Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK PENCEMARAN AIR TERHADAP KESEHATAN

LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM LINGKUNGAN


(STUDI KASUS SUNGAI CODE DI KELURAHAN WIROGUNAN
KECAMATAN MERGANGSAN DAN KELURAHAN
PRAWIRODIRJAN KECAMATAN GONDOMANAN
YOGYAKARTA)

Dinarjati Eka Puspitasari

Abstract
This research is aimed to know the contribution government and societies in Yogyakarta
for maintaining the water pollution on Code River. Code River is a river in Yogyakarta which
KDV FURZGHG DUHD RQ LWV ULYHU ÀRZ UHJLRQ 7KH UHVHDUFK ORFDWLRQ LV LQ &RGH¶V ULYHU ÀRZ UHJLRQ
especially in Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan dan Kelurahan Wirogunan
.HFDPDWDQ 0HUJDQJVDQ <RJ\DNDUWD 'DWD LQ WKLV UHVHDUFK ZHUH REWDLQHG WKURXJK ¿HOG UHVHDUFK
DQG OLEUDU\ UHVHDUFK 7KH ¿HOG UHVHDUFK ZDV FDUULHG RXW E\ XVLQJ LQWHUYLHZ JXLGDQFH DQG
VDPSOH ZDVWH GDWD WHVWLQJ IURP %DODL %HVDU 7HNQLN /LQJNXQJDQ %%7./ <RJ\DNDUWD ZKHUHDV
the library research was done by documentary study by collecting and analyzing selected laws
and regulation which were relevant to the research.The result showed that the environmental
GDWD WR PDLQWDLQ HQYLURQPHQW KHDOWK DQG VRFLDO FRQGLWLRQ LQ WKH ¿HOG UHVHDUFK KDV QRW EHHQ
VHUYHG %HVLGH WKDW WKH UHVXOW RI ODERUDWRU\ WHVWLQJ %%7./ VKRZHG WKDW ZDWHU FRQGLWLRQ RQ
¿HOG UHVHDUFK KDV FRQWDLQHG SROOXWDQW +RZHYHU WKH JRYHUQPHQW DQG VRFLHWLHV MXVW JLYH OHVV
FRQWULEXWLRQ WR GHFUHDVH WKH HIIHFW RI ZDWHU SROOXWLRQ RQ &RGH 5LYHU ,Q WKLV FDVH WKH FRQWULEX-
tion of laws and regulation has been needed to decrease the water pollution.

Kata Kunci: SHQFHPDUDQ DLU NHVHKDWDQ OLQJNXQJDQ KXNXP OLQJNXQJDQ

A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, akses terhadap bersih


Air merupakan salah satu kebutuhan masih menjadi masalah. Sebagian besar
hidup yang paling penting. Tanpa air, berbagai air tawar yang digunakan berasal dari air
proses kehidupan tidak dapat berlangsung. sungai, danau, waduk dan sumur. Pesatnya
Meskipun air merupakan sumber daya alam pembangunan wilayah di Indonesia dan
yang dapat diperbarui oleh alam sendiri, tapi laju pertumbuhan penduduk yang tinggi
kenyataan menunjukkan bahwa ketersediaan membutuhkan air dalam jumlah yang
air tanah tidak bertambah. banyak yang sering kali tidak tersedia untuk

Laporan Penelitian Dosen Muda Universitas Gadjah Mada 2007.


Dosen Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (e-mail: dinar19pyta@yahoo.
com).
24 MIMBAR HUKUM 9ROXPH 1RPRU )HEUXDUL +DODPDQ

penduduk. Oleh karena itu pembangunan Hal ini terjadi akibat kurangnya kepekaan
yang baik adalah juga penyediaan kualitas masyarakat akan pelestarian lingkungan dan
dan kuantitas air bersih. pada akhirnya akan merugikan masyarakat
Pentingnya air sungai bagi masyarakat sendiri.
di Indonesia dan rendahnya kualitas air Pencemaran serta tercemarnya air
sungai, seharusnya mendorong pemerintah sungai tidak hanya merugikan masyarakat
melaksanakan program peningkatan yang mendiami daerah bantaran sungai saja
kualitas air sungai sebagai bagian dari akan tetapi layaknya seperti air sungai yang
pembangunan. Ketidaktersediaan air bersih mengalir dari hulu ke hilir yang berarti turut
secara umum disebabkan oleh dua faktor, membawa dampak-dampak negatif bagi
yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor masyarakat lain.
alam disebabkan secara alamiah bentukan Berdasarkan data dari sampel air sumur
(kondisi) wilayahnya yang memang sulit warga serta hasil uji laboratorium Balai Besar
untuk mendapatkan air sehingga tidak Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL)
tersedianya air. Faktor manusia yaitu DIY, menunjukkan bahwa kualitas contoh
dikarenakan tercemarnya air bersih akibat air sumur warga yang diambil di Kelurahan
DNWL¿WDV PDQXVLD Wirogunan RT.05 RW.4 Kecamatan
Oleh karena itu, persoalan-persoalan 0HUJDQVDQ <RJ\DNDUWD VHFDUD ¿VLN NLPLD
mengenai turunnya kualitas lingkungan juga tidak memenuhi syarat air bersih,
seperti pencemaran, kerusakan sumber daya karena parameter Nitrat melebihi batas
alam, deforestasi serta degradasi fungsi syarat parameter-parameter syarat air bersih
hutan, musnahnya berbagai spesies hayati, menurut PERMENKES RI Nomor 416/
erosi, banjir, bahkan timbulnya jenis penyakit Menkes/Per/IX/1990. Daerah yang menjadi
adalah akibat penurunan fungsi lingkungan. sampel pengujian berada didekat sungai
Hal tersebut diyakini merupakan gejala- Code, yang dimungkinkan keadaan yang ada
gejala negatif yang secara dominan dari WHUMDGL DNWL¿WDV SHQFHPDUDQ GDQ WHUFHPDUL
faktor manusia itu sendiri. dari limbah rumah tangga ke sumur warga
Dalam hal ini berbagai masalah dari dan ke sungai ataupun sebaliknya. Penjelasan
pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan lebih lanjut dari hasil uji laboratorium
dan ketersediaan air bersih menjadi suatu BBTKL Yogyakarta, air sumur tersebut
masalah yang saling berkaitan. Banyaknya tercemar dikarenakan kondisi lingkungan
lokasi permukiman yang berada di sekitar sumur seperti adanya perembesan air
sekitar bantaran sungai merupakan suatu kotor dari limbah rumah tangga, septic tank
permasalahan yang krusial dan memerlukan dan lain-lain, sebab kandungan Nitrat yang
upaya tersendiri untuk mengatasinya. relatif tinggi tidak baik dikonsumsi oleh bayi
Terlebih lagi terjadinya pencemaran air kurang dari 4 (empat) bulan karena jumlah
sungai yang ditimbulkan oleh warga, seperti Nitrat yang besar dalam usus cenderung
pembuangan limbah rumah tangga dan untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat
membuang sampah yang langsung ke sungai. bereaksi langsung dengan haemoglobine
'LQDU 'DPSDN 3HQFHPDUDQ $LU 7HUKDGDS .HVHKDWDQ /LQJNXQJDQ 25

dalam darah membentuk methamoglobine seperti nitrat 1,0 mgpl; nitrit 0,01 mgpl;
yang dapat menghalangi perjalanan oksigen besi 0,2 mgpl, posfat 2,75 mgpl; dan tingkat
di dalam tubuh sehingga menyebabkan bayi keasaman air (PH) 7,62. Banyak sumur
biru. warga di sekitar Sungai Code terkandung
Berdasarkan uraian tersebut, maka angka nitrat yang lebih tinggi di banding
diadakan penelitian lebih lanjut, yang dengan sungai. Hal tersebut disebabkan
mana warga di lokasi tersebut terdapat sampah dan bahan organik lain masuk ke
banyak permukiman penduduk. Hal ini air melaui pori-pori tanah. Angka nitrat
juga berdampak pada kualitas kesehatan dan nitrit yang tinggi dapat mengakibatkan
lingkungan di sekitarnya. gangguan kesehatan seperti blue baby, yaitu
Berdasar data penelitian dari ESP tubuh bayi menjadi biru.
(Environmental Services Program) dengan Bakteri E-coli banyak ditemukan di
Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta Sungai Code karena banyaknya bangunan
tentang pengujian kuantitas dan kualitas septic tank yang tidak kedap air sehingga
DLU PHQ\DQJNXW NRPSRQHQ ¿VLN NLPLD kotoran bisa merembes masuk ke dalam
dan biologis di Sungai Code, menunjukkan tanah. Selain itu, jarak septic tank dengan
terdapat 10 miligram oksigen yang terlarut sumber air kurang dari jarak yang danjurkan
dalam satu liter air Sungai Code yang yaitu 10 meter.1
berwarna kekuningan karena bercampur Penelitian yang dilakukan oleh Wawan
lumpur. Penelitian tersebut dilakukan dengan Budianta, M.Sc., juga menunjukkan bahwa
mengambil sampel air dari tiga lokasi yang semua sampel air tanah di sekitar Sungai Code
berdekatan di wilayah Cokrodiningratan, terkontaminasi oleh bakteri E-coli. Buangan
Jetis, Yogyakarta. Pada pengukuran di air limbah langsung dibuang ke Sungai
sumur warga (di dekat Sungai Code), tim Code, Gajahwong, dan Winongo, sehingga
peneliti mendapati kandungan oksigen 7,0 menyebabkan terjadinya peningkatan pen-
mgpl (miligram per liter) dan di saluran cemaran air sungai tersebut.2
akhir instalasi pengelolaan limbah rumah Berdasar uraian tersebut di atas, maka
tangga (IPAL Komunal) yang masuk ke penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
sungai 0,8 mgpl. Berdasar hal tersebut dapat di sekitar bantaran sungai Code Yogyakarta,
dikatakan bahwa jumlah oksigen di Sungai dimana warga memanfaatkan lokasi tersebut
Code cukup besar, karena batas kandungan sebagai daerah permukiman. Di samping itu
oksigen normal pada air mengalir hanya 6,0 terjadinya pencemaran air di lokasi tersebut
mgpl. yang berasal dari limbah rumah tangga
Selain kandungan oksigen, tim peneliti yang sangat berdampak terhadap kesehatan
juga memperoleh data komponen kimia lain lingkungan di sekitarnya.

1
Kompas Online, “Menguji Kandungan Air Kali Code”, dari http://www.kompas.com/kompas-cetak/0703/02/
jogja/1034413.htm, diakses 18 Juli 2007.
2
Suara Merdeka Online, “Kualitas Air Tanah Makin Mengkhawatirkan”, dari http://www.suaramerdeka.com/ha-
rian/0411/22/ked08.htm, diakses 7 Mei 2007.
26 MIMBAR HUKUM 9ROXPH 1RPRU )HEUXDUL +DODPDQ

B. Perumusan Masalah pencemaran air dan kesehatan lingkungan.


Berdasar latar belakang masalah Bahan penelitian dilakukan dengan
di atas, terdapat 3 permasalahan yang penelitian lapangan dan penelitian
perlu mendapatkan pengkajian terkait kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan
dengan dampak pencemaran air terhadap untuk memperoleh data primer. Adapun
kesehatan lingkungan dalam perspektif penelitian kepustakaan dilakukan untuk
hukum lingkungan di Yogyakarta. 3HUWDPD memperoleh data sekunder, yang terdiri
Bagaimana dampak pencemaran air dari bahan hukum primer, bahan hukum
terhadap kesehatan lingkungan dalam sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan
perspektif hukum lingkungan di Sungai hukum primer terdiri dari peraturan
Code Yogyakarta? .HGXD Bagaimana perundang-undangan yang terkait dengan
peran Pemerintah Daerah dalam menangani lingkungan hidup dan pencemaran air.
dampak pencemaran air terhadap kesehatan Bahan hukum sekunder merupakan bahan
lingkungan di Sungai Code Yogyakarta? hukum yang berupa bahan pustaka seperti
.HWLJD Bagaimana peran serta warga yang buku, majalah, hasil penelitian, makalah
tinggal di Sungai Code Yogyakarta dalam dan dokumen-dokumen lainnya yang terkait
menangani dampak pencemaran air terhadap dengan penelitian ini, sedangkan bahan
kesehatan lingkungan? hukum tersier berupa bahan hukum yang
memberikan kelengkapan informasi tentang
C. Metode Penelitian bahan hukum primer dan bahan hukum
Penelitian ini merupakan penelitian sekunder seperti Kamus Hukum dan Kamus
hukum empiris, yaitu melakukan Inggris-Indonesia.
pemecahan masalah yang diteliti dengan Data primer dari penelitian ini diperoleh
menggambarkan keadaan subjek penelitian dari penelitian lapangan, berupa observasi
berdasarkan fakta-fakta yang ada dikaitkan dan wawancara dari para responden dan
dengan aplikasi peraturan hukum dalam narasumber. Yang menjadi responden dalam
bidang hukum lingkungan yang mengatur penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal
mengenai pencemaran lingkungan khususnya di sekitar bibir Sungai Code yang terdapat
yang terkait dengan masalah pencemaran air di Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan
dan kesehatan lingkungan. Penelitian ini Gondomanan dan Kelurahan Wirogunan
merupakan penelitian hukum empiris, yaitu Kecamatan Mergangsan Yogyakarta. Adapun
melakukan pemecahan masalah yang diteliti narasumber terdiri dari Kepala Bapedalda
dengan menggambarkan keadaan subjek DIY, Kepala Kantor Pengendalian Dampak
penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada Lingkungan Yogyakarta, Kepala Kantor
dikaitkan dengan aplikasi peraturan hukum Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan
dalam bidang hukum lingkungan yang Yogyakarta, Kepala Dinas Kesehatan
mengatur mengenai pencemaran lingkungan Yogyakarta, Lurah Prawirodirjan dan Lurah
khususnya yang terkait dengan masalah Wirogunan.
'LQDU 'DPSDN 3HQFHPDUDQ $LU 7HUKDGDS .HVHKDWDQ /LQJNXQJDQ 27

