasarkan data dan informasi yang diperoleh pada saat
mengobservasi proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas diperoleh hasil analisis dan
refleksi sebagai berikut :
Pertama, guru pada saat melakukan pembelajaran di dalam kelas masih menunjukkan
keraguan walaupun pada kenyataannya pembuatan skenario sudah betul. Keraguan itu
muncul ketika dalam pembelajaran virtual atau zoom yang terkendala sinyal.
Kedua, dari pelaksanaan tindakan pertama ini, perhatian dan partisipasi siswa dalam
belajar telah menunjukkan meningkat yang cukup berarti. Perhatian peserta didik terhadap
materi yang dijelaskan oleh guru cukup antusias, walaupun masih ada beberapa orang peserta
didik yang kurang antusias terhadap penjelasan guru tersebut.
Ketiga, kerja sama, kemandirian dan percaya diri peserta didik dalam kegiatan
kelompok telah terlihat ada kemajuan dibandingkan dengan kondisi awal kelas sebelum
pelaksanaan tindakan yang menggunakan pendekatan kooperatif, yang memang kegiatan
pembelajaran masih didomonasi oleh peserta didik yang pandai saja sementara peserta didik
yang kurang tidak begitu berperan dalam kelompok.
Pada saat dilakukan diskusi balikan teman sejawat untuk merevisi tindakan
selanjutnya, peneliti pun menyadari kekurangan – kekurangan dan kelebihan – kelebihan
pelaksanaan tindakan pertama seperti yang telah diutarakan tadi.
Sebelum dilakukan pelaksanaan tindakan kedua terlebih dahulu dilakukan beberapa
revisi terhadap beberapa kekurangan – kekurangan yang muncul pada pelaksanaan tindakan
pertama dan mempertahankan atau meningkatkan apa – apa yang sudah dirasakan baik pada
pelaksanaan tindakan pertama itu.
2.Siklus II
Pelaksanaan siklus dua dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 November 2020. Pada
tindakan pembelajaran siklus dua ini masih membahas tentang tema hubungan antara mahluk
hidup dan ekosistem.
a. Hasil tes formatif siklus dua
Data yang diambil pada penelitian merupakan hasil tes formatif individu yang di
tampilkan sebagai berikut :

41
Tabel 4.5
Hasil Tes Formatif Individu yang di tampilkan siklus II

N Nama Siswa Nilai Siswa Keterangan


O
1 Aditya Pratama 100 Tercapai
2 Ahmad Rifai 100 Tercapai
3 Ajeng Suci 80 Tercapai
4 Algyansyah 70 Tercapai
5 Bangbang 90 Tercapai
6 Dika 80 Tercapai
7 Fitri 80 Tercapai
8 Galang Samudra 70 Tercapai
9 Hapijah 100 Tercapai
10 Intan Destiani 80 Tercapai
11 Kania 80 Tercapai
12 Karisa 60 Belum Tercapai
13 Meri 80 Tercapai
14 Mila Nurhikmah 100 Tercapai
15 M Fahrizal 100 Tercapai
16 M Alif Hasbi 80 Tercapai
17 M Rizki 90 Tercapai
18 Naisila Nahru 100 Tercapai
19 Nuraeni 70 Tercapai
20 Siti Septiani 100 Tercapai
Jumlah 1770
Rata-rata 88,5

Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran akan ketuntasan belajar siswa di cari
dengan cara sebagai berikut:

Presentasi tingkat penguasan = Jumlah skor total subjek X 100%


Jumlah skor total maksimal
Presentase tingkat penguasaan = 1770 X 100%
2.000
Presentasi tingkat penguasaan = 88,5%

42
Sedangkan daya serap klasik dapat dihitung sebagai berikut:
Presentase DSK =
Jumlah Siswa yang memperoleh tingkat penguasaan siswa> 65 %X100%
Jumlah siswa
Presetase DSK =19 X 100%
20
Presentase DSK = 95 %
Data yang diambil pada penelitian ini merupakan hasil tes formatif individu,
berdasarkan data yang diperoleh dari tes formatif menunjukkan hasil
yang memuaskan karena 95 % jawaban siswa di atas KKM (65) yang sudah ditentukan, itu
menunjukkan kualitas pembelajaran sudah baik. Karena menggunakan alat ukur yang baku.

b.Hasil Observasi Guru Selama Pembelajaran


Gambaran mengenai hasil observasi aktivitas guru selama tindakan pembelajaran pada siklus
II disajikan pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Hasil Observasi Guru Pada Siklus II

Form M3.2/LK.3.2
Petunjuk:
1. Mohon memberi tanda (silang, lingkaran, atau tanda lainnya) pada
angka-angka 1, 2, 3, atau 4 di bawah kolom Skala berikut ini untuk memberikan skor kompetensi
mahasiswa PPG pada tiap Aspek yang Diobservasi (angka 4 menunjukkan nilai terbaik dari tiap
aspek)
2. Untuk beberapa catatan/informasi tambahan terkait aspek yang diobservasi, mohon dituliskan
pada kolom Catatan.

Nama Mhs : Sri Winarti


Bidang Studi : Guru Kelas
Nama LPTK : Universitas Pakuan
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
1 Keterampilan membuka pelajaran 1 2 3 4 Membuka pelajaran sudah baik

2 Keterampilan menarik perhatian dan memotivasi 1 2 3 4 Dapat memotivasi siswa dengan


siswa verbal
3 Kedalaman dan keluasan materi (termasuk tidak ada 1 2 3 4 Materi yang disampaikan sudah
miskonsepsi) sesuai jelas tanpa miskonsepsi
4 Kelengkapan materi (Kebulatan konsep) 1 2 3 4 Materi yang disampaikan sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran
5 Kebenaran konsep/prosedur 1 2 3 4 Konsep dan prosedur sudah sesuai

6 Keterampilan menggunakan metode, model, dan 1 2 3 4 Dalam RPP menggunakan metode


pendekatan pembelajaran PBL tetapi dalam pelaksanaan
pembelajaran lebih ke discovery
learning.
7 Menerapkan pembelajaran yang mendidik dengan 1 2 3 4 Sudah menerapkan pembelajaran
pendekatan Technological Pedagogical Content yang mendidik dengan pendekatan
Knowledge (TPACK) berbasis platform revolusi Technological Pedagogical
industri 4.0 Content Knowledge (TPACK)
tetapi belum maksimal.
8 Keterampilan mengembangkan variasi interaksi 1 2 3 4 Variasi interaksi antara guru dan
siswa sudah terjalin tetapi peserta
didik masih belum aktif
9 Keterampilan mengelola kelas 1 2 3 4 Keterampilan mengelola kelas
sudah maksimal
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
10 Keterampilan memanfaatkan waktu 1 2 3 4 Keterampilan memanfaatkan waktu
sudai sesuai RPP.
11 Keterampilan mengorganisasi sumber belajar 1 2 3 4 Sumber belajar dan/atau bahan ajar
dan/atau bahan ajar sesuai dengan materi pembelajaran.
12 Kemampuan menggunakan teknologi informasi 1 2 3 4 Kemampuan menggunakan
dalam pembelajaran teknologi informasi dalam
pembelajaran sudah bagus
13 Keterampilan menggunakan media pembelajaran 1 2 3 4 Dalam menggunakan power point
sudah bagus
14 Mengintegrasikan kemampuan critical thinking, 1 2 3 4 Pembelajaran sudah
creative thinking, reflective thinking dan decision mengintegrasikan kemampuan
making ke dalam kegiatan belajar melalui inquiry critical thinking, creative thinking,
based activities reflective thinking dan decision
making ke dalam kegiatan belajar
melalui inquiry based activities
15 Volume dan intonasi suara 1 2 3 4 Volume dan intonasi suara baik
sehingga dapat dimengerti oleh
siswa
16 Penggunaan bahasa yang baik dan benar lisan dan 1 2 3 4 Penggunaan bahasa yang baik dan
tulis (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan) benar lisan dan tulis sudah bagus
17 Kemampuan mengembangkan cara berpikir tingkat 1 2 3 4 Kemampuan mengembangkan cara
tinggi (HOTS) berpikir tingkat tinggi (HOTS)
sudah diterapkan.
18 Kemampuan menggunakan analogi/metafora 1 2 3 4 Kemampuan menggunakan
analogi/metafora baik
19 Kemampuan penggunaan komunikasi nonverbal 1 2 3 4 Kemampuan penggunaan
(gestur) komunikasi nonverbal (gestur)
sudah maksimal.
20 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran 1 2 3 4 Pembelajaran sudah menciptakan
yang menyenangkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan namun perlu
ditingkatkan lagi.
21 Kesantunan berpakaian dan/atau berpenampilan 1 2 3 4 Kesantunan berpakaian dan/atau
berpenampilan sudah rapi dan
menarik
22 Keterampilan melakukan penilaian proses 1 2 3 4 Keterampilan melakukan penilaian
proses sudah bagus
23 Keterampilan melakukan penilaian hasil belajar 1 2 3 4 Keterampilan melakukan penilaian
berbasis HOTS hasil belajar berbasis HOTS sudah
ada namun perlu ditingkatkan lagi
Tabel 4.6
Hasil Tes Formatif Individu yang di tampilkan siklus III

N Nama Siswa Nilai Siswa Keterangan


O
1 Aditya Pratama 90 Tercapai
2 Ahmad Rifai 100 Tercapai
3 Ajeng Suci 10 Tercapai
4 Algyansyah 80 Tercapai
5 Bangbang 90 Tercapai
6 Dika 70 Tercapai
7 Fitri 80 Tercapai
8 Galang Samudra 100 Tercapai
9 Hapijah 70 Tercapai
10 Intan Destiani 90 Tercapai
11 Kania 100 Tercapai
12 Karisa 100 Tercapai
13 Meri 90 Tercapai
14 Mila Nurhikmah 100 Tercapai
15 M Fahrizal 100 Tercapai
16 M Alif Hasbi 80 Tercapai
17 M Rizki 100 Tercapai
18 Naisila Nahru 90 Tercapai
19 Nuraeni 80 Tercapai
20 Siti Septiani 90 Tercapai
Jumlah 1800
Rata-rata 90

Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran akan ketuntasan belajar siswa di cari
dengan cara sebagai berikut:

Presentasi tingkat penguasan = Jumlah skor total subjek X 100%


Jumlah skor total maksimal
Presentase tingkat penguasaan = 1800 X 100%
2.000
Presentasi tingkat penguasaan = 90 %

46
Sedangkan daya serap klasik dapat dihitung sebagai berikut:
Presentase DSK =
Jumlah Siswa yang memperoleh tingkat penguasaan siswa> 65 %X100%
Jumlah siswa
Presetase DSK =20 X 100%
20
Presentase DSK = 100 %
Data yang diambil pada penelitian ini merupakan hasil tes formatif individu,
berdasarkan data yang diperoleh dari tes formatif menunjukkan hasil
yang memuaskan karena 100 % jawaban siswa di atas KKM (65) yang sudah ditentukan, itu
menunjukkan kualitas pembelajaran sudah baik. Karena menggunakan alat ukur yang baku.

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN SIKLUS ll1

Form M3.2/LK.3.2
Petunjuk:
3. Mohon memberi tanda (silang, lingkaran, atau tanda lainnya) pada
angka-angka 1, 2, 3, atau 4 di bawah kolom Skala berikut ini untuk memberikan skor kompetensi
mahasiswa PPG pada tiap Aspek yang Diobservasi (angka 4 menunjukkan nilai terbaik dari tiap
aspek)
4. Untuk beberapa catatan/informasi tambahan terkait aspek yang diobservasi, mohon dituliskan
pada kolom Catatan.

Nama Mhs : Sri Winarti


Bidang Studi : Guru Kelas
Nama LPTK : Universitas Pakuan
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
1 Keterampilan membuka pelajaran 1 2 3 4 Membuka pelajaran sudah baik

2 Keterampilan menarik perhatian dan memotivasi 1 2 3 4 Dapat memotivasi siswa dengan


siswa verbal
3 Kedalaman dan keluasan materi (termasuk tidak ada 1 2 3 4 Materi yang disampaikan sudah
miskonsepsi) sesuai jelas tanpa miskonsepsi
4 Kelengkapan materi (Kebulatan konsep) 1 2 3 4 Materi yang disampaikan sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran
5 Kebenaran konsep/prosedur 1 2 3 4 Konsep dan prosedur sudah sesuai

6 Keterampilan menggunakan metode, model, dan 1 2 3 4 Dalam RPP menggunakan metode


pendekatan pembelajaran PBL tetapi dalam pelaksanaan
pembelajaran lebih ke discovery
learning.
7 Menerapkan pembelajaran yang mendidik dengan 1 2 3 4 Sudah menerapkan pembelajaran
pendekatan Technological Pedagogical Content yang mendidik dengan pendekatan
Knowledge (TPACK) berbasis platform revolusi Technological Pedagogical
industri 4.0 Content Knowledge (TPACK)
tetapi belum maksimal.
8 Keterampilan mengembangkan variasi interaksi 1 2 3 4 Variasi interaksi antara guru dan
siswa sudah terjalin tetapi peserta
didik masih belum aktif
9 Keterampilan mengelola kelas 1 2 3 4 Keterampilan mengelola kelas
sudah maksimal
10 Keterampilan memanfaatkan waktu 1 2 3 4 Keterampilan memanfaatkan waktu
sudai sesuai RPP.
11 Keterampilan mengorganisasi sumber belajar 1 2 3 4 Sumber belajar dan/atau bahan ajar
dan/atau bahan ajar sesuai dengan materi pembelajaran.
12 Kemampuan menggunakan teknologi informasi 1 2 3 4 Kemampuan menggunakan
No Aspek Yang Diobservasi Skala Catatan
dalam pembelajaran teknologi informasi dalam
pembelajaran sudah bagus
13 Keterampilan menggunakan media pembelajaran 1 2 3 4 Dalam menggunakan power point
sudah bagus
14 Mengintegrasikan kemampuan critical thinking, 1 2 3 4 Pembelajaran sudah
creative thinking, reflective thinking dan decision mengintegrasikan kemampuan
making ke dalam kegiatan belajar melalui inquiry critical thinking, creative thinking,
based activities reflective thinking dan decision
making ke dalam kegiatan belajar
melalui inquiry based activities
15 Volume dan intonasi suara 1 2 3 4 Volume dan intonasi suara baik
sehingga dapat dimengerti oleh
siswa
16 Penggunaan bahasa yang baik dan benar lisan dan 1 2 3 4 Penggunaan bahasa yang baik dan
tulis (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan) benar lisan dan tulis sudah bagus
17 Kemampuan mengembangkan cara berpikir tingkat 1 2 3 4 Kemampuan mengembangkan cara
tinggi (HOTS) berpikir tingkat tinggi (HOTS)
sudah diterapkan.
18 Kemampuan menggunakan analogi/metafora 1 2 3 4 Kemampuan menggunakan
analogi/metafora baik
19 Kemampuan penggunaan komunikasi nonverbal 1 2 3 4 Kemampuan penggunaan
(gestur) komunikasi nonverbal (gestur)
sudah maksimal.
20 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran 1 2 3 4 Pembelajaran sudah menciptakan
yang menyenangkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan namun perlu
ditingkatkan lagi.
21 Kesantunan berpakaian dan/atau berpenampilan 1 2 3 4 Kesantunan berpakaian dan/atau
berpenampilan sudah rapi dan
menarik
22 Keterampilan melakukan penilaian proses 1 2 3 4 Keterampilan melakukan penilaian
proses sudah bagus
23 Keterampilan melakukan penilaian hasil belajar 1 2 3 4 Keterampilan melakukan penilaian
berbasis HOTS hasil belajar berbasis HOTS sudah
ada namun perlu ditingkatkan lagi
agar siswa lebih termotivasi untuk
menggali pengetahuannya sendiri.
24 Kemampuan memberikan penguatan (reinforcement) 1 2 3 4 Kemampuan memberikan
dan punishment penguatan (reinforcement) dan
punishment sangat baik
Tidak hanya aktivitas guru saja tapi aktivitas peserta didik pun pada siklus dua mengalami
perubahan-perubahan yang berarti, yang secara keseluruhan telah menunjukkan
peningkatan yang kondisi awalnya kurang menjadi cukup bahkan menjadi baik. Salah satu
contoh aspek partisipasi belajar peserta didik yang kondisi awalnya kurang menjadi aktif
dalam kelompok belajarnya. Dan akhirnya aspek kepercayaan diri peserta didik pun
mengarah ke kondisi yang lebih baik.
Tabel 4.7
Hasil Tes Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

Nilai Siswa Keterangan


No Nama Siswa Siklus Siklus Siklus ke
ke 1 ke 2 2
1 Alia 80 100 90
2 Deri Daenuri 70 100 100
3 Elza 70 80 10
4 Fiki Kurniawan 70 70 80
5 Karmila 80 90 90
6 Lina wati 70 80 70
7 Neni Azzahra 70 80 80
8 Nur Hasanah 50 70 100
9 Melinda 70 100 70
10 Melisa 60 80 90
11 Muhamad Azis Jaelani 80 80 100
12 Muhamad Denda Prayono 50 60 100
13 Muhamad Gibran 60 80 90
14 Muhamad Febrio Lesmana 90 100 100
15 Rendi 70 100 100
16 Salsa Nurfadilah 70 80 80
17 Siti Maesaroh 80 90 100
18 Triyana 80 100 90
19 Ridwan 50 70 80
20 Yulianti 80 100 90
Jumlah 1400 1770 1800
Rata-rata 70 88,5 90

50
Grafik Pencapaian Hasil Belajar siklus I,dan Siklus II dan Siklus lll

100 Presentase
80
60
40
20
0
Siklus 1 Siklus ll Siklus lll

c. Refleksi
Berdasarkan data dan informasi pada saat memantau proses kegiatan belajar mengajar di
kelas, diperoleh hasil analisis dan refleksi sebagai berikut :
Pertama, dilihat dari jawaban – jawaban peserta didik ketika merespon pertanyaan
guru, jenis kemampuan intelektual dalam hal keterbukaan, kreativitas, dan rasa ingin tahu,
telah terlihat muncul. Demikian pula halnya dengan jenis kemampuan sosial siswa dalam
hal kerja sama, kepercayaan diri, dan kemandirian telah dapat ditunjukkan oleh peserta
didik terutama ketika peserta didik bekerja secara berkelompok untuk bersama – sama
mengerjakan tugas tentang materi organ tubum manusia.
Kedua, dari pelaksanaan tindakan kedua ini, perhatian dan partisivasi peserta didik
dalam belajar telah menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan
pertama. Perhatian dan antusias peserta didik terhadap materi yang dijelaskan guru telah
ditunjukan dengan baik oleh sebagian peserta didik, walaupun masih sebagian siswa
kurang bergairah.
Ketiga, dilihat dari kominikasi yang dilakukan guru dengan peserta didik pada
tindakan kedua ini lebih komunikatif. Guru telah memberikan dorongan dan motivasi
untuk merespon pertanyaan guru secara lebih komunikatif dan terbuka. Demikian pula
halnya bahwa guru telah mendorong peserta didik untuk bekerja secara berkelompok dan
berdiskusi untuk saling tukar pendapat untuk meningkatkan komunikasi di antara peserta
didik itu sendiri, peduli terhadap orang lain dan kemandirian diri peserta didik dapat
tumbuh dan berkembang.

