Mod 3 Pengolahan Limbah Cair A B C D e
Mod 3 Pengolahan Limbah Cair A B C D e
Oleh
Dr Sjarif Hidajat MS MKes SpOk
Permasalahan Kualitas Air
Limbah industri
Baku mutu limbah
Limbah pertanian
Sawah
Kualitas Air
• Standar kualitas air ditentukan
– Standar internasional (ISO, IEC)
– Standar nasional (SNI, JIS, BSI, DIN dll)
– Standar perusahaan
• Pengujian air minum terdiri dari
– Pengujian fisik (Kekeruhan, warna, rasa, bau)
– Pengujian kimia (Komposisi kimia)
– Pengujian mikrobiologi (Kandungan mikroorgnisme)
Kualitas Air
• Penggolongan air (PP No. 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air Bab III pasal 7)
– Golongan A
Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan lebih dahulu.
– Golongan B
Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
– Golongan C
Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan
– Golongan D
Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat
dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit
listrik tenaga air.
Polutan Air
• Komponen yang mengakibatkan polusi atau pencemaran
di dalam air
• Zat atau bahan pencemar adalah zat/bahan dalam bentuk cair, gas
atau partikel tersuspensi dalam kadar tertentu di lingkungan yang
dapat menimbulkan gangguan terhadap mahluk hidup, tumbuh-
tumbuhan/benda
Pencemaran Air
• Baku mutu limbah cair adalah batas kadar dan jumlah unsur
pencemar yang ditenggang adanya dalam limbah cair untuk dibuang
dari suatu jenis kegiatan industri.
• Baku mutu limbah cair setiap saat tidak boleh dilampaui dan ditinjau
secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam 5 tahun.
Limbah cair
– Air limbah industri hasil aktifitas kegiatan produksi
– Limbah cair di ligkungan proses produksi pada
dasarnya dapat dikendalikan
Industri makanan
Sangat bervariasi
Industri tekstil
– Mengandung konsentrasi BOD,
– Lemak alkali,
– Zat pencemar bahan kimia yang digunakan untuk
pewarna
Industri pulp dan kertas
COD yang tinggi dan zat pewarna
Karateristik pencemaran air dari limbah industri
Industri kimia
– Mengandung zat berbahaya,
– Bau yang menyengat,
– Keasaman tinggi,
– Alkali tinggi
– COD yang tinggi
Industri kulit
– BOD tinggi
– Mengandung chrom
Industri elektoplating
Logam berat
Cyanida dan asam
Alkali
Industri Rumah Sakit
Zat padat tersuspensi
BOD, COD
Bahan kimia B3
Biogdegradable (jaringan tubuh)
Non biodegradable (sampah plastik)
Pengelolaan Limbah Cair
• Apabila hasil pengujian limbah menunjukan data
yang melanggar peraturan, maka limbah
tersebut harus diolah sebelum digunakan atau
dibuang ke lingkungan umum
• Baku mutu limbah cair industri adalah batas
maksimum limbah cair yang diperbolehkan
dibuang ke lingkungan
• Debit maksimum adalah debit yang tertinggi
yang masih diperbolehkan dibuang ke
lingkungan
• Kadar maksimum adalah kadar tertinggi yang
masih diperbolehkan dibuang ke lingkungan
Pengelolaan Limbah Cair
LAMPIRAN C : KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR : KEP-51/MENLH/10/1995
TENTANG : BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN INDUSTRI
TANGGAL : 23 OKTOBER 1995
DA = Dp x H
DM = Dm x Pb
• Pengumpulan (Collection)
• Pengolahan (Treatment)
• Pemanfaatan ulang
Pengumpulan Limbah Cair
• Sewage adalah limbah cair dari suatu komunitas yang berasal dari
domestik atau dapat tercampur limbah industri atau limbah pertanian
• Kualitas suatu limbah dapat dinilai dari:
– Kondisi fisik yaitu
• warna,
• bau,
• zat padat yang dikandungnya,
• temperatur.
– Kandungan kimiawinya
• Zat organik (KH, lemak, minyak, pestisida, phenol, protein dll)
• Zat anorganik (Alkalinitas, khlorida, logam berat, nitrogen, fosfor, pH, sulfat,
sulfur)
• Gas (Hidrogen sulfida, methane)
– Kandungan biologisnya
• Bakteriologi
• Microorganisme
Karateristik air Limbah
Sewage
99,9 % 0,1 %
Water Solid
70 % 30 %
Organic Inorganic
65 % 10 %
25 %
Carbohydrates Salts
Karateristik air Limbah
• Tersedia ventilasi
• Menampung limbah per blok
• Ventilasi 30 cm di atas atap, tidak terlalu
dekat dengan jendela
Saluran Air Hujan
WC
Septik
Tank
Bak
Penampungan
Pengolahan Limbah Cair
Maksud dan tujuan
Tujuan pengolahan limbah cair adalah untuk
melindungi masyarakat dan lingkungannya.
Maksud pengolahan limbah cair adalah untuk
menghilangkan
Zat-zat tersuspensi
Zat organik
Bakteri patogen
Bahan berbahaya beracun
Pengolahan Limbah Cair
Influent Effluent
Intermittent
sand filter
Vacuum filter
Plain
Contact bed
Sedimentation
Racks
Chemical
conditioning
Standard
Septic tank
Grit trickling filter
Chamber
Secondary
Disinfection
setling
High rate
Inholl tank
Skimming trickling filter
tank
Digester
Chemical Activated
precipitation sludge
Cumminutor
Sludge drying
Micro High rate
screening filtration
Incineration
Ponds or
land treatment
Pengolahan Pendahuluan &
Pengolahan Awal
• Screening (penapisan)
– Berfungsi membuang/mengurangi bahan
padat yang akan berpengaruh terhadap
pengolahan selanjutnya.
– Mengurangi beban hidrolis dan beban biologis
dari peralatan yang ada dalam IPAL
Pengolahan Pendahuluan &
Pengolahan Awal
• Pencacah (Comminutor)
– Berfungsi memotong/mencacah kotoran
dalam air limbah yang berupa kertas, karet,
kulit dll
– Dengan dihilangkannya plastik, kerikil,
minyak/lemak dan kotoran padat lainnya
dapat mengurangi beban hidrolis dan biologis
dan dapat melindungi instrumentasi dan
peralatan lain seperti pompa, aerator dll
Pengolahan Pendahuluan &
Pengolahan Awal
• Sedimentation (pengendapan)
– Tangki/bak pengendapan berfungsi
mengendapkan kotoran tersuspensi
– Kotoran yang mengendap akan membentuk
lumpur yang tertampung di bagian dasar
tangki.
Pengolahan Pendahuluan &
Pengolahan Awal
• Filtration (penyaringan)
Pengolahan Pendahuluan &
Pengolahan Awal
• Floatation (pengapungan)
– Penghilangan kotoran tersuspensi dapat juga
dilakukan dengan menggunakan gelembung
udara.
– Pengapungan dilakukan
• Pada kotoran yang sulit mengendap secara
gravitasi,
• Pada proses pemisahan minyak/lemak
• Pengolahan lumpur sebelum dilakukan dewatering
Pengolahan Sekunder
(Secondary Treatment)
• Pengolahan sekunder terjadi proses secara biologi dengan
terregradasinya soluable organic compound.
Wastewater
feed
Pengolahan Sekunder
(Secondary Treatment)
• Tujuan
– Menhilangkan nitrogen atau foforus atau nutrisi lain
yang berkaitan dengan problem utrofikasi
(Eutrophication)
– Menghilangkan lebih lanjut kandungan padatan
tersuspensi, garam-garam inorganik terlarut dan
organik lainnya.
• Hasil yang dicapai dari pengolahan lanjut dapat
dijadikan bahan daur ulang untuk keperluan
industri, air minum, irigasi, groundwater
recharge, rekreasi dll.
Pengolahan Lanjutan
(Tertiary Treatment)
• Jenis pengolahan lanjut adalah
– Pelepasan udara
(Air Stripping)
– Nitrifikasi dan denitrifikasi secara biologis
(Biological nitrification & denitrification)
– Presipitasi Kimiawi
(Chemical precipitation)
– Pertukaran ion
(Ion exchange)
– Osmosa terbalik
(Reverse osmosis)
– Oksidasi dan elektrodialisis
(Oxidation & electrodialisis)
– Absorpsi karbon aktif
(Activated carbon adsorbtion)
Pengolahan Lanjutan
(Tertiary Treatment)
• Pelepasan udara
– Dalam proses ini merubah amonia menjadi phase gas.
– Perlu mengatur air limbah tentang pH (pH=11) dan
temperaturnya.
– Kelemahannya adalah bising dan bau
– Reaksi kimianya
NH4 NH30 + H+
NO2 + ½ O NO3-
Pengolahan Lanjutan
(Tertiary Treatment)
• Presipitasi Kimiawi
– Kadar fosforus dalam air limbah sebesar 10 mg/l akan
bermasalah.
– Senyawa fosforus tersebut adalah senyawa organik
fosforus, polifosfat dan ortofosfat.
– Pada proses awal dan proses sekunder penghilangan
fosforus hanya sedikit.
– Penghilangan fosforus dengan cara kimiawi adalah
dengan menggunakan:
• Trivalen aluminium (Al3+) atau
• Besi kation (Fe3+) atau
• Penambahan kapur (lime)
Pada penambahan kapur akan menaikan pH air, oleh
karenanya harus dilakukan penurunan pH setelah proses
presipitasi.
Pengolahan Lanjutan
(Tertiary Treatment)
– Pembuangan efluen
• Efluen limbah setelah mengalami proses pengolahan akan
dikembalikan ke alam lingkungan sebagai
– Air permukaan
Efluen hasil pengolahan limbah dibuang ke sungai yang mana
air sungai dapat mengencerkannya dan di sungai diharapkan
terjadi proses pemurnian air.
– Air tanah
– Keatas permukaan tanah
– Atmosfir
• Bilamana kemampuan asimilasi ini terbatas, efluen limbah
dapat dibuang
– Dalam bentuk uap air yang menguap dari kolam oksidasi
– Pembuangan ke pantai
– Sebagai air irigasi atau rapid infiltration
Sistem Pembuangan &
Pemanfaatan Kembali
• Pemanfaatan kembali
– Pemanfaatan kembali efluen limbah dilakukan dengan
berbagai macam pertimbangan antara lain:
• Daerah sulit air
• Daerah ekosistem dengan standar kualitas efluen baik
• Reuse dianggap cara baik untuk menghindari pengolahan
lanjut yang cukup mahal
• Pemanfaatan kembali air limbah terutama pada industri.
– Bentuk pemanfaatan kembali air limbah dapat untuk
keperluan:
• Fasilitas rekreasi
• Sumber air dan bahan baku produksi
• Sumber masukan air tanah
• Air minum