Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM

MEMPRESENTASIKAN HASIL KERJA DI JURUSAN TEKNIK


ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Oleh Hengky Eliya Melati

NIM 4316020017

PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI & KONTROL INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2016/ 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah yang
berjudul Pengaruh Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Mempresentasikan
Hasil Kerja Di Jurusan Teknik Elektro Politeknk Negeri Jakarta ini dapat
terselesaikan atas dukungan dan moral materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Salsabila Sofyan S.S selaku dosen mata kuliah Tata Tulis Laporan.
2. Teman- teman penulis yang saling memberikan pendapat dalam penulisan
makalah.

Makalah ini dibuat sebagai pembelajaran penulis maupun pembaca dalam


penulisan laporan yang baik dan benar, juga untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tata Tulis Laporan di awal semester genap.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan- rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Penulis berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Depok, 17 Maret 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam berinteraksi sosial memerlukan sebuah media berupa


bahasa. Bahasa merupakan alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi
dalam arti, alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau perasaan
(Chaer, 2004: 14). Dalam berinteraksi, diperlukan aturan-aturan yang mengatur
penutur dan lawan tutur agar nantinya dapat terjalin komunikasi yang baik
diantara keduanya. Aturan-aturan tersebut terlihat pada prinsip kesantunan
berbahasa yang dikemukakan oleh Leech (1993: 206). Leech (melalui Rahardi,
2005: 59-60) membagi prinsip kesantunan menjadi enam, yakni maksim
kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim
kesederhanaan, maksim permufakatan, dan maksim simpati.

Dalam berbahasa, manusia perlu memperhatikan adanya kesantunan


berbahasa ketika berkomunikasi dengan manusia lainnya. Hal itu bertujuan agar
manusia bisa menggunakan bahasa yang santun dan tidak melakukan kesalahan
dalam berbahasa. Sebuah tuturan dikatakan santun atau tidak, sangat tergantung
pada ukuran kesantunan masyarakat penutur bahasa yang dipakai. Tuturan dalam
bahasa Indonesia secara umum sudah dianggap santun jika penutur menggunakan
kata-kata yang santun, tuturannya tidak mengandung ejekan secara langsung,
tidak memerintah secara langsung, serta menghormati orang lain. Oleh karena itu,
kesantunan berbahasa ini perlu dikaji guna mengetahui seberapa banyak kesalahan
atau penyimpangan kesantunan berbahasa pada manusia ketika berkomunikasi
satu sama lain.

Kesalahan-kesalahan dalam berbahasa sering terjadi dalam proses


komunikasi dan interaksi antara manusia satu dengan lainnya. Interaksi itu dapat
terjadi baik dalam lingkup formal maupun nonformal. Dalam lingkup perguruan
tinggi yang merupakan lingkungan pendidikan masi sering terjadi kesalahan atau
penyimpangan dalam berbahasa santun, hal ini dapat dilihat dalam proses
pembelajaran di kelas ketika proses mempresentasikan hasil kerja.

Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kesantunan berbahasa


merupakan aspek yang sangat penting untuk membentuk karakter dan sikap
seseorang. Dari penggunaan bahasa seseorang dalam bertutur kepada orang lain,
dapat diketahui karakter dan kepribadian yang dimiliki seseorang tersebut. Pada
kegiatan perkuliahan, keterampilan berbicara sangat diperlukan agar proses
pembelajaran antara mahasiswa dengan dosen serta antar mahasiswa dapat
berjalan dengan lancer. Dalam perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk dapat
menguasai keterampilan berbahasa melalui kemampuan berbicaranya di kelas
maupun di muka umum.

Keterampilan berbahasa sangat penting digunakan dalam


mempresentasikan hasil kerja di kelas. Kegiatan presentasi merupakan suatu
bentuk penyampaian hasil diskusi maupun hasil kerja kepada rekan- rekan
lainnya. Dalam kegiatan mempresentasikan hasil kerja ini terkadang muncul
penggunaan bahasa-bahasa yang kurang santun pada mahasiswa yang
menyampaikan hasil kerjanya.

Penulis menelaah kesalahan ataupun kelalaian pada saat kegiatan


mempresentasikan hasil kerja di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta
umumnya ada beberapa jenis, yakni ada yang memperhatikan aspek kesantunan
berbahasa tetapi ada juga yang tidak. Mahasiswa yang mempresentasikan hasil
kerjanya di kelas tidak sadar akan kesalahannya dalam berbahasa santun karena
kurang memperhatikan prinsip- prinsip kesantunan berbahasa itu sendiri.

Prinsip kesantunan berbahasa ini seharusnya dapat dikuasai oleh


mahasiswa- mahasiswa pada saat berkomunikasi terlebih dalam kegiatan
presentasi hasil ketja di kelas. Oleh karena itu penulis membuat penelitian
bagaimana pengaruh prinsip kesantunan berbahasa dalam mempresentasikan hasil
kerja di Jurusan Teknik Elektro Politeknik negeri Jakarta untuk dapat mengetahui
sejauh mana kesantunan berbahasa dikuasai oleh mahasiswa- mahasiswi.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka


rumusan masalah yang akan dibahas adalah:

- Bagaimana pengaruh prinsip kesantunan berbahasa dalam


mempresentasikan hasil kerja di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Jakarta.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah


sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penggunaan prinsip kesantunan berbahasa yang


digunakan dalam bertindak tutur pada saat mempresentasikan hasil kerja di
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta.

2. Mendeskripsikan pengaruh prinsip kesantunan berbahasa dalam


mempresentasikan hasil kerja di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Jakarta.

1.4 Manfaat

1. Dapat digunakan oleh mahasiswa dan pembaca sebagai referensi untuk


mempelajari dan memahami bagaimana kesantunan berbahasa yang baik.

2. sebagai refleksi bagi mahasiswa dalam bertutur kata saat berlangsungnya


presentasi hasil kerja di kelas agar lebih memilah dan memperhatikan
kesantunan berbahasa yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai