Anda di halaman 1dari 2

menurut saya, teori efek pelanggan.

Pelanggan disini maksudnya adalah pemegang saham. Dalam sebuah perusahaan yang sudah go
public, sahamnya diperjualbelikan secara umum. Semua orang dapat membelinya. saham
perusahaan akan dimiliki oleh banyak orang atau kelompok.

Teori efek pelanggan atau clientele effect theory menjelaskan kalau ada clientele atau kelompok
pemegang saham yang memiliki preferensi pandangan, kepentingan, dan tujuan yang berbeda
dalam menyikapi kebijakan dividen perusahaan.

Sebuah perusahaan dimiliki oleh bermacam- macam tipe investor.

Ada investor yang menginginkan dividen.

Ada pula yang tidak menginginkan dividen.

2 tipe yang bertolak belakang yang berada dalam satu perusahaan.

Ada kelompok pemilik saham yang sedang membutuhkan dana pada saat itu. Biasanya mereka akan
mengharapkan ada pembagian dividen dengan rasio yang tinggi.

Ada juga kelompok kebalikannya yang pada saat tersebut tidak begitu membutuhkan dana.
Umumnya kelompok pemegang saham ini lebih menyukai perusahaan untuk tidak membagikan
dividen.

karena pemegang saham ingin perusahaan menahan laba bersih perusahaan buat perluasan usaha,
terdapat kelompok pemegang saham yang menginginkan capital gain karena pertimbangan
perpajakan. Terdapat pula kelompok yang mengabaikan aspek pajak dan menginginkan pembagian
dividen.

Dengan adanya kelompok- kelompok ini, kebijakan dividen yang diambil akan menguntungkan
pemegang saham kelompok tertentu, dan tidak menggembirakan bagi pemegang saham yang lain.

Adanya keadaan seperti ini dapat jadi mendorong perusahaan buat menarik investor- investor yang
sejalan dengan kebijakan dividen perusahaan.

Perusahaan yang memiliki kebijakan membagikan dividen yang tinggi cenderung berusaha menarik
investor yang juga suka dengan pembagian dividen.

Begitu juga sebaliknya, Perusahaan yang tidak membagikan dividen cenderung menarik investor
yang tidak mengharapkan pembagian dividen.

Melihat kondisi pasar yang memungkinkan pemegang saham dapat dengan gampang berpindah
perusahaan.
Perusahaan dapat mengganti kebijakan dividen sesuai yang diinginkan dan membiarkan para
pemegang saham yang tidak menyukai keputusan tersebut menjual kepemilikan sahamnya ke
investor yang lain yang menyukai kebijakan dividennya.

Tetapi pasti saja pemegang saham tidak akan melepas sahamnya begitu saja.

Terdapat sebagian hal yang akan mereka perhitungkan seperti adanya biaya- biaya yang harus
dibayarkan.

Semacam bayaran pialang serta beban pajak misalnya.

Dan bahkan ada kemungkinan kesusahan dalam mencari investor yang menyukai kebijakan dividen
perusahaan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai