Anda di halaman 1dari 3

Nama : Widiawati Kholifa

Kelas : PMTK B 2019


NIM : 3420190060
Matkul : Bahasa Indonesia

Soal
1. Buatlah 20 contoh kalimat dan tentukan struktur gramatikalnya (SPOK)
2. Buatlah 10 contoh paragraph (minimal tiga kalimat dalam paragrafnya)
Jawab
A. .
1. Saya berbelanja sayur di pasar Minggu pagi
S P O K.temp K.waktu
2. Dina memancing ikan di Laut Merah
S P O K
3. Arya meminjam uang di Bank BNI
S P O K
4. Rasti mencintai Dimas dari dalam hati
S P O K
5. Saroh berlari marathon di lapangan bola
S P O K
6. Kafit makan roti di siang hari
S P O K
7. Chayra naik dokar Senin lalu
S P O K
8. Fika membaca Al Quran di masjid
S P O K
9. Ardi mengejek Ida setiap hari
S P O K
10. Febby menikah dengan suaminya pada hari Selasa
S P O K
11. Yustina memotong kue dengan bahagia
S P O K
12. Faizah memakai kerudung pashmina di kepalanya
S P O K
13. Rafli bermain bola di lapangan
S P O K
14. Nanang memakai sepatu di kakinya
S P O K
15. Ayah mencuci mobil di depan rumah
S P O K
16. Ayam makan jagung di depan rumah
S P O K
17. Widia menulis deary di malam hari
S P O K
18. Natasya menonton televisi setiap hari
S P O K
19. Zila bermain boneka di teras rumah
S P O K
20. Aar menari jaipong malam ini
S P O K

B. .
Tulisan ini dariku. Dr. Strehler. Perempuan penyuka bandana biru muda.
Kutulis untukmu adikku, Estella Zeehandelaar.
Tulisan ini tidak panjang. Hanya aku utarakan apa yang bisa aku sampaikan kepada mu.
Tentang terowongan yang menjadi ikonik tempat di mana kita pernah tinggal. Kompleks
Inggrisan di bumi Blambangan.
Kau telah membacanya Stella. Burn Brothers Rotunda Works 3 Blackfriars Road London
S.E. Seperti itulah tulisan di atas plat baja yang kau baca kemarin malam. Kau tahu Stella,
di sana tidak hanya ada satu, melainkan empat plat baja yang sama. Lokasinya di kompleks
Inggrisan juga. Namun, berbeda tempatnya.
Pada bulan November 1871, kabel bawah laut sepanjang 1.100 mil antara Darwin sampai
Banyuwangi di Jawa diletakkan. Kemudian dihubungkan ke Batavia, Singapura, Eropa, dan
London. Perusahaan British-Australian Telegraph Company memasang kabel bawah laut
dengan rute dari Darwin ke Banyuwangi di mana pembuatan alat-alat dan kabel dibuat di
Inggris.
Selama pembangunan jalur telegraph antara Port Augusta Darwin dari tahun 1870 sampai
tahun 1972, para pekerja menemukan beberapa emas di dekat Pine Creek. Sekitar 200 km
selatan Darwin. Seperti yang kita ketahui, emas merupakan usaha pertambangan yang
menggiurkan. Di sana pekerja mengambil tambang itu untuk diberikan kepada kompeni.
Kerja yang tidak terbayar sebenarnya.
Saat memasang kabel telegraph bawah laut dari Banyuwangi ke Australia bagian utara,
yakni Darwin. Pihak perusahaan Inggris mendatangkan para pekerja dan tenaga ahli dari
Singapura. Mereka adalah orang Inggris yang tinggal di Singapura. Dan dibantu oleh orang
lokal.
Singapura merupakan daerah koloni Inggris yang jaraknya tidak jauh dari Indonesia. Kapal
laut yang mengangkut kabel dari Inggris itu lebih dulu mampir ke Singapura untuk
menjemput para pekerja yang akan memasang kabel bawah laut dari Banyuwangi ke
Australia.
Pada saat pemasangan kabel Telegraph ini ada satu kendala yang muncul dan
menghambat proses pengerjaannya yakni saat dilakukan penggalian jalur kabel di sekitar
Banyuwangi. Para pekerja menemukan candi di dalam tanah. Para pekerja lokal langsung
tidak mau melanjutkan penggalian. Sebab, candi tersebut dianggap peninggalan leluhur
mereka. Tanah Jawa adalah tanah yang memegang mitos yang sangat kuat.
Kabel bawah laut Darwin itu pernah terputus. Perbaikan kabel mengalami hambatan
dengan kuatnya arus ombak yang besar dan lautan yang sangat berbahaya. Antara tahun
1872 kabel telegraf bawah laut ini mengalami perbaikan kabel. Tahun 1880 kabel itu rusak
akibat dari aktivitas gunung Merapi di bawah laut.
Februari nanti, rencananya akan ada peletakan kabel telegraf bawah laut yang ketiga oleh
kapal CS Seine dan mendarat di Cable Beach. Jika kau ingin mengetahui bagaimana
proses itu terjadi, kemarilah di bulan Februari. Aku akan menemani perjalanan mu melihat
bagaimana kabel itu bisa terpasang.
Peluk dan kecup manis dariku.
Stella. Dr Strehler.
Aku memegang kertas itu dengan senyuman. Ini adalah hal yang menarik. Sebuah
perjalanan yang akan membuatku menjadi manusia yang mengerti tentang banyak hal.
Menuliskan semua sejarah yang ada di tanah Hindia Belanda ini.
(Diambil dari Novel Estella, karya Widiawati Kholifa yang bisa dibaca online di HotBuku)

Anda mungkin juga menyukai