Anda di halaman 1dari 11

Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN

PERTEMUAN

BILANGAN
2.1
TEORI

A. OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN


1. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
a b a+b Contoh :
c + c = c 2 3 5 4 2 2
a. 7 + 7 = 7 b. 5 - 5 = 5
a b a−b
-
c c = c
dengan a, b, c ϵ B dan c  0

Apabila pecahan-pecahan yang dijumlahkan atau dikurangkan mempunyai


penyebut yang berbeda, maka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Menyamakan penyebutnya dengan menggunakan KPK
Contoh :
2 1 4 5 9
1. 5 + 2 = 10 + 10 = 10 (KPK dari 5 dan 2 adalah 10)

4 1 8 7 1
2. 7 - 2 = 14 - 14 = 14 (KPK dari 5 dan 2 adalah 10)

b. Perkalian silang
Untuk penjumtahan dan pengurangan pecahan campuran dapat
menggunakan sifat berikut.

b q
(b q)
a c  p r = (a  p) + c r
.

Contoh :

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 1


Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN
1 1
(1 1)
1. 5 2 + 4 3 = (5 + 4 ) + 2 + 3 = 9 + 6 ( 3+2 ) = 9 56
2 1 1 1
(2 1)
2. 7 3 - 3 2 = (7 - 3 ) + 3 − 2 = 4 + ( 4−3
6 ) = 4 + 6 = 46

2. Perkalian dan Pembagian Pecahan


a.Perkalian pecahan
a c
Untuk perkalian pecahan b dan d dengan b  0 dan d  0, maka berlaku :

a c ax c
x
b d = bxd ( )
Contoh :
1 3
(1 x3 )
1. 8 x 4 = 8 x 4 = 32
3

Jika pada perkalian pecahan terdapat pecahan campuran maka pecahan


campuran itu harus diubah dahulu kedalam pecahan biasa.

Contoh :

b. Pembagian pecahan
a c
Untuk pembagian pecahan b dan d dengan b  0 dan d  0, maka berlaku :

a c a d
:
b d = b x c

Contoh :

3. Pemangkatan Pecahan
BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 2
Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN
a
Pemangkatan bilangan pecahan b , dengan b  0 dirumuskan sebagai
berikut :
n
Contoh :
( ) = ab x ab x ab x …. x ab
a
b

sebanyak n faktor

B. OPERASI HITUNG PECAHAN DESIMAL


1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal
Pada penjumlahan atau pengurangan pecahan desimal, tanda koma desimal
harus terletak pada satu lajur.
 Contoh soal dan pembahasan

2. Perkalian Pecahan Desimal


a. Hasil perkalian pecahan desirnal dengan bilangan 10 n, dengan n bilangan asli
dapat ditentukan dengan menggeser koma desimal ke kanan menurut
banyaknya angka nol.
Contoh :

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 3


Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN

b. Perkalian pecahan desimal dengan pecahan desimal lainnya rnernpunyai cara


yang sama seperti pada bilangan cacah. Hanya pada perkalian pecahan
desimal, perlu diperhatikan letak tanda komanya.
Contoh :
0,24 x 1,15 = ….

3. Pembagian Pecahan Desimal


a. Hasil pembagian pecahan desimal dengan bilangan 10 n, dengan n bilangan asli
dapat ditentukan dengan cara menggeser tanda koma ke kiri sesuai dengan
banyaknya angka nol pada pembagi.
Contoh :

b. Untuk menentukan basil bagi suatu pecahan desimal dengan pecahan desimal
lainnya, terlebih dahulu ubahlah pembaginya menjadi bilangan bulat.

Contoh :

C. PEMBULATAN PECAHAN DESIMAL


Aturan pembulatan pecahan desimal adalah :
1. Untuk membulatkan pecahan desimal sampai 1 tempat desimal, perhatikan angka
desimal yang ke-2. Untuk membulatkan pecahan desimal sampai 2 tempat
desimal, perhatikan angka desimal yang ke-3, dan seterusnya.
2. Jika angka yang akan dibulatkan lebih dari atau sama dengan 5, maka angka
tersebut dibulatkan sehingga angka di depannya bertambah 1.
3. Jika angka yang akan dibulatkan kurang dari 5, maka angka tersebut dihilangkan
sehingga angka di depannya tetap.

 Contoh soal dan pembahasan


Bulatkanlah pecahan-pecahan desimal berikut !
a. 4, 832 (sampai satu tempat desimal)
b. 0, 851 (sampai satu tempat desimal)

Pembahasan

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 4


Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN

D. BENTUK BAKU BILANGAN


1. Bentuk Baku Bilangan Besar (bilangan yang lebih dari 10)
Bentuk baku bilangan besar dinyatakan dengan :

a x 10n

dengan : 1  a < 10 ( a harus kurang dari 10) dan n bilangan asli

Pangkat n dapat diperoleh dari banyaknya pergeseran koma desimal.

