29f5a 2. Persyaratan Pembangunan BGN2-1-1
29f5a 2. Persyaratan Pembangunan BGN2-1-1
MODUL 2
Persyaratan Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
2016
Modul Persyaratan Bangunan Gedung Negara ini disusun dalam lima bab yang
terdiri dari Pendahuluan, Tahap Persiapan, Tahap Perencanaan Teknis, Tahap
Pelaksanaan Konstruksi, Tahap Pengawasan Teknis, Tahap Pendaftaran Bangunan
Gedung Negara, dan Penutup. Modul ini disusun secara sistematis agar peserta
pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran
diarahkan pada peran aktif peserta diklat.
Ucapan terimakasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas
tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan
bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah dalam
bidang penataan bangunan.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta diklat dilengkapi dengan skema, gambar dan
tabel yang difungsikan untuk memudahkan peserta latih agar lebih memahami
materi modul.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber), adanya
kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu:
1. LCD/projector
2. Laptop
3. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya
4. Flip chart
5. Bahan tayang
6. Modul dan /atau bahan ajar
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu menjelaskan dan menerapkan
1. persyaratan administrasi; dan
2. persyaratan teknis;
Bangunan Gedung Negara pada proses pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Latar Belakang
Persyaratan Bangunan Gedung Negara merupakan suatu pra kondisi yang harus
dipenuhi dalam pembangunan Bangunan Gedung Negara. Persyaratan Bangunan
Gedung Negara merupakan ketentuan-ketentuan persyaratan yang harus dipenuhi
dalam pembangunan Bangunan Gedung Negara, baik secara administrasi, maupun
dalam hal teknis, agar Bangunan Gedung Negara yang dibangun diselenggarakan
secara tertib, dapat berfungsi sesuai rencananya dan diwujudkan secara andal
sebagai wujud konstruksi tempat manusia melaksanakan kegiatannya.
Persyaratan Bangunan Gedung Negara, pada prinsipnya harus memenuhi
persyaratan administrasi dan teknis sebagaimana bangunan gedung pada
umumnya yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 dan
peraturan pelaksanaannya. Namun sebagai bangunan gedung yang
pembiayaannya bersumber dari dana APBN dan/atau APBD, diperlukan
pemenuhan persyaratan-persyaratan tambahan/khusus, seperti harus adanya
dokumen pendanaan, dokumen perencanaan, dokumen pembangunan, dan
dokumen pendaftaran, dalam hal persyaratan administrasi, serta standar luas
bangunan, klasifikasi bangunan, jumlah lantai, dan spesifikasi teknis tertentu
dalam hal persyaratan teknis.
Persyaratan Bangunan Gedung Negara adalah persyaratan yang harus diikuti
oleh kementerian/lembaga/SKPD dalam melaksanakan pembangunan bangunan
gedung negara. Setiap pembangunan bangunan gedung negara yang
dilaksanakan oleh kementerian/ lembaga/SKPD harus memenuhi
persyaratan yang terdiri dari: Persyaratan Administratif dan Persyaratan
Teknis, selain itu juga harus memenuhi ketentuan mengenai Klasifikasi,
Standar Luas dan Standar Jumlah Lantai serta Spesifikasi Teknisnya.
Dasar Hukum Persyaratan Bangunan Gedung Negara:
1. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
2. Peraturan Pemeerintah N0. 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan
Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dijelaskan dalam bentuk hasil belajar dan indikator hasil
belajar, sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Setelah selesai mengikuti pembelajaran mata diklat ini peserta diharapkan
mampu memahami dan mengimplemantasikan persyaratan Bangunan Gedung
Negara pada pelaksanaan tugas pengelolaan teknis pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
Estimasi Waktu
Waktu yang diperlukan dalam mata pelatihan ini adalah : 5 (lima) JP
Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran tentang Persyaratan Adminsitrasi Bangunan
Gedung Negara ini diharapkan peserta mampu menjelaskan dan menerapkan
persyaratan administrasi Bangunan Gedung Negara, baik mengenai status hak atas
tanahnya, status kepemilikan bangunan gedungnya, dan izin mendirikan
bangunannya, maupun kelengkapan yang harus dipenuhi sebagai dokumen
adminsitrasi Bangunan Gedung Negara dalam proses pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
Umum
Persyaratan Administratif Bangunan Gedung Negara merupakan persyaratan
dalam hal administrasi yang harus diikuti/dimiliki oleh
kementerian/lembaga/SKPD dalam pembangunan bangunan gedung negara
sesuai dengan fungsi dan klasifikasinya. Persyaratan Administratif bangunan
gedung negara yang harus dipenuhi adalah kejelasan s tatus hak atas tanah
dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah; status kepemilikan
bangunan gedung; serta perizinan yang berupa izin mendirikan bangunan
gedung, termasuk dokumen analisis dampak lingkungan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Disamping itu, pembangunan
Bangunan Gedung Negara juga harus dilengkapi dengan adanya dokumen
pendanaan, dokumen perencanaan, dokumen pembangunan, dan dokumen
pendaftaran.
F. Kelengkapan Dokumen
1. Dokumen Pendanaan
Setiap kegiatan pembangunan Bangunan Gedung Negara harus disertai/memiliki
bukti tersedianya anggaran yang diperuntukkan untuk pembiayaan kegiatan
tersebut yang disahkan oleh Pejabat yang berwenang sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang dapat berupa Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA)/Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA), atau dokumen lainnya
yang dipersamakan, termasuk surat penunjukan/penetapan Kuasa Pengguna
Anggaran/ Kepala Satuan Kerja. Dalam dokumen pendanaan/pembiayaan
pembangunan Bangunan Gedung Negara, tersebut sudah termasuk biaya untuk:
a. perencanaan teknis;
b. pelaksanaan konstruksi fisik;
c. pengawasan konstruksi/ manajemen konstruksi; dan
d. pengelolaan kegiatan,
pembangunan Bangunan Gedung Negara yang bersangkutan.
3. Dokumen Pembangunan
Setiap bangunan gedung negara setelah selesai tahap pelaksanaan pembangunan,
juga harus dilengkapi dengan dokumen pembangunan yang terdiri atas:
a. Dokumen Pendanaan,
b. Dokumen Perencanaan Teknis,
c. Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
d. Dokumen Pelelangan,
e. Dokumen pelaksanaan konstruksi, termasuk as built drawing, hasil uji
coba/commisioning test, laporan pelaksanaan konstruksi fisik, berita
acara terkait pelaksanaan konstruksi, laporan akhir pekerjaan
perencanaan, foto dokumentasi, dokumen Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), serta manual operasi dan
pemeliharaan bangunan gedung,
f. Surat Penjaminan atas Kegagalan Bangunan (dari pelaksana konstruksi),
g. Dokumen Pelaksanaan Pengawasan/ Manajemen Konstruksi, dan
h. Sertifikat Laik Fungsi (SLF) sesuai ketentuan.
4. Dokumen Pendaftaran.
Setiap Bangunan Gedung Negara yang selesai dibangun harus memiliki
dokumen pendaftaran untuk pencatatan dan penetapan Huruf Daftar Nomor
( HDNo) yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Dokumen pandaftaran tersebut terdiri atas salinan (fotocopy) dari:
a. dokumen status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari
pemegang hak atas tanah;
b. dokumen status kepemilikan bangunan gedung/atau surat penetapan
izin pemanfaatan dari pemegang hak atas bangunan gedung.
Latihan
1. Jelaskan secara singkat persyaratan administrasi Bangunan Gedung
Negara. Apa yang membedakan persyaratan administrasi Bangunan
Gedung Negara dengan persyaratan administrasi bangunan gedung pada
umumnya.
2. Dokumen pendanaan adalah salah satu kelengkapan dokumen yang
harus dipenuhi dalam proses pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Apa bentuk Dokumen Pendanaan Bangunan Gedung Negara?, dan
siapakah yang bertanggung jawab dalam penyusunannya?
3. Dalam proses mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan untuk
pembangunan Bangunan Gedung Negara, tugas siapa, dan bagaimana
prosesnya? Berapa besarnya biaya retribusinya?
4. Sebutkan kelengkapan Dokumen Pendaftaran Bangunan Gedung Negara.
Rangkuman
Persyaratan pembangunan Bangunan Gedung Negara mengatur Status Lahan,
Kepemilikan Bangunan Gedung, Perizinan (IMB), dan Kelengkapan Dokumen
Administrasi yang meliputi, Dokumen Pendanaan, Dokumen Perencanaan,
Dokumen Pembangunan; dan Dokumen Pendaftaran.
Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
Negara ini diharapkan peserta mampu menjelaskan dan menerapkan persyaratan
teknis Bangunan Gedung Negara, baik mengenai persyaratan tata bangunan,
persyaratan keandalan bangunan gedung, maupun ketentuan pemenuhan
persyaratan klasifikasi, standar luas, ketentuan ketinggian, dan spesifikasi teknis
Bangunan Gedung Negara dalam proses Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Umum
Persyaratan teknis Bangunan Gedung Negara merupakan persyaratan dalam hal
teknis yang harus dipenuhui oleh kementerian/lembaga/SKPD dalam
pembangunan Bangunan Gedung Negara. Persyaratan teknis Bangunan Gedung
Negara yang meliputi persyaratan tata bangunan, persyaratan keandalan
bangunan gedung, serta ketentuan klasifikasi, standar luas, ketinggian, dan
spesifikasi teknis Bangunan Gedung Negara harus diimplentasikan dalam proses
perencanaan teknis Bangunan Gedung Negara, sebagai dasar memperoleh Izin
Mendirikan Bangunan dan proses pelaksanaan konstruksi dalam proses
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
1. Persyaratan Keselamatan
Persyaratan keselamatan Bangunan Gedung Negara meliputi keselamatan
struktur, kemampuan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, dan
kemampuan pencegahan dan penanggulangan bahaya petir.
a. Keselamatan struktur Bangunan Gedung Negara, harus memenuhi:
2. Persyaratan Kesehatan
Persyaratan kesehatan Bangunan Gedung Negara meliputi persyaratan tentang
sistem penghawaan, sistem pencahayaan, sistem air minum dan sanitasi, dan
penggunaan bahan bangunan.
a. Sistem penghawaan berupa ventilasi alami dan/atau ventilasi
mekanik/buatan. Dalam hal ventilasi alami tidak mungkin diterapkan,
Bangunan Gedung Negara dapat menggunakan sistem penghawaan
buatan dan/atau pengondisian udara dengan mempertimbangkan prinsip
konservasi energi.
3. Persyaratan Kenyamanan
Persyaratan kenyamanan Bangunan Gedung Negara meliputi kenyamanan ruang
gerak dan hubungan antar-ruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, dan
tingkat getaran dan kebisingan.
a. Kenyamanan ruang gerak pada Bangunan Gedung Negara harus
mempertimbangkan fungsi ruang, jumlah pengguna, perabot/peralatan,
aksesibilitas ruang, di dalam bangunan gedung; dan persyaratan
keselamatan dan kesehatan.
b. Kenyamanan hubungan antar-ruang pada Bangunan Gedung Negara harus
mempertimbangkan fungsi ruang, aksesibilitas ruang, dan jumlah
pengguna dan perabot/peralatan di dalam bangunan gedung, sirkulasi
antar-ruang horizontal dan vertical, dan persyaratan keselamatan dan
kesehatan.
c. Kenyamanan kondisi udara dalam pada Bangunan Gedung Negara meliputi
pengaturan temperatur, pergerakan, dan kelembaban udara. Pengaturan
4. Persyaratan Kemudahan
Persyaratan kemudahan yang harus dipenuhi pada Bangunan Gedung Negara
meliputi kemudahan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung, dan kelengkapan
prasarana dan sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung.
a. Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung meliputi
ketentuan tentang tersedianya fasilitas dan aksesibilitas yang mudah,
aman, dan nyaman bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas
dan lansia. Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam Bangunan Gedung
Negara terdiri atas:
1) kemudahan hubungan horizontal dalam bangunan; dan
2) kemudahan hubungan vertikal dalam bangunan.
b. Kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan Bangunan Gedung
Negara meliputi ketentuan tentang ketersediaan ruang ibadah, ruang
ganti, ruang bayi, toilet, tempat parkir, tempat sampah, serta fasilitas
komunikasi dan informasi. Bangunan Gedung Negara juga harus dilengkapi
dengan sarana evakuasi berupa tangga darurat, pintu darurat,
pencahayaan darurat dan tanda penunjuk arah EXIT, koridor/selasar, dan
sistem peringatan berbahaya.
1) 400 m2 yang terdiri atas ruang tamu, ruang kerja, ruang duduk, ruang
makan, 4 (empat) ruang tidur, 2 (dua) kamar mandi, dapur, gudang, 2
(dua) garasi, 2 (dua) r.tidur pembantu, ruang cuci, dan kamar mandi
pembantu.
2) 250 m2 yang terdiri atas ruang tamu, ruang kerja, ruang duduk, ruang
makan, 4 (empat) ruang tidur, 2 (dua) kamar mandi, dapur, gudang,
garasi, 2 (dua) ruang tidur pembantu, ruang cuci, dan kamar mandi
pembantu.
3) 120 m2 yang terdiri atas ruang tamu, ruang kerja, ruang duduk, ruang
makan, 3 (tiga) ruang tidur, 2 (dua) kamar mandi, dapur, gudang, garasi,
ruang tidur pembantu, ruang cuci, dan kamar mandi pembantu.
4) 70 m2 yang terdiri atas ruang tamu, ruang makan, 3 (tiga) ruang tidur,
kamar mandi, dapur, gudang, dan ruang cuci.
5) 50 m2 yang terdiri atas ruang tamu, ruang makan, 2 (dua) ruang tidur,
kamar mandi, dapur, dan ruang cuci.
6) 36 m2 yang terdiri atas ruang tamu, ruang makan, 2 (dua) ruang tidur,
kamar mandi, dapur, dan ruang cuci.
Rangkuman
Persyaratan teknis Bangunan Gedung Negara yang meliputi persyaratan tata
bangunan, persyaratan keandalan bangunan gedung, serta ketentuan klasifikasi,
standar luas, ketinggian, dan spesifikasi teknis Bangunan Gedung Negara harus
diimplentasikan dalam proses perencanaan teknis Bangunan Gedung Negara,
sebagai dasar memperoleh Izin Mendirikan Bangunan dan proses pelaksanaan
konstruksi dalam proses pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Ir. Sumirat , MM