51
D.Pembahasan
Dari perolehan hasil-hasil pelaksanaan tindakan peningkatan partisipasi belajar peserta
didik dalam tema hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem melalui pendekatan Project
Besed Learning telah menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan hasil evaluasi akhir pembelajaran siklus satu, siklus dua maupun siklus 3
sudah menunjukan hasil yang baik, baik secara presentase tingkat penguasaan maupun
presentase daya serap klasikal. Karena semua peserta didik pada siklus 3 semua mencapai
KKM.
Dari hasil observasi guru terutama pada siklus dua dan siklus 3, baik yang dilakukan
guru mengajar maupun peserta didik belajar sudah mengarah dan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Juga dari hasil jurnal peserta didik, dengan pendekatan Project Besed Learning
tidak ada tanggapan peserta didik yang bersifat negatif. Semua speserta didik menanggapinya
dengan positif.
Perbaikan mengajar yang dilakukan guru terlihat bahwa guru dalam mengajar
tidak lagi sepenuhnya dominan menguasai kelas dengan mengandalkan komunikasi satu arah
saja, tetapi komunikasi yang dilakukan guru telah memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk dapat mengungkapkan pendapat, gagasan, perasaan, dan ide – idenya baik kepada
guru maupun kepada sesama peserta didik yang lainnya. Dengan perbaikan pendekatan
pembelajaran yang dilakukan guru seperti ini, keterbukaan, kreativitas, dan rasa ingin tahu,
peserta didik didorong dan dipasilitasi untuk tumbuh dan berkembang, sebab peserta didik
tidak lagi merasa tertekan ataupun terkungkung dalam belajar dan peserta didik akan berani
melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan harapannya. Perbaikan mengajar yang
dilakukan oleh guru dengan menggunakan pendekatan Project Besed Learning telah sejalan
pula dengan karakteristik kerjasama dalam kelompok diantaranya berpusat pada peserta
didik, membantu pengalaman langsung kepada peserta didik bersifat luwes, dan hasil
pembelajaran berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Sementara perbaikan belajar yang dilakukan oleh peserta didik adalah bahwa peserta
didik diberi kesempatan belajar secara berkelompok. Dalam belajar yang seperti ini perhatian
dan partisipasi peserta didik dalam belajar akan meningkat, sebab peserta didik dituntut
terlibat secara langsung dengan kegiatan belajarnya. Peserta didik dapat belajar, ”bekerja
sama,” belajar “membimbing,” atau pun belajar ”dibimbing” dengan atau oleh peserta didik
lain. Dengan melakukan kegiatan belajar “membimbing” sesama teman,kemandirian,
kepercayaan diri dan kepedulian terhadap orang lain dari peserta didik meningkat.

52

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Secara umum dengan pendekatan pembelajaran Project Besed Learning diperoleh :
1. Pendekatan pembelajaran Project Besed Learning dapat meningkatkan hasil belajar
siswa tentang hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem, yang ditandai dengan tes
formatif peserta didik yang mencapai presentasi keberhasilan rata – rata 88,5%,
menunjukkan keberhasilan di atas ketuntasan ideal.
2. Respon siswa terhadap pembelajaran tema hubungan antara mahluk hidup dan
ekosistem dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Project Besed Learning
pada umumnya peserta didik merasa senang dan tertarik, serta menjadi tidak monoton
dan lebih menyenangkan, sehingga peserta didik lebih mudah untuk menguasai materi
yang diajarkan.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut di atas, saran yang disampaikan peneliti adalah :
1. Kepada guru – guru atau pembaca hasil karya ini agar pada proses pembelajaran
menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran
mudah tercapai, dan materi pelajaran cepat dipahami oleh peserta didik.
2. Mengingat pembelajaran tema hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem, sangat
penting dalam kehidupan sehari – hari, perlu pemahaman dan pemecahan masalah
hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem, dengan tepat menggunakan metode
pembelajaran Project Besed Learning dalam menyampaikan materi pelajaran
tersebut.
2. Sebagai pendidik hendaknya seorang guru dapat mengidentifikasi kesulitan dan
hambatan yang dialami peserta didik dalam kegiatan belajar.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, hendaknya seorang guru lebih
memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk lebih kreatif, berpikir kritis dan
lebih percaya diri dalam proses pembelajaran
4. Seorang guru harus lebih memahami perubahan pola tingkah laku peserta didik masa
sekarang, tidak selalu mengambil referensi pola tingkah laku peserta didik masa
lampau. Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi masyarakat jauh berbeda dengan
masyarakat yang lalu.
5. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah pendekatan
pembelajaran teknik Project Besed Learning dapat diterapkan serta memberikan
hasil dan perbedaan yang lebih baik lagi pada topik maupun mata pelajaran yang lain
dan meningkatkan motivasi belajar yang lebih baik lagi pada peserta didik.

53
DAFTAR PUSTAKA

Anitah Sri, at all. Startegi Pembelajaran di SD.Jakarta : Universitas Terbuka, 2008.


Sudrajat Akhmad.Media Pembelajaran.http://smacepiring.wordpress.com,
02 Maret 2013
Laria K.2008. Kajian Pustaka: Media Pembelajaran . http://www.infoskripsi.com .02
Maret 2013
Sadiman . 2009. pengertian-media-pembelajaran.http://guruit07.blogspot.com .
02 Maret 2013
Surya M, at all. Kapita Selekta kependidikan di SD:Universitas Terbuka, 2007.
Pitriah Yuni. 2008. belajar-dan-pembelajaran/motivasi-belajar
http://blog.unsri.ac.id. 02 Maret 2013
Yoga.P 2010 pengertian-media-pembelajaran. http://yogapw.wordpress.com.
02 Maret 2013
Wardhani IGAK, at all. Penelitian Tindakan Kelas:Universitas
Terbuka, 2009.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJAR

(RPP) DARING SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SDN Sukaharja 02


Kelas / Semester : V / Satu
Tema : 5. Ekosistem

Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Hari / Tgl Pelaksanaan :
Sub Tema 2 : Hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator Pencapaian kompetensi


3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling 3.7.1 Menentukan pokok fikiran dari sebuah
berkaitan pada teks nonfiksi. bacaan.

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling 4.7.1 Mengembangkan pokok fikiran yang telah
berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dibuat menjadi kalimat utama.
dengan bahasa sendiri.

Muatan : IPA
No Kompetensi Indikator Pencapaian kompetensi
3.5 Menganalisi hubungan antar 3.5.1 mengidentifikasi komponen
komponen ekosistem dan jaring – penyusun rantai makanan,
jaring makanan di lingkungan menganalisis peran setiap
sekitar. makhluk hidup dalam rangtai
makanan secara tepat.
3.5.2 menganalisis peran setiap
makhluk
hidup dalam rantai makanan
dengan tepat.
4.5 Membuat karya tentang konsep 4.5.1 Membuat gambar rantai
jaring –
makanan pada ekosistem
jaring makanan dalam suatu
ekosistem. lengkap dengan keterangan nya
dengan cermat.

C.TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan lewat power point,
peserta didik mampu menentukan pokok fikiran dalam bacaan
dengan tepat. (TPACK)
2. Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan lewat power
point, peserta didik mampu mengembangkan pokok fikiran yang
telah dibuat menjadi kalimat utama dengan tepat. ( TPACK )
3. Setelah menyimak materi pembelajaran lewat power point, peserta
didik mampu mengidentifikasi komponen penyusun rantai
makanan dengan cermat. ( TPACK )
4. Setelah menyimak materi pembelajaran lewat slide power point, peserta
didik mampu menganalisis peran setiap makhluk hidup dalam rantai
makanan dengan tepat.
( TPACK,HOTS)

5. Setelah menyimak gambar dan video pembelajaran lewat slide power


point, peserta didik mampu membuat gambar rantai makanan pada
sebuah ekosistem lengkap dengan keterangan nya dengan penuh
tanggung jawab. ( PPK, TPACK, Colaborative, communication- 4 C )

D.MATERI
1. Teks bacaan dengan judul rantai makanan
2. Slide power point tentang rantai makanan
3. Video tentang rantai makanan
4. Gambar rantai makanan

E.PENGUATAN PENDIDIDIKAN KARAKTER ( PPK )


Religius, nasionalisme, integritas, mandiri, gotong royong

F.MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE


PEMBELAJARAN Model : Project based
learning
Pendekatan : Saintifik – TPACK

Metode : Diskusi, Penugasan, pengamatan

G. Media, Bahan, dan Metode


Pembelajaran Media
Video : judul :Rantai makanan pada suatu ekosistem
Tahun : 2019 (http://youtube.com/watch?
v=ujo9aFTWORo
Gambar : rantai makanan pada suatu ekosistem
Aplikasi : Power point , whatsap Perangkat keras : laptop / Hp
android Bahan : Hand out power point
H. SUMBER DAN MEDIA
1. buku Pedoman Guru Tema 5 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 5 Kelas 5
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
2. (http://youtube.com/watch?v=ujo9aFTWORo
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Waktu
Kegiatan
Pendahulu  Melalui Zoom Meeting guru melakukan 15 menit
an pembukaan dengan mengucapkan salam
( orientasi
)  Kelas dimulai dengan dibuka dengan
berdoa terlebih dahulu, menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran siswa melalui
whatsap grup.
 Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
oleh salah seorang siswa,
 Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
 Menyanyikan Garuda Pancasila. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
Apersepsi
 Peserta didik dan guru melakukan tanya
jawab tentang lagu yang baru saja
dinyanyikan yang berhubungan dengan
materi yang akan dipelajari
Motivasi  Guru memberikan penjelasan kepada
peserta didik tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.
 Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan
pokok – pokok materi yang akan dibahas
dengan penuh tanggung jawab
B. Kegiatan inti
 Guru menampilkan teks non fiksi 110
tentang rantai makanan yang dikirim menit
pada whatsap grup dan share screen
power point pada zoom.
 Guru melakukan tanya jawab dengan
Tahap 1 peserta didik tentang teks nonfiksi yang
Pertanyaan ditampilkan .
mendasar

 ” Menurut pendapatmu apakah


yang dimaksud dengan rantai
makanan ? ”
 ” apakah yang mempengaruhi kondisi
sebuah
rantai makanan ”
 Guru menggunakan pertanyaan –
pertanyaan diatas untuk menstimulus rasa
ingin tahu peserta didik tentang topik yang
akan didiskusikan serta megingatkan
kembali cara menentukan pokok fikiran
dari sebuah paragraf.
Tahap 2
 Guru memastikan setiap peserta didik dalam
Mendesain
kelompok memilih dan mengetahui
perencanaan
prosedur pembuatan proyek/produk yang
produk
akan dihasilkan.
 Guru menampilkan teks bacaan non fiksi
dan ekosistem melalui PPT yang dishare d
zoom serta menganalisis materi tersebut
sehingga peserta didik dapat menggali
pengetahuannya sendiri.

 Peserta didik berdiskusi menyusun rencana


pembuatan proyek pemecahan masalah
meliputi pembagian tugas, persiapan alat,
bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
Tahap 3  Guru dan peserta didik membuat kesepakatan
Menyusun tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-
Jadwal tahapan dan pengumpulan) tentang
Pembuatan pembuatan rantai makanan.

 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian


proyek dengan memperhatikan batas waktu
yang telah ditentukan bersama.
Tahap 4  Peserta didik mulai menyelesaikan
LKPD yang diberikan guru melalui
Memonitor
melalui whatsap grup dan zoom.
Keaktifan
 LKPD yang diberikan kepada peserta
dan
didik ada 2. dimana LKPD 1 dilakukan
Perkembang secara berdiskusi dan LKPD 2 dikerjakan
an secara mandiri.

