Anda di halaman 1dari 8

NAMA : AULIA FITRIANI

NIM : P07124119008
SEMESTER : IVC

RANGKUMAN DISKUSI KELOMPOK

A. Kelompok 3
Materi : Diksi dan Pilihan Kata
Moderator : Auliana Fitri
Notulen : Lusy Septianggita

Pertanyaan
1. Novia Rahmiati ( kelompok 7 )
Jelaskan hal-hal yang mempengaruhi penggunaan ketepatan pilihan kata berdasarkan
kemampuan pengguna Bahasa ?
Jawab :
Lusy Septianggita
Hal-hal yang mempengaruhi penggunaan ketepatan pilihan kata berdasarkan kemampuan
pengguna bahasa adalah kemampuan untuk mengetahui, memahami, menguasai, dan
menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara
tepat sehingga mampu mengomunikasikan secara efektif kepada para pembaca atau
pendengarnya.

Syifa Fitria :
Dalam KBBI, diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam
penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti
yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-
mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
b. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
c. Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun
terucap).
d. Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar atau pun pembacanya.
2. Mira Nur Auliva ( Kelompok 8 )
Jelaskan faktor penyebab terjadinya perubahan makna kebahasan dalam Bahasa Indonesia
terutama dalam perubahan intonasi dan perubahan faktor frasa ?
Jawaban :
Nur Cahaya Ayu Rahmawati
Selain itu ditemukan faktor penyebab perubahan makna di antaranya perkembangan dalam
bidang teknologi, perkembangan sosial budaya, perbedaan bidang pemakaian, adanya
asosiasi, pertukaran pancaindra, perbedaan tanggapan, adanya penyingkatan, proses
gramatikal, dan pengembangan istilah.

3. Miftahul Ghina ( Kelompok 8 )


Menurut kalian bagaimana caranya untuk meningkatkan kemampuan dalam memilih
kosakata yang baik ?
Jawaban :
Lusy Septianggita
Memperbanyak membaca buku, novel, majalah, dan lain-lain serta mengaplikasikan ke
bahasa sehari hari serta setiap mendapat kosa kata yang baru menulisnya di kamus sendiri.

B. Kelompok 6
Materi : Penalaran
Moderator : Fransisca Duwi Andrian Puspa
Notulen : Fransisca Duwi Andrian Puspa

Pertanyaan Sesi 1
1. Nama : Aulia Noor Azizah
Dari Kelompok : Kelompok 7
Pertanyaan : Adapun bentuk dalam penalaran yaitu silogisme, tolong berikan contoh
bentuk penalaran silogisme!
Penjawab : Mina Mariana
Jawaban :
Dari yang di jelakan tadi silogisme adalah Suatu cara penalaran yang formal. Silogisme
termasuk dalam penalaran deduktif. Silogisme adalah jenis penalaran deduktif dengan
secara tidak langsung atau bisa di sebut jua Silogisme merupakan cara menarik kesimpulan
secara deduktif yakni dari premis-premis umum (mayor) dan khusus (minor).
Contoh bentuk penelaran silogisme yaitu :
Premis Mayor : Jika hujan saya naik becak
Premis Minor : Sekarang hujan
Konklusi : Saya naik becak
2. Nama : Erminda Kholwatunnazoa
Dari Kelompok : kelompok 7
Pertanyaan : jelaskan ciri penalaran yang bersifat empiris rasional ?
Penjawab : Siti Ramdanah
Jawaban :
Penalaran yang bersifat empiris rasional adalah penalaran suatu keadaan yang berdasarkan
pada peristiwa atau kejadian nyata yang pernah dialami serta didapat dengan melalui
penelitian, pengamatan ataupun juga eksperimen yang pernah dilakukan. Rasional adalah
apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat di
pikirkan secara mendalam.

3. Nama : Lisna Arianti Putri


Dari Kelompok : Kelompok 4
Pertanyaan : Jelaskan ciri penalaran yang dilakukan dengan sadar dan sistematis ?
Penjawab : Mina Mariana
Jawaban :
Ciri penalaran yang dilakukan degan sadar dan sistematis yaitu penalaran yang dilakukan
dengan kesadaran, tersusun dan terarah sehingga menjadi logis, di saat melakukan
penalaran maka proses berfikir nya yaitu secara sadar dan tersusun atau terarah.
Menambahkan Jawaban : Siti Ramdanah

Jawaban :

Salah satu ciri penalaran adalah dilakukan secara sadar, artinya dalam suatu penalaran
pemikiran kita harus logis, pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada
data yang sahih, jika penalaran tidak dilakukan dengan sadar, maka penalaran tersebut bisa
diragukan kebenarannya.

Pertanyaaan Sesi 2
1. Nama : Aulia Safitri
Dari Kelompok : Kelompok 1
Pertanyaan : Banyak yang mengatakan bahwa penalaran adalah suatu opini yang
belum tentu benar dan kadang dianggap ngasal. Lalu bagaimana cara
agar penalaran yang dituangkan dalam lisan maupun tulisan bisa
meyakinkan. Misal dalam pembuatan skripsi pasti ada unsur penalaran,
jadi supaya meyakinkan bagaimana ?
Penjawab : Siti Ramdanah
Jawaban :
Ciri ciri dari penalaran adalah logis, Analitis dan rasional
a. Logis
Logis yaitu suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang
ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih
1) Analitis
Analitis yaitu berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif
seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk
akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu
2) Rasional
Rasional yaitu apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan
yang memang dapat dipikirkan secara mendala.

Adapun ciri penalaran yang lainnya


a. Dilakukan dengan sadar
1) Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
2) Sistematis
3) Terarah, bertujuan
4) Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru
5) Pola pemikiran tertentu
6) Sifat empiris rasional

Jadi untuk meyakinkan suatu penalaran maka kita harus mempunyai bukti yang nyata
sesuai dengan apa yang kita nalarkan, sesuai dengan ciri ciri penalaran tersebut, sehingga
penalaran tersebut bisa di yakinkan dan dapat di pertangung jawabkan
2. Nama : Sri Melliyani
Dari Kelompok : Kelompok 5
Pertanyaan : Di PPT dijelaskan ada 3 ciri penalaran, bagaimana jika dalam suatu
pemikiran tersebut masih bisa disebut penalaran atau bukan ?
Penjawab : Mina Mariana
Jawaban :
Penalaran adalah kegiatan berfikir terhadap suatu topik atau masalah secara mendalam
dengan menerapkan pola pikir logis dan analitis. Logis berarti memikirkan segala sesuatu
secara luas dan sesuai dengan akal sehat. Sedangkan analitis adalah memikirkan segala
sesuatu secara mendalam dan sistematis berdasarkan langkah langkah tertentu.Jadi dalam
penalaran jika hanya terdapat ciri Logis dan Analitis saja maka itu sudah merupakan
penalaran.
3. Nama : Aulia Fitriani
Dari Kelompok : Kelompok 5
Pertanyaan : Apakah dalam menulis sebuah karangan perlu dibuat berdasarkan
metode
deduktif dan induktif ?
Penjawab : Fransisca Duwi Andrian Puspa
Jawaban :
Ya, perlu dibuat, karena metode deduktif dapat membuat karangan yang berpangkal pada
peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini.metode induktif dapat
dibuat dalam penulisan karangan, karena metode ini memudahkan untuk memetakan suatu
masalah sehingga dapat dipakai dalam pembuatan karangan

C. Kelompok 8
Moderator : Rizky Agustina
Notulen : Nur Muliani

Pertanyaan
1. Nama : Auliana Fitri
Dari kelompok : kelompok 3
Pertanyaan : Apakah ada ketentuan penggunaan istilah dalam sebuah kalimat ?
Penjawab : Mira Nur Auliva dan Miftahul Ghina
Jawaban :
Dalam pembentukan istilah perlu diperhatikan persyaratan dalam pemanfaatan kosakata
Bahasa Indonesia yang berikut :
a) Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk mengungkapkan
konsep termaksud dan yang tidak menyimpang dari makna itu
b) Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di antara pilihan yang
tersedia yang memiliki rujukan sama
c) Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang layak rasa ( konotasi ) baik
d) Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang sedap didengar ( eufonik )
e) Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bentuknya seturut kaidah Bahasa
Indonesia

2. Nama : Jami Muliani


Dari Kelompok : Kelompok 6
Pertanyaan : Jelaskan bagaimana pembakuan dan modifikasi istilah ?
Penjawab : Mira Nur Auliva
Jawaban :
Pembakuan adalah pemilihan yang dianggap paling wajar dan paling baik dalam
penggunaan Bahasa. Terkait dengan berbagai aspek dalam bahasan misalnya meliputi
situasi, tempat, mitra bicara, alat, status penuturannya, waktu dan lain-lain. Aspek-aspek
tersebut disebut juga dengan istilah konteks. Konteks inilah yang menuntut adanyan variasi
Bahasa. Sedangkan modifikasi adalah pengubahan yaitu setuju untuk melakukan beberapa
perubahan pada karangannya atau perubahan, rencana itu telah mengalami perubahan dari
keputusan sebelumnya

3. Nama : Nur Syifa Mardhatillah


Dari Kelompok : Kelompok 4
Pertanyaan : Bagaimana proses pembentukan istilah itu dengan penjelasan yang
mudah
dipahami ?
Penjawab : Nur Muliani dan Rizky Agustina
Jawaban :
Proses pembentukan istilah
a) Konsep Ilmu Pengetahuan dan Peristilahan
Upaya cendikian ilmuwan ( scientist ) dan pandit ( scholar ) telah dan akan terus
menghasilkan konsep ilmiah, yang pengungkapannya dituangkan dalam perangkat
peristilahan. Konsep ilmiah yang sudah dihasilkan ilmuwan dan pandit Indonesia
dengan sendirinya mempunyai istilah yang mapan
b) Bahan Baku Itilah Indonesia
Tidak ada satu Bahasa pun yang sudah memiliki kosakata yang lengkap dan tidak
memerlukan ungkapan untuk gagasan, temuan, atau rekacipta yang baru. Bahasa
Inggris yang kini dianggap Bahasa Internasional utama, misalnya pernah menyerap
kata dan ungkapan Bahasa Yunani, Latin dan lain-lain , yang jumlahnya tiga perlima
dari seluruh kosakatanya
c) Pemantapan Istilah Nusantara
Istilah yang mengungkapkan konsep hasil galian ilmuwan dan pandit Indonesia,
seperti Bhineka Tunggal Ika, batik, banjar, sawer, gunungan dan pamor, telah lama
diterima secara luas sehingga dapat dimantapkan dan hasilnya dikodifikasi. Contoh
yaitu penyerapan istilah asing tanpa penyesuaian ejaan dan lafal dilakukan jika ejaan
dan lafal istilah asing itu tidak berubah dalam banyak Bahasa modern, istilah itu
dicetak dengan huruf miring. Penyerapan istilah tanpa penyesuaian ejaan dan lafal
dilakukan jika istilah itu juga dipakai secara luas dalam kosakata umum. Istilah itu
tidak ditulis dengan huruf miring ( dicetak dengan huruf tegak )

4. Nama : Novia Rahmiati


Dari Kelompok : Kelompok 7
Pertanyaan : Pada presentasi tadi ada disebutkan istilah bentuk metalisis. Apa arti
istilah
tersebut ?
Penjawab : Nur Muliani dan Miftahul Ghina
Jawaban :
Istilah metalisis terbentuk dari analisis unsur yang keliru. Contohnya kalimat jika bekerja
dengan keras, kamu pasti berhasil. Akan lebih baik apabila kata tersebut diubah menjadi
kamu bekerja dengan keras, maka kamu pasti berhasil. Akan lebih baik apabila kata
tersebut diubah menjadi kamu bekerja dengan keras, maka kamu pasti berhasil.
5. Nama : Aulia Safitri
Dari Kelompok : Kelompok 1
Pertanyaan : Apakah istilah boleh digunakan dalam karya tulis apapun atau ada
ketentuan hanya karya tulis tertentu yang boleh memakai istilah.
kemudian jelaskan bagaimana cara penulisan cara penulisan istilah yang
baku dan benar dalam sebuah karya tulis ?
Penjawab : Nur Muliani dan Miftahul Ghina
Jawaban :
Dalam penggunaan tidak mungkin salah sebuah karya tulis tidak menggunakan kata istilah,
apalagi dalam novel pasti menggunakan kata istilah karena jika tidak ada kata istilah novel
tersebut tidak akan menarik dan pembaca tidak akan tertarik jika kita terlalu menggunakan
kata istilah yang baku. Sedangkan dalam hal penulisan biasanya jika kata istilahnya dalam
bentuk Bahasa Inggris maka akan diberi tulisan miring, tetapi jika dalam Bahasa Indonesia
bisa juga diberi tanda kutip. Contoh penulisan istilah yang baik dan benar yaitu saya
membeli shutter cock ditoko itu.
D. Kelompok 4
Moderator : Nur Syifa Mardhatillah
Notulen : Nurul Hidayati

Pertanyaan
1. Sri Melliyani dari Kelompok 5
Bisa dijelaskan ulang dan contohkan cara membedakan unsur pelengkap dengan objek dan
cara membedakan pelengkap dengan keterangan ?
Penjawab Nur Syifa Mardhatillah
Salah satu cara membedakan pelengkap dan objek adalah dengan melihat kata atau frasa
yang ada setelah predikat. Jika kata yang ada disebelah predikat itu adalah kata benda atau
frasa nomina, maka dipastikan bahwa itu adalah objek. Dengan demikian, kata atau frasa
selain itu adalah pelengkap. Sementara itu, salah satu cara membedakan pelengkap dan
keterangan adalah dari segi posisi kedua unsur tersebut. Posisi unsur pelengkap terletak di
sebelah predikat atau objek dan tidak bisa dipindah ke posisi lainnya, sedangkan
keterangan posisinya bisa di sebelah objek, predikat, pelengkap, bahkan di awal kalimat
sekali pun.

Anda mungkin juga menyukai