Anda di halaman 1dari 8

Contoh Soal:

Pada tanggal 15 April 2007, LKS “Amanah Gusti” melakukan pesanan “Jagung Hibrida”
kepada Kelompok Petani “Ngudit Rejeki” dengan kualifikasi sebagai berikut:
Nama Barang Pesanan : Jagung
Jenis barang pesanan : Hibrida, Bisi-16 Super type A
Jumlah barang : 100 ton
Jumlah modal/harga : Rp 800.000,00 per ton
Jangka waku penyerahan : 4 bulan
Penyerahan modal : Uang tunai sejumlah Rp 60.000.000,00 Bibit
jagung hibrida Bisi-16 Super type A sebanyak
500 kg dan 5 ton pupuk dengan nilai wajar saat
penyerahan sebesar Rp 20.000.000,00.
Agunan : Sebidang sawah seluas 2 ha.
Cara penyerahan : Secara bertahap yaitu:
Tahap 1 – tgl 15 Agustus sebesar 25 ton
Tahap 2 – tgl 20 Agustus sebesar 25 ton
Tahap 3 – tgl 25 Agustus sebesar 25 ton
Tahap 4 – tgl 30 Agustus sebesar 25 ton
Syarat pembayaran : Dilunasi pada saat akad ditanda tangani kedua
belah.

1. Akuntansi Penyerahan Modal Salam Kepada Produsen (Pembuat)


a. Jika Penyerahan modal salam dalam bentuk uang tunai (kas)
Dari ilustrasi contoh diatas, tanggal 15 April 2007 LKS Amanah Gusti
penyerahan modal salam atas harga barang yang dipesan kepada Kelompok
Petani “Ngudi Rejeki”, yaitu “jagung hibrida bisi-16 super type A” dalam bentuk
uang tunai sebesar Rp 80.000.000,00

Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:


Dr. Piutang salam Rp 80.000.000,00
(100 ton Jagung Hibrida Bisi-16 Super type A)
Cr. Kas/ rekening petani Rp 80.000.000,00

b. Jika Penyerahan modal salam dalam bentuk non kas (barang)


1) Nilai wajar saat penyerahan lebih tinggi dari nilai tercatatnya
Misal tanggal 15 April 2007 LKS Amanah Gusti penyerahan modal salam
oleh Kelompok Petani “Ngudi Rejeki”, atas pesanan jagung hibrida bisi-16
super type A, seharga Rp 80.000.000,00 yang terdiri dari:
a) Uang kas sebesar Rp 60.000.000,00
b) Modal non kas (bibit dan pupuk) sebesar Rp 20.000.000,00 yang dibeli
dengan harga perolehan sebesar Rp 18.000.000,00

Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:


a) Pada saat LKS membeli barang keperluan modal saham sebesar Rp
18.000.000,00
Dilakukan jurnal:
Dr. Persediaan/Aset Saham Rp 18.000.000,00
Cr. Kas Rp 18.000.000,00

b) Pada saat LKS Amanah Gusti oenyerahan modal kas dan non kas
kepada Kelompok Petani “Ngudi Rejeki” dilakukan jurnal sebagai
berikut:
Dr. Piutang salam Rp 80.000.000,00
(100 ton jagung Hibtida Bisi-16 Super type A)
Cr. Kas/rekening petani Rp 60.000.000,00
Cr. Persediaan/Aset Saham Rp 18.000.000,00
Cr. Keuntungan penyerahan aset Rp 2.000.000,00
saham

2) Nilai wajar saat penyerahan lebih rendah dari nilai tercatatnya Misalnya
harga perolehan modal non kas (bibit dan pupuk) yang diserahkan kepada
Kelompok Petani “Ngudi Rejeki” tersebut oleh LKS Amanah Gusti membeli
sebesar Rp 25.000.000,00.
Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:
a) Pada saat pembeli barang modal salam jurnal yang dilakukan adalah:
Dr. Persediaan/Aset Salam Rp 25.000.000,00
Cr. Kas/Rekening pemilik brg Rp 25.000.000,00

b) Pada saat penyerahan modal salam kepada Kelompok Petani “Ngudi


Rejeki” jurnal yang dilakukan adalah:
Dr. Piutang salam Rp 80.000.000,00
(100 ton jagung Hibtida Bisi-16 Super type A)
Dr. Kerugian penyertaan Aset salam Rp 5.000.000,00
Cr. Kas/Rekening petani Rp 60.000.000,00
Cr. Persediaan/Aset Salam Rp 25.000.000,00

2. Penerimaan Barang Pesanan dari Produsen (Pembuat)


1) Penerimaan Barang Salam dengan Kualitas Sama dengan Kontrak
Tanggal 1 Agustus 2007 diterima barang pesanan salam sebanyak 25 ton
jagung hibrida sesuai dengan kualitikasi yang telah disepakati akad, yaitu
hibrida Bisi-16 Super type A dengan harga kontrak sebesar Rp 20.000.000,00

Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:


Pada saat pembeli barang modal salam jurnal yang dilakukan adalah:
Dr. Persediaan/Aset Salam Rp 20.000.000,00
Cr. Piutang Salam Rp 20.000.000,00
(25 ton Jagung Hibrida Bisi-16 Super type A)

2) Penerimaan Barang Salam dengan Kualitas Berbeda dengan Kontrak.


a. Penerimaan Barang dengan Kualitas yang Berbeda dengan Akad dan Nilai
Wajar sama dengan Nilai Akad.
Pada tahap pertama diterima barang pesanan sesuai dengan akad dinilai
sesuai nilai yang disepakati yaitu sebanyak 25 ton Jagung Hibrida Bisi-16
Super B (kualitas berbeda) dengan nilai wajar/harga pasar Rp
20.000.000,00 (harga pasar Rp 800.000,00 per ton, sama dengan harga
dalam kontrak)
Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:
Pada saat pembeli barang modal salam jurnal yang dilakukan adalah:
Dr. Persediaan/Aset Salam Rp 20.000.000,00
Cr. Piutang Salam Rp 20.000.000,00
(25 on Jagung Hibrida Bisi-16 Super type A)
b. Penerimaan Barang dengan Kualitas yang Berbeda dengan Akad dan Nilai
Wajar Lebih Tinggi dari Nilai Akad
Dalam ilustrasi contoh di atas misalnya penyerahan tahap kedua
sebanyak 25 ton Jagung Hibrida Bisi-16 Super B (kualitas berbeda) dengan
nilai wajar/pasar Rp 25.000.000,00 (harga padar Rp 1.000.000,00 per ton,
sedangkan harga dalam kontrak Rp 800.000,00)
Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:
Dr. Persediaan/Aset Salam Rp 20.000.000,00
Cr. Piutang Salam Rp
20.000.000,00
(25 on Jagung Hibrida Bisi-16 Super type
B)

c. Penerimaan Barang dengan Kualitas yang Berbeda dengan Akad dan Nilai
Wajar Lebih Rendah dari Nilai Akad
Dalam contoh di atas penyerahan tahap ketiga sebanyak 25 ton Jagung
Hibrida Bisi-16 Super B dengan nilai wajar/pasar Rp 16.000.000,00 (harga
pasar Rp 640.000,00 per ton, sedangkan harga dalam kontrak sebesar Rp
80.000.000,00).

Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:


Dr. Persediaan/Aset Salam Rp 16.000.000,00
Dr. Kerugian penyerahan brg Rp 4.000.000,00
salam
Cr. Piutang Salam Rp 20.000.000,00

3. Pada Saat Jatuh Tempo Tidak ada Penerimaan Barang


Penyerahan tahap keempat sebanyak 25 ton jagung Hibrida Bisi-16 type A
seharga Rp 20.000.000,00 tidak dapat diserahkan saat tanggal jatuh tempo,
sehingga perlu diambil alternatif:
a. Kontrak diperpanjang
b. Kontrak dibatalkan
c. Jaminan dijual
4. Denda
Sesuai kesepakatan dalam akad yang dilakukan antara LKS Amanah Gusti sebagai
pemesan dan Kelompok Petani “Ngudi Rejeki” sebagai penjualm atas kelalaian
Kelompok Petani “Ngudi Rejeki” dikenakan denda sebesar Rp 1.000.000,00
Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:
Dr. Rekening Petani “Ngudi Rejeki” Rp 1.000.000,00
Cr. Rekening Dana Kebajikan Rp 1.000.000,00

E. Akuntansi Penjual (Produsen/Pembuat)


1. Akun-akun pada Penjual
a. Akun-akun Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
1) Hutang Salam (Kewajiban Salam)
2) Persediaan (Aset Salam)
3) Hutang kepada LKS

b. Akun-akun Laporan Laba Rugi


1) Keuntungan Penyerahan Aktiva
2) Kerugian Penyerahan Aktiva
3) Kerugian Salam
4) Keuntungan Salam
Contoh:
Pada tanggal 12 Maret 2007, LKS Amanah Gusti menerima pesanan dari
Pabrik Tepung “Rasapati” untuk mengadaan Patioka Ketela Pohon dengan
data-data sebagai berikut:
Nama brang pesanan : Patioka (Tepung Ketela Pohon)
Jenis barang pesanana : Ketela Pohon, kualitas A
Jumlah : 100 ton
Harga : Rp 5.000.000,00 per ton
Jangka waktu penyerahan : 3 bulan

Syarat pembayaran : Pada saat akad ditanda tangani seluruh


harga barang

2. Penerimaan Modal Salam dari Pembeli/Pemesan


a. Penerimaan Modal Salam dalam Bentuk Kas/Tunai
Pada tanggal 12 Maret 2007 LKS Amanah Gusti penerimaan dana dari Pabrik
Tepung “Rasapati” sebesar Rp 500.000.000,00 atas pesanan tepung patioka
(tepung ketela pohon) sebanyak 100 ton Sehingga dihasilkan jurnal sebagai
berikut:
Dr. Kas/Rekening Pabrik Tepung Rp 500.000.000,00
Cr. Hutang Salam Rp 500.000.000,00
b. Penerimaan Modal Salam dalam Bentuk Non Kas (Barang)
Pada tanggal 12 Maret 2007 LKS sebagai penjual menerima pembayaran
harga salam sebesar Rp 500.000.000,00 yang terdiri dari:

Uang Tunai (Kas) Rp 100.000.000,00


Modal non kas (Barang berupa) :
Nama Barang Harga Wajar
Alat Pertanian Rp 200.000.000,00
5 ton Pupuk Rp 100.000.000,00
100 lt obat-obatan Rp 100.000.000,00

Jumlah modal non kas (barang) Rp 400.000.000,00

Jumlah Modal salam (kas dan non kas) Rp 500.000.000,00

Sehingga dihasilkan jurnal sebagai


berikut:
Dr. Persediaan/Aset Salam Rp 400.000.000,00
Dr. Kas Rp 100.000.000,00
Cr. Kewajiban Salam Rp 500.000.000,00

c. Penyerahan Barang Salam kepada Pembeli/Pemesan


1) Penyerahan Barang dengan Kualitas yang sama dengan Akad
Pada tanggal 10 Juni 2007 diserahkan barang salam berupa 100 ton
patioka, kualitas A (sesuai kualitas dalam akad) seharga Rp
500.000.000,00 Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:
Dr. Hutang salam Rp 500.000.000,00
(100 ton Patioka, ketela pohon kualitas A)
Cr. Persediaan Rp 500.000.000,00

2) Penyerahan Barang dengan Kualitas yang Berbeda


Diserahkan pembeli berang salam berupa 100 ton Patioka ketela pohon
kualitas B (tidak sesuai dengan kualitas dalam akad) sebanyak 100 ton
dengan harga wajar Rp 475.000.000,00 (nilai akad sebesar Rp
500.000.000,00)

Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:


Dr. Hutang salam Rp 500.000.000,00
Cr. Persediaan Rp 500.000.000,00

F. Akuntansi Salam Paralel


Salam Paralel dapat dilakukan dengan syarat:
1. Akad kedua antara bank dan pembuat terpisah dari akad pertama antara bank
dan pembeli akhir, dan
2. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah.
Contoh penerapan Akad Salam Paralel:
Untuk meningkatkan usaha petani, Departemen Pertanian memiliki program “Petani
Mandiri” dengan ketentuan bahwa setiap satu ha sawah diberikan:

Bibit padi INTANI-2 5 kg 5 Kg


Pupuk Urea 300 kg 300 Kg
Obat-obatan 1 Lt 1 Lt
Modal Kerja Rp 5 juta Rp 5 Juta

Dari hasil penelitian dan kajian yang mendalam dengan batuan tersebut, dapat
meningkatkan produktifitas petani yaitu setiap satu ha sawah dapat menghasilkan
2,5 ton gabah INTANI-2 kadar air 12%. Untuk melaksanakan program tersebut
Departemen Pertanian membutuhkan 200 ton Gabah INTANI-2 kadar 12% untuk
mengisi gudang BULOG dan telah menunjuk LKS Amanah Ummat sebagai pelaksana
program dan disepakati setiap satu ha sawah petani diminta untuk menyerahkan
gabah INTANI-2 kadar air 12% sebanyak 2 ton seharga Rp 10 juta. Untuk keperluan
tersebut LKS Amanah Ummat memesan kepada Kelompok Tani Usaha Mandiri 200
ton gabah INTANI-2 kadar air 12% sebagai coordinator dari petani anggotanya yang
memiliki sawah sebanyak 100 ha yang harus diserahkan paling lambat enem bulan
setelah tanda tangani akad.
Atas pemesanan tersebut LKS Amanah Ummat menyerahkan kepada Kelompok Tani
Usaha Mandiri untuk setiap satu ha sawah (sesuai ketentuan Deptan):

Nama Barang Jumlah Jumlah


Bibit padi INTANI-2 5 Kg 5 Kg
Pupuk Urea 300 kg 300 Kg
Obat-obatan 1 Lt 1 Lt
Modal Kerja Rp 5 juta Rp 5 Juta

Barang-barang kebutuhaan petani tersebut di atas dibeli oleh bank syariah dan
memiliki nilai wajar saat penyerahan sebagai berikut:
Nama Barang Kwtas Harga wajar Nilai tercatat
Bibit padi INTANI-2 5 Kg Rp 0,5 juta Rp 0,5 juta
Pupuk Urea 300 kg Rp 2 juta Rp 1,5 juta
Obat-obatan 1 Lt Rp 1 juta Rp 1 juta
Jumlah Rp 3,5 juta Rp 3 juta

Dari ilustrasi tersebut di atas LKS melakukan jurnal atas transaksi itu sebagai berikut:
1. Penerimaan harga barang (moda) dari BULOG sebesar : 200 ton/2 x Rp
10.000.000,00 = Rp 1.000.000.000,00
Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:
Dr. Kas Rp 1.000.000.000,00
Cr. Hutang Salam Rp 1.000.000.000,00
(200 n gabah INTANI-2 k.a 12%)
2. Pembelian barang untuk modal non kas oleh LKS untuk keperluan pertanian
sebanyak 100 ha sawah, dan setiap satu ha dibutuhkan:

Nama Barang Kwtas Nilai tercatat


Bibit padi INTANI-2 5 Kg Rp 0,5 juta
Pupuk Urea 300 kg Rp 1,5 juta
Obat-obatan 1 Lt Rp 1 juta
Jumlah Rp 3 juta

Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:


Dr. persediaan Rp 300.000.000,00
Cr. Kas/Rekening Suplier Rp 300.000.000,00

3. Penyerahan modal oleh LKS KUD untuk 100 ha sawah dalam bentuk kas sebesar
Rp 5.000.000.000,00 dan modal non kas dengan nilai wajar saat penyerahan
sebesar Rp 3.500.000.000,00 setiap ha sawah dengan rincian sebagai berikut:
Nama Barang Kwtas harga wajar Nilai tercatat
Bibit padi INTANI-2 5 Kg Rp 0,5 juta Rp 0,5 juta
Pupuk Urea 300 kg Rp 2 juta Rp 1,5 juta
Obat-obatan 1 Lt Rp 1 juta Rp 1 juta
Jumlah modal non kas Rp 3,5 juta Rp 3 juta
Modal kas (uang tunai) Rp 5 juta
Jumlah modal Rp 8,5 juta

Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:


Dr. Piutang salam Rp 850.000.000,00
(200 ton gabah INTANI 2 ka 12%)
Cr. Kas Rp 500.000.000,00
Cr. Persediaan Rp 300.000.000,00
Cr. Keuntungan penyerahan aktiva Rp 50.0000.000,00

4. Penerimaan gabah dengan kadar air 12% sebanyak 200 ton dari KUD oleh LKS
(sesuai pesanan) dengan nilai kontrak sebesar Rp 850.000.000,00
Dr. Persediaan Rp 850.000.000,00
Cr. Piutang salam Rp 850.0000.000,00
(200 ton gabah INTANI 2 ka 12%)

5. Dilakukan penyerahan barang pesanan Bulog gabah INTANI-2 kadar 12%


sebanyak 200 ton (sesuai spesifikasi dalam kontrak) oleh LKS dengan nilai kontrak
sebesar Rp 1 milyard.
Sehingga dihasilkan jurnal sebagai berikut:
Dr. Hutang salam Rp 1.000.000.000,00
(200 ton gabah INTANI 2 ka 12%)
Cr. Persediaan Rp 850.000.000,00
Cr. Keuntungan salam Rp 150.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai