Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI

Derselissababalat@gmail.com

20220047

STIE AKBP padang

A.pendahuluan
Pancasila adalah suatu ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam pancasila
terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan dan harapan terbentuknya negara
Indonesia. Pada dasarnya Pancasila sebgai dasar sistem pemerintahan dengan cara
menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan dengan
cara menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan sesuai dengan isi
pancasila tersebut.
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa
Indonesia sejak dahulu.Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling berhubungan.
Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan kejadian masa sekarang dan
semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas
manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan
masa depan yang berbeda dengan masa yang sebelumnya.
Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan
kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan
pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar
Negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Republik Indonesia,
termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat.
Pancasila dalam kedudukannya merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan
seluruh kehidupan Negara Republik Indonesia.
Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sepanjang Indonesia masih ada, pancasila akan menyertai perjalannya. Nilai-nilai esensial
yang terkandung dalam pancasila, yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan
serta Keadilan. Tanggal 1 Juni 1945 adalah lahirnya pancasila dari pidato Ir. Soekarno di
hadapan para anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Pancasila adalah filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang
diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersamaan dengan batang tubuh
UUD 1945.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa hubungan pancasila dengan proklamasi kemerdekaan ?
2. Sebutkan sejarah perumusan pancasila dan tokoh yang terlibat ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui hubungan pancasila dengan proklamasi kemerdekaan.
2. Mengetahui sejarah perumusan pancasila dan tokoh yang terlibat.

B.PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Pancasila Dengan Proklamasi Kemerdekaan


Nilai-nilai pancasila pada saat penjajah (kolonial) sebelum terjadinya proklamasi selalu
direndahkan, dilecehkan, diinjak-injak.Kemudian dengan dilakukannya proklamasi nilai
pancasila ditegakkan, diselamatkan, di tinggikan, dijunjung tinggi. Sehingga dengan
melakukan proklamasi yang pada awalnya pada masa penjajahan pancasila tidak dianggap
bahkan di lecehkan maka dengan perjuangan rakyat bangsa indonesia kedudukan pancasila
sebagai dasar negara kembali di tegakkan.
Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas, yang artinya suatu instrumen yang
bernilai dimana diseberang jembatan tersebut/setelah kemerdekaan bangsa indonesia
membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional yaitu masyarkat yang adil makmur dan
sejahtera. Tujuan nasional ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yang didalamnya
terdapat sila-sila pancasila.
Nilai-nilai dalam pancasila mendasari,menjiwai,menyemangati,menuntutun bangsa ketika
bangsa indonesia membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional. Jadi pancasila disini
sebagai penuntun bangsa indonesia dalam membangun bangsa. Hal ini telah tertuang pada
pembukaan UUD 1945.
Pada dasarnya Proklamasi bukan merupakan tujuan tetapi sebagai prasayarat untuk mencapai
tujuan yaitu sebagai sumber hukum formal saat melakukan revolusi hukum dari hukum
kolonial menuju hukum nasional, revolusi tata negara kolonial menuju tata negara nasional.
Maka proklamasi memiliki makna sebagai pernyataan bangsa indonesia baik diri sendiri
maupun kepada dunia luar bahwa bangsa indonesia telah merdeka. Oleh karena itu makna
proklamasi harus diberi dasar hukum dengan merincinya dalam pembukaan UUD 1945 yaitu
dengan memberikan penjelasan, penegakan, dan pertanggung jawaban terhadap
dilaksanakannya proklamasi seperti yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

2.2 Sejarah Perumusan Pancasila dan Tokoh yang Terlibat


Pada bulan Juli 1944 kedudukan Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik.Pasukan
jepang di Pulau Saipan jatuh ke tangan pasukan Amerika Serikat.Dengan jatuhnya Pulau
Saipan, kedudukan Jepang semakin terancam. Begitu pula di berbagai wilayah, peperangan
tentara Jepang selalu menemui kekalahan, dalam keadaan seperti itulah, pada tanggal 9
September 1944 Perdana Menteri Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada rakyat
Indonesia. Penyampaian janji itu bertujuan untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar mau
membantu Jepang.
Pada tanggal 1 Maret 1945, kekalahan jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas, sehingga
Jenderal Kumakici Herada mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas
menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang bernama Dokuritzu Zyunbi
Coosakai atau Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).
Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Badan ini
kemudiaan terbentuk pada tanggal 29 April 1945, tetapi baru dilantik pada tanggal 28 Mei
1945 dan baru mulai bekerja pada tanggal 29 Mei 1945. Upacara peresmiannya dilaksanakan
di Gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Departemen Luar Negeri).
Ketua BPUPKI ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat, wakilnya adalah
Icibangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya adalah R.P. Soeroso. Jumlah anggota BPUPKI
adalah 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia ditambah 7 orang tanpa hak
suara.
Masa Sidang BPUPKI
Masa sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945)
Dalam masa sidang ini dikemukakan pendapat tentang dasar negara yang akan digunakan
untuk Indonesia merdeka. Pemikiran ini dikemukakan oleh tiga tokoh yakni Mr. Muhammad
Yamin, Prof. Dr Soepomo dan Ir. Soekarno.

Pidato Mr. Muhammad Yamin


Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka
dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945. Pemikirannya diberi judul ”Asas dan
Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”.
Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai
berikut :
Peri kebangsaan
Peri kemanusiaan
Peri ketuhanan
Peri kerakyatan
Kesejahteraan rakyat
Pidato Prof. Dr. Soepomo
Soepomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI pada
tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang
berhubungan dengan dasar negara Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah
negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan lahir dan batin
Musyawarah
Keadilan sosial
Pidato Ir. Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar
negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini :
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau perikemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa
Atas saran temannya yang ahli bahasa, lima asas yang disampaikan Soekarno diberinya nama
Pancasila. Sehingga saat sebagian orang setiap 1 Juni memperingati hari lahirnya istilah
Pancasila.
Masa sidang II (10 Juli – 16 Juli 1945)
Sebelum masa sidang II, BPUPKI membentuk panitia sembilan. Tugas panitia sembilan
adalah menampung aspirasi tentang pembentukan dasar negara untuk Indonesia merdeka.
Panitia sembilan terdiri atas:
Ir. Soekarno, Abdul Kahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, KH Abdul Wachid Hasyim, Mr.
Muhammad Yamin, H. Agus Salim,Mr. AA Maramis,Abikusno Cokrosuyoso, Mr. Ahmad
Subarjo. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang
oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Naskah Piagam
Jakarta adalah sebagai berikut :
Piagam Jakarta
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Piagam Jakarta kemudian ditetapkan menjadi Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945,
setelah diadakannya perubahan pada sila pertama, yaitu “Ketuhanan dengan berkewajiban
menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”.

Setelah panitia sembilan menetapkan Mukadimah UUD 1945, mereka mengajukan


pembentukan PPKI sebagai pengganti BPUPKI.Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal
Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritzu Zyunbi Inkai yang mengganti BPUPKI. Lembaga tersebut dalam bahasa Jepang
disebut Dokuritsu Junbi Iinkai. PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta,
dan penasihatnya Ahmad Subarjo. Adapun anggotanya adalah Mr. Supomo, dr. Rajiman
Wedyodiningrat, R.P. Suroso, Sutardjo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo,
Oto Iskandardinata, Suryohamijoyo, Abdul Kadir, Puruboyo, Yap Tjwan Bing, Latuharhary,
Dr. Amir, Abdul Abbas, Teuku Moh. Hasan, Hamdani, Sam Ratulangi, Andi Pangeran, I
Gusti Ktut Pudja, Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo, Sayuti
Melik, dan Iwa Kusumasumantri.
C.PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan rumusan dasar negara yang sangat berperan penting dalam
terbentuknya suatau negara indonesia, dengan adanya pancasila, negara indonesia mampu
menjadi berkeadaban sama dengan negara lainnya. Pada era kemerdekaan, pancasila sebagai
rumusan dasar/ ideologi menjadikan bangsa indonesia bangsa yang bermoral dan memiliki
pandangan hidup yang berataskan tuhan yang maha esa.
Dalam kehidupan suatu negara harus mempunyai tonggak hukum untuk menjadikan suatu
negara itu berbudi luhur dan berperilaku baik,serta dapat mengatur dalam hidup
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Dan pancasila memiliki peranan penting dalam hal
tersebut,yang sudah tertuang pada sila-sila pancasila mulai dari sila pertama hingga sila
terakhir pancasila.

3.2 Saran
Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang mana setiap warga negara
Indonesia harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan
setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Agar pancasila tidak terbatas pada coretan tinta
belaka tanpa makna.
DAFTAR PUSTAKA

Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam Melindungi
Hak Anak Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1, 2018.

Lurensius Arliman S, Komnas HAM dan Pelindung Anak Pelaku Tindak Pidana,
Deepublish, Yogyakarta, 2015.

Anda mungkin juga menyukai