Contoh :
1874 = 1,874 x 103
= 1,9 x 103 (pembulatan sampai satu tempat desimal)
= 1,87 x 103 (pembulatan sampai dua tempat desimal)

2. Bentuk Baku Bilangan Kecil (bilangan antara 0 dan 1)


Bentuk baku bilangan kecil dinyatakan dengan :
a x 10-n

dengan : 1  a < 10 dan n bilangan asli


Contoh :

E. Menentukan Pecahan Yang Nilainya Diantara Dua Pecahan


1 2
Misalkan kita memiliki bilangan pecahan 3 dan 3 . Sekarang coba pikirkan, apakah
1 2
ada bilangan pecahan yang lain yang letaknya di antara pecahan 3 dan 3 ?

1
Untuk mengetahui apakah ada pecahan yang lain yang terletak di antara pecahan 3
2
dan 3 kita bisa menerapkan konsep pecahan senilai, di mana:

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 5


Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN
1 2
 3=6 Maka :
2 4 2 3 4
 3=6 6 < 6 < 6

Jika menggunakan garis bilangan maka akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Sekarang perhatikan gambar di atas, pecahan dengan bilangan penyebut 6 ada


dibagian atasnya sedangkan bilangan dengan penyebut 3 ada dibagian bawahnya.
1 2 2 4
Bilangan 3 senilai dengan 6 dan bilangan 3 senilai dengan 6 sedangkan bilangan
yang dilingkari merah merupakan bilangan pecahan yang terletak di antara bilangan
1 2
pecahan 3 dan 3 .

Jadi berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa di antara dua
pecahan yang berbeda selalu dapat ditemukan pecahan yang nilainya di antara dua
pecahan tersebut dengan cara memperbesar penyebutnya ataupun tanpa
memperbesar penyebutnya.

Untuk menentukan pecahan yang nilainya di antara dua pecahan, dapat dilakukan
dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Samakan penyebut dari kedua pecahan. Kemudian, tentukan nilai pecahan yang
terletak di antara kedua pecahan tersebut.
b. Ubahlah lagi penyebutnya, jika belum diperoleh pecahan yang dimaksud. Begitu
seterusnya.
Contoh :
1. Tentukan sebuah pecahan yang terletak di antara kedua pecahan berikut.
a. – 4/7 dan – 5/7
b. – 5/8 dan – 6/8
Pembahasan :
a. – 4/7 dan – 5/7
Cari terlebih dahulu pecahan yang senilai dengan – 4/7 dan – 5/7 yakni:
=> – 4/7 = – 8/14
=> – 5/7 = – 10/14
Maka:
=> – 8/14 > – 9/14 > – 10/14

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 6


Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN
Jadi, pecahan yang nilainya ada di antara pecahan – 4/7 dan – 5/7  yakni pecahan
– 9/14

b. Cari terlebih dahulu pecahan yang senilai dengan – 5/8 dan – 6/8 yakni:
=> – 5/8 = – 10/16
=> – 6/8 = – 12/16
Maka:
=> – 10/16 > – 11/16 > – 12/16
Jadi, pecahan yang nilainya ada di antara pecahan – 5/8 dan – 6/8  yakni pecahan
– 11/16

F. Cara Membandingkan Pecahan


 Metode 1 : Untuk penyebut yang sama, hanya membandingkan pembilangnya.
Contoh:

 Metode 2 : Untuk penyebut yang berbeda, menyamakan penyebut terlebih


dahulu lalu membandingkan pembilangnya. Cara menyamakan penyebut:
o Cara I: Mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan
bulat yang sama hingga penyebutnya sama.
o Cara II: Penyebutnya sama-sama dibuat menjadi KPK dari penyebutnya.

Contoh:

 Metode 3 : Kali silang antara pembilang dan penyebut.


Contoh:

G. Cara Mengurutkan Pecahan


Menyamakan penyebut -> Mengurutkan pembilang.
Urutan pembilang = Urutan pecahan.

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 7


Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN
Contoh:

LATIHAN SOAL 2

I. Berilah tanda silang (X) A, B, C, atau D pada jawaban yang paling tepat!
1. Dari seluruh siswa kelas IX sebuah SMP dikelompokan menjadi 4 kelompok
3 2
berdasarkan nilai ulangan matematika, jika 11 jumlah siswa di kelompok K, 7 dari
1
jumlah di kelompok L, 3 dari jumlah siswa di kelompok M, dan sisanya dikelompok
N. Urutan kelompok berdasarkan banyaknya siswa dari yang terkecil ke yang
terbesar adalah .....
A. M – L – K – N C. M – L – N – K
B. N – K – L – M D. N – K – M – L

2 11
2. Pecahan yang terletak di antara 3 dan 15 adalah ….

3. Jika a > b > 0, maka pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah ….

7
4. Perbandingan di bawah ini yang senilai dengan 20 adalah ….

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 8


Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN
3 4
5. Diketahui 7 ¿ a< b<c < 7 , maka nilai a, b dan c yang memenuhi ketentuan tersebut
berturut – turut adalah ….
15 19 38 38 19 15
A. 28 , 42 , 84 C. 84 , 42 , 28

15 38 19 19 38 15
B. 28 , 84 , 42 D. 42 , 84 , 28

6. Sebuah pecahan tidak murni memiliki selisih pembilang dan penyebut sama
dengan 15. Jika jumlah pembilang dan penyebutnya sama dengan 31, maka
penyebut pecahan tersebut adalah ….
A. 8 C. 22
B. 9 D. 23

7. Sejumlah uang akan dibagikan kepada tiga orang , yaitu A, B, dan C. Separuh dari
uang itu akan diberikan kepada C, seperlima bagian dari sisanya diberikan
kepada B. Seperempat bagian dari uang A dibelikan pulpen, sisanya sekarang
tinggal Rp. 15.000,-. Jumlah uang semula adalah ….
A. Rp. 25.000,- C. Rp. 60.000,-
B. Rp. 50.000,- D. Rp. 75.000,-

8. Diketahui :
1 3 1
a = 2 3 , b = - 4 , c = 0,2. Nilai a : b - 3 c = ….
34 31
A. - 45 C. - 45

32 30
B. - 45 D. - 45

9. Panitia bakti sosial "Nusantara Belajar" menerima kiriman gula secara bertahap.
3 1
Tahap pertama menerima 275 5 kg, tahap ke-2 menerima 170 4 kg, dan yang ke-3
19
menerima 158 20 kg. Kiriman gula itu akan dibagikan kepada sekelompok penduduk.
3
Direncanakan setiap orang menerima 6 10 kg. Banyaknya orang yang menerima
gula tersebut adalah ....
A. 96 C. 104
B. 100 D. 140
10. Sebuah benda memiliki permukaan berbentuk persegi panjang dengan panjang 3,2 x
10-1 cm dan keliling 1 cm. Luas permukaan alat tersebut adalah .... cm 2
A. 5,76 X 10-1 C. 1,6 x 10-1
B. 5,76 X 10-2 D. 1,6 X 10-2

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 9


Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN
11. Bapak Husin mempunyai beberapa ekor kambing. Sepertiganya ia titipkan di kandang
kambing tetangganya dan seperempat dari sisa kambing diminta keponakannya. Dari
jumlah kambing yang masih ada, ia jual separuh kambingnya. Karena kambing-
kambing itu ditelantarkan, akhirnya satu ekor kambing mati. Jika Bapak Husin masih
mempunyai kambing dua ekor, maka banyak kambing yang ia jual adalah ....
A. 2 ekor C. 4 ekor
B. 3 ekor D. 5 ekor

1 1
12. Selembar kertas berukuran 7 2 cm x 3 2 cm akan dipotong menjadi 4 bagian yang
sama luas. Luas potongan kertas yang terjadi adalah ….

13. Salah satu pasangan bilangan berikut, bilangan yang pertama kurang dari 2,25,
sedangkan bilangan kedua lebih dari bilangan 2,25. Pasangan bilangan tersebut
adalah ....
5 11
A. 1 dan 2 C. 2 dan 4
5 11
B. 2 dan 2 D. 4 dan 3

14. Urutan pecahan dari pecahan terkecil ke pecahan terbesar adalah ....
4 5 5 4
A. 37,5%; 10 ; 7 ; 0,9 C. 0,9; 7 ; 37,5%; 10
5 4 5 4
B. 37,5%; 0,9; 7 ; 10 D. 0,9; 7 ; 10 ; 37,5%

15. Sepertiga yang presentasi di awal suatu pertemuan adalah pria. Tidak ada orang yang
meninggalkan ruang, 10 orang peserta pria dan 10 orang wanita datang ke
pertemuan tersebut. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang benar?
A. Lebih banyak peserta pria dari pada wanita dalam pertemuan tersebut.
B. Banyak pria sama dengan banyak wanita dalam rapat tersebut.
C. Lebih banyak peserta wanita dari pada pria dalam pertemuan tersebut.
D. Informasi yang diberikan kurang untuk menyatakan jumlah peserta pria dan wanita
dalam rapat tersebut.

II. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan benar !


1. Gunakan tanda ">" atau "<" di antara dua pecahan berikut sehingga menjadi
pernyataan yang benar

a. b.

2. Tentukan 3 pecahan yang dapat disisipkan di antara 2 pecahan berikut.

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 1


0
Modul MATEMATIKA SMP kelas IX BILANGAN
a. b.

3. Nyatakan setiap perbandingan di bawah ini ke bentuk yang paling sederhana.


2
a. 40 menit : 1 3 jam b. 6 pon : 4,5 kg

4. Jabarkan dan nyatakan bentuk sederhananya dalam bentuk baku.


a. (3,75 X 102) X (1,6 X 103)b. (2,5 X 103) X (4 X 103)

5. Tiga orang pekerja harus menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu yang telah
ditentukan. Untuk itu, pekerjaan tersebut akan dibagi sesuai dengan kemampuan
3 1
masing-masing. Yakni 8 bagian dikerjakan oleh pekerja A, 4 bagian dikerjakan oleh
15
pekerja B, dan 40 bagian dikerjakan oleh pekerja C. Tentukan jumlah bagian yang
dikerjakan oleh pekerja A, B dan pekerja A, C

BIMBEL NUSANTARA BELAJAR 1


1

Anda mungkin juga menyukai