Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN POSTPARTUM

BLUES

Devi Endah Saraswati


Prodi D III Kebidanan
STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Abstract: Childbirth is a happy moment, but there are some cases can be frightening,
this is because women who give birth often experience feelings of sadness and fear
that affects the emotional and sensitivity of the mother, known as postpartum blues.
The purpose of this study is to know the factors - factors that affect the incidence of
postpartum blues.
The research design was cross sectional. The study was conducted at BPM “D” in
Campurejo Village, Bojonegoro District and BPM “S” in Sukorejo Village,
Bojonegoro District from January to February 2018 to 30 postpartum mothers. The
study instrument used an EDPS (Edinburgh Postnatal Depression Scale)
questionnaire. Data processing using Chi Square test. The results showed that the
factors affecting the phenotype of postpartum blues include p value = 0,04, education
with p value = 0,049, obstetric status with p value = 0,011.
Factors affecting postpartum blues events include age, education, occupation, and
obstetric status.
Keywords: Factors, Postpartum blues, Edinburgh Postnatal Depression Scale

Abstrak:Melahirkan adalah momen yang membahagiakan, tetapi ada beberapa kasus


dapat menjadi menakutkan, hal ini disebabkan wanita yang melahirkan sering
mengalami perasaan sedih dan takut sehingga mempengaruhi emosional dan
sensitifitas ibu yang dikenal dengan istilah postpartumblues. Tujuan dari penelitian ini
adalah unuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kejadian
postpartum blues.
Desain penelitian menggunakan cross sectional. Penelitian dilakukan di BPM “D” di
Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro dan BPM “S” di Desa Sukorejo, Kecamatan
Bojonegoro pada bulan Januari – Februari 2018 kepada 30 ibu nifas. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner EDPS (Edinburgh Postnatal Depression Scale).
Pengolahan datamenggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor – fakrot yang berpengaruh terhadap kejadian postpartum blues meliputi umur
sengan nilai p value = 0,04, pendidikan dengan nilai p value = 0,049, status obstetrik
dengan nilai p value = 0,011.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian postpartum blues meliputi umur,
pendidikan, pekerjaan, dan status obstetrik.

Kata Kunci : Faktor, Postpartum blues, Edinburgh Postnatal Depression Scale

PENDAHULUAN reproduksi. Berbagai upaya telah


Prioritas pembangunan kesehatan di dilakukan oleh pemerintah untuk
Indonesia adalah perbaikan kesehatan mencapai derajat kesehatan ibu dan bayi
ibu dan bayi, salah satu faktor kesehatan yang optimum seperti yang dicanangkan
ibu tersebut dapat dilihat dari kesehatan dalam paradigma sehat 2013 yaitu

130
131 Journal of Health Sciences, Vol. 11 No. 2, August 2018, 130-139

mengutamakan kegiatan promotif dan pasca bersalin dan 75% diantaranya


preventif yang mendukung upaya kuratif terjadi pada ibu primigravida. Namun
dan rehabilitatif (Depkes, 2005). hasil penelitian yang dilakukan di DKI
Sebagian besar kaum wanita Jakarta oleh dr. Irawati Sp.Kj
menganggap bahwa kehamilan adalah menunjukkan 25% dari 580 ibu yang
peristiwa kodrati yang harus dilalui menjadi respondennya mengalami
tetapi sebagian wanita menganggap sindroma ini. Dan dari beberapa
sebagai peristiwa khusus yang sangat penelitian yang telah dilakukan di
menentukan kehidupan selanjutnya Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya,
(Iskandar, 2007). Melahirkan adalah ditemukan bahwa angka kejadiannya 11-
sebuah karunia terbesar bagi wanita dan 30 %, suatu jumlah yang tidak sedikit
momen yang sangat membahagiakan, dan tidak mungkin dibiarkan begitu saja
tapi ada beberapa kasus dapat menjadi (Sylvia, 2006).
momen yang menakutkan, hal ini Periode kehamilan dan melahirkan
disebabkan pada wanita yang merupakan periode kehidupan yang
melahirkan sering mengalami perasaan penuh dengan potensi stres. Seorang
sedih dan takut sehingga mempengaruhi wanita dalam periode kehamilan dan
emosional dan sensitifitas ibu yang periode melahirkan (Postpartum)
dikenal dengan istilah postpartumblues cenderung mengalami stres yang cukup
(Rahmawati, 2009). Postpartum blues besarkarena keterbatasan kondisi fisik
merupakan kesedihan atau kemurungan yang membuatnya harus membatasi
setelah melahirkan, biasanya hanya aktivitas. Secara psikologis seorang ibu
muncul sementara waktu, yakni sekitar postpartum akan melalui proses adaptasi
dua hari hingga dua minggu sejak psikologi semasa post partum (Sarwono,
kelahiran bayi (Dahro, 2012). 2005).
Secara global diperkirakan 20% Beberapa dugaan postpartum blues
wanita melahirkan menderita disebabkan oleh beberapa faktor dari
postpartum blues. Diperkirakan 50 -70% dalam dan luar individu. Salah satu
ibu melahirkan menunjukkan gejala- faktor penyebab dari dalam individu
gejala awal kemunculan postpartum adalah adanya perubahan hormonal
blues. Di Asia angka kejadian (Gondo, 2012). Selama kehamilan,
postpartum blues cukup tinggi dan kadar estrogen dan progesteron
sangat bervariasi antara 26-85% (Fatma, meningkat akibat dari plasenta yang
2012). Angka kejadian postpartum blues memproduksi hormon tersebut. Akibat
di luar negeri mencapai 26-85%, suatu dari kelahiran plasenta saat persalinan,
penelitian di Negara yang pernah di kadar estrogen dan progesteron menurun
lakukan seperti di Swedia, Australia, tajam mencapai kadar sebelum
Italia dan Indononesia dengan kehamilan dimulai pada hari ke-5
menggunakan EDPS (Edinburg postpartum. Selain perubahan hormonal,
Postnatal DepressiobScale) tahun 1993 jenis persalinan merupakan salah satu
menunjukkan 73% wanita mengalami faktor penyebab dari luar individu
postpartum blues (Munawaroh, 2008). terhadap terjadinya postpartum blues.
Menurut Santoso (2009) 50% ibu-ibu di Penelitian dari Dirksen dan Andriansen
Indonesia menderita syndrome baby (1985, dalam Dewi, Mariati & Wahyuni,
blues setelah melahirkan anaknya, 2011) menunjukkan bahwa beberapa
sementara itu menurut Journal medika teknologi medis (penggunaan alat-alat
tahun 2009 di Indonesia saat ini terdapat obstetric seperti caesarea, episiotomi)
hampir 80% ibu mengalami depresi
Saraswati; Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues 132

dalam pertolongan melahirkan dapat melakukan penelitian terhadap kasus


memicu postpartum blues. tersebut. Menurut Ade (2011) di
Postpartum blues juga dapat Indonesia angka kejadian postpartum
disebabkan oleh faktorfisik yang blues antara 50-70% dari wanita pasca
disebabkan karena kelelahan fisik dalam persalinan. Secara tidak kita sadari
aktivitas mengasuh bayi, menyusui, ternyata gangguan ini mulai
memandikan, mengganti popok, dan menunjukkan presentase yang cukup
faktor sosial meliputi sosial ekonomi, besar, penelitian yang dilakukan pun
tingkat pendidikan, status perkawinan masih jarang, sehingga perlu dilakukan
(Nirwana, 2011). Postpartum blues penelitian-penelitian yang berkaitan
terjadi karena kurangnya dukungan dengan post partum blues. Berdasarkan
terhadap penyesuaian yang dibutuhkan latar belakang tersebut peneliti tertarik
oleh wanita dalam menghadapi aktifitas untuk melakukan penelitian tentang
dan peran barunya sebagai ibu setelah “Faktor risiko yang berpengaruh
melahirkan (Iskandar, 2007). terhadap kejadian postpartum
blues”Tujuan dari penelitian ini adalah
Ibu postpartum blues harus ditangani untukmengetahui faktor - faktor yang
secara adekuat, karena peran ibu sangat berpengaruh terhadap kejadian
berpengaruh terhadap perkembangan postpartum blues.
anak juga dalam hubungannya dengan
peran ibu di keluarga. Untuk itu seorang METODE
ibu yang berada dalam kondisi pasca Desain penelitian menggunakan desain
melahirkan perlu mendapat dukungan observasional analitik dengan
dari orang-orang yang ada disekitarnya. pendekatan cross sectional. Penelitian
Wanita yang kurang mendapatkan Dilakukan di BPM “D” dan di BPM “N”
dukungan sosial tentunya akan lebih Kabupaten Bojonegoro pada bulan
mudah merasa dirinya tidak berharga
Januari – Februari 2018 dengan jumlah
dan kurang diperhatikan oleh suami
maupun keluarga, sehingga wanita yang responden sebanyak 30 ibu
kurang mendapat dukungan sosial pada nifas.Instrumen yang digunakan untuk
masa postpartum lebih mudah untuk untuk mengukur Postpartum Blues
mengalami depresi (Urbayatun, 2012). adalah dengan kuesioner Edinburgh
Peningkatan dukungan mental atau Postnatal Depression Scale (EPDS) dan
dukungan keluarga sangat di perlukan pedoman wawancara
dalam mengatasi gangguan psikologis mendalam.Variabel independent dalam
yang berhubungan dengan masa nifas ini penelitian ini adalah umur, pendidikan,
(Dahro, 2012). Dalam menjalankan pekerjaan, status obstetrik, jenis
peran bidan sebagai pendidik untuk persalinan, status kehamilan sedangkan
meningkatkan pengetahuan ibu tentang variable dependent dalam penelitian ini
postpartumblues dengan memberikan
adalah kejadian postpartum
informasi melalui penyuluhan-
blues.Prosedur penelitian dengan
penyuluhan agar ibu-ibu pasca
melahirkan yang mengalami gangguan meminta responden untuk mengisi
psikologis pasca melahirkan tidak jatuh kuesioner EPDS tentang perasaan yang
pada gangguan jiwa (Iskandar, 2007). dialami selam 7 hari.Pengolahan data
Di Indonesia masih belum banyak dengan menggunakan computer program
diketahui angka kejadian, mengingat SPSS for windows versi 16.0.Analisis
belum adanya lembaga terkait yang
133 Journal of Health Sciences, Vol. 11 No. 2, August 2018, 130-139

bivariate dengan menggunakan ujiChi – bekerja sebanyak 56,7 responden


Square. (56,7%).

HASIL & PEMBAHASAN 4) Status Obstetrik


a.Hasil penelitian Tabel 4 : Karakteristik Status Obstetrik
Analisis Univariat Status Obstetrik Jumlah
1) Umur Responden n %
Tabel 1 : Karakteristik Umur Responden a. Primipara 10 33,3
Umur Jumlah b. Multipara 20 66,7
n % Total 30 100
< 20 tahun 3 10 Berdasarkan tabel diatas dapat
20-35 tahun 20 66,7 dijelaskan bahwa sebagian besar
>35 tahun 7 23,3 responden dengan status obstetrik
Total 30 100 multipara yaitu sebanyak 20 responden
Berdasarkan tabel diatas dapat (66,7%).
dijelaskan bahwa sebagian besar umur
responden adalah 20 – 35 tahun yaitu 5) Jenis Persalinan
sebanyak 20 responden (23,3%). Tabel5 : Karakteristik Jenis Persalinan
Responden
2) Pendidikan Jenis Persalinan Jumlah
Tabel 2 : Karakteristik Pendidikan n %
Responden Normal 30 100
Pendidikan Jumlah Total 30 100
n %
Berdasarkan tabel diatas dapat
a. SD 1 3,3
b. SMP 15 50 dijelaskan bawa seluruh responden
c. SMA 12 40 dengan jenis persalinan normal yaitu
d. PT 2 6,7 sebanyak 30 responden (100%).
Total 30 100
Berdasarkan tabel diatas dapat 6) Status Kehamilan
dijelaskan bahwa sebagian besar Tabel 6 : Karakteristik Status Kehamilan
pendidikan responden dengan Responden
pendidikan SMP yaitu sebanyak 15 Status Kehamilan Jumlah
responden (50,3%). n %
Direncanakan 30 100
Total 30 100
3) Pekerjaan
Tabel 3 : Karakteristik Pekerjaan Berdasarkan hasil tabulasi data diatas
Responden dapat dijelaskan bahwa seluruh
Pekerjaan Jumlah responden dengan status kehamilan
n % direncanakan yaitu sebanyak 30
Petani 2 6,7 responden (100%).
PNS 1 3,3
Swasta 2 6,7
Wiraswasta 8 26,7
7) Status Pernikahan
Tidak Bekerja 17 56,7 Tabel 7 : Karakteristik Status
Total 30 100 Pernikahan Responden
Berdasarkan tabel diatas dapat Status Pernikahan Jumlah
n %
dijelaskan bahwa sebagian besar
Sah 30 100
pekerjaan responden adalah tidak Total 30 100
Saraswati; Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues 134

Berdasarkan hasil tabulasi data diatas Postpartum Blues Total P


Pendi Iya Tidak valu
dapat dijelaskan bahwa seluruh dikan e
responden dengan status pernikahan sah n % n % n %
yaitu sebanyak 30 responden (100%). SD 1 3,3 0 0 1 3, 0,04
3 9
8) KejadianPostpartum Blues SMP 7 23,3 8 26 15 50
Tabel 8 : KejadianPostpartum Blues ,7
Kejadian Jumlah % SMA 1 3,3 11 36 12 40
,7
Iya 9 30 PT 0 0 2 6, 2 6,
Tidak 21 70 7 7
Total 30 100 Total 9 30 21 70 30 10
0
Berdasarkan hasil tabulasi data diatas
dapat dijelaskan bahwa sebagian besar Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
responden yang mengalami postpartum postpartum blues sebagian besar terjadi
blues sebanyak 21 orang (70%). pada tingkat pendidikan SMP yaitu
sebanyak 7 responden (23,3%) dengan
Analisis Bivariat nilai p value = 0,049 (<0,05) yang berati
Analisis ini menyajikan analisis data dua ada hubungan pendidikan dengan
variabel. kejadian postpartum blues.
1. Umur dengan Kejadian Postpartum
Blues 3. Pekerjaan dengan Kejadian
Tabel 8 : Hubungan Umur Postpartum Blues
denganPostpartum Blues Tahun 2018 Tabel 4.10 : Hubungan Pekerjaan
Postpartum Blues Total P dengan Postpartum Blues Tahun 2018
Umur Iya Tidak val Postpartum Blues Total P
(tahu ue Pekerjaan value
n % n % n % Iya Tidak
n)
<20 0 0 3 10 3 10 0,0 n % n % n %
4 Petani 2 6,7 0 0 2 6,7 0,15
20-35 9 30 11 36 20 66 6
,7 ,7 PNS 0 0 1 3,3 1 3,3
> 35 0 0 7 23 7 23
Swasta 1 3,3 1 3,3 2 6,7
,3 ,3
Total 9 30 21 70 30 10 Wiraswasta 1 3,3 7 23,3 8 26,7
0
Tidak 5 16, 12 40 17 56,7
Bekerja 7
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Total 9 30 21 70 30 100
postpartum blues sebagian besar terjadi
pada rentang umur 20 – 35 tahun yaitu
sebanyak 9 responden (30%) dengan Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
nilai p value = 0,04 (<0,05) yang berati postpartum blues sebagian besar terjadi
ada hubungan umur dengan kejadian pada ibu yang tidak bekerja yaitu
postpartum blues. sebanyak 5 responden (16,7%) dengan
nilai p value = 0,156 (>0,05) yang berati
2. Pendidikan dengan Kejadian tidak ada hubungan pekerjaan dengan
Postpartum Blues kejadian postpartum blues.
Tabel 9 : Hubungan Pendidikan 4. Status Obstetrik dengan Kejadian
denganPostpartum Blues Tahun 2018 Postpatum Blues
135 Journal of Health Sciences, Vol. 11 No. 2, August 2018, 130-139

Tabel 11 : Hubungan Status Obstetrik


dengan Postpartum Blues Tahun 2018 7. Status Pernikahan dengan Kejadian
Postpartum Blues Total P Postpatum Blues
Status Iya Tidak value
Tabel 14 : Hubungan Status Pernikahan
Obstetrik n % n % n % dengan Postpartum Blues Tahun 2018
Primipara 6 20 4 13,3 10 33,3 0,011 Postpartum Blues Total
Status Iya Tidak
Multipara 3 10 17 56,7 30 66,7 Pernikahan n % n % n %
Total 9 30 21 70 30 100 Sah 9 30 21 70 30 100

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Total 9 30 21 70 30 100


postpartum blues sebagian besar terjadi
pada status obstetrik primipara yaitu
sebanyak 6 responden (20%) dengan Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
nilai p value = 0,011 (<0,05) yang berati seluruh responden dengan status
ada hubungan status obstetrik dengan pernikahan sah dan sebagian besar tidak
kejadian postpartum blues. mengalami postpartum blues yaitu
sebanyak 21 responden (70%).
5. Jenis Persalinan dengan Kejadian
Postpatum Blues
Tabel 12 : Hubungan Jenis Persalinan PEMBAHASAN
denganPostpartum Blues Tahun 2018 1. Mengindentifikasi Umur Pada
Postpartum Blues Total Kejadian Postpartum Blues
Jenis Iya Tidak Hasil penelitian didapatkan
Persalinan n % n % n % bahwa postpartum blues sebagian
Normal 9 30 21 70 30 100 besar terjadi pada rentang umur 20 –
35 tahun yaitu sebanyak 9 responden
Total 9 30 21 70 30 100 (30%) dengan nilai p value = 0,04
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa (<0,05) yang berati ada hubungan
seluruh responden dengan jenis umur dengan kejadian postpartum
persalinan normal dan sebagian besar blues
tidak mengalami postpartum blues yaitu Usia dalam persalinan dan melahirkan
sebanyak 21 responden (70%). seringkali dikaitkan dengan masalah
postpartum blues. Usia yang terlalu
6. Status Kehamilan dengan Kejadian muda untuk hamil akan memicu resiko
Postpatum Blues bagi ibu dan anak dari segi fisik dan
Tabel 13 : Hubungan Status Kehamilan psikis baik itu selama kehamilan
dengan Postpartum Blues Tahun 2018 maupun persalinan (Rusli, 2011). Faktor
Postpartum Blues Total pencetus terjadinya postpartum blues
Status Iya Tidak adalah pada usia remaja atau kurang dari
Kehamilan n % n % n % 20 tahun (Bobak, 2005). Hal ini sesuai
Direncanakan 9 30 21 70 30 100 dengan data BKKBN (2012) yang
menyatakan bahwa usia ideal wanita
Total 9 30 21 70 30 100 untuk hamil dan melahirkan adalah pada
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa rentang usia 20-35 tahun.
seluruh responden dengan status Kejadianpostpartum blues sebagian
kehamilan yang direncanakan dan besarterjadi pada responden dengan
sebagian besar tidak mengalami umur 20 – 35 tahun. Penelitian ini pun
postpartum blues yaitu sebanyak 21 sejalan dengan penelitian yang
responden (70%). dilakukan Ibrahim, dkk (2012)
Saraswati; Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues 136

menunjukkan bahwa responden yang terhadap pola pikir seseorang. Pola pikir
paling banyak mengalami depresi seseorang tersebut akan mempengaruhi
sebagian besar responden dengan koping stres. Selain itu dengan
kelompok umur 25-29 tahun sebanyak pendidikan tinggi memungkinkan lebih
40,8%. Hal tersebut dikarenaka untuk banyak pengalaman dan wawasan
usia pernikahan sudah diatur oleh dibandingkan dengan seseorang dengan
BKKBN, undang – undang pernikahan, pendidikan rendah sehingga lebih dapat
dan telah banyaknya sosialisasi tentang mengelola masalah yang dihadapai dan
usia pernikahan ideal, maka sudah terhindar dari maslah – masalah
banyak ibu – ibu yang hamil dengan usia psikologis yang salah satunya
ideal yaitu 20 -35 tahuan. Berkaitan postpartum blues
dengan adanya postpartum blues pada
umur 20 – 35 tahun dimana seorang 3. Mengindentifikasi Pekerjaan Pada
wanita msih produktif baik dalam Kejadian Postpartum Blues
masalah yang berkaitan dnegan Hasil penelitian dapat dijelaskan
kebutuhan fisik dan berperan aktif daam bahwa postpartum blues sebagian besar
keluarga. Dengan adanya peran yang terjadi pada ibu yang tidak bekerja yaitu
melekat tersebut dapa memicu seorang sebanyak 5 responden (16,7%) dengan
ibu untuk mengalami postpartum blues. nilai p value = 0,156 (>0,05) yang berati
tidak ada hubungan pekerjaan dengan
2. Mengindentifikasi Pendidikan Pada kejadian postpartum blues.
Kejadian Postpartum Blues Wanita karir yang sudah matang
Hasil penelitian dapatdijelaskan khususnya, sangat sulit melepaskan
bahwa postpartum blues sebagian sikapnya yang teratur sewaktu merawat
besar terjadi pada tingkat bayi. Mereka berfikir dapat menangai,
pendidikan SMP yaitu sebanyak 7 tetapi sewaktu bayi membuatnya
responden (23,3%) dengan nilai p kerepotan dengan tangisan yang terus
value = 0,049 (<0,05) yang berati menerus, rasa lapar yang tidak teratur,
ada hubungan pendidikan dengan jadwal yang tiak jelasdan membuatnya
kejadian postpartum blues. kurang tidur, perempuan – perempuan
Pendidikan ibu yang rendah ini umumnya lebih rentan terhadap
dapat mempengaruhi postpartum blues. Ibu yang mempunyai
adanya kejadian postpartum. Pada pendidikan tinggi akanmenghadapi
ibu yang memiliki pendidikan konflik peran dan tekanan sosial antara
rendah akan cenderung mempunyai tuntutan sebagai ibu yang bekerja dan
banyak anak dan tehnik dalam sebagai ibu rumah tangga.
perawatan bayi pun kurang baik Pada hasil penelitian tidak sesuai dengan
(Machmudah, 2010). Selain itu hal teori yang diungkapkan karena pada ibu
ini juga dinyatakan oleh penelitian yang tidak bekerja dia lebih fokus
Manurung, (2011) bahwa ibu yang terhadap apa yang terjadi pada diri dan
berpendidikan SD/SMP akan bayinya, sehingga jika terdapat masalah
berpeluang mengalami postpartum maka seorang ibu tersebut lebih
bluessebesar empat kali dibanding menyalahkan dirinya sehingga lebih
ibu yang berpendidikan SLTA atau rentan terkena postpartum blues. Dan
Diploma I. dengan tidak bekerja kurangnya
Pendidikan berpengaruh secara tidak informasi dan wawasan dari teman –
langsung terhadap kejadian postpartum teman yang nantinya dapat dijadikan
blues karena pendidikan berpengaruh pengalaman dalam mengasuh anaknya.
137 Journal of Health Sciences, Vol. 11 No. 2, August 2018, 130-139

Jenis prsalinan berhubungan dengan


4. Mengindentifikasi Status Obstetrik komplikasi yang dialami seorang ibu
Pada Kejadian Postpartum Blues dalam bersalin. Ibu yang mengalami
Hasil penelitian dapat dijelaskan persalinan dengan tindakan cenderung
bahwa postpartum blues sebagian besar akanmengalami komplikasi
terjadi pada status obstetrik primipara dibandingkan dengan ibu yang bersalin
yaitu sebanyak 6 responden (20%) secara normal. Hasil penelitian ini
dengan nilai p value = 0,011 (<0,05) sejalan dengan penelitian
yang berati ada hubungan status sebelumnyabahwa kemungkinan
obstetrik dengan kejadian postpartum terjadinya depresi postpartum terjadi
blues. pada responden yang mengalami
Pengalaman selama persalinan, rasa persalinan komplikasi sebesar 53,7%
sakit yang luar biasa saat proses dan sebesar 46,3% pada responden yang
kelahiran bisa menjadi faktor pencetus, melahirkan normal. Hasil penelitian
misalnya pada ibu yang harus di induksi yang disampaikan Ibrahim, dkk (2012)
beberapa kali, ketuban pecah sebelum sebagian besar terdapat pada jenis
mengalami proses pembukaan, persalinan patologis (caesaria) sebanyak
episiotomy yang menimbulkan rasa sakit 14 responden (46,7%), sedangkan pada
dan nyeri atau juga persalinan dengan persalinan fisiologis (normal) hanya
operasi. berjumlah 1 responden (2,2%). Hal ini
Pengalan dalam melahirkan memegang pun sesuai dengan pendapat peneliti lain
peranan yang penting dalam kejadian bahwa penyulit persalinan berhubungan
postpartum blues. Ibu yang baru dengan terjadinya postpartumblues.
melahirkan pertama kali cenderung lebih
mengalami postpartum blues 6. Mengindentifikasi Status Kehamilan
dibandingkan dengan ibu yang sudah Pada Kejadian Postpartum Blues
pernah mengalami persalinan Dari hasil penelitian dapat
sebelumnya. Ibu yang baru pertama kali dijelaskan bahwa seluruh responden
melahirkan akan melakukan adaptasi dengan status kehamilan yang
perubahan peran yang belum pernah direncanakan dan sebagian besar
dilalui sebelumnya sehingga lebih tidak mengalami postpartum blues
cenderung mengalami postpartum blues. yaitu sebanyak 21 responden (70%).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang Status kehamilan yang direncanakan
dilakukansebelumnya bahwa sebagian akan menjadikan ibu lebih siap dalam
besar responden yang mengalami menghadapi persalinan dan menjalankan
postpartum blues adalah primipara yaitu perannya sebagai seorang ibu. Dengan
14 responden (63,6%). Terdapat adanya kesiapan maka ibu akan lebih
hubungan antara paritas dengan kejadian bisa menerima bayi dan perubahan peran
postpartum dengan nilai p = 0,027. yang terjadi kepadanya, selain itu
dengan kehamilan yang direncanakan
5. Mengindentifikasi Jenis Persalinan akan mendukung dukungan dari
Pada Kejadian Postpartum Blues keluarga juga terkait dengan kehadiran
Hasil penelitian dapat dijelaskan bayi di tengah- tengah kehidupan
bahwa seluruh responden dengan jenis keluarga.
persalinan normal dan sebagian besar
tidak mengalami postpartum blues yaitu
sebanyak 21 responden (70%).
Saraswati; Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues 138

SIMPULAN DAN SARAN Memberikan dukungan biak secara moril


1. Simpulan maupun materiil kepada ibu sehigga ibu
a. Umur 20 – 35 tahun sebagian besar dapat melewati masa – masa adaptasi
terjadi postpartum blues, yang menjadi seorang ibu dan tidak terjadi
berati ada hubungan umur dengan postpartum blues
kejadian postpartum blues
b. Tingkat pendidikan SMP sebagian DAFTAR PUSTAKA
besar terjadi postpartum blues, Afiyanti, Y. 2002. Negotiating
yang berati ada hubungan Motherhood : The Difficulties and
pendidikan dengan kejadian Challenges of Rural First-Time
postpartum blues Mothers in Parung, West Java.
c. Ibu yang tidak bekerja sebagian Makara Kesehatan University of
besar terjadi postpartum blues Indonesia, Vol.6 No.2 : 29-34
yang berati tidak ada hubungan Ambarwati ER, Wulandari Diah. 2010.
pekerjaan dengan kejadian Asuhan Kebidanan Nifas.
postpartum blues Yogyakarta : Nuha Medika.
d. Status obstetrik primipara sebagian Bloch M, Rotenberg N, Koren D, Klein
besar terjadi postpartum blues, E. 2005. Risk Factors Associated
yang berati ada hubungan status Withthe Developmentof
obstetrik dengan kejadian Postpartum Mood Disorder .
postpartum blues Journal of Affective Disorders ;
e. Seluruh responden dengan jenis 88:9-18
persalinan normal dan sebagian Bobak, Laudermilk, Jensen, et all. 2005.
besar tidak mengalami postpartum Buku Ajar Keperawatan
blues Maternitas. Jakarta : EGC
f. Seluruh responden dengan status Departemen Kesehatan Indonesia. 2005.
kehamilan yang direncanakan dan Panduan Bagi Petugas dan
sebagian besar tidak mengalami Relawan Kesehatan Mental.
postpartum blues Jakarta.
g. Faktor – faktor yang berpengaruh Dewi, R., Mariati, & Elly, W. 2012.
terhadap kejadian postpartum Hubungan Pemberian Asi Pada
blues meliputi umur, pendidikan, Bayi Umur <10 Hari Dengan
dan status obstetrik Gejala Postpartum Blues Dikota
Bengkulu . Jurnal Buletin
2. Saran Penelitian Sistem Kesehatan,
a. Bagi BPM Vol.15 No.2: 193–202
BPM meningkatkan KIE tentang Elvira SD. 2006. Depresi Pasca
persiapan menjadi ibu sehingga ibu Persalinan. Balai penerbit
dapat melakukan adaptasi dengan FKUI.1-43
baik pasca persalinan Fatimah, S. 2009 . Hubungan Dukungan
b. Bagi Ibu Suami dengan Kejadian
Menambah informasi dengan Postpartum Blues pada Ibu
membaca buku dan menggali Primipara di Ruang Bugenvile
informasi – informasi dari berbagai RSUD Tugurejo Semarang. Artikel
sumber tentang persiapan menjadi Riset Keperawatan
ibu Gale, S., & Harlow, B. L. 2003.
c. Bagi Keluarga Postpartum Mood Disorders : A
139 Journal of Health Sciences, Vol. 11 No. 2, August 2018, 130-139

Review Of Clinical And Paulina, K. 2011. Efektivitas


Epidemological Factors. Terapi Musik Terhadap
Ibrahim, F., Rahma, & Ikhsan, M. 2012. Pencegahan Postpartum Blues
Faktor-Faktor yang Berhubungan pada Ibu Primipara di Ruang
dengan Depresi Postpartum di kebidanan RSUP Cipto
RSIA Pertiwi Makasar. Jurnal. Mangunkusumo Jakarta Pusat.
Iskandar, S.S. 2007. Depresi Pasca Jurnal Buletin Penelitian Sistem
Kehamilan (Postpartum Blues). Kesehatan. Vol.4 No.1.hlm 17-23
http://www.mitrakeluarga.net/depr Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan
esikehamilan.html. diakses tanggal Patologi. Yogyakarta: Pustaka
11 Desember 2017. Journal of Pelajar
Psychosomatic Obstetrics and
Gynecology Nirwana Ade B, 2011. Psikologi Ibu
Klainin P,Arthur D.G. 2009. Postpartum Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha
Depressionin Asian Cultures: A Medika. Penerbit Buku
literature review. International Kedokteran EGC.
Journal of Nursing Studies :1355- Rahmandani, A., Karyono, & Dewi, E.
73 K. 2008. Strategi Penanggulangan
Latifah, L., & Hartati. 2006. Efektifitas Coping pada Ibu yang Mengalami
Skala Endinburgh dan Skala Beck Postpartum Blues di RSU Daerah
dalam endeteksi Risiko Depresi Kota Semarang. Journal Psikologi
Postpartum di RSU Prof. DR. Rahmawati, dkk. 2009. Perawatan Masa
Margono Soekarjo Purwokerto. Nifas. Cetakan ke-3. Yogyakarta:
Jurnal Keperawatan Soedirman Fitramaya.
(The Soedirman Juenal Nursing), Rusli, R. A., Meiyuntariningsih, T., &
Vol 1, No 1: 15-19 Warni, W. E. 2011. Perbedaan
Machmudah. 2010. Pengaruh Depresi Pasca Melahirkan pada
Persalinan dengan Komplikasi Ibu Primipara Ditinjau dari Usia
Terhadap Kemungkinan Ibu Hamil. Jurnal INSAN. Vol 13,
Terjadinya Pospartum Blues di No 01: 21-31.
Kota Semarang. Tesis Urbayatun, S. 2010. Dukungan Sosial
Keperawatan Universitas dan Kecenderungan Depresi
Indonesia. Postpartum pada Ibu Primipara di
Manurung, S., Lestari, T. R., Suryati, B., Derah Gempa Bantul. Humanitas,
Mitadwiyana, B., Karma, A., & Vol.VII No.2: 114-122

Anda mungkin juga menyukai