Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini. Tak lupa Shalawat
serta Salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah diutus kemuka bumi ini
sebagai Rahmatanlil Alamin.

Kami membuat makalah ini, bertujuan untuk menjelaskan perkembangan software atau
perangkat lunak komputer. Karena melihat begitu pentingnya komputer dalam kehidupan
pada zaman sekarang ini. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia saat ini tidak terlepas
dari teknologi khususnya komputer. Dalam segala bidang saat ini telah membutuhkan yang
namanya komputer, seperti halnya pada dunia pendidikan, kesehatan, dan ekonomi atau
niaga, dan untuk mengoperasikan komputer itu maka kita butuh yang namanya perangkat
lunak.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan
yang tidak disengaja. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya dibidang pendidikan komputer.

Medan, 10 Desember 2017

Penulis

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang................................................................................................................1
b. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
c. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Surga dan Neraka..........................................................................................3
B. Keberadaan Surga dan Neraka yang Sesungguhnya.......................................................7
C. Surga dan Neraka Dalam Kajian Iman dan Sains..............................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Sebagaimana telah kita yakini bahwa surga dan neraka itu telah ada sejak dahulu dan
telah di sediakan bagi kita semua, bagi yang semasa hidupnya banyak berbuat kebaikan surga
lah bagiannya, sedangkan bagi orang – orang yang banyak berbuat kejahatan/keburukan
maka neraka lah bagiannya. Surga dan neraka adalah tempat yang abadi setelah kehidupan di
dunia ini. Surga dan neraka di sebutkan di dalam Al-Qur’an dengan berbagai macam
tingkatan sesuai dengan perbuatan manusia semasa hidupnya.

Surga dan neraka adalah dua makhluk Allah Subhanhu Wa Ta'ala. Sebagai seorang
muslim kita harus mengimaninya. Kita yakin bahwasanya surga dan neraka itu ada dan tidak
akan pernah binasa. Setiap insan yang beriman tentu ingin menikmati keindahan surga dan
takut terjerumus dalam siksa neraka. Oleh sebab itulah sudah seharusnya kita kenali lebih
dekat apa itu surga dan neraka dan bagaimanakah cara agar kita bisa masuk ke dalam surga
dan terhindar dari siksa neraka.

Dan di dalam makalah ini akan dibahas juga tentang surga dan neraka dalam kajian iman
dan sains. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi abad ke-21, membuat para ilmuan berlomba-
lomba untuk menguak seluruh fenomena yang terjadi di alam semesta ini melalui berbagai
eksperimen maupun observasi. Untuk lebih jelasnya marilah kita bahas makalah ini.
(Marzuki, 1997)

1
b. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian surga dan neraka ?

2. Apa sajakah macam – macam surga dan neraka itu ?

3. Bagaimanakah keberadaan surga dan neraka yang sesungguhnya ?

4. Bagaimanakah kajian surga dan neraka dalam kajian iman dan sains ?

c. Tujuan

Beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :

1. Untuk mengetahui pengertian surga dan neraka.

2. Untuk mengetahui macam – macam surga dan neraka.

3. Untuk mengetahui keberadaan surga dan neraka yang sesungguhnya.

4. Untuk mengetahui surga dan neraka dalam kajian iman dan sains.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Surga dan Neraka

1. Pengertian Surga
Di dalam bahasa Arab surga disebut dengan al – jannah atau al-hadiqah zatusy syajar
(kebun atau taman yang terdiri dari berbagai macam pepohonan). Maka surga dipahami
dengan berbagai macam kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa.

Diantara para ulama’ membagi surga dalam 3 bagian :

a. Jannatul Ikhtisas

b. Jannatul Mirats

c. Jannatul A’mal

Jannatul Ikhtisas adalah surga yang disediakan bagi anak – anak kecil yang meninggal
sebelum dikenakan kewajiban. Yakni meninggal dibawah umur 6 tahun. Juga Allah akan
menempatkan siapa saja yang di kehendaki dalam surga Ikhtisas ini dan orang – orang yang
hilang akalnya. Yaitu orang yang baik kelakuannya ketika masih normal kemudian
menderika sakit ingatan sampai meninggal..

Adapun Jannatul Mirats ialah tempat di surga yang mestinya disediakan bagi orang –
orang kafir kalau seandainya mereka beriman. Jelasnya, oleh karena tempat – tempat yang
disediakan itu tidak jadi diisi oleh orng – orang tak beriman, maka tempat –tempat tadi
dibagikan kepada ahli surga, sebagai pembagian tambahan (warisan). Setelah tempat –
tempat yang telah di tentukan sendiri bagi mereka masing – masing.

Kemudian Jannatul A’mal ialah surga yang disediakan bagi orang – orang mukmin
berdasarkan amal – amalnya. Surga inilah yang bagiannya tidak sama, bahkan menurut
amalnya sendiri – sendiri.

Orang – orang yang masuk surga disebut dengan Ahl al – jannah (ahli surga). Mereka
memperoleh surga surga disebabkan selalu menegakkan shalat dengan baik, mengakui bahwa
didalam harta yang dimiliki ada bagian yang diperuntukkan bagi peminta – minta dan fakir
miskin, yang meyakini bahwa hari kiamat benar – benar terjadi, yang benar – benar takut
3
akan hukuman Tuhan, yang menjaga kehormatannya, yang memelihara kepercayaan serta
memegang janji yang mereka ucapkan dan yang memberikan kesaksian yang benar.

Di dalam surga tidak ada lagi permusuhan, tidak ada dendam kesumat. Para ahli surga
hidup rukun dan damai, aman sejahtera sepanjang masa, tidak ada usia tua dan muda. Usia
para penghuni surga sebaya, tidak pernah menjadi tua, semua dalam keadaan sehat tidak
pernah dihinggapi penyakit,. Seluruhnya merupakan balasan dari kebajikan yang telah
dilaksanakan di dunia. (Marzuki, 1997)

Di dalam Al-Qur’an ditemukan bermacam – macam nama bagi surga. Nama – nama
itu adalah :

1. Surga Fidaus, disebut dalam surat al-Kahfi ayat 107-108

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah
surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin
berpindah daripadanya.

2. Surga ‘Adnin, disebut dalam surat al-Kahfi ayat 30-31 :

Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik. Mereka
itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga `Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya;
dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari
sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang
indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah;

3. Surga Na’im, disebut dalam surat al-Luqman ayat 8-9 :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi


mereka surga-surga yang penuh keni`matan, Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah
yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

4. Surga Ma’wa, disebut dalam surat al-Sajadah ayat 19 :


4
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi
mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka
kerjakan.

5. Surga Darussalam, disebut dalam surat Yunus ayat 25 :

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang


dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).

6. Surga Darul Muqamah, disebut dlam surat Fathir ayat 34-35:

Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari
kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya
kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”.

7. Surga al-Maqamul Amin, disebut dalam surat al-Dukhan ayat 51 :

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,

3. Pengertian Neraka

Adapun neraka desebut dengan al-nar (api yang menyala). Oleh sebab itu neraka
dipahami sebagai tempat yang berisi berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi
orang – orang yang berbuat dosa atau kesalahan. Oleh sebab itu neraka disebut juga dengan
mautin al- azab (tempat untuk berlakunya siksaan).

Orang yang masuk kedalam neraka disebut dengan Ahl al-Nar (Ahli Neraka). Mereka
adalah yang memiliki sifat –sifat tidak baik seperti kekufuran dan orang – orang yang
melakukan kekufuran disebut kafir. Di samping kufur, sifat – sifat lain yang mengantarkan
orang masuk ke dalam neraka adalah takzib (mendustakan Tuhan) dsb. Siksaan di neraka
dilaksanakan setelah manusia melalui perhitungan mempergunakan mizan (timbangan)
terhadap amal masing – masing. Hal ini dilakukan setelah hari kiamat, manusia dibangkitkan
dari kubur untuk dihitung semua amalnya, kemudian diketahui siapa yang berhak masuk
neraka dengan berbagai macam siksaannya.

Lamanya seseorang berada dalam neraka berbeda – beda. Ada yang hanya sebentar saja,
yakni orang mukmin yang melakukan dosa dan setelah dosanya dibakar dalam neraka

5
kemudian dia dimasukkan ke dalam surga. Dan ada pula yang kekal di dalam neraka, yakni
orang – orang kafir dan orang – orang musyrik yang mendustakan agama.

Adapun nama – nama neraka yang disebut di dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut :

1. Neraka Jahannam, disebut dalam surat At-Taubah ayat 63 :

Tidakkah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa


menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, dia kekal
di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.

2. Neraka Jahim, disebut dalam surat al-Dukhan ayat 56 :

Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah
memelihara mereka dari azab neraka,

3. Neraka Hawiyah, disebut dalam surat al-Qari’ah ayat 8-11 :

Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat
kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu)
api yang sangat panas.

4. Neraka Weil, disebut dalam surat al-Mutaffifin ayat 1-3 :

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.

5. Neraka Ladza, disebut dalam surat al-Ma’arij ayat 15-18:

Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak, Yang
mengelupaskan kulit kepala, Yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling
(dari agama). Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.

6. Neraka Sa’ir, disebut dalam surat al-mulk ayat 5:

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan
Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala.

7. Neraka saqar, disebut dalam surat al-Mudatsir ayat 36-30 :


6
Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka)
Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah
pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).

8. Neraka al-Huthamah, disebut dalam surat al-Humazah ayat 4-9:

Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam


Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang
dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas
mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

B. Keberadaan Surga dan Neraka yang Sesungguhnya

 Pertama: Surga dan Neraka Benar Adanya.


Keberadaan surga dan nereka adalah haq. Tidak ada keraguan di dalamnya. Neraka
disediakan bagi musuh-musuh Allah, sedangkan surga dijanjikan bagi wali-wali Allah.
Penyebutan tentang surga dan neraka dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sangatlah banyak.
Terkadang disebutkan tentang kondisi penduduk surga dan neraka. Terkadang disebutkan
tentang janji kenikmatan surga dan adzab di neraka. Terkadang disebutkan dorongan agar
bersemangat meraih surga dan ancaman dari neraka. Demikian pula As-Sunnah (Hadits)
banyak menyebutkan tentang surga dan neraka. Itu semua menunjukkan bahwa keberadaan
surga dan neraka adalah benar adanya (Dalil-dalil selengkapnya bisa dirujuk dalam Ma’arijul
Qabul 470-472)

 Kedua. Surga dan Neraka Sekarang Sudah Ada.

Ahlus Sunnah telah sepakat bahwa keduanya merupakan makhluk Allah yang telah ada
sekarang. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mu’tazilah dan qadariyah yang lebih
mengedepankan akal mereka. Adapun dalilnya adalah firman Allah (artinya): “Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yangtelah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali ‘Imran: 133).
Tentang neraka Allah berfirman (artinya): “Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang
telah disediakanuntuk orang-orang yang kafir.” (Ali ‘Imran: 131). Diriwayatkan juga bahwa
Nabi pernah melihat Sidratul Muntaha, kemudian melihat dan masuk ke dalam surga. Hal ini

7
terjadi ketika beliau mengalami peristiwa Isra’ Mi’raj. (Silahkan merujuk dalam kitab Syarh
Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyahli Al-Imam Ibnu Abil ‘Izz Al Hanafi II/1056-1058).

 Ketiga. Penciptaan Surga dan Neraka Sebelum Penciptaan Manusia.

Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (artinya): “(Dan Allah berfirman): “Hai Adam
bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-
buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini
niscaya kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.” (Al-A’raf: 19). Surga telah ada
sebelum ditiupkannya ruh pada diri Adam. Hal ini menunjukkan surga sudah ada sebelum
penciptaan Adam ( Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyah li Syaikh Shalih Alu Syaikh II/1070 )

 Keempat. Surga dan Neraka Sudah Ditetapkan Penghuninya.

Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (artinya): “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk
(isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia … ” (Al-A’raf: 179). Dari ‘Aisyah,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “… Sesungguhnya Allah telah
menciptakan para penghuni untuk surga. Allah telah menentukan mereka sebagai
penghuninya, sedangkan mereka masih dalam tulang sulbi bapak-bapak mereka. Allah juga
telah menciptakan para penghuni bagi neraka. Allah telah menentukan mereka sebagai
penghuninya, padahal mereka masih dalam tulang sulbi bapak-bapak mereka.” (HR. Muslim
2662) (Syarh Al ‘Aqidah At Thahawiyah li Al Imam Ibnu Abil ‘Izz Al Hanafi II/1070-1071).
Namun hal ini termasuk dalam perkara ghaib, sehingga hanya Allah yang mengetahui siapa
saja penghuni surga dan neraka. Oleh karena itu kita harus berusaha agar termasuk ke dalam
penghuni surga, yaitu dengan banyak beramal shalih. Karena sesungguhnya Allah tidak akan
menyia-nyiakan amal yang kita lakukan, sebagaimana firman Allah (artinya): …
Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu,
baik laki-laki atau perempuan… (QS. Al ‘Imran:195).

 Kelima. Surga dan Neraka Kekal Abadi.

Allah Ta’ala berfirman (artinya):“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya


di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
8
menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (Huud: 108).
Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ada penyeru memanggil “Sesungguhnya
kalian sehat terus tidak akan sakit, hidup terus tidak akan mati, muda terus tidak akan tua, dan
selalu dalam kenikmatan tidak akan menderita.’ Maka itu adalah firman Allah ‘azza wa jalla,
‘Dan diserukan kepada mereka, ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa
yang dahulu kamu kerjakan.’ (Al-A’raaf: 43)” (HR. Muslim 2837). (Baiquni, 1997)

Keyakinan tentang surga dan neraka di atas, terangkum dalam perkataan yang
disampaikan oleh Imam Abu Ja’far At-Thahawy rahimahullah dalam kitab beliau Al-‘Aqidah
Ath-Thahawiyah, beliau menjelaskan: “Surga dan neraka merupakan dua makhluk yang tidak
akan punah dan binasa. Sesungguhnya Allah telah menciptakan keduanya sebelum
penciptaan makhluk lainnya dan Allah juga telah menetapkan penghuninya…” (Matan
Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyah).

C. Surga dan Neraka Dalam Kajian Iman dan Sains

Sebagaimana logika agama, logika ilmiah juga berkesimpulan bahwa alam semesta
ini bakal lenyap. Ada dua hal yang menyebabkan lenyapnya alam semesta. Yang pertama
adalah bertemunya 'langit positif' dan 'langit negatif'. Sedangkan yang kedua, adalah
'menciutnya' alam semesta setelah mengalami kondisi berkembang selama 15 miliar tahun,
sehingga lenyap di pusat alam semesta. Alam semesta ini memiliki pasangan- pasangan. Dan
Allah menciptakan eksistensi langit juga secara berpasangan. (Baiquni, 1997)

Secara umum, dikatakan bahwa alam terbentuk dari materi dan energi. Materi bisa
berubah menjadi energi, dan energi bisa berubah menjadi materi, sebagaimana telah
dirumuskan oleh Einstein. Sehingga seakan-akan materi adalah pasangan energi.
Sesungguhnya tidak demikian. Materi bukanlah pasangan energi, meskipun keduanya bisa
saling berubah.

Energi memiliki pasangannya sendiri, yaitu energi positif dan energi negatif. Yang
satunya diserap oleh struktur alam, sedangkan yang lainnya dipancarkan. Sedangkan materi,
memiliki pasangan yang disebut antimateri. Energi positif jika dipertemukan dengan energi
negatif akan menjadi nol. Demikian pula, materi jika dipertemukan dengan antimaterinya
9
akan menjadi nol. Jadi yang disebut pasangan adalah jika keduanya dipertemukan akan
menjadi nol atau 'setimbang'. Seperti Atas Bawah, Siang Malam, Kiri Kanan, Dulu dan Masa
depan, dan lain sebagainya.

Maka Surga dan Neraka adalah sebuah pasangan. Satunya berada di langit positif dan
lainnya berada di langit negatif. Surga memancarkan energi, sedangkan Neraka menyerap
energi. Surga berada di alam 'materi' dan Neraka berada di alam 'anti materi' Karena itu,
Kebahagian Surga selalu digambarkan sebagai kehidupan yang 'penuh pemberian'. Berupa
apa saja yang menyebabkan rasa bahagia dalam kehidupan kita di alam Akhirat. Apa saja
yang kita inginkan, di sana tersedia. Sebaliknya, Neraka digambarkan sebagai kehidupan
yang penuh kesengsaraan dan 'memakan' energi. Demikian banyak siksaan yang mengerikan.
Dan semuanya 'menghabiskan' energi. Kenapa bisa demikian?