 LKPD 1 adalah kegiatan diskusi yang


Proyek
dilakukan pada whatsap grup.

 LKPD 2 adalah kegiatan mandiri yaitu


menggambar rantai makanan pada suatu
ekosistem.
Tahap 5
 Membahas kelayakan proyek yang telah
Menguji
dibuat dan membuat laporan produk/ karya
Hasil untuk dipaparkan kepada orang lain.
Tahap 6
 Setiap peserta didik memaparkan hasil
Evaluasi
kreasinya dengan menjelaskan tentang
Pengalaman gambar dan peranan dari setiap mahluk hidup
Belajar yang ada pada ekosistem.
 Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan atas hasil pemaparan dari
presentasi gambar tentang ekosistem
 Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil proyek.
C. Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari 15 menit
ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara
/bertanya dan menambahkan informasi dari
siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah
untuk menumbuhkan nasionalisme,
persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.
J. Penilaian pembelajaran
1. Penilaian sikap
Observasi saat pembelajaran tentang sikap kerjasama, tanggung jawab, mandiri dan
percaya diri
2. Penilaian pengetahuan
Hasil diskusi , LKPD mandiri, Evaluasi berupa soal PG, Uraian dan Essay
3. Penilaian keterampilan
LKPD
K. RENCANA TINDAK LANJUT
REMEDIAL

• Siswa yang belum memenuhi KKM maka akan diberi pelajaran tambahan
kemudian diberi test akhir
PENGAYAAN

Siswa yang sudah memenuhi KKM akan diberi tes akhir pembelajaran lagi dimana
soal yang diberikaa berbeda dari soal sebelumnya.

Evaluasi :

Soal nomor 1

Ekosistem air tawar contohnya ekosistem danau, kolam, dan sungai. Ekosistem air tawar
mendapatkan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang paling banyak hidup pada ekosistem ini adalah
ganggang. Ekosistem air asin contohnya ekosistem terumbu karang dan ekosistem laut dalam. Berbagai
jenis ikan, kerang, koral, dan makhluk laut lainnya hidup pada ekosistem ini. Terdapat juga beberapa
jenis hewan kecil dan tumbuhan alga yang dapat membuat sendiri makanannya.

Ide pokok dari wacana diatas adalah……………..


a. Ekosistem air tawar contohnya ekosistem danau, kolam, dan sungai.
b. Terdapat juga beberapa jenis hewan kecil dan tumbuhan alga yang dapat membuat
sendiri makanannya.
c. Ekosistem air tawar mendapatkan cukup sinar matahari
d. Tumbuhan yang paling banyak hidup pada ekosistem ini adalah ganggang.
Kunci : Ekosistem air tawar contohnya ekosistem danau, kolam, dan sungai.

Skor : 1 jika bener atau 0 jika salah

Penjelasan : Soal tersebut termasuk level C1 ( Mengingat ) karena mengukur pengetahuan yang
relevan dari ingatan.

Soal nomor 2

Ekosistem darat contohnya ekosistem hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, taiga,
dan tundra. Ekosistem darat ini dibedakan oleh tingkat curah hujan dan iklimnya. Perbedaan tersebut
menyebabkan jenis tumbuhan dan hewan yang ada di dalamnya juga berbeda. Tumbuhan seperti rotan
dan anggrek, serta hewan seperti kera, burung, badak, dan harimau, berada pada ekosistem hutan hujan
tropis. Ekosistem sabana memiliki curah hujan yang lebih rendah daripada ekosistem hutan hujan tropis.
Hewan-hewan yang hidup di sabana antara lain berbagai jenis serangga dan mamalia seperti zebra dan
singa.
Wacana diatas merupakan contoh cerita non fiksi, Buatlah cerita non fiksi yang berkaitan dengan
lingkungan tempat tinggal mu !

Kunci : Disesuaikan dengan cerita anak dengan memperhatikan kata baku yang digunakan minimal 1
paragraf atau 40 kata.

Soal nomor 3

Seorang ilmuwan berhasil menemukan racun yang ampuh pembasmi tikus sehingga jumlah tikus
menurun dengan drastis. Apakah yang akan terjadi kepada elang?

Kunci : Akan meningkatnya produsen (tumbuhan) karena tidak akan ada hewan yang akan memakan
tumbuhan dan makin menurunnya konsumen tingkat 2 (ular ) karena ular tidak mendapatkan makanan
karena tikus diracun.
Skor :5
Soal nomor 4

Dari gambar jaring jaring makanan tersebut, dapat dibuat rantai makanan yang benar kecuali….
A. Rumput Belalang katak elang
B. Rumput tikus elang
C. Pohon Ulat katak ular
D. Pohon katak Belalang elang

Kunci :d

Skor : 1 jika bener atau 0 jika salah

Soal nomor 5

Buatlah gambar rantai makanan yang ada di lingkungan sekitarmu !

Skor : 5

1. Penilaian Sikap: Disiplin, tanggung jawab, percaya diri.


a) Disiplin
b) Tanggung Jawab

c.) Percaya diri


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJAR

(RPP) DARING SIKLUS 1I

Satuan Pendidikan : SDN Sukaharja 02


Kelas / Semester : V / Satu
Tema : 5. Ekosistem

Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
Hari / Tgl Pelaksanaan :
Sub Tema 2 : Hubungan antara mahluk hidup dan ekosistem

L. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
M.KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator Pencapaian kompetensi


3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling 3.7.1 Menentukan pokok fikiran dari sebuah
berkaitan pada teks nonfiksi. bacaan.

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling 4.7.1 Mengembangkan pokok fikiran yang telah
berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dibuat menjadi kalimat utama.
dengan bahasa sendiri.

Muatan : IPA
No Kompetensi Indikator Pencapaian kompetensi
3.5 Menganalisi hubungan antar 3.5.3 mengidentifikasi komponen
komponen ekosistem dan jaring – penyusun rantai makanan,
jaring makanan di lingkungan menganalisis peran setiap
sekitar. makhluk hidup dalam rangtai
makanan secara tepat.
3.5.4 menganalisis peran setiap
makhluk
hidup dalam rantai makanan
dengan tepat.
4.5 Membuat karya tentang konsep 4.5.1 Membuat gambar rantai
jaring –
makanan pada ekosistem
jaring makanan dalam suatu
ekosistem. lengkap dengan keterangan nya
dengan cermat.

N.TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan lewat power point,
peserta didik mampu menentukan pokok fikiran dalam bacaan
dengan tepat. (TPACK)
2. Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan lewat power
point, peserta didik mampu mengembangkan pokok fikiran yang
telah dibuat menjadi kalimat utama dengan tepat. ( TPACK )
3. Setelah menyimak materi pembelajaran lewat power point, peserta
didik mampu mengidentifikasi komponen penyusun rantai
makanan dengan cermat. ( TPACK )
4. Setelah menyimak materi pembelajaran lewat slide power point, peserta
didik mampu menganalisis peran setiap makhluk hidup dalam rantai
makanan dengan tepat.
( TPACK,HOTS)

5. Setelah menyimak gambar dan video pembelajaran lewat slide power


point, peserta didik mampu membuat gambar rantai makanan pada
sebuah ekosistem lengkap dengan keterangan nya dengan penuh
tanggung jawab. ( PPK, TPACK, Colaborative, communication- 4 C )

O. MATERI
1. Teks bacaan dengan judul rantai makanan
2. Slide power point tentang rantai makanan
3. Video tentang rantai makanan
4. Gambar rantai makanan

P.PENGUATAN PENDIDIDIKAN KARAKTER ( PPK )


Religius, nasionalisme, integritas, mandiri, gotong royong

Q. MODEL, PENDEKATAN, DAN


METODE PEMBELAJARAN Model : Project
based learning
Pendekatan : Saintifik – TPACK

Metode : Diskusi, Penugasan, pengamatan

R. Media, Bahan, dan Metode


Pembelajaran Media
Video : judul :Rantai makanan pada suatu ekosistem
Tahun : 2019 (http://youtube.com/watch?
v=ujo9aFTWORo
Gambar : rantai makanan pada suatu ekosistem
Aplikasi : Power point , whatsap Perangkat keras : laptop / Hp
android Bahan : Hand out power point
S. SUMBER DAN MEDIA
1. buku Pedoman Guru Tema 5 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 5 Kelas 5
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
2. (http://youtube.com/watch?v=ujo9aFTWORo
T. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Waktu
Kegiatan
Pendahulu  Melalui Zoom Meeting guru melakukan 15 menit
an pembukaan dengan mengucapkan salam
( orientasi
)  Kelas dimulai dengan dibuka dengan
berdoa terlebih dahulu, menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran siswa melalui
whatsap grup.
 Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
oleh salah seorang siswa,
 Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
 Menyanyikan Garuda Pancasila. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
Apersepsi
 Peserta didik dan guru melakukan tanya
jawab tentang lagu yang baru saja
dinyanyikan yang berhubungan dengan
materi yang akan dipelajari
Motivasi  Guru memberikan penjelasan kepada
peserta didik tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.
 Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan
pokok – pokok materi yang akan dibahas
dengan penuh tanggung jawab
B. Kegiatan inti
 Guru menampilkan teks non fiksi 110
tentang rantai makanan yang dikirim menit
pada whatsap grup dan share screen
power point pada zoom.
 Guru melakukan tanya jawab dengan
Tahap 1 peserta didik tentang teks nonfiksi yang
Pertanyaan ditampilkan .
mendasar

 ” Menurut pendapatmu apakah


yang dimaksud dengan rantai
makanan ? ”
 ” apakah yang mempengaruhi kondisi
sebuah
rantai makanan ”
 Guru menggunakan pertanyaan –
pertanyaan diatas untuk menstimulus rasa
ingin tahu peserta didik tentang topik yang
akan didiskusikan serta megingatkan
kembali cara menentukan pokok fikiran
dari sebuah paragraf.
Tahap 2
 Guru memastikan setiap peserta didik dalam
Mendesain
kelompok memilih dan mengetahui
perencanaan
prosedur pembuatan proyek/produk yang
produk
akan dihasilkan.
 Guru menampilkan teks bacaan non fiksi
dan ekosistem melalui PPT yang dishare d
zoom serta menganalisis materi tersebut
sehingga peserta didik dapat menggali
pengetahuannya sendiri.

 Peserta didik berdiskusi menyusun rencana


pembuatan proyek pemecahan masalah
meliputi pembagian tugas, persiapan alat,
bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
Tahap 3  Guru dan peserta didik membuat kesepakatan
Menyusun tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-
Jadwal tahapan dan pengumpulan) tentang
Pembuatan pembuatan rantai makanan.

 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian


proyek dengan memperhatikan batas waktu
yang telah ditentukan bersama.
Tahap 4  Peserta didik mulai menyelesaikan
LKPD yang diberikan guru melalui
Memonitor
melalui whatsap grup dan zoom.
Keaktifan
 LKPD yang diberikan kepada peserta
dan
didik ada 2. dimana LKPD 1 dilakukan
Perkembang secara berdiskusi dan LKPD 2 dikerjakan
an secara mandiri.

 LKPD 1 adalah kegiatan diskusi yang


Proyek
dilakukan pada whatsap grup.

 LKPD 2 adalah kegiatan mandiri yaitu


menggambar rantai makanan pada suatu
ekosistem.
Tahap 5
 Membahas kelayakan proyek yang telah
Menguji
dibuat dan membuat laporan produk/ karya
Hasil untuk dipaparkan kepada orang lain.
Tahap 6
 Setiap peserta didik memaparkan hasil
Evaluasi
kreasinya dengan menjelaskan tentang
Pengalaman gambar dan peranan dari setiap mahluk hidup
Belajar yang ada pada ekosistem.
 Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan atas hasil pemaparan dari
presentasi gambar tentang ekosistem
 Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil proyek.
C. Penutup 6. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari 15 menit
ini
7. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
8. Siswa diberikan kesempatan berbicara
/bertanya dan menambahkan informasi dari
siswa lainnya..
9. Menyanyikan salah satu lagu daerah
untuk menumbuhkan nasionalisme,
persatuan, dan toleransi.
10.Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.
U. Penilaian pembelajaran
1. Penilaian sikap
Observasi saat pembelajaran tentang sikap kerjasama, tanggung jawab, mandiri dan
percaya diri
2. Penilaian pengetahuan
Hasil diskusi , LKPD mandiri, Evaluasi berupa soal PG, Uraian dan Essay
3. Penilaian keterampilan
LKPD
V.RENCANA TINDAK LANJUT
REMEDIAL

• Siswa yang belum memenuhi KKM maka akan diberi pelajaran tambahan
kemudian diberi test akhir
PENGAYAAN

Siswa yang sudah memenuhi KKM akan diberi tes akhir pembelajaran lagi dimana
soal yang diberikaa berbeda dari soal sebelumnya.

Evaluasi :

Soal nomor 1

Ekosistem air tawar contohnya ekosistem danau, kolam, dan sungai. Ekosistem air tawar
mendapatkan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang paling banyak hidup pada ekosistem ini adalah
ganggang. Ekosistem air asin contohnya ekosistem terumbu karang dan ekosistem laut dalam. Berbagai
jenis ikan, kerang, koral, dan makhluk laut lainnya hidup pada ekosistem ini. Terdapat juga beberapa
jenis hewan kecil dan tumbuhan alga yang dapat membuat sendiri makanannya.

Ide pokok dari wacana diatas adalah……………..


e. Ekosistem air tawar contohnya ekosistem danau, kolam, dan sungai.
f. Terdapat juga beberapa jenis hewan kecil dan tumbuhan alga yang dapat membuat
sendiri makanannya.
g. Ekosistem air tawar mendapatkan cukup sinar matahari
h. Tumbuhan yang paling banyak hidup pada ekosistem ini adalah ganggang.
Kunci : Ekosistem air tawar contohnya ekosistem danau, kolam, dan sungai.

Skor : 1 jika bener atau 0 jika salah

Penjelasan : Soal tersebut termasuk level C1 ( Mengingat ) karena mengukur pengetahuan yang
relevan dari ingatan.

Soal nomor 2

Ekosistem darat contohnya ekosistem hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, taiga,
dan tundra. Ekosistem darat ini dibedakan oleh tingkat curah hujan dan iklimnya. Perbedaan tersebut
menyebabkan jenis tumbuhan dan hewan yang ada di dalamnya juga berbeda. Tumbuhan seperti rotan
dan anggrek, serta hewan seperti kera, burung, badak, dan harimau, berada pada ekosistem hutan hujan
tropis. Ekosistem sabana memiliki curah hujan yang lebih rendah daripada ekosistem hutan hujan tropis.
Hewan-hewan yang hidup di sabana antara lain berbagai jenis serangga dan mamalia seperti zebra dan
singa.
Wacana diatas merupakan contoh cerita non fiksi, Buatlah cerita non fiksi yang berkaitan dengan
lingkungan tempat tinggal mu !

Kunci : Disesuaikan dengan cerita anak dengan memperhatikan kata baku yang digunakan minimal 1
paragraf atau 40 kata.

Soal nomor 3

Seorang ilmuwan berhasil menemukan racun yang ampuh pembasmi tikus sehingga jumlah tikus
menurun dengan drastis. Apakah yang akan terjadi kepada elang?

Kunci : Akan meningkatnya produsen (tumbuhan) karena tidak akan ada hewan yang akan memakan
tumbuhan dan makin menurunnya konsumen tingkat 2 (ular ) karena ular tidak mendapatkan makanan
karena tikus diracun.
Skor :5
Soal nomor 4

Dari gambar jaring jaring makanan tersebut, dapat dibuat rantai makanan yang benar kecuali….
E. Rumput Belalang katak elang
F. Rumput tikus elang
G. Pohon Ulat katak ular
H. Pohon katak Belalang elang

Kunci :d

Skor : 1 jika bener atau 0 jika salah

Soal nomor 5

Buatlah gambar rantai makanan yang ada di lingkungan sekitarmu !

Skor : 5

2. Penilaian Sikap: Disiplin, tanggung jawab, percaya diri.


a) Disiplin
b) Tanggung Jawab

c.) Percaya diri


Kelompok1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
TUGAS : SELAHKAN JAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI DI BUKU KALIAN, JIKA
SUDAH DIKERJAKAN KIRIM JAPRI KE NOMOR IBU.

1. Ekosistem air tawar contohnya ekosistem danau, kolam, dan sungai. Ekosistem air tawar
mendapatkan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang paling banyak hidup pada ekosistem ini
adalah ganggang. Ekosistem air asin contohnya ekosistem terumbu karang dan ekosistem laut
dalam. Berbagai jenis ikan, kerang, koral, dan makhluk laut lainnya hidup pada ekosistem ini.
Terdapat juga beberapa jenis hewan kecil dan tumbuhan alga yang dapat membuat sendiri
makanannya.

Ide pokok dari wacana diatas adalah……………..


a. Ekosistem air tawar contohnya ekosistem danau, kolam, dan sungai.
b. Terdapat juga beberapa jenis hewan kecil dan tumbuhan alga yang dapat membuat sendiri
makanannya.
c. Ekosistem air tawar mendapatkan cukup sinar matahari
d. Tumbuhan yang paling banyak hidup pada ekosistem ini adalah ganggang.

2. Ekosistem darat contohnya ekosistem hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun,
taiga, dan tundra. Ekosistem darat ini dibedakan oleh tingkat curah hujan dan iklimnya. Perbedaan
tersebut menyebabkan jenis tumbuhan dan hewan yang ada di dalamnya juga berbeda. Tumbuhan
seperti rotan dan anggrek, serta hewan seperti kera, burung, badak, dan harimau, berada pada
ekosistem hutan hujan tropis. Ekosistem sabana memiliki curah hujan yang lebih rendah daripada
ekosistem hutan hujan tropis. Hewan-hewan yang hidup di sabana antara lain berbagai jenis
serangga dan mamalia seperti zebra dan singa.
Wacana diatas merupakan contoh cerita non fiksi, Buatlah cerita non fiksi yang berkaitan dengan
lingkungan tempat tinggal mu !

3. Perhatikan gambar di bawah ini !


Seorang ilmuwan berhasil menemukan racun yang ampuh pembasmi tikus sehingga jumlah tikus
menurun dengan drastis. Apakah yang akan terjadi kepada elang?

4. Perhatikan gambar di bawah ini !

Dari gambar jaring jaring makanan tersebut, dapat dibuat rantai makanan yang benar kecuali….
a. Rumput Belalang katak elang
b. Rumput tikus elang
c. Pohon Ulat katak ular
d. Pohon katak Belalang elang

5. Buatlah gambar rantai makanan yang ada di lingkungan sekitarmu !

Anda mungkin juga menyukai