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan baik sanksi hukum maupun sanksi sosial
1. Gambaran Umum Permasalahan tidak diberlakukan.
Penduduk Sekitar Sungai Code Berdasarkan pendapat H.J. Mukono,
Kondisi Sungai Code dalam lokasi terdapat berbagai karakteristik sampah,
penelitian tersebut, memang sangat meliputi:
memprihatinkan. Hal ini disebabkan secara a. Garbage
¿VLN GDSDW WHUOLKDW EDKZD DLU VXQJDL WHUVHEXW Merupakan jenis sampah yang terdiri
berwarna keruh, berasa dan berbau. Banyak dari sisa potongan hewan atau sayur-
sampah yang teronggok dan ikut terbawa sayuran yang berasal dari proses
aliran sungai. Sampah tersebut berasal dari pengolahan, persiapan, pembuatan dan
perilaku beberapa warga yang membuang penyediaan makanan yang sebagian
sampah sembarangan di sungai serta limbah besar terdiri dari bahan yang mudah
cair rumah tangga. Perilaku warga tersebut membusuk, lembab, dan mengandung
sangat bertentangan dengan Peraturan sejumlah air.
Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun b. Rubbish
2002 tentang Pengelolaan Kebersihan3, Merupakan sampah yang mudah atau
dalam Pasal 14 butir a yang menjelaskan susah terbakar, berasal dari rumah
bahwa ”siapapun dilarang membuang tangga, pusat perdagangan, dan kantor,
sampah ke sungai, saluran air hujan, saluran yang tidak termasuk kategori garbage
air limbah, dan saluran pengairan.” Adapun atau susah terbakar, berasal dari rumah
di Kelurahan Prawirodirjan di bibir sungai tangga, pusat perdagangan, dan kantor,
tersebut telah dipasang rambu larangan yang tidak termasuk kategori garbage.
untuk tidak membuang sampah di sepanjang Sampah yang mudah terbakar umumnya
sungai dan sanksi Rp 2.000.000,00 apabila terdiri dari zat organik, seperti kertas,
melanggarnya, berdasar Peraturan Daerah sobekan kain, kayu, plastik. Sedangkan
DIY Nomor 18 Tahun 2002. sampah yang sukar terbakar sebagian
Berdasar penelitian di lapangan, besar berupa zat inorganik seperti
meskipun di sepanjang sungai tersebut logam, mineral, kaleng, dan gelas.
sudah dipasang papan pengumuman c. Ashes (abu)
dilarang membuang sampah sembarangan Merupakan sisa pembakaran dari bahan
berdasar Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun yang mudah terbakar, baik di rumah, di
2002 dan telah ada sosialisasi mengenai kantor, maupun industri.
Peraturan Daerah tersebut, namun warga d. Street Sweeping (sampah jalanan)
masih tetap saja melanggarnya. Bagi warga Berasal dari pembersihan jalan dan
yang melanggar tidak ada sanksi dalam trotoar, terdiri dari kertas-kertas,
pelaksanaannya. Jadi warga tidak merasa jera kotoran, daun-daunan.
melakukan hal tersebut, karena penerapan

3 Pasal 14 butir (a) Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Kebersihan.
28 MIMBAR HUKUM 9ROXPH 1RPRU )HEUXDUL +DODPDQ

e. Dead Animal (bangkai binatang) l. Sampah Khusus


Yaitu bangkai binatang yang mati Yaitu sampah yang memerlukan
karena bencana alam, penyakit, atau penanganan khusus dalam penge-
kecelakaan. ORODDQQ\D PLVDOQ\D NDOHQJ FDW ¿OP
I +RXVHKROG UHIXVH (sampah permu- bekas, zat radioaktif, dan zat yang
kiman) toksis.4
Yaitu sampah campuran yang terdiri Sampah yang terdapat di Sungai Code
dari UXEELVK JDUEDJH DVKHV yang ini berdasarkan karakteristik sampah tersebut
berasal dari daerah perumahan. di atas, terdiri dari JDUEDJH UXEELVK VWUHHW
g. Abandoned Vehicles (bangkai VZHHSLQJ dan demolotion wastes.
kendaraan) Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
Yaitu sampah dari bangkai mobil, truk, ditemukan bahwa warga di sekitar sungai
kereta api, satelit, kapal laut dan alat Code, khususnya di wilayah Kelurahan
transportasi lainnya. Wirogunan Kecamatan Mergangsan dan
h. Sampah Industri Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondo-
Terdiri dari sampah padat yang manan, banyak memanfaatkan fasilitas WC
berasal dari industri pengolahan hasil umum, karena warga di lokasi tersebut hampir
bumi, tumbuh-tumbuhan dan industri setiap rumah tidak memiliki tempat MCK
lainnya. pribadi. Hal ini tentunya mempengaruhi pola
i. Demolotion Wastes (sampah hasil hidup masyarakat Disadari sumber daya air
penghancuran gedung/bangunan) yang berlimpah telah digunakan secara tidak
Yaitu sampah yang berasal dari H¿VLHQ 'L VXQJDL &RGH VHQGLUL WHODK WHUMDGL
perombakan gedung/bangunan. kecenderungan penurunan kuantitas dan
j. Construction wastes (sampah dari kualitas air, bahkan sampai pada tingkat
daerah pembangunan) yang sangat mengkhawatirkan. Penurunan
Yaitu sampah yang berasal dari sisa kuantitas lebih banyak disebabkan oleh
pembangunan gedung, perbaikan dan terjadinya perubahan fungsi daerah
pembaharuan gedung. Sampah dari tangkapan air sehingga pada musim hujan
daerah ini mengandung tanah, batu- air tidak meresap ke dalam tanah tetapi
batuan, potongan kayu, alat perekat, langsung masuk ke saluran pembuangan
dinding, kertas. atau badan sungai sehingga terjadi banjir dan
k. Sewage Solid di musim kemarau persediaan air berkurang
Terdiri dari benda kasar yang umumnya karena suplai air dari mata air juga telah
zat organik hasil saringan pada pintu berkurang. Sementara itu permukiman
masuk suatu pusat pengolahan air penduduk di bantaran sungai Code yang
buangan. berlokasi disekitar Kelurahan Wirogunan

4
H.J., Mukono, 2006, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Airlangga, Surabaya, hlm. 24-25.
'LQDU 'DPSDN 3HQFHPDUDQ $LU 7HUKDGDS .HVHKDWDQ /LQJNXQJDQ 29

Kecamatan Mergangsan, wilayah bantaran seperti banjir dan tanah longsor. Fenomena
sungai yang dijadikan tempat tinggal oleh tersebut mengindikasikan terjadinya suatu
penduduk dengan kondisi di bawah layak. penurunan kualitas lingkungan hidup
Hal tersebut disebabkan letak bangunan yang yang seharusnya dikelola oleh warga yang
tidak tertata serta lingkungan yang kotor dan bersangkutan. Hal ini bertentangan dengan
mengeluarkan bau tidak sedap.5 Pasal 7 UUPLH yang menjelaskan bahwa
Berdasarkan penelitian di lapangan, ”masyarakat mempunyai kesempatan yang
ditemukan bahwa permukiman warga di seki- sama dan seluas-luasnya untuk berperan
tar Sungai Code di Kelurahan Prawirodir- dalam pengelolaan lingkungan hidup.”7 Hal
jan Kecamatan Gondomanan banyak yang ini dikuatkan dengan penjelasan Pasal 24
berda di pinggir sungai. Hal ini tidak sesuai Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor
dengan ketentuan penataan ruang yang ada, 6 Tahun 1994 yang menyatakan bahwa
yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum/ ”pola pemanfaatan ruang kota mengacu
Per.Men.PU Nomor 63/PRT/1993 tentang kepada ketentuan mengenai status fungsi
Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat kawasan (lindung atau budi daya) dan
Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan status kawasan (inti penyangga atau bebas)
Bekas Sungai.6 Masyarakat setempat relatif yang diberlakukan pada penggal dan atau
kurang disiplin dalam memenuhi atau me- ruas jalan dan atau blok lingkungan yang
matuhi peraturan ini, hal ini dapat berdam- bersangkutan.”8
pak antara lain: Hasil kuesioner yang dibagikan kepada
a. Ambrolnya bangunan DAM atau warga, menunjukkan beberapa fakta yang
bendungan menunjukkan kondisi sosial dan lingkungan
b. Longsornya tanah di bantaran sungai masyarakat di sekitar Code:
c. Hanyutnya rumah-rumah di bantaran a. warga belum mengerti aturan hukum
sungai tentang jarak sempadan sungai untuk
d. Rusaknya tanggul sepanjang sisi kanan dibangun tempat permukiman
dan kiri sungai b. warga belum mengetahui atau
e. Amblesnya tiang penyangga jembatan. merasakan sakit setelah mengkonsumsi
Berdasarkan hal tersebut, sebenarnya air tersebut (air sumur)
lokasi permukiman warga yang terletak di c. warga membuang sampah di sungai,
daerah aliran sungai tersebut termasuk dalam beberapa dari warga tidak tahu tentang
kawasan lindung karena sangat rawan bencana aturan hukum larangan membuang

5
Hasil kuesioner yang dibagikan kepada warga wilayah Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan dan Ke-
lurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan, 2007.
6
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum/Per.Men.PU Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah
Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai.
7
Lihat Pasal 7 butir 1 UU 23 1997 yang menyatakan tentang peran serta masyarakat dalam pengelolaan ling-
kungan hidup.
8
Pasal 24 Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1994.
30 MIMBAR HUKUM 9ROXPH 1RPRU )HEUXDUL +DODPDQ

smpah ke sungai, meskipun sudah ada Demikian juga dengan warga di sekitar yang
papan pengumuman akan larangan mendiami daerah di sekitar bibir sungai.
tersebut Mereka akan rentan sekali terkena penyakit,
d. masih kurangnya penyuluhan ling- akibat adanya zat-zat yang merugikan tubuh,
kungan dari pemerintah daerah kepada yang ditemukan dalam sungai atau sumber
warga.9 air yang tercemar tersebut.
Hal-hal yang menyebabkan turunnya
2. Dampak Pencemaran Air terhadap kualitas kesehatan lingkungan sebagai
Kesehatan Lingkungan dalam Pers- berikut:
pektif Hukum Lingkungan di Sungai a) Terjadinya disparitas status kesehatan.
Code Yogyakarta Meskipun secara nasional kualitas
Kegiatan pembangunan yang semakin kesehatan masyarakat telah meningkat,
meningkat mengandung resiko untuk akan tetapi disparitas status kesehatan
menimbulkan pencemaran atau kerusakan antar tingkat sosial ekonomi, antar
lingkungan hidup sehingga fungsi ekosistem kawasan, dan antar perkotaan-pedesaan
menjadi terganggu dan tidak berfungsi masih cukup rendah.
sesuai peruntukannya. Hal ini berpengaruh b) Terjadinya beban penyakit. Pola
terhadap keberadaan sumber daya air yang penyakit yang diderita oleh masyarakat
semakin menurun kualitasnya sebagai akibat sebagian besar adalah penyakit diare
pencemaran air dari kegiatan membuang dan penyakit kulit.
limbah cair tersebut ke sungai atau sumber c) Perilaku masyarakat yang kurang
air. Air sebagai komponen sumber daya alam mendukung pola hidup bersih dan
yang sangat vital, maka harus dipergunakan sehat.
sebesar-besarnya untuk kemakmuran d) Rendahnya kualitas kesehatan
rakyat, sesuai dengan yang tercantum dalam penduduk miskin dan terbatasnya
Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tenaga kesehatan dan distribusi tidak
Amandemen.10 Dengan adanya pencemaran, merata.
maka lingkungan yang ada di sekitarnya, Berdasar pendapat narasumber dari
baik lingkungan abiotik, lingkungan biotik, Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta
dan lingkungan sosial akan terganggu dikatakan bahwa kualitas air sungai Code
peruntukan fungsinya. Hal ini sangat berdasarkan pemeriksaan uji parameter ada
berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan beberapa parameter air sungai yang sudah
disekitarnya. Banyak organisme, biota, berada diatas baku mutu lingkugan sehingga
hewan dan tumbuhan yang menjadi rusak bisa dikategorikan tercemar. Pencemaran
atau malah mati karena pencemaran tersebut. tersebut diakibatkan oleh air limbah

9
Hasil kuesioner yang dibagikan kepada warga wilayah Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan dan Ke-
lurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan, Op. cit.
10
Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen.
'LQDU 'DPSDN 3HQFHPDUDQ $LU 7HUKDGDS .HVHKDWDQ /LQJNXQJDQ 31

domestik warga sekitar Sungai Code yang PDNVLPXP 6HFDUD ¿VLN NLPLD DLU WHUVHEXW
langsung dibuang ke sungai tidak diolah juga tidak memenuhi syarat air bersih, karena
terlebih dahulu. parameter Nitrat melebihi batas syarat yaitu
Karena kualitas air di Sungai Code 0,97 dengan kadar maksimum 10. Parameter
tersebut sudah tercemar, maka hal tersebut mangan yang relatif tinggi tersebut, dapat
berimbas pada sumur warga yang digunakan mengganggu estetika karena menimbulkan
sehari-hari untuk dikonsumsi. Air sumur endapan coklat kehitaman pada bahan
tersebut telah tercemar oleh bakteri E-Coli, pakaian atau bak mandi. Perembesan air
yang berasal dari limbah domestik rumah kotor dari limbah rumah tangga atau septic
tangga, yang langsung dibuang ke sungai. tank ke dalam sumur, mengakibatkan
Meskipun telah dibuat septic tank, tetapi kandungan Nitrat menjadi relatif tinggi. Hal
jaraknya tidak sesuai dengan ketentuan tersebut mengakibatkan, jika air tersebut
dimana harus diletakkan minimal 10 dikonsumsi bayi kurang dari 4 (empat) bulan
(sepuluh) meter dari rumah. Oleh karena itu akan menyebaban bayi biru, karena jumlah
air yang dikonsumsi warga di lokasi tersebut Nitrat yang besar dalam usus cenderung
sangat rawan untuk dikonsumsi, karena untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat
berpotensi akan menimbulkan penyakit bereaksi langsung dengan haemoglobine
diare dan disentri. dalam darah membentuk methaemoglobine
Berdasar penelitian yang diperoleh yang dapat menghalangi perjalanan oksigen
di lapangan melalui hasil pengujian di dalam tubuh.
laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan
Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit 3. Peran Pemerintah Daerah dalam
Menular (BBTKL) Yogyakarta11, terhadap Menangani Dampak Pencemaran
sumur warga yang terletak di Kelurahan Air terhadap Kesehatan Lingkungan
Wirogunan Kecamatan Mergangsan dan di Sungai Code Yogyakarta
Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Berdasarkan hasil observasi di
Gondomanan, (dengan mengambil sampel lapangan, peran pemerintah dalam
air dari sumur umum warga, sumur warga menangani pencemaran air adalah dengan
dan air sungai Code di lokasi penelitian) membangun IPAL komunal. Tetapi tingkat
menunjukkan bahwa kualitas contoh air pencemaran air terus meningkat. Pentingnya
sumur bor dilokasi tersebut, tidak memenuhi peran pemerintah setempat disini karena
syarat air bersih menurut Permenkes RI bila tingkat pencemaran air yang tinggi akan
Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990. Hal ini mempengaruhi kesehatan penduduk sekitar.
disebabkan air tersebut berasa dan parameter Hal yang berkaitan dengan kesehatan
Mangan melebihi kadar maksimum yang masyarakat sekitar adalah pembangunan
diperbolehkan yaitu 0,66 dengan kadar WC umum yang berada di bantaran sungai,

11
Hasil Uji Laboratorium dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular
(BBTKL) Yogyakarta, 2007.
32 MIMBAR HUKUM 9ROXPH 1RPRU )HEUXDUL +DODPDQ

namun sebaliknya dengan adanya WC daerah secara aktif untuk mengendalikan


umum tersebut berakibat tercemarnya dampak pencemaran air terhadap kesehatan
sungai dari rembesan septic tank. Untuk lingkungan warga masih sangat kurang.
mengatasi ini juga belum ada upaya konkrit
dari pemerintah kota atau propinsi. 4. Peran Serta Warga yang Tinggal
Peran serta dari pemerintah daerah di Sungai Code Yogyakarta dalam
DIY (Pemda DIY) dalam bentuk kegiatan Menangani Dampak Pencemaran Air
sosialisasi lingkungan hidup dan pelaksanaan terhadap Kesehatan Lingkungan
Program Kali Bersih (Prokasih). Berdasar Bagi masyarakat Yogyakarta, kata merti
penjelasan dari warga setempat bentuk tentunya tidak asing lagi. Sebuah budaya
kegiatan sosialisasi lingkungan hidup itu Jawa yang diangkat dari kata memetri, yang
berupa penyuluhan-penyuluhan di bidang artinya menjaga atau melestarikan, memang
lingkungan hidup yang dilaksanakan masih terasa kental di kota ini. Di beberapa
oleh Dinas Kimpraswil DIY. Pelaksanaan wilayah lain seperti Bantul, kita lebih
prokasih dilakukan dengan membersihkan mengenal istilah merti desa (bersih desa),
sungai dari sampah-sampah yang ada, namun bagi masyarakat yang berdomisili di
dengan kerja bakti warga 3 (tiga) kali dalam sekitar bantaran Sungai Code, istilah itu pun
1 (satu) bulan. berganti dengan Merti Code.
Berdasar pendapat narasumber dari Berdasar hasil kuesioner yang diba-
Dinas Lingkungan Hidup dikatakan bahwa, gikan kepada warga di lokasi penelitian
saat ini Pemeritah Kota Yogyakarta sedang ditemukan bahwa meskipun telah ada
menggalakkan upaya untuk mereduksi kegiatan Merti Code, yang dilakukan di
sampah dengan cara 3R yaitu 5HGXFH 5HXVH Sungai Code bagian utara, tetapi warga di
dan Recycle. Hal tersebut diharapkan agar sekitar Kelurahan Wirogunan Kecamatan
nantinya sampah yang dibuang benar-benar Mergangsan dan Kelurahan Prawirodirjan
yang sudah tidak dapat dimanfaatkan. Selain Kecamatan Gondomanan pada umumnya
itu juga dengan mengubah pola pikir bahwa belum mengetahui tentang kegiatan tersebut.
sampah dapat menghasilkan uang bukan Sosialisasi dari kegiatan Merti Code tersebut
sesuatu hal yang harus dihindari. Peran dirasa sangat kurang oleh warga.
dari Pemerintah Kota Yogyakarta yang lain Fakta di lapangan menunjukkan bahwa
adalah dengan membuat IPAL Komunal beberapa warga yang tinggal di Kelurahan
bagi warga sekitar sungai Code.12 Wirogunan Kecamatan Mergangsan sulit
Berdasar penelitian di lapangan untuk diajak kerja bakti untuk membersihkan
ditemukan bahwa pemerintah daerah (Pemda lingkungan sekitar pada umumnya dan sungai
DIY) telah mendirikan MCK umum, septic pada khususnya. Tidak adanya sanksi bagi
tank komunal dan sumur umum bagi warga. warga yang tidak kerja bakti pembersihan
Meskipun demikian peran pemerintah sungai tersebut. Hal tersebut bertentangan

12
Hasil wawancara dengan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, 2007.
'LQDU 'DPSDN 3HQFHPDUDQ $LU 7HUKDGDS .HVHKDWDQ /LQJNXQJDQ 33

dengan kenyataan yang terjadi Kelurahan yang tinggi yang berbahaya bagi tubuh bila
Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan, dikonsumsi terus menerus. Pencemaran
warga di lokasi tersebut bersama-sama tersebut diakibatkan pembuangan sampah
membersihkan MCK umum seminggu dua sembarangan oleh warga dan pembuangan
kali tetapi kