Anda di halaman 1dari 6

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi dibidang konstruksi, yaitu pada pengelasan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertumbuhan dan peningkatan
industri, karena hampir pada setiap pembangunan suatu konstruksi dengan logam
melibatkan pekerjaan pengelasan. Oleh karena itu, rancangan las dan cara
pengelasan harus memperhatikan kesesuaian antara sifat fisis dan mekanis dari
logam las dengan kegunaan konstruksi serta keadaan di sekitarnya. Dalam proses
pengelasan, bagian yang dilas menerima panas pengelasan setempat.

Hal yang perlu diperhatikan pada hasil pengelasan adalah tegangan sisa,
karena pada pengelasan terjadi tegangan termal akibat perbedaan suhu antara
logam induk dan daerah las. Tegangan sisa pada hasil pengelasan terjadi karena
selama siklus termal las berlangsung di sekitar sambungan las dengan logam
induk yang suhunya relatif berubah sehingga distribusi suhu tidak merata. Melalui
perlakuan panas sifat-sifat yang kurang menguntungkan pada logam dapat
diperbaiki. Tujuan perlakuan panas (Heat Treatment) adalah untuk memberi sifat
yang diinginkan.

Proses perlakuan panas dalam dunia industri merupakan proses yang cukup
berpengaruh dalam menentukan sifat fisis dan mekanis suatu bahan logam.
Melalui perlakuan panas sifat-sifat yang kurang menguntungkan pada logam dapat
diperba-iki. Tujuan perlakuan panas (heat treatment) adalah untuk membentuk
keberhasilan tinggi dan seluruh tegangan sisa hasil pengelasan dapat dibebaskan
(Wiryosumarto dan Okumura,1996).

Heat Treatment (perlakuan panas) adalah salah satu proses untuk mengubah
struktur logam dengan jalan memanaskan spesimen pada elektrik furnace
(tungku) pada temperatur yang ditentukan selama periode waktu tertentu
kemudian didingin-kan pada media pendingin seperti udara, air, air garam, oli dan

1 Fakultas Teknik Unjani


solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-beda.
Perlakuan panas adalah pro-

ses kombinasi antara proses pemanasan atau pendinginan dari suatu logam atau
paduan-nya dalam keadaan padat untuk mendapat-kan sifat-sifat tertentu (Avner,
1987).

Pada proses pelunakan atau annealing merupakan proses perlakuan panas


untuk menghasilkan perlit yang kasar (coarse perlite) tetapi lunak, dengan
pemanasan sampai austenisasi dan didinginkan secara perlahan – lahan dalam
tungku pemanas (furnace) yang bertujuan untuk memperbaiki ukuran butir.
Disamping itu juga pelunakan dilakukan untuk tujuan meningkatkan keuletan
dang mengurangi tegangan dalam yang menyebabkan material berprilaku getas.
(Dieter, 1996).

Dibawah ini beberapa jurnal dan hasil penelitian yang berkaitan dengan proses
Annealing:
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Weldy Sonaria, 2011) Pipa baja API 5L
X-65 adalah pipa yang dibuat dan diproduksi berdasarkan standart API yaitu
American Petroleum Institute. Pipa ini mempunyai kadar karbon 0,3 % yaitu
tergolong dalam baja karbon rendah.). Permasalahan yang sering terjadi pada
hasil pengelasan pipa baja API 5L X-65 diantaranya adalah timbulnya tegangan
sisa dan terbentuknya struktur mikro berupa martensit, austenit sisa dan karbida
yang dapat menurunkan keuletan atau ketangguhan las sehingga tidak memenuhi
standart API (American Petroleum Institute). Jika laju pendinginan saat
pengelasan cukup tinggi, baja ini akan mengalami pengerasan di daerah HAZ,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekerasan dan mikrostruktur jika beban
dinamis bekerja pada sambungan las tersebut. Untuk mengatasi masalah ini,
perlakuan panas stress relief annealing akan berguna dalam uji kekerasan dan
mikrostruktur pada hasil pengelasan pipa baja API 5L X-65. Tujuan diadakan
penelitian ini adalah untuk menganalisa data dari perubahan stress relief annealing
yang paling baik untuk meningkatkan sifat mekanik dan meningkatkan struktur
mikro berupa Acicular ferit dan ferit batas butir terhadap Uji kekerasan dan

2 Fakultas Teknik Unjani


mikrostruktur pada hasil pengelasan SAW pipa baja API 5L X-65. Dari hasil
penelitian uji mikrostruktur dan kekerasan yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan perlakuan stress relief annealing pada suhu 700 0C
dengan waktu penahanan 60 menit dapat memberikan kekerasan paling tinggi
pada daerah HAZ dan daerah logam induk. Sedangkan pada uji mikrostruktur
pada daerah las didominasi oleh ferit acicular namun prosentase ferit
Widmanstatten dan ferit batas butir. Sedangkan daerah HAZ halus ini didominasi
oleh ferit batas butir dan sedikit ferit Widmanstatten. Pada HAZ kasar didapatkan
struktur diantaranya ferit batas butir dan ferit Widmanstatten dengan kondisi yang
seimbang jumlahnya. Struktur mikro pada daerah logam induk adalah ferit yang
berwarna putih dan perlit yang berwarna hitam, ukuran butir logam masih utuh
seperti hasil pengerolan tanpa ada pengaruh panas yang diakibatkan oleh proses
pengelasan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Prihanto Trihutomo, 2014). Tentang
pengaruh proses annealing pada hasil pengelasan terhadap sifat mekanik baja
karbon rendah. . Proses perlakuan panas yang diberikan bertujuan untuk memperbaiki
sifat mekanik dari logam atau paduan. Ber-dasarkan hal tersebut maka dilakukan
penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan pada baja
St.42 setelah dilakukan pengelasan dan mengalami proses annealing terhadap kekerasan
dan struktur mikro yang dihasilkan. Penelitian ini merupakan penelitian ek-sperimental.
Bahan yang digunakan yaitu baja St.42, diberikan perlakuan pengelasan kemudian di
proses annealing pada variasi temperatur 5000C, 6000C dan 7000C dengan holding time 1
jam. Se-lanjutnya dilakukan pengujian kekerasan dan pengamatan struktur mikro. Hasil
analisa data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kekerasan tertinggi pada temperatur
annealing 5000C yaitu 170,03 HVN. Sedangkan pada temperatur annealing 7000C
mempunyai nilai rata-rata kekerasan terendah yaitu 125,13 HVN.

1.2 Perumusan Masalah


Pada dunia industri sekrang teknonolgi semakin maju hal ini terbukti dengan
terciptanya welded pipe dan seamless pipe kedua pipa ini menjadi bagian yang tak
terpisahkan pada jaman sekarang, yang membuat menarik adalah penggunaan baja
karbon rendah sebagai bahan untuk membuat pipa. Yang telah menjadi masalah

3 Fakultas Teknik Unjani


adalah keterbatasan panjang sebuah pipa ada panjang maksimal dikarenakan
banyak factor, maka dari itu dilakukan lah penyambungan pada sebuah pipa yang
akan digunakan agar panjang yang dibutuhkan sesuai dengan yang diperlukan.
Akan tetapi dengan penyambungan pada sebuah pipa dengan metode las SMAW
dapat menimbulkan perubahan karakteristik pipa tersebut maka dilakukanlah
proses Heat Treatment untuk mengembalikan karakteristik pipa tersebut

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui perbandingan kekuatan material ASTM A36 pada
Plate, Pipa Tanpa Las, Pipa Las Dan Pipa Las Annealing
2. Untuk mengetahui kualitas sambungan dan distribusi kekerasan
sambungan dari hasil SMAW (Shielded Metal Arc Welding) diantaranya:
- kekuatan tarik
- kekerasan
3. Untuk mengetahui perubahan struktur mikro yang terjadi akibat proses
heat treatment dengan dengan membandingkan material Plate, Pipa
Tanpa Las, Pip Alas Dan Pipa Las Annealing
1.4 Manfaat
1. Manfaatnya yaitu mengetahui kekuatan dari matrial sambungan plat dan
pipa dengan menggunakan metode pengelasan SMAW

1.5 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian tugas akhir ini dicantumkan adanya batasan masalah


dengan maksud agar penelitian ini dapat terfokus pada maksud dan tujuan yang
telah diuraikan diatas yang meliputi :
1. Material yang digunakan adalah plat dan pipa baja karbon rendah ASTM
A36
2. Metode pengelasan yang digunakan adalah pengelasan SMAW pada
material pipa baja ASTM A36
3. Elektroda yang digunakan AWS E 7018
4. Temperature annealing 900oC
5. Holding time 60menit

4 Fakultas Teknik Unjani


6. Tebal material pipa 10mm, Panjang 200mm, Diameter 150mm
7. Tebal material plat 10mm, panjang 200mm, lebar 100mm
8. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik, pengujian kekerasan,
dan pengujiian struktur mikro
1.6 Metode Penelitian
Untuk mengerjakan suatu penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka
diperlukan berbagai metode dalam pencarian data. Metoda penelitian atau metode
pencarian data melalui penelitian hasil pengelasan untuk mengetahui pengaruh
variasi annealing terhadap sifat mekanik dan struktur mikro dari hasil
pengelasannya, maka metode pencarian data yang dilakukan penulis antara lain:
1. Studi Lapangan Tujuannya mencari data-data yang ada di lapangan yang
berkaitan dengan judul penelitian, pengumpulan data ini dilakukan dengan
cara melakukan pengamatan dan terlibat langsung dalam proses-proses
pengerjaan dari objek yang sedang diteliti, mulai dari persiapan sampai
proses berjalan.
2. Studi Literatur pencarian data yang berhubungan dengan proses
pengelasan dan penyambungan logam baik dari penelitian yang sejenis dan
dapat memperbaharuinya, dan pencarian data yang berasal dari diklat
kuliah, hand book, standard, dan web-site yang berkaitan dengan pokok
permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis.
3. Melakukan analisis pendahuluan dari karya ilmiah atau penelitian-
penelitian yang sebelumnya dan mengumpulkan data-data yang diperlukan
pada penelitian untuk membantu atau mempermudah dan sebagai referensi
pada penelitian atau tugas akhir yang akan dilakukan.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan pada laporan proposal penelitian ini
terbagi dalam beberapa kerangka penulisan, sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan
Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan masalah dan sistematika penulisan.

5 Fakultas Teknik Unjani


BAB II Tinjauan Pustaka
Menjelaskan landasan teori dan studi literatur yang berkaitan dengan pokok
permasalahan serta metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisa
persoalan.
BAB III Metodologi Penelitian
Menjelaskan mengenai metodologi penelitian, skema proses penelitian,serta
jadwal pelaksanaan penelitian.
BAB IV Data dan Pembahasan
Memuat dan menjelaskan seluruh data yang diperoleh dari hasil penelitian,
mulai dari persiapan, pelaksanaan, pemeriksaan dan pengujian yang kemudian
dibahas dengan membandingkan data material awal dengan data material hasil
penelitian.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Menjelaskan mengenai beberapa kesimpulan dari hasil penelitian dan
beberapa saran untuk memperbaiki penelitian berikutnya.
Daftar Pustaka
Menuliskan referensi yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini.
Lampiran
Mencantumkan beberapa hal mengenai data, gambar, atau informasi
lainnya untuk mendukung dalam pembuatan laporan penelitian ini

6 Fakultas Teknik Unjani

Anda mungkin juga menyukai