Ternyata ini ada kaitannya dengan aktivitas kita selama di dunia. Jika kita berbuat
baik, maka kita terus memancarkan energi positif selama di dunia. Memang berat, karena kita
harus menghasilkan energi positif terus-menerus. Akan tetapi ini, ternyata menyebabkan
terakumulasinya energi positif di langit positif yang menjadi wilayah Surga. Dan pada saat
hidup di alam Akhirat nanti, energi positif itu memancar untuk kita. Kenapa? Sebab hukum
alam telah berjalan terbalik. Jika di dunia kita banyak memberi, maka di Akhirat nanti kita
akan banyak menerima. Sebaliknya, kalau di dunia kita banyak menyerap energi positif alias
menghasilkan energi negatif. Maka pada saat di Akhirat nanti kita bakal banyak 'menyerap'
energi negatif berupa 'siksaan-siksaan', yang setimpal dengan energi dosanya. Itulah yang
terjadi pada saat kita di Neraka. Bayangkan, selama di dunia kita banyak 'mengambil' hak
(menyerap energi) orang lain : berupa harta, kekuasaan, seksualitas, dan lain sebagainya.
Maka, ketika alam berjalan terbalik (di Neraka Akhirat) kita harus mengembalikan energi itu
secara berlipat ganda Itulah yang digambarkan oleh Allah di dalam Neraka orang yang
banyak dosanya harus dibakar habis-habisan. Kenapa? Supaya dia memperoleh energi positif,
untuk melunturkan energi negatif yang 'ngendon' di dalam dirinya, baik secara fisik maupun
secara kejiwaan. Semakin besar dosa-dosanya, maka semakin besar pula energi negatifnya.
Sehingga dia membutuhkan energi dari api Neraka yang semakin besar, untuk
menetralkannya. (Mahmud, 2001)

Maka adalah benar adanya ketika Allah mengatakan bahwa dosa-dosa yang kita
perbuat selama di dunia ini sebenarnya adalah beban bagi kita ketika berada di Akhirat.

10
 QS. Thahaa (20) : 101 "mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa
itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat "

 QS. Al Ankabuut (29) : 13 “Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa)
mereka, dan beban-beban (dosa yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri,
dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu
mereka ada-adakan.”

Nah, beban itu harus 'dilepaskan' satu per satu, selama di Neraka tersebut. Hal itu
berlangsung sampai dengan lunturnya dosa-dosa. yang telah diperbuatnya. Maka suatu ketika
dosa-dosa, itu akan menjadi Nol, seiring usia Akhirat. Akan tetapi mereka tidak akan pernah
bisa keluar dari Neraka itu.

Seperti difirmankan Allah dalam QS Al Infithaar (82) : 16 “Dan mereka sekali-kali tidak
dapat keluar dari Neraka itu.”

Sebaliknya orang-orang yang di Surga, mendapatkan balasan energi positif terus-


menerus. Jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan dengan apa yang diperbuatnya selama di
dunia. Itu disebabkan oleh efek 'bunga berganda' yang dimiliki alam semesta. Sampai
kapankah? Sampai energi positif yang dihasilkannya sebagai 'pahala' menjadi Nol. Dan
mereka juga tidak akan dikeluarkan dari Surga itu.

 QS. Al Hijr (15) : 48 “Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali
tidak akan dikeluarkan daripadanya.”

Jadi, orang yang berada di Neraka akan selamanya di Neraka. Sedangkan yang di
Surga akan selamanya di Surga. Tidak ada satu ayat pun yang mengatakan bahwa orang yang
di Neraka, suatu ketika bisa pindah ke Surga jika dosa-dosanya sudah habis. Pemahaman ini
agaknya cuma berupa 'harapan' semata. Allah mengatakan bahwa mereka akan kekal selama-
lamanya, baik yang di Surga maupun yang di Neraka. Sampai dosa dan pahala mereka
menjadi nol. Kapankah pahala dan dosa mereka itu menjadi nol? Ketika alam semesta sudah
tidak memiliki selisih energi lagi. Dalam konteks ini, artinya, Langit Positif (Surga) dan
Langit Negatif (Neraka) telah bertemu di satu titik. Ibarat deret bilangan, angka-angka positif
maupun negatifnya telah ditarik bersatu menuju pusatnya : titik Nol.

Itulah saat-saat kita semua kembali kepada 'Ketiadaan Mutlak'. Atau sebaliknya,
menjadi 'Keber-Ada-an Mutlak'. Pada waktu itu, segala urusan telah kembali kepada

11
KehendakNya semata, seperti firmanNya di QS. 11: 106 - 108. (khaalidiina fiiha
maadaamatis samaawati wal ardhi illa bimaasyaa’).

Tetapi dalam logika Sains, berapa lamakah kehidupan Akhirat bakal berlangsung?
Akhirat akan berlangsung selama langit dan Bumi masih ada! Akan tetapi, apakah alam
semesta akan ada terus? Tidak, karena pada periode Akhirat itu alam semesta sedang
bergerak menciut menuju pusatnya! Maka Allah mengatakan, pada waktu itu Dia
menggulung langit. Atau alam semesta ini seperti menggulung lembaran-lembaran kertas
menuju kejadian semula. Artinya, bertitik tolak dari tempat yang sama, dulu Allah menggelar
lembaran-lembaran itu, dan kini menggulungnya kembali menuju titik yang sama pula. QS.
Anbiyaa’ (21) : 104 "yaitu pada hari Kami menggulung langit bagaikan menggulung
lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah
Kami akan mengulangnya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah
yang akan melaksanakan."

Berapa lamakah proses penggulungan langit itu terjadi? Diperkirakan sekitar 15 miliar
tahun, yaitu selama periode Akhirat. Logika yang dipakai adalah : jika alam semesta
berkembang dari kondisi awal (Big Bang) sampai berhenti membutuhkan waktu 15 miliar
tahun, maka waktu yang diperlukan untuk menciut dari kondisi berhenti menuju titik awal
juga selama 15 miliar tahun. Sungguh sebuah periode yang bukan main lamanya. Karena itu,
sangat masuk akal kalau Allah sangat sering menggunakan kata 'Kekal' dan 'Abadi' untuk
menggambarkan lamanya periode Akhirat itu. Kalau dibandingkan dengan kehidupan
manusia yang cuma puluhan tahun di dunia, memanglah kehidupan Akhirat yang miliaran
tahun itu bagaikan sebuah kehidupan yang Kekal dan Abadi.

Tapi toh demikian, Allah terus menggulung alam Semesta, bergerak menuju pusatnya.
'Ruang' dan 'Waktu' terus mengecil, mengecil, dan mengecil. Sehingga pada suatu saat nanti,
sekitar 18 miliar tahun dari sekarang, alam semesta ini akan lenyap kembali seperti awal
mulanya. Yang Ada hanya Allah, Sang Maha Perkasa Sumber Segala Kedamaian di Alam
Semesta.

BAB III
PENUTUP

12
A. Kesimpulan

Logika ilmiah juga berkesimpulan bahwa alam semesta ini bakal lenyap. Ada dua hal
yang menyebabkan lenyapnya alam semesta. Yang pertama adalah bertemunya 'langit positif'
dan 'langit negatif'. Sedangkan yang kedua, adalah 'menciutnya' alam semesta setelah
mengalami kondisi berkembang selama 15 miliar tahun, sehingga lenyap di pusat alam
semesta. Alam semesta ini memiliki pasangan- pasangan. Dan Allah menciptakan eksistensi
langit juga secara berpasangan.

Maka Surga dan Neraka adalah sebuah pasangan. Satunya berada di langit positif dan
lainnya berada di langit negatif. Surga memancarkan energi, sedangkan Neraka menyerap
energi. Surga berada di alam 'materi' dan Neraka berada di alam 'anti materi' Karena itu,
Kebahagian Surga selalu digambarkan sebagai kehidupan yang 'penuh pemberian'. Berupa
apa saja yang menyebabkan rasa bahagia dalam kehidupan kita di alam Akhirat. Apa saja
yang kita inginkan, di sana tersedia. Sebaliknya, Neraka digambarkan sebagai kehidupan
yang penuh kesengsaraan dan 'memakan' energi. Demikian banyak siksaan yang mengerikan.

B. Saran

Dalam makalah ini penulis berkeinginan supaya makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan dapat menambah pengetahuan tentangsurga dan neraka dalam kajian iman dan sains.

Daftar Pustaka

Baiquni, A. (1997). Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta: Dana Bakti.

Mahmud, A. (2001). Tuhan dan Sains. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta

Marzuki, A. K. (1997). Kiamat : Surga dan Neraka. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

13
Rahman, Fazlur. 1994. Islam, terj. Ahsin Muhamad. Bandung: Pustaka.

Schneider, Stephen Ewing. 2007. Pathways To Astronomy. New York: The McGraw-Hill Companies,
Inc.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lantera
Hati.

M. Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lantera
Hati

https://m.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/surga-dan-neraka-sudah-tercipta-sejak-
dahulu.htm

http://akhiratdalamlogikasains.blogspot.co.id/2011/08/hereafter-in-logic-of-science.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai