Anda di halaman 1dari 15

10 ORANG DIJAMIN MASUK SORGA

Tercatat dalam “ARRIYADH ANNADHIRAH FI MANAQIBIL ‘ASYARAH” dari


sahabat Adu Dzarr Ra, bahwa Rasulullah Saw masuk ke rumah Aisyah Ra dan bersabda:

“Wahai, Aisyah inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah menjawab,


“tentu ya Rasulullah.” Lalu baginda Nabi Saw bersabda: “ada sepuluh orang yang
mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu: (1)Ayahmu masuk surga dan
kawannya adalah Ibrahim; (2) Umar masuk surga dan kawannya Nuh; (3)
Utsman masuk surga dan kawannya aku; (4) Ali masuk surga dan kawannya
Yahya bin Zakaria; (5) Thalhah masuk surga dan kawannya Daud; (6) Azzubair
masuk surga dan kawannya Ismail; (7) Sa’ad bin Abi Waqqash masuk surga dan
kawannya Sulaiman; (8) Sain bin Zaid masuk surga dan kawannya Musa bin
Imran; (9) Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya Isa bin Maryam;
(10) Abu Ubaidah Ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya Idris Alaihissalam.”

1. ABU BAKAR BIN ABI QOAFAH (ASSIDIQ)

Abubakar Assiddiq Ra adalah seorang Quraisy dari kabilah yang sama dengan
Rasulullah Saw, meskipun lain keluarga.ia adalah seorang pedagang yang selalu
memelihara kehormatan dan harga dirinya. Ia seorang yang kaya harta,
pengaruhnya besar dan memiliki akhlak yang mulia. Dari sebelum datangnya
agama islam, ia sudah menjadi kawan akrab Muhammad Saw. Oleh karenanya
sifat dan tabiatnya mirip dengan Muhammad Saw.

Nabi Saw selalu mengutamakan Abubakar Ra daripada sahabat-sahabatnya yang


lain, sehingga tampak menonjol di tengah-tengah orang lain. Dia telah dapat
meraih ketinggian budi dan kesempurnaan iman. Hal ini disaksikan sendiri oleh
Rasulullah dalam sabdanya:

‫ﺭﻜﺒ ﻲﺒﺍ ﻥ ﺎﻣﻴﺍ ﺢﺟ ﺮﻟ ﺔﻣ ﻷﺍ ﻥ ﺎﻤﻳ ﺎﺒ ﺭﮑﺑ ﻰﺑ ﻥ ﺎﻤﻳﺍ ﻥﺯﻭﻮ ﻟ‬

“ Jika ditimbang keimanan Abubakar dengan keimanan seluruh umat


akan lebih berat keimanan Abubakar.” (HR. Al-Baihaqi dalam
Asysyiib)

Diantara para sahabat memang ada yang lebih berani dan lebih berpengetahuan
dari dirinya, tetapi tidak ada yang lebih besar keimanannya dari Abubakar.
Al Qur’an pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakannya, seperti yang
dikatakan Allah dalam firmanNya:
‫ﻯﺮﺳﻴﻠﻠ ﻩﺭﺳﻴﻧﺴﻓ ﻰﻧﺴﺣﺎﻠﺒ ﻕ ﺪﺼﻭ ﻰﻘﺗﺍﻭ ﻰﻂﻋﺍ ﻥﻣ ﺎﻣ ﺎﻓ‬

536869322.doc 1
“Adapun orang yang memberikan (hartanya dijalan Allah) dan
bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka
Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (Al Lail 5-7)
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
padahal tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya
yang harus dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata)
karena mencari keridhaan Robbnya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia
benar-benar mendapat kepuasan.” (Al Lail 17-21)

Allah Ta’ala juga berjanji dalam firmanNya:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Robb kami ialah


Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka
malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “janganlah
kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”
(Fushshilat 30)

Rasulullah Saw menyebut Abubakar dengan bangga dan mengingatkan orang lain
tentang dia sebagai pendahulu dalam menerima agama Islam dan terhadap jasa-
jasanya yang besar dam menegakkan Kalimatullah.
Rasulullah Saw bersabda:

“Sesungguhnya Allah mengutusku kepadamu dan kamu berkata,


“Engkau pendusta!.” Sedangkan Abubakar berkata, “Dia benar.”
Abubakar nenyantuni aku dengan dirinya dan hartanya. Tidakkah
kalian berhenti mengganggunya.” Dan sesudah itu, Abubakar tidak
pernah di ganggu lagi. (HR. Bukhari)

Sahabat Abdullah Ibnu Abbas Ra ditanya, “ Siapa orang yang pertama yang
beriman (kepada Muhammad)?” Abdullah Ibnu Abbas menjawab, “Abubakar
Assidiq.”

Rasulullah Saw telah bersabda:

“Jikalau aku boleh menunjuk dari hamba-hamba Allah seorang yang


Kholil (kawan kesayangan) maka aku akan menunjuk Abubakar
seorang Kholil, tapi karena kesetiakawanan, persaudaraan dan
keimananlah, sehingga Allah mengumpulkan kita bersama-sama
disisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Abubakar Ra adalah mujahid dakwah pertama yang rela berkorban dengan diri
dan hartanya. Dia menebus tujuh orang mukmin yang paling setia, lalu dia
merdekakan mereka dari perbudakan. Oleh karena itu Nabi Saw bersabda:

536869322.doc 2
“Tiada seorang pun bermanfaat bagiku hartanya sebagaimana
bermanfaat bagiku harta Abubakar.” (HR. ibnu Maajah dan At
Tirmidzi)
Saudagar besar Abubakar mengetahui benar bahwa tidak ada gunanya harta yang
banyak bila tidak dibelanjakan untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin.
Bukankah seluruh harta benda kita mutlak sepenuhnya milik Allah? Kita hanya
diserahi untuk memanfaatkannya sesuai dengan petunjuk dari pemiliknya.

Oleh karena itu dalam perkara panggilan infak fi sabilillah, Abubakar Ra segera
datang menghadap Rasulullah Saw sambil menyerahkan seluruh harta miliknya.
Rasulullah Saw bertanya, “apa yang kamu tinggalkan (sisihkan) untuk
keluargamu dari hartamu, hai Abubakar?”
Abubakar menjawab, “Aku tinggalakan untuk mereka Allah dan RasulNya.” (HR.
Abu Naim dalam ALHULIYAH)

Itulah yang dikatakan keimanan yang sebenarnya. Itulah yang menyebabkan dia
bertahan dengan segala beban dalam rangka mensukseskan dakwah dan
meninggikan kalimatullah. Demikanlah perilaku orang-orang yang beriman.

Rahasia Abubakar yang paling hakiki adalah apa yang terhujam dalam kalbunya.
Itulah keimanannya, yang bila ditimbang dengan keimanan seluruh umat maka
Iman Abubakar lebih berbobot. Hatinya tunduk dan pasrah kepada Allah, dan itu
dibenarkan oleh hadits Qudsi:

“Akulah (Allah) pendengarannya yang digunakan untuk mendengar,


dan penglihatannya yang digunakan utnuk melihat, dan tangannya
digunakan utnuk kekuatannya dan kakinya yang digunakanannya
utnuk berjalan.”(HR. Bukhari)

Abubakar juga manusia robbani yang lemah lembut seperti angin sepoi, tapi ia
juga bisa keras seperti baja.
Dialah orang muslim pertama yang membebaskan budak. Dia bersegera
menyambut ajakan amal kebajikan dan santunan, seperti puasa sunah, menengok
orang sakit, bersedekah, dan lain-lain, sehingga umar berkata:
“Aku tidak pernah mendahului Abubakar dalam mengamalkan kebajikan. Dia
yang selalu mendahuluiku.”
Ali bin Abi Thalib Ra berkata:
“Itulah perlombaan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, tiada kita
bersegera dalam amal kebajikan kecuali Abubakar yang selalu mendahului kita.”

2. UMAR IBNUL KHATTAB (AL FARUQ)

Sayyidina Umar Ra merupakan orang ketiga dalam urutan pejuang-pejuang


dakwah islamiah sesudah Rasulullah Saw dan Abubakara Assidiq Ra.
Umar Ibnul Khatab berasal dari kabilah Quraisy dan bertemu saudara sedarah
dengan Rasulullah saw pada kakek mereka, Ka’ab bin Luai.

536869322.doc 3
Dia senang berbicara tentang kenikmatan-kenikmatan yang telah diberikan Allah
Ta’ala untuknya, antara lain karena dia selalu merasa terpanggil untuk berjuang di
dalam dakwah. Ia selalu mengakui hal itu sebagai anugrah Allah untuknya.
Ia dikenal sebagai orang yang mempunyai temperamen kasar, kokoh dalam
memegang prinsip, dan berkedudukan tinggi, oleh karena itu Rasulullah memberi
gelar kepada umar dengan “ALFARUQ” yang artinya “pembeda antara yang haq
dengan batil.

Pikiran Yang Lurus Dan Tepat

Ketika terjadi fitnah dan bohong yang menyangkut Siti Aisyah Ra, Rasulullah
bermusyawarah dengan beberapa tokoh sahabat utnuk dimintai tanggapan
mereka.
Ketika beliau berbicara denga Umar Ra maka Umar berkata, “Ya Rasulullah,
siapakah yang mengawinkan Rasulullah dengan Aisyah?” Nabi menjawab,
“Allah.”
Umar bertanya lagi, “Apakah Allah menipu anda?”

“Maha suci Engkau, ya Allah, sesungguhnya ini berita bohong yang


besar,”Ucap Rasulullah.

Setelah beliau mengucapakan itu turunlah firman Allah:

“Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong


itu: ”Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha
Suci Engkau (Ya Robb kami), ini adalah dusta yang besar.”(An Nuur
16)

Ini merupakan sebuah contoh dan masih banyak lagi ayat Al Quran yang turun
membenarkan pendapat Umar Ra.

Sifat Mendalam Sebagai Ringkasan Hidupnya

Sahabat Abdullah Ibnu Mas’ud Ra berkata:

“Keislaman Umar adalah perintis jalan. Hijrahnya adalah


kemenangan, sedangkan kepemimpinannya (khilafahnya) adalah
rahmat (ilahiyah).”

Keislaman Umar adalah perintis, pembuka jalan, dan pendorong kaum muslimin
dalam menyatakan keislaman mereka secara terbuka. Dengan adanya Umar,
mereka berani melakukan shalat secara terang-terangan di hadapan masyarakat
Quraisy tanpa takut diganggu.
Hijrahnya merupakan kemenangan, sebab dialah yang paling bersikap tegas
terhadap kaum Yahudi dan kaum munafik di Madinah. Kepemimpinannya adalah
rahmat, karena pada waktu itu kaum muslim benar-benar menghayati

536869322.doc 4
kehidupannya. Oleh karena itu tidak heranlah bila Rasulullah Saw bersabda:”
Sesungguhnya haq adalah di lidah dan dalam hati Umar.”

Yang Pertama Dalam Banyak Hal

Umar adalah orang yang pertama kali


a. mendirikan Baitul Maal
b. Menuliskan tarikh dari hijrah atau tahun hijriah
c. Menyunahkan shalat Tarawih berjamaah di Mesjid
d. Melakukan penyelidikan dan pengawasan pada malam hari
e. Menghukum perbuatan yang mencaci maki
f. Menghukum dera delapan puluh kali peminum arak
g. Yamg mengharamkan kawin mut’ah
h. Melarang menjual budak wanita yang mempunyai anak
i. Mengumpulkan orang-orang untuk shalat jenazah
j. Memperluas kekuasaan kewilayah-wilayah yang lain, baik Persia, Irak, Syam
maupun Mesir
k. Mengirim bahan makan melalui laut merah dari Mesir ke Madinah
l. Menetapkan faraidh (pembagian waris)
m. Menetapkan pengenaan zakat atas ternak kuda
n. Menetapkan hakim-hakim di daerah-daerah
o. Dijuluki amirul mukminin
p. Menyediakan gudang yang berisi gandum bagi orang-orang yang kehabisan
bahan makanan
q. Memperluas Mesjid Nabawi dan tanahnya ditaburi kerikil
r. Menciptakan uang logam
s. Menggunakan pos untuk mengirim surat-surat
t. Mengangkat pejabat yang mengawasi harga-harga dan yang mengatur tata
tertib kesopanan dan susila
u. Membuat parit-parit dan jembatan-jembatan
v. Megirim pasukan penjaga di tempat-tempat strategis. Mereka diberi nama
Alajnaad
w. Mengangkat pejabat yang ditugasi khusus memantau berita-berita tentang para
petugas di daerah dan menerima keluhan-keluhan mereka yang dikirimkan
kepada khalifah.

Pujian Nabi Saw Terhadap Umar

Pujian dan cinta Nabi Saw terhadap Umar Ra begitu besarnya sehingga beliau
bersabda: “Yang paling kokoh dalam agama Allah dari umatku ialah Umar.”

Sahabat Abas Ra berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:

“Sesungguhnya aku memiliki dua penasehat (menteri) dari langit dan


dua orang penasehat (menteri) dari ahli bumi. Yang dari ahli langit
ialah malaikat jibril dan Mikail, sedangkan yang dari ahli bumi adalah

536869322.doc 5
Abubakar dan Umar. Merekalah pendengaran dan penglihatanku.”
(HR. Alhaakim, Ibnu Asaakir dan Abu Na’im dalam Fadhailus
Soabah)

Dari Aisyah Ra Nabi Saw bersabda:

“Sesunguuhnya setan-setan menyingkir (menghindar) apabila berjumpa


dengan umar.” (HR. Ibnu Asaakir)

Rasulullah Saw pun bersabda:

“Paling kasih sayang dari umatku adalah Abubakar dan yang paling keras
dalam agama Allah adalah Umar.” (HR. Ahmad, Ibnu Maajah, Alhaaki,
Attarmidzi)

Cinta Umar Kepada Rasulullah dan Meneladaninya.

Pada suatu hari Hafsah Ummul Mukminin berkata kepada Umar,”Apabila datang
utusan-utusan dari negeri-negeri lain hendaknya anda mengenakan pakaian yang
lebih (indah) elok dan suruhlah dibuatkan makanan yang mewah utnuk
dihidangkan kepada anda dan hadirin.”
Mendengar perkataan anaknya, umar Ra menjawab,”Hai Hafsah, tidakkah kamu
tahu bahwa yang paling mengetahui tentang seseorang adalah istrinya?”
Hafsah menjawab, ya benar.”
Umar Ra berkata lagi, “Tahukah kamu sesudah Rasulullah Saw menjadi nabi
beberapa tahun lamanya, beliau dan keluarganya tidak pernah kenyang makan
kurma, kecuali sesudah Allah menguasakan khaibar baginya?”

“Tahukah kamu ketika pada suatu hari Rasulullah disodori hidangan


makanan yang mewah lalu beliau merasa tidak senang sehingga air mukanya
berubah, lalu beliau menyingkirkan hidangan tersebut?”

“Tahukah kamu Rasulullah biasa tidur beralaskan kain berlipat dua. Tetapi
pada suatu malam kain itu dilipat empat. Ketika bangun beliau bersabda,
”Kalian mencegahku bangun (shalat) malam dengan alas kain yang tebal ini.
Lipat dua saja seperti biasanya.”
“Beliau tertidur pulas karea beralaskan kain tebal, sehingga tidak terbangun
untuk shalat malam. Tahukah kamu ketika Bilal Azan untuk shalat,
Rasulullah tidak segera keluar karena menunggu pakaiannya yang dicuci
belum kering?”

“Hai Hafsah, dua kawanku terdahulu menempuh jalan itu dan apabila aku
menempuh jalan yang berbeda tentu aku akan terbawa kepada jalan yang
bukan jalan mereka.”

536869322.doc 6
“Aku akan bersabar meniru kehidupan mereka yang keras. Semoga aku dapat
menikmati kehidupan mereka yang penuh kebahagiaan.

Itulah kecintaan Umar kepada kedua sahabatnya, Rasulullah Saw dan Abubakar.
Tidak hanya itu saja, karena keinginannya yang kuat untuk berjumpa kedua
sahabatnya yang mulia di surga, dengan segala daya ia teladani peri kehidupan
mereka.

Rahmat Allah baginya. Umar adalah orang yang rendah hati karena Allah.
Makanan dan pakaiannya sangat sederhana. Ia tak segan-segan membawa tempat
air di pundaknya. Ia juga menunggang keledai tanpa pelana dan menunggang unta
dengan pelana daun.
Tertawa sedikit sekali. Ia jarang bergurau, selalu tampak serius dan berwibawa.

3. UTSMAN IBNU AFFAN DZUNNURAIN

Takdir Allah lah yang telah menentukan Utsman untuk menyertai rombongan
pertama yang menerima hidayah dan agama Allah.
Utsman termasuk salah satu dari ketujuh orang yang selalu mendampingi dan
menyertai perjuangan Rasulullah Saw. Dia mengenal siapa dan bagaimana
Muhammad ketika pertama menjadi nabi. Dia mengetahui dengan sebenar-
benarnya ucapan Muhammad.

Sifatnya Yang Pemalu

Setiap sahabat nabi Saw memiliki keistimewaan sifat, baik yang tampak dalam
ucapan maupun dalam amal perbuatannya. Oleh karena itu Rasulullah Saw
mengemukakan titik kelebihan mereka agar dapat menjadi contoh. Beliau
bersabda:

“Orang yang paling kasih sayang dari umatku ialah Abubakar, dan
paling teguh dalam memelihara ajaran Allah ialah Umar, dan yang
paling bersifat pemalu ialah Utsman.” (HR. Ahmad, Ibnu Maajah,
Alhakim, Attirmidzi)

Sifat pemalu itulah yang mendorong Utsman Ra menjadi seorang dermawan yang
penuh welas asih, sehingga ketika Rasulullah tengah mempersiapkan pasukan “Al
‘Usrah”, seluruh biaya ditanggung oleh Utsman seorang diri. Rasulullah
menyambutnya dengan ucapan:

“Tidak akan ada sesuatu yang dapat membahayakan Utsman dengan


apa yang akan dia lakukan hari ini. Ya, allah, ridhoilah Utsman,
sesungguhnya aku ridho kepadanya.”(HR. Attirmidzi)

Kepribadian dan Perjalanan Hidup

536869322.doc 7
Utsman Ra adalah seorang yang bertakwa, selalu bersikap wara’. Tengah malam
tak pernah ia sia-siakan. Ia manfaatkan waktu itu untuk mengaji Al Qur’an, dan
setiap tahun ia menunaikan ibadah haji. Bila sedang berzikir dari matanya
mengalir air mata haru. Ia selalu bersegera dalam segala amal kebajikan dan
kepentingan umat. Ia juga dermawan dan penuh welas asih. Ia telah melakukan
hijrah sebanyak dua kali, pertama ke Habasyah, dan yang kedua ke Madinah.
Laknat dan kutukan Allah bagi siapa saja yang membenci Utsman Ra.

4. ALI BIN ABI THALIB (REMAJA PERTAMA YANG MASUK ISLAM)

Dia adalah khalifah yang pertama dari keluarga Hasyim. Ayah ibunya berasal dari
keturunan bani Hasyim. Oleh karena itulah, dalam dirinya tertumpu sifat-sifat inti
keluarga Hasyim yang dikenal sebagai keluarga yang mulia, yakni sifat
kebangsawanan, kekuatan, keberanian, kecerdasan dan kepahlawanan.

Kepahlawanan Pada Usia Dini

Dalam sejarah, umat kita banyak mencontoh dari para pahlawan yang melahirkan
kepahlawanan ketika usia muda. Diantara mereka adalah Ali bin Abi Thalib Ra.
Pada suatu pagi Rasulullah Saw berseru dan mengumpulkan orang-orang dekat
ka’bah dan berkata kepada mereka, “Seorang pemimpin (penunjuk jalan) tidak
akan mendustai keluarganya. Demi Allah, kalau aku mendustai orang, aku tidak
akan mendustakai kalian dan kalau aku menipu semua orang tidak akan menipu
kalian. Demi Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia. Aku ini adalah utusan Allah
kepada kalian khhususya dan kepada segenap manusia.”

“Demi Allah, kalian akan sebagaimana kalian tidur dan kalian akan dibangkitkan
kembali sebagaimana kalian bangun tidur. Kalian akan dihisab tentang apa yang
telah yang telah kalian lakukan. Kebaikan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan
dibalas dengan kejahatan, dan kalian akan mendapat surga selama-lamanya atau
neraka selama-lamanya. Demi Allah aku tidak akan mengetahui orang sebelum
aku membawa sesuatu yang lebih utama dari yang aku bawa untuk kalian. Aku
membawa kalian kebaikan untuk dinia dan akhirat.

Kemudian Nabi Saw melanjutkan sabdanya:

“Selamatkan diri kalian dari siksa neraka. Sesungguhnya aku tidak dapat
menolong kalian dari siksa Allah. Sesungguhnya aku adalah hanya seorang
pemberi peringatan nyata bagi kamu dari siksa yang pedih.”

Abu Lahab, paman Rasulullah saw yang pada waktu itu ikut hadir berseru dan
berang,”Binasalahkamu Muahmmad, apakah untuk itu kamu mengumpulkan
kami?”
Tetapi Nabi Saw tidak putus asa. Dengan tenang dan penuh sabar ia mnahan diri
dan berkata,”aku mengajak kalian untuk dua kalimat yang rinngan diucapkan
lidah dan berat dalam timbangan, yakni bersyahadat, tidak ada Tuhan kecuali

536869322.doc 8
Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah. Siapa yang menyambut ajakanku dan
ingin ikut mendukung?”
Ali si pemuda remaja bangkit di tengah-tengah kerumunan massa dan
berseru,”Aku, ya Rasulullah, dan aku paling muda usia!”

Tidak seorang pun dari yang hadir menerima ajakan Nabi Saw kecuali ali. Dialah
orang pertama yang bersedia berkorban untuk Rasulullah Saw ketika tidur di
tempat Nabi Saw, pada waktu rumah beliau dikepung dan akan dibunuh
menjelang hijrah ke Madinah.

5. THALHAH BIN UBAIDILLAH (SYAHID YANG MASIH HIDUP)

Kemurahan dan kedermawanan Thalhah bin Ubaidillah patut kita contoh dan kita
teladani. Dalam hidupnya ia mempunyai tujuan utama yaitu bermurah dalam
pengorbanan jiwa.
Thalhah bin Ubaidillah merupakan salah seorang dari delapan orang yang
pertamamasuk Islam, dimana saat itu satu orang bernilai seribu orang.
Sejak awal keislamannya sampai akhir hidupnya dia tidak pernah mengingkari
janji. Janjinya selalu tepat. Ia juga dikenal sebagai orang jujur, tidak pernah
menipu apalagi berkhianat.
Thalhah masuk islam melalui anak pamannya, abubakar Assidiq Ra.

Setelah menyatakan keislamannya di hadapan Muhammad Saw, Thalhah dan


Abubakar Ra pun pergi. Tapi ditengah jalan mereka dicegat oleh Nofel bin
Khuwalid yang dikenal dengan “singa Quraisy”, yang terkenal kejam dan bengis.
Nofel kemudian memanggil gerombolannya untuk menangkap mereka. Ternyata
Thalhah dan Abubakaar tidak hanya ditangkap saja, mereka diikat dalam satu
tambang. Semua itu dilakukan Nofel sebagai siksaan atas keislaman Thalhah.
Oleh karena itulah Thalhah dan Abubakar Ra di juluki “Alqorinan” atau “dua
serangkai”. Dan sesudah masuk islam Thalhah selalu mendampingi Rasulullah
Saw.

Riwayat hidup Thalhah merupakan hembusan angin yang harum dalam rangkaian
sejarah yang agung penuh keteladanan. Oleh karena itu alangkah patutnya kita
menerapkan sejarah lama untuk masa kini dan merintis jalan yang pernah tempuh
pendahulu kita serta beriman sebagaimana mereka beriman, jujur, ikhlas dan setia
seperti yang mereka lakukan, dan berjihad sebagaimana mereka berjihad.

Thalhah Yang Dermawan

Ia adalah salah seorang dari kaum muslimi yang kaya raya, tapi pemurah dan
dermawan. Istrinya bernama Su’da binti Auf
Pada suatu hari istrinya melihat Thalhah sedang murung dan duduk termenung
sedih. Melihat keadaan suaminya, sang istri segera menanyakan penyebab
kesedihannya dan Thalhah menjawab, “Uang yang ada ditanganku sekarang itu
terlalu banyak sehingga memusingkanku. Apa yang harus kulakukan?” maka

536869322.doc 9
istrinya berkata,”uang yang ada ditanganmu itu bagi-bagikanlah kepada fakir
miskin.”
Maka dibagi-bagikannyalah seluruh uang yang ada ditangan Thalhah tanpa
meniggalkan sepersenpun
Assaib bin Zaid pun berkata tentang Thalhah. Katanya,”Aku berkawan dengan
Thalhah baik dalam perjalan maupun sewaktu bermukim. Aku melihat tidak ada
seorang pun yang lebih dermawan dari dia terhadap kaum muslimin. Ia
mendermakan uang, sandang dan pangannya.”
Jaabir bin Abdullah pun bertutur,”Aku tidak pernah melihat orang yang lebih
dermawan dari Thalhah walaupun tanpa diminta.”
Oleh karena itu patutlah jika ia dijuluki “Thalhah si dermawan dari
Thalhah”,”Thalhah si pengalir harta”,”Thalhah kebaikan dan kebajikan”.

6. AZZUBAIR IBNU AWWAM (PENGIKUT SETIA RASULULLAH SAW)

Thalhah dan Azzubair adalah dua serangkai. Bila yang seorang disebut maka yang
kedua pun akan disebut. Mereka beriman pada tahun yang sama dan wafat pada
tahun yang sama pula.
Azzubair adalah prajurit dakwah yang selalu menyandang sejata untuk melawan
orang-orang yang menghendaki gugurnya dakwah Islamiah selagi dalam
kandungan. Kepahlawanannya telah tampak pertama kali pada waktu perang
Badar.

Rasulullah Saw merasa bangga terhadap Azzubair, dan ia bersabda:

“setiap nabi mempunyai pengikut pendamping yang setia (Hawwari) dan


hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.”

Kecintaan Rasulullah Saw kepada Azzubair bukan hanya disebabkan ia anak bibi
Rasulullah Saw atau karena suami dari Asma (putrid Abubakar) yang pernah
mengantar kegua Thur untuk Nabi Saw dan Abubakar, tapi Azzubair memang
pemuda yang setia, ikhlas, jujur, kuat, berani, murah tangan dan telah menjual diri
dan hartanya kepada Allah Swt.

Dia orang yang berkarakter tinggi dan berakhlak mulia. Keberanian dan
kedermawanannya berimbang seperti dua ekor kuda balap yang sedang berpacu.
Dia adalah seorang pengelola perdagangan yang berhasil dan hartawan, tapi
hartanya selalu ia infakkan untuk perjuangan Islam. Bahkan ia wafat dalam
keadaan menaggung hutang.
Jiwa tawakkalnya kepada Allah amat kuat dan ketika mendekati ajalnya, ia
berwasiat kepada anaknya, Abdullah agar melunasi hutang-hutangnya.
Bila diserukan “Ayo berjihad fi sabilillah!”. Maka ia akan segera menjadi orang
yang pertama yang dating menyambut seruan itu. Oleh Karen itulah, Azzubair
selalu mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah Saw. Selama hidupnya
ia tidak pernah absen berjihad.

536869322.doc 10
7. ABDURRAHMAN BIN AUF (PEDAGANG BESAR YANG SUKSES)

Abdurrahman bi Auf adalah kawan akrab Abubakar Assidiq Ra. Oleh karena itu
ketika Abubakar menawarkan islam kepadanya, Abdurrahman langsung
menerimanya.

Dalam sejarah Islam dia dicatat sebagai orang yang kedelapan yang pertama
masuk Islam dan orang kelima yang diislamkan Abubakar a.

Perang Uhud telah membekas lebih dari dua puluh luka dalam tubuhnya dan salah
satu lukanya menyebabkan dia pincang. Perang Uhud juga menybabkan beberapa
giginya rontok sehingga memengaruhi ucapan dan tutur katanya.
Dalam hatinya telah terhuam hijrah jihad fisabilillah semata-mata untuk
mengibarkan panji Islam dan untk meninggikan kejayaannya.
Abdurrahman telah mengenal jalan kesurga. Oleh karena itu ia ingin
memperolehnya dengan pemberian dan pengorbanan. Pemberian dan
pengorbanan dengan seluruh harta dan jiwa raganya. Pengorbanan dengan jiwa
raga adalah puncak dari segala kemurahan hati.

Abdurrahman sangat mahir berdagang. Ia mguasai perekonomian dan keuangan.


Lagi pula hidunya selalu disertai dengan kemujuran taufik dan barokah.
Abdurrahman bin Auf sukses dalam perdagangannya dengan mengikuti petunjuk-
petunjuk dari Rasululllah Saw. Ia selalu meghiasi dengan adab sopan Islami
sehingga Allah memberkahinya dan membimbing langkah-langkahnya .

Setelah menjadi kaya raya nabi Saw berkata kepadanya,”Hai Abdurrahman bin
Auf, kamu sekarang menjadi orang yang kaya dan kamu akan masuk surga
dengan merangkak (mengingsur). Pinjamkanlah hartamu kepada Alah agar lancar
kedua kakimu.” (HR. Alhaakim dalam Almustadrak)

8. SA’AD BIN ABI WAQQASH (ORAN GPERTAMA YANG TERKENA


PANAH FISABILILLAH

Orang Yang Paling Dahulu Ke Arah Kebajikan

Allah Swt berfirman:

“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman. Mereka itulah orang yang
didekatkan (kepada Allah).” (Al Waaqih 10-11)

Sa’ad berkata:

536869322.doc 11
“Pada hari aku masuk Islam tidak ada orang lain yang menyertaiku. Aku
menanti seminggu lamanya dan sesungguhnya aku ini sepertiga Islam (Artinya
orang ketiga yang masuk Islam).”

Sa’ad adalahorang yang berbudi luhur beakhlak mulia lagi teguh iman.

Beberapa Ayat Al Qur’an Turun Menyangkut Sa’ad

Ketika ibunya mengetahui Sa’ad masuk islam, ia begitu berang dan bersumpah
tidak akan berbicara dengan Sa’ad. Ia juga mogok makan dan minum sampai
Sa’ad meninggalkan agamanya dan kembali kepada agama yang dianut Quraisy.
Tapi Sa’ad tetap berpegang teguh pada Islam sampai ibunya menderita kepayahan
sesudah beberapa hari berpuasa. Dia jatuh pingsan dan dikhawatirkan meninggal.

Sa’ad kemudian di suruh keluarganya untuk menjenguk ibunya dengan harapan


bila melihat sendiri keadaan ibunya, hati Sa’ad akan lunak dan luluh. Tetapi Sa’ad
berkata kepda ibunya, “Wahai ibuku, demi Allah, jika ibu mempunyai seratus
nyawa dan nyawa-nyawa itu hilang satu demi satu aku tidak akan meninggalkan
agamaku karena ibu.”
Setelah yakin akan keteguhan hati putranya, ibu Sa’ad akhirnya membatalkan
puasanya.
Setelah kejadian itu turunlah ayat Allah:

“Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kepada kedua orang ibu bapaknya,
dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya.” (Al Ankabut 8)

Sa’ad berkata Rasulullah Saw mendo’akan aku:

“Ya Allah jadikanlah sasaran panahnya jitu dan kabulkanlah doanya.”

Lalu doa nabi Saw dikabulkan Allah SWT.


Setiap kali Sa’ad melepaskan anak panahnya pasti jitu, mengenai sasaran, dan
setiap doa, doanya pasti dikabulkan Allah SWT. Dalam semua peperangan dia
mampu mengalahkan lawan.
Sa’ad adalah orang yang pertama melepas panah kepada musuh Islam dan
pertama pula kena panah.

9. SAID BIN ZAID (SALAH SEORANG YANG DICINTAI ALLAH)

Nama lengkapnya adalah Said bin Zaid bin Amru bin Naufal bin Abdulluza bin
Al’adwa.
Said adalah seorang pemberani, tidak takut celaan orang yang suka mencela
selama di jalan Allah. Ia juga murah tangan dan dermawan, kuat menahan diri
dari penyimpangan hawa nafsu dan termasuk orang yang dikabulkan doanya.

536869322.doc 12
Banyak dari kalangan lemah dan miskin berkumpul dirumahnya untuk mencari
ketentraman dan keamanan. Di rumah Said mereka akan memperoleh makanan
penghilang rasa rapar. Mereka juga mendapatkan ketenangan dari rasa takut.
Said selalu mendampingi Rasulullah Saw. Pada waktu damai ia selalu dibelakang
Rasulullah Saw, dan berada di depannya pada saat perang
Seluruh kehidupannya dicurahkan untuk tugas-tugas bertempur. Dia termasuk
kalangan oranga-orang yang disebut sebagai “Prajurit tak dikenal”.
Setiap kali dicalonkan untuk menjabat tugas pemerintahan ia selalu menolak dan
menyarankan agar menunjuk orang lain saja. Hal ini disebabkan ia ingin
melanjutkan karier kemiliterannya dan ingin mati syahid di medan perang
fisabilillah.

Said bin Zaid sangat dihormati dan disayangi penduduk kota Madinah. Ia benci
pada orang yang suka menzalimi dirinya sendiri dan menzalimi orang lain. Ia
termasuk orang yang terkabul doanya (mujabul dakwah) apabila mendoa sesuatu.

10. ABU UBAIDAHIBNUL JARRAH (PEMEGANG AMANAT UMAT DAN


AMANAT RASULULLAH SAW)

Rasulullah Saw pernah bersabda:

“ Tiap-tiap umat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat ini
adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah.”

Ujian Maha Berat

Abu Ubaidah dihadapkan pada dua timbangan, manakah yang akan menjadi
pilihannya, ayahnya yang kafir atau keislamannya yang dirihdhoi Alah?
Ketika perang Badar, Abu Ubaidah ikut memperkokoh dan membela kaum
muslimin, sedangkan ayahnya berada dalam barisan kaum Quraisy yang musyrik
dan kafir.

Dalam pertempuran yang sengit itu Abu Ubaidah terpaksa membunuh ayahnya
yang terus mendesak dan melawannya. Walaupun hatinya terasa berat tapi demi
menegakkan amanat Allah dan RasulNya, Ubaidah terpaksa membunuh ayahnya.
Setelah peristiwa tersebut, Allah menurunkan firmanNya:

“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah
dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasulnya, sekalipun orang-orang itu bapak-
bapak atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.
Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan
dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang
datang dari padaNya. Dan dimasukkan di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya. Allah ridho terhadap mereka dan mereka

536869322.doc 13
pun merasa puas terhadap (limpahan rahmatNya). Mereka itulah
golongan Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan Allah
itulah golongan yang beruntung.” (Al Mujaadilah 22)

Suatu Peristiwa Pada Perang Uhud

Abubakar Assidiq menyampaikan suatu kisah tentang jasa Abu Ubaidah pada
perang Uhud.
Pada waktu perang Uhud, Rasulullah Saw terkena panah. Panah itu mengenai
rahang atas wajah beliau. Ketika itu beliau memakai tutup kepala dari besi
sehingga kepingan besi menutup wajahnya menancap ke rahang beliau di dua
tempat. Dari wajah beliau darah bercucuran.
Abu Ubaidah lalu menggunakan kedua gigi depannya untuk mencabut besi tajam
yang menancap kedalam kedua sisi rahang Rasulullah. Setelah mencabut besi itu,
Abu Ubaidah terjatuh dan kedua gigi atas dan gigi bawahnya tanggal. Kemudian
ia menggigit besi yang kedua dengan kedua gigi atas dan bawahnya yang masih
tersisa, dan ternyata giginya pun tanggal pula.
Aku dan Rasulullah Saw amat terharu melihat kesetiaan dan pengorbanan Abu
Ubaidah. Betapa sayang dan cintanya ia pada Rasulullah sampai-sampai ia rela
giginya hilang. Sejak itu dikalangan kaum muslimin ia dikenal sebagai si
ompong, Karena kedua gigi atas dan gigi bawahnya telah hilang

Orang Yang Memegang Amanat

Pada suatu ketika utusan masyarakat Najran datang menemui Rasulullah Saw.
Utusan itu meminta kepada Rasulullah agar mengutus seseorang yang dapat
mengajarkan kepada masyarakat Najran hukum-hukum agama Islam. Rasulullah
menyanggupinya dan menjanjikan kepada mereka seraya berkata,”esok hari aku
akan mengutus bersama kalian seorang yang benar-benar amin, benar-benar amin,
benar-benar amin.” (beliau mengulangnya sampai tiga kali)

Orang yang disebut ‘amin’ sampai diulang tiga kali adalah Abu Ubaidah. Ialah
yang diutus mengajarkan syariat Islam kepada penduduk Najaran.

Dalam pertempuran “Dzatil salsali” Rasulullah Saw mengirim bala bantuan


tentara utnuk membantu pasukan yang dipimpin oleh Amru Ibnul Aash. Diantara
prajurit itu terdapat Abubakar Ra dan Umar Ra. Sedangkan komandan
pasukannya adalah Abu Ubaidah Ibnu Jarrah.

Kepercayaan yang diberikan Rasulullah Saw terhadap Abu Ubaidah Ra membuat


Umar Ibnul Khattab berkata mengenai Ubaidah menjelang wafatnya:”Kalau Abu
Ubaidah ibnul Jarrah masih hidup maka aku akan menunjuknya sebagai khalifah
penggantiku. Dan bila kelak Allah Swt bertanya kepadaku tenteng apa sebabnya,
maka aku akan menjawab,”Aku memilih dia karena dia seorang pemegang
amanat umat dan pemegang amanat Rasulullah.”

536869322.doc 14
536869322.doc 15

Anda mungkin juga menyukai