ANALISIS JURNAL

NAMA :
INTANSARI RAHMAWATI P27220020160

KELAS:
1BD4 KEPERAWATAN

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2021
Pengkajian
Keperawatan dan sosiologi memiliki asosiasi yang mapan namun ini adalah
pernikahan yang jauh dari harmonis. Dalam komunitas sosiologis ada beberapa yang
meremehkan beasiswa keperawatan dan untuk 'mengakui' menjadi perawat dalam lingkungan
ilmiah sosial tentu dapat mengangkat beberapa alis. Beberapa tahun yang lalu, saya
dikejutkan oleh seorang kolega dari departemen ilmu sosial yang mapan, yang membenarkan
keputusan mereka untuk tidak menghadiri konferensi Riset Kesehatan Kualitatif karena
'konferensi itu penuh dengan perawat berdarah'. Mengingat sentimen ini, tidak mengherankan
bahwa penyelenggara program Konferensi Kelompok Sosiologi Medis BSA 1998 tahunan
menyebabkan keresahan yang cukup besar di antara anggota perawat-sosiologi dari
Kelompok ketika menciptakan aliran keperawatan. Namun ada juga kasus di mana anggota
departemen (keperawatan) saya sendiri sering mempertanyakan keabsahan pekerjaan saya
(yang diinformasikan secara sosiologis), meskipun saya seorang perawat, bekerja di Sekolah
Perawat dan Kebidanan dan merasa bersemangat tentang profesinya.

Diagnosa Keperawatan
Model perawatan kesehatan biomedis gagal untuk mempertimbangkan aspek sosial,
psikologis dan perilaku penyakit 2 Model biopsikososial menerima bahwa faktor biologis,
psikologis dan sosial berkontribusi pada perkembangan penyakit 3 Peningkatan penekanan
pada perawatan kesehatan preventif dan kesehatan masyarakat di NHS menggambarkan
pengakuan yang mantap dari faktor penentu sosial kesehatan 4Sosiologi harus tidak hanya
menjadi fitur penting dari pendidikan perawat, itu juga harus ada sebagai disiplin dalam
dirinya sendiri 5Mengetahui bagaimana masyarakat bekerja dan pengaruhnya terhadap
kesehatan, perawat dapat menjadi kekuatan yang kuat untuk sosial. perubahan
Kesehatan pencegahan dan kesehatan masyarakat Pendekatan perawatan kesehatan ini
mencoba untuk mengontrol dan mengelola perkembangan dan distribusi penyakit sebelum
individu menjadi rentan terhadapnya. Secara filosofis itu dengan tegas mendukung
determinan sosial dari model kesehatan. Di satu sisi, ini mempromosikan upaya sederhana
untuk mendorong individu untuk mengubah gaya hidup mereka, sementara di sisi lain, ini
mengarahkan upaya yang lebih radikal untuk mengubah struktur politik, ekonomi dan sosial
yang lebih luas untuk mengurangi masalah-masalah seperti kemiskinan, pengangguran dan
ketidaksetaraan

Intervensi Keperawatan
hubungan perawat-pasien memiliki nilai terapeutik dan merupakan sarana yang
digunakan perawat untuk membantu pasien menemukan makna dalam pengalaman penyakit
mereka. Kritik lebih lanjut yang diberikan Silverman pada penelitian keperawatan adalah
bahwa penelitian ini bersifat atheoretical dan tidak melampaui tingkat deskriptif. Beberapa
penelitian keperawatan mungkin bersalah seperti yang dituduhkan, tetapi ada banyak contoh
penelitian sosiologis ortodoks yang sama bersalahnya. Mengingat ketidakamanan yang
mendalam dalam keperawatan tentang status pengetahuan disiplinernya, apakah
mengherankan bahwa banyak peneliti perawat memilih untuk memposisikan pekerjaan
mereka pada tingkat deskriptif? Dorongan untuk banyak penelitian keperawatan lebih bersifat
pragmatis daripada teoritis, terlebih lagi. Dari perspektif ini, sebuah penelitian atheoretical
yang memiliki kegunaan pedagogis dan menginformasikan praktik memiliki nilai lebih bagi
perawat daripada sosiologi medis yang secara teoritis canggih yang menginformasikan
sosiologi tetapi memiliki sedikit atau tidak ada impor praktis. Perawat memiliki banyak
kontribusi untuk mempelajari kesehatan dan penyakit. Perawat membawa ke penelitian
mereka pengetahuan orang dalam tentang sistem perawatan kesehatan. Ini sangat berharga
dalam penelitian etnografi. Setelah berpindah-pindah lingkungan selama pelatihan mereka,
mereka ahli dalam menegosiasikan akses dan mengukir peran sebagai anggota marjinal dari
suatu pengaturan.

Implementasi Keperawatan
Ketegangan antara keperawatan dan sosiologi terbukti dalam volume buku teks 'ilmu
sosial' yang secara khusus dirancang untuk para profesional kesehatan. Mahasiswa
keperawatan, yang terkadang kesulitan melihat relevansi sosiologi dengan studi mereka,
ternyata lebih menyukai buku teks yang dirancang khusus untuk mereka. Jelas ada masalah di
sini yang berhubungan dengan pasar penerbit. Mengesampingkan ini untuk tujuan saat ini,
bagaimanapun, dan melihat isi teks itu sendiri, terkadang sulit untuk mengetahui apa itu teks
untuk tawaran keperawatan yang berbeda dari teks sosiologis konvensional. Etnografi dalam
Penelitian Keperawatan adalah salah satu contohnya. Buku singkat ini adalah pengantar
etnografi yang sangat mudah diakses untuk perawat yang ditulis oleh dua ahli etnografi
perawat. Ini mencakup isu-isu utama mulai dari persiapan untuk menulis proposal penelitian
hingga `` menginjakkan kaki di pintu '' dan menganalisis data. Ini mengacu pada pekerjaan
etnografi Amerika Utara yang dilakukan oleh perawat dan pengalaman penulis, Janice Roper
dan Jill Shapira, dan termasuk bibliografi yang berguna dari contoh penelitian keperawatan
etnografi. Di luar ini, bagaimanapun, ia tidak menawarkan apa pun yang tidak dapat
ditemukan dalam buku teks ilmu sosial. Ada sangat sedikit, misalnya, tentang masalah
spesifik yang dihadapi oleh peneliti perawat, seperti meneliti adegan yang familiar dan trik
yang mungkin digunakan untuk menciptakan tingkat detasemen analitik, atau dilema etika
yang dihadapi perawat meneliti pekerjaan mereka sendiri. Lebih jauh, teks ini dilucuti dari
setiap diskusi tentang hubungan antara teori dan data dan komentar menciptakan kesan
bahwa penulis memiliki apresiasi validitas dan reliabilitas yang agak tidak canggih.

Evaluasi
memiliki banyak hal untuk ditawarkan satu sama lain, keperawatan dan sosiologi
tidak membuat teman tidur yang mudah. Penulis teks yang ditinjau telah
menanggapitantangan pernikahan ini berbeda dan telah membuat berbagai jenis pertukaran.
Setiap penilaian atas keberhasilan keputusan yang telah mereka buat pada akhirnya akan
bergantung pada posisi seseorang dalam kaitannya dengan perdebatan yang telah saya
uraikan di sini.