Anda di halaman 1dari 9

POLTEKAD KODIKLATAD

JURUSAN TEKNIK MESIN

FUEL CELL

BAHAN BAKAR GAS HYDROGEN

Disusun Oleh :

Serda M Hafizh Zul Hasmi Nosis 20180349-E


JURUSAN MESIN

PRODI OTOMOTIF KENDARAAN TEMPUR DIPLOMA 4 ANGKATAN 3

TP 2018 / 2022

1. Pendahuluan.

Robert Boyle pertama kali mengidentifikasi dan melaporkan

interaksi antara serbuk besi dan asam encer, yang menghasilkan gas

hidrogen, pada tahun 1671. Henry Cavendish adalah orang pertama

yang mengenali gas hidrogen sebagai entitas yang berbeda pada tahun

1766, ketika ia menamai gas yang dihasilkan oleh interaksi logam-asam

sebagai "udara yang mudah terbakar". Dia berhipotesis bahwa "udara

yang mudah terbakar" sama dengan bahan kimia imajiner yang dikenal

sebagai "phlogiston." Pada 1781, ia menemukan bahwa ketika gas

dibakar, ia menciptakan air. Dia umumnya dikreditkan dengan

menemukan hidrogen sebagai elemen. Ketika Antoine Lavoisier dan

Pierre Laplace mereplikasi penemuan Cavendish bahwa air dihasilkan

ketika hidrogen dibakar pada tahun 1783, mereka menamai unsur

hidrogen.
Dengan berinteraksi fluks uap dengan besi logam melalui tabung

besi pijar dipanaskan dalam api, Lavoisier menciptakan hidrogen untuk

studi konservasi massa. Oksidasi anaerobik besi oleh proton air pada

suhu tinggi dapat digambarkan secara skematis dengan reaksi berikut:

Fe + H 2O FeO + H 2

Fe + 3 H 2O Fe2 O 3 + 3 H 2

Fe + 4 H 2O Fe3 O4 + 4 H 2

Harry Karl Ihrig, seorang insinyur di Perusahaan Manufaktur

Allis-Chalmers, mendemonstrasikan traktor 20 tenaga kuda pada

Oktober 1959, yang merupakan kendaraan pertama yang ditenagai oleh

sel bahan bakar. General Electric membangun sistem tenaga listrik

berbasis sel bahan bakar untuk pesawat ruang angkasa Gemini dan

Apollo NASA pada awal 1960-an. Desain General Electric didasarkan

pada ide-ide yang dijelaskan dalam "Sel Bacon." Sel bahan bakar

memberi daya pada Pesawat ulang-alik, dan sel bahan bakar yang sama

juga memberi makan kru dengan air minum.

Reaktor nuklir dianggap terlalu berbahaya, dan baterai serta

listrik tenaga surya dianggap terlalu rumit untuk digunakan di pesawat

ruang angkasa. NASA telah mendukung lebih dari 200 kontrak penelitian

ke dalam teknologi sel bahan bakar, membawa teknologi ke titik di mana

saat ini dapat dikomersialkan.


Pada tahun 1993, bus sel bahan bakar pertama selesai, dan

banyak mobil sel bahan bakar sekarang sedang diproduksi di Eropa dan

Amerika Serikat. Pada tahun 1997, Daimler-Benz dan Toyota

memperkenalkan prototipe kendaraan sel bahan bakar.

2. Cara Kerja.

Salah satu teknologi alternatif kendaraan yang paling populer

adalah mobil bertenaga listrik atau Electric Vehicle (EV) dan mobil

berbahan bakar hidrogen atau Fuel cell Vehicle (FCV). Jika dilihat,

ada persamaan antara EV dan FCV, yakni sama-sama mengandalkan

motor listrik sebagai penggeraknya. Sehingga hal tersebut membuat

FCV disebut juga sebagai Fuel cell Electric Vehicle (FCEV). Meski

begitu, keduanya memiliki perbedaan dalam hal penyediaan sumber

tenaga. Perlu diketahui, sebuah EV murni mengandalkan baterai untuk

menggerakkan motor listriknya, sedangkan sebuah FCV mengandalkan

fuel cell untuk menyuplai kebutuhan listrik perangkat motor listriknya.

Sehingga FCV tidak memerlukan proses charging untuk mengisi

kembali baterainya seperti yang terjadi pada EV.   Namun, FCV

membutuhkan pengisian ulang untuk hidrogennya. Dengan demikian,

FCV sangat tergantung pada stasiun pengisian hidrogen, seperti halnya

mobil konvensional terhadap SPBU bensin atau solar. Prinsip kerja fuel

cell pada mobil bertenaga hidrogen sangat sederhana. Hidrogen yang


tersimpan pada tangki dialirkan dan direaksikan dengan oksigen dari

udara pada unit fuel cell. Perangkat inilah yang mengubah hidrogen

dan oksigen menjadi uap air dan listrik. Limbah dari FCV hanya berupa

panas pada fuel cell dan juga air, sehingga bisa dikatakan bahwa mobil

ini beremisi nol. Jika dibandingkan dengan mobil mesin konvensional,

efisiensi yang dicapai FCV mampu mencapai 80% lebih baik.

Menelisik sejarahnya, konsep fuel cell pertama kali dipaparkan

oleh Humphry Davy pada 1801 yang mematenkan teknologi

penemuan William Grove seorang ahli kimia, pengacara dan fisikawan.

Pemakaian pertama fuel cell diaplikasikan pada sebuah traktor

pertanian hasil oprekan sebuah perusahaan asal Amerika, Allis-

Chalmers di tahun 1959. Di mana fuel cell generasi perintis ini hanya

mampu menyemburkan daya 15 watt saja. Sementara itu, produsen

FCV pertama dicetuskan oleh General Motor pada tahun 1966 dengan

Chevrolet Electrovan. Sayang proyek ini dihentikan karena dianggap

terlalu mahal dan saat itu belum ditemukan teknologi yang cukup aman

untuk tangki penyimpanan hidrogen jika terjadi benturan. Karena,

hidrogen bersifat lebih mudah terbakar dibandingkan bahan bakar

minyak dan lebih reaktif terhadap panas. Selain itu, dibutuhkan tenaga

yang cukup besar untuk proses pembuatan hidrogen dan proses inilah

yang justru dituding sebagai bentuk polusi baru.


Sel bahan bakar terdiri dari anoda, katoda, dan membran

elektrolit. Sel bahan bakar yang khas bekerja dengan melewatkan

hidrogen melalui anoda sel bahan bakar dan oksigen melalui katoda. Di

bagian anoda, katalis membagi molekul hidrogen menjadi elektron dan

proton. Proton melewati membran elektrolit berpori, sedangkan elektron

dipaksa melalui sirkuit, menghasilkan arus listrik dan panas berlebih. Di

katoda, proton, elektron, dan oksigen bergabung untuk menghasilkan

molekul air. Karena tidak ada bagian yang bergerak, sel bahan bakar

beroperasi secara diam-diam dan dengan keandalan yang sangat

tinggi.

3. Pembahasan.

Fuel cell adalah pembangkit yang berupa sel bahan bakar yang

menghasilkan listrik melalui proses elektrokimia dengan

mengkombinasikan gas hidrogen ( H 2) dan oksigen (O2). Fuel cell sudah

dikembangkan sejak tahun 1839 oleh William R. Groove (“Gaseous

voltaic battery”) dan kini sedang dikembangkan industri untuk mengatasi


ketergantungan terhadap bahan bakar minyak yang semakin kritis.

Jenis-jenis fuel cell dikenal dalam lima kategori yaitu alkaline fuel cell

(AFC), phosphoric acid fuel cell (PAFC), molten carbonate fuel cell

(MCFC), solid oxide fuel cell (SOFC), polymer electrolyte fuel cell

(PEFC). SPEC berbahan bakar hidrogen disebut proton exchange

membrane fuel cell (PEMFC) sedangkan yang berbahan bakar metanol

disebut direct methanol fuel cell (DMFC).

Prinsip kerja fuel cell merupakan kebalikan proses elektrolisa,

dimana hidrogen direaksikan dengan oksigen dan menghasilkan listrik. 2

H 2 + O2 2 H 2 O2 . Pada reaksi tersebut diatas dibebaskan energi

panas yang kemudian dapat dihasilkan energi listrik. Arus listrik yang

dihasilkan sangat kecil. Hal ini disebabkan beberapa hal :

(a) Rendahnya kontak area antara gas, elektroda dan elektrolit.

(b) Jarak yang jauh antara elektroda dan elektrolit menyebabkan

tahanan pada arus listrik.

Sehingga untuk meningkatkan kinerjanya, elektroda dibuat

menjadi plat dengan lapisan tipis dari elektrolit seperti terlihat pada

gambar. Struktur elektroda terbuat dari material berporous yang

menyebabkan elektrolit pada sisi satu dan sisi lainnya bisa menembus.
Gambar 2. Struktur dasar fuel cell; katoda – elektrolit – anoda.

Pada anoda, asam dari elektrolit, hidrogennya akan terionisasi

menghasilkan elektron dan ion hidrogen (proton). Reaksi ini akan

membebaskan energi. 2 H 2 4H +¿¿ + 4e−¿¿ . Sementara di katoda,

oksigen bereaksi dengan elektron yang diambil dari elektroda dan proton

(ion hidrogen) membentuk air. O2 + 4e−¿¿ + 4H +¿¿ 2H 2 O

4. Penutup.

Kesimpulan dalam fuel cell terdapat proses elektrokimia yang

merubah hidrogen menjadi air. Proses yang terjadi adalah hidrogen

masuk ke dalam fuel cell lalu berdifusi, menghilangkan elektron dengan

katalis dan melewati membran agar dapat bereaksi dengan oksigen yang

berasal dari alam, sehingga akan membentuk air murni. Aplikasi fuel cell

sebagai sumber energy dapat digunakan pada mesin mobil, bus, baterai
portable untuk handphone, laptop, PDA, pembangkit energy listrik, atau

generator pada gedung, rumah sakit, bandara, dan rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai