Anda di halaman 1dari 38

Self

Awareness
Member of group

01 02 03
Lia Ananda Hartawan Noni Hendrita Rara Angia Suci
201905054 201905063 201905072

04 05
Veny Latifani
Samantha Natauli
201905091
201905080
Kesadaran diri
a. Konsep diri
Merupakan konsep dasar yang perlu diketahui perawat untuk mengerti perilaku dan
pandangan terhadap dirinya, masalahnya, serta lingkungannya. Dalam memberikan
asuhan keperawatan, perawat harus dapat meyakini bahwa klien adalah makhluk bio-
psiko-sosio-spiritual yang utuh danunik sebagai satu kesatuan dalam berinteraksi
terhadap lingkungannya dan dirinya sendiri. Setiap individu berbeda dalam
mengimplementasikan stimulus dalam lingkungannya yang diperoleh melalui
pengalaman yang unik dengan dirinya sendiri dan orang lain.
Self
menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh untuk menyelidiki gejala-gejala dan membuat
konsepsi dari hasil penyilidikan mengenai tingkah
laku itu. Jadi, didalam menunjukkan self sebagai proses, itu yang dimaksud tidak
lain dari pada nama bagi sekelompok proses.

Awarness
kesadaran, keadaan, kesiagaan, kesediaan,atau mengetahui sesuai ke dalam
pengenalan atau pemahaman peristiwa- peristiwa lingkungan atau kejadian-
kejadian internal. Secara istilah kesadaran
mencakup pengertian persepsi, pemikiran atau perasaan, dan ingatan seseorang
yang aktif pada saat tertentu.dalam pengertian ini Awareness (kesadaran) sama
artinya dengan mawas diri.namun seperti apa yang kita lihat, kesadaran juga
mencakup persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu
hingga akhirnya perhatian terpusat.
Konsep Ide
Merupakan konsep dasar yang perlu diketahui perawat untuk mengerti
perilaku dan pandangan terhadap dirinya, masalahnya, serta lingkungannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus dapat meyakini
bahwa klien adalah makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh danunik
sebagai satu kesatuan dalam berinteraksi terhadap lingkungannya dan
dirinya sendiri. Setiap individu berbeda dalam mengimplementasikan
stimulus dalam lingkungannya yang diperoleh melalui pengalaman yang unik
dengan dirinya sendiri dan orang lain.
Konsep Analisa Diri Self-Awareness dalam hubungan interpersonal

❖ Kesadaran diri
❖ Explorasi perasaan
❖ Kemampuan menjadi model
❖ Panggilan jiwa
❖ Etika dan tanggung jawab
❖ Komunikasi kelompok
. Self Awarness (Kesadaran diri)
1
Menurut Abraham Maslow dalam teorinya humanistic mengemukakan bahwa kesadaran diri
adalah mengerti dan memahami siapa diri kita yang sebenarnya, bagaimana menjadi diri
sendiri, potensi apa yang kita miliki, gaya apa yang dimiliki, apa langkah-langkah yang harus
diambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang diyakini, dan kearah menuju kearah mana
perkembangan yang dirasakan.
Kesadaran diri merupakan keadaan dimana seseorang dapat memahami dirinya sendiri dengan
benar adanya. Seseorang yang memiliki kesadaran diri haruslah memahami mood dan
emosi yang sedang dirasakannya, bersifat kritis terhadap informasi mengenai dirinya
sendiri, dan sadar tentang dirinya secara nyata (Mendatu, 2010).

—Abraham Maslow
Manfaat kesadaran diri

● Memahami diri kita dalam berhubungan dengan orang lain.


● Mengembangkan dan mengimplementasikan kemampuan diri.
● Menetapkan pilihan hidup dan karir yang akan dicapai.
● Mengembangkan hubungan kerja dengan orang lain.
● Memahami nilai diversity.
● Meningkatkan produktivitas.
● Meningkatkan kemampuan peran serta kita pada organisasi,
lingkungan, dan keluarga.
Jenis-jenis Self Awareness Menurut Brigham (1991) Kesadaran diri terdiri dari
dua jenis yaitu:

❖ Kesadaran diri pribadi (private self awareness)


❖ Kesadaran diri publik (public self awareness)
Explorasi perasaan
Pengertian explorasi perasaan
Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya dan mengontrolnya agar
ia dapat menggunakan dirinya secara terapeutik (Stuart dan Sundeen, 1987; 102).
Eksplorasi perasaan dilakukan terhadap hubungan seseorang dengan lingkungan
luar/interaksinya dengan orang lain. Jika perawat terbuka pada perasaannya,
maka ia mendapatkan dua informasi penting yaitu bagaimana responnya terhadap
klien. Sewaktu berbicara dengan klien, perawat harus menyadari responnya dan
mengontrol penampilannya.
➢Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau menggali lebih jauh atau lebih dalam masalah
yang dialami klien. Tekhnik ini bermanfaat pada tahap kerja yang detail tentang masalah yang
dialami klien. Agar perawat dapat berperan aktif dan terapeutik, ia harus menganalisa dirinya
melalui eksplorasi perasaan

➢Perawat akan menggunakan perasaan perasaannya, mengalami kemunduran, distress


sehingga pasien tidak mau menemui, marah karena pasien banyak permintaan atau manipulasi
dan kekuatan karena pasien terlalu tergantung pada perawat. Perawat harus terbuka akan
perasaan pasien dan bagaimana perawat mengerti akan pasien serta bagaimana pendekatan
dengan pasien. Perasaan perawat adalah petunjuk tentang kemungkinan nilai dari masalah
pasien.
Cara pembuatan table penilaian
Tehnik ini tidak untuk membuat penilaian, namun sebagai upaya
individu atau klien untuk jujur dan berani mengungkapkan
perasaannya, dan ungkapan-ungkapan perasaan tersebut
dapat mengidentifikasi apakah perasaan klien positif atau
negatif. Bila perasaan positif, maka perawat perlu mendukung
dan mengembangkan perasaan tersebut. Bila sebaliknya
perasaan negatif pada klien, maka perawat perlu
mengarahkan dan memberikan alternatif agar klien dapat
mengelola perasaannya.
KEMAMPUAN MENJADI MODEL (ROLE MODEL)
● Perawat yang mempunyai masalah pribadi, seperti ketergantungan obat, hubungan
interpersonal yang terganggu, akan mempengaruhi hubungannya dengan klien (Stuart
dan Sundeen, 1987, h.102).
● Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan
kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran dan
memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat. Perawat diharapkan
bertanggung jawab atas perilakunya, sadar akan kelemahan dan kekurangannya.
● Ciri perawat yang dapat menjadi role model :
1. Puas akan hidupnya
2. Tidak didominasi oleh stress
3. Mampu mengembangkan kemampuan
4. Adaptif
Panggilan Jiwa (Altruisme)
Pengertian Altruisme
1. Altruisme merupakan tindakan sukarela untuk membantu orang lain tanpa pamrih atau
mengharapkan imbalan dari orang lain.
2. Altruisme memberikan perhatian penuh kepada klien, memberikan pertolongan dengan
segera pada saat klien tidak mampu melakukan suatu tindakan. Altruisme merupakan lawan
dari egoisme.
3. Perawat yang mempunyai karakter altruisme akan merasakan kepuasaan pribadi dalam
melakukan setiap asuhan keperawatan kepada kliennya.
4. Perawat yang memiliki jiwa altruisme akan mampu menjawab pertanyaan “kenapa saya
ingin membantu orang lain?”.
5. Altruisme terbentuk jika ada ketertarikan untuk membantu orang lain karena didasari cinta
dan kemanusiaan
Ciri - Ciri Perawat Yang Memiliki Sifat Altruisme

a. Empati
Kemampuan untuk merasakan perasaan yang dialami orang
lain tanpa berlarut didalamnya

b. Keinginan memberi
Dengan maksud memenuhi kebutuhan orang lain

c. Sukarela
Apa yang diberikan itu semata-mata untuk orang lain, tidak
ada niat untuk mendapatkan imbalan atas jasa yang diberikan
Perilaku yang dimiliki perawat jika mempunyai sikap altruism (TEORI MYERS)

Membantu orang lain. Membantu orang lain atas


Memberikan perhatian terhadap dasar keinginan yang tulus dan dari hati nurani
orang lain. tanpa adanya paksaan dan pengaruh dari orang lain

Membantu orang lain karena atas dasar kasih Meletakkan kepentingan orang lain diatas kepentingan
sayang, pengabdian, kesetiaan yang diberikan diri sendiri.
tanpa adanya keinginan untuk mendapatkan Dalam membantu orang lain, segala kepentingan
balasan dari orang lain pribadi dikesampingkan dan lebih mengutamakan
kepentingan orang lain atau kepentingan umum.
TEORI ALTRUISME

01 Teori Evolusi 02 Teori Belajar


a. Teori belajar sosial, yaitu tingkah laku manusia
a. Menurut teori ini, bahwa inti dari dijelaskan sebagai hasil dari proses belajar
kehidupan adalah kelangsungan hidup dengan lingkungannya.
gen. b. Teori pertukaran sosial, interaksi sosial terjadi
bergantung pada untung dan rugi yang terjadi.
b. Gen dalam diri manusia mendorong Tingkah laku menolong juga bisa terjadi semata-
manusia untuk memaksimalkan mata karena hanya ingin menutupi kepentingan
kesempatan suatu gen untuk tetap seseorang. Misalnya memberi sedekah kepada
bertahan. pengemis agar bisa dilihat sebagai seorang yang
dermawan.
TEORI ALTRUISME

03 Teori Empati 04
Teori Perkembangan Kognisi
Belajar
a. Dalam merespon suatu situasi darurat, maka
a. Komponen kognitif, artinya individu diperlukan sejumlah informasi yang harus diproses
tersebut mampu memahami apa yang dengan cepat sebelum seseorang memutuskan untuk
orang lain rasakan beserta alasannya, memberikan pertolongan.

b. Komponen afektif, artinya individu b. Tindakan menolong melibatkan proses kognitif seperti
persepsi, penalaran, pemecahan masalah, dan
tersebut dapat merasakan apa yang pengambilan keputusan. Pendekatan kognisi berfokus
orang lain rasakan. pada pemahaman yang mendasari suatu tingkah laku
sosial.
TEORI ALTRUISME

05 Teori Norma Sosial

1) Norma timbal balik berlaku untuk hubungan sosial yang


bersifat setara
2) Norma tanggung jawab sosial memotivasi seseorang
untuk memberikan bantuannya kepada orang yang lebih
lemah dari dirinya.
Etika &
Bertanggung Jawab
PENGERTIAN ETIKA KEPERAWATAN

1. Menurut Cooper (1991), dalam Potter dan Perry (1997), etika


keperawatan dikaitkan dengan hubungan antar masyarakat
dengan karakter serta sikap perawat terhadap orang lain.
2. Etika keperawatan merupakan standar acuan untuk mengatasi
segala macam masalah yang dilakukan oleh praktisi
keperawatan terhadap para pasien yang tidak mengindahkan
dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya (Amelia, 2013).
3. Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang
menentukan dan menuntun perawat dalam praktek sehari-hari
(Fry, 1994).
TUJUAN DASAR HUKUM

Menurut American Ethics Commission 1) UU RI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


Bureau on Teaching, tujuan etika 2) UU RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
keperawatan yaitu : 3) Keputusan Menteri Kesehatan No
1) Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang Registrasi
dalam praktek keperawatan. dan Praktek Perawat
2) Membentuk strategi atau cara menganalisis 4) PP No 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
masalah moral yang terjadi dalam praktek Kesehatan
keperawatan. 5) Permenkes No 148/2010 TENTANG Izin
3) Menghubungkan prinsip-prinsip moral yang penyelenggaraan praktik keperawatan
baik dan dapat dipertanggungjawabkan pada 6) UU Keperawatan No 38 Tahun 2014
diri sendiri, keluarga, masyarakat dan kepada
Tuhan, sesuai dengan kepercayaannya.
FUNGSI ETIKA KEPERAWATAN

1) Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola


asuhan keperawatan
2) Mendorong para perawat di seluruh Indonesia agar dapat berperan serta
dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan
hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau asuhan keperawatan
3) Mendorong para perawat agar dapat berperan serta secara aktif dalam
mendidik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat, tidak
hanya di rumah sakit tetapi di luar rumah sakit.
1) Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan
2) Mendorong para perawat di seluruh Indonesia agar dapat berperan serta dalam kegiatan
FUNGSI ETIKA KEPERAWATAN
penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan
pelayanan atau asuhan keperawatan
3) Mendorong para perawat agar dapat berperan serta secara aktif dalam mendidik dan
melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat, tidak hanya di rumah sakit tetapi di
luar rumah sakit.
4) Mendorong para perawat agar bisa mengembangkan diri secara terus menerus untuk
meningkatkan kemampuan profesional, integritas dan loyalitasnya bagi masyarakat luas
5) Mendorong para perawat agar dapat memelihara dan mengembangkan kepribadian serta
sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya
6) Mendorong para perawat menjadi anggota masyarakat yang responsif, produktif, terbuka
untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan sesuai dengan perannya.
TANGGUNG JAWAB PERAWAT
Menurut Munas PPNI VI, Bandung, tanggung
jawab yang harus dilaksanakan oleh perawat yaitu :
1) Tanggung jawab perawat terhadap klien
a) Perawat dalam memberikan layanan keperawatan
menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien,
dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik,
dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
b) Perawat dalam memberikan layanan keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan
kelangsungan hidup beragama dari klien
c) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka
yang membutuhkan asuhan keperawatan
d) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahui suhu bungan dengan tugas yang dipercayakan
kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang
sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
TANGGUNG JAWAB PERAWAT

2) Tanggung jawab perawat terhadap praktik


a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di
bidang keperawatan melalui upaya belajar yang terus-
menerus
b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan
keperawatan yang tinggi serta kejujuran profesional
dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien
c) Perawat membuat keputusan berdasarkan informasi yang
adekuat dan senantiasa mempertimbangkan kemampuan
serta kualifikasi seseorang saat melakukan konsultasi,
menerima delegasi, dan memberikan delegasi kepada
orang lain
d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu memperlihatkan perilaku
profesional.
TANGGUNG JAWAB PERAWAT

3) Tanggung jawab perawat kepada masyarakat


a) Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat
untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan
dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

4) Tanggung jawab perawat terhadap rekan sejawat


a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan
sesama perawat maupun tenaga kesehatan lain dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja dan
mencapai tujuan pelayanan kesehatan yang menyeluruh
b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan yang tidak
kompeten, tidak etis, dan legal.
TANGGUNG JAWAB PERAWAT

5) Tanggung jawab perawat terhadap profesi


a) Perawat mempunyai peran penting dalam menentukan
standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
b) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan
pengembangan profesi keperawatan
c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja yang
kondusif demi terwujudnya Asuhan Keperawatan
yang bermutu tinggi.
SELF AWARENESS
( KESADARAN INTERPERSONAL DALAM
HUBUNGAN INTERPERSONAL)

KOMUNIKASI KELOMPOK

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK

Pengertian Komunikasi Kelompok Kelompok adalah sekumpulan


orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Komunikasi kelompok menurut para ahli:
❖ Trenholm dan jensen (1995:26) mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang
yang berlangsung secara tatap muka, biasanya bersifat spontan dan informal.
❖De Vito (1997: 303) 15-25 orang.

❖Anggota anggota kelompok kecil dapat berkomunikasi dengan mudah. Sumber dan

penerima informasi di hubungkan oleh beberapa tujuan yang sama.


❖Dean C. Barnlund dan franklyn s. Hainan dan Alvian A. Goldberg Dan Carl E. Larson

(1975: 6-9) mengembangkan komunikasi antar pribadi menjadi komunikasi


kelompok. Caranya, dengan memusatkan pada kesadaran dan kehadiran orang lain
dan pemahaman tentang proses kelompok.
Karakteristik komunikasi kelompok

1. Keperibadian kelompok 2. Norma kelompok


Kelompok memiliki kepribadian kelompok Norma kelompok mengidentifikasikan anggota
sendiri, berbeda dengan kepribadian kelompok itu berprilaku. Misalnya tentang
individu para anggota nya. Anda di rumah di cara-cara yang menurut pertimbangan
kenal pendiam, berbicara seperlunya saja, kelompok adalah benar. Sebagai contok,
namun, setelah berada di dalam kelompok bagaimana para santri pondok pesantren
anda menjadi orang yang suka berbicara, almukmin Ngruki. Sukoharjo. Jawa tengah,
mencurahkan isi hati dengan penuh gairah. bergaul dengan berprilaku secara Islam
Karakteristik komunikasis kelompok

3. Kohestivitas kelompok 4. Pemenuhan tujuan


Merupakan kekuatan yang saling Individu memiliki tujuan yang paralel dengan
tarik menarik antara anggota tujuan klompoknya . Oleh karena itu,
kelompok . Ibaratnya sepiring nasi anggota anggota kelompok berusaha untuk
mencapai keberhasilan tujuan kelompok
antara butir butir ya saling
dan menghindari kegagalan tujuan
melekat. kelompok.
5. Pergeseran resiko
keputusan yang diambil kelompok akan lebih
besar mengandung resiko dari pada
keputusan yang diambil oleh salah satu
anggota kelompok. Hal ini desebabkan
adanya penyebaran tanggung jawab yang
terjadi di dalam proses pengambilan
keputusan kelompok. Tanggung jawab dipikul
bersama oleh anggota-anggota kelompok
tersebut.
Menurut A. Maslow Pengertian kelompok agar lebih jelas, diawali dengan
pores pertumbuhan kelompok itu sendiri. Individu sebagai mahluk hidup
mempunyai kebutuhan (Santosa, 2009), yakni adanya:
.

1. Kebutuhan fisik 2. Kebutuhan rasa aman

3. Kebutuhan kasih sayang

4. Kebutuhan prestasi pretise 5. Kebutuhan untuk


melaksanakan sendiri
4 TAHAPAN PERKEMBANGAN SUATU KELOMPOK

FORMING STORMING
(MENEMPATKAN DIRI ) (PEMBENTUKAN NORMA)

PERFORMING N0RMING
(EFEKTIF MENJALANKAN TUGAS) (BELAJAR KERJASAMA)
THANKS!
Any question???

Anda mungkin juga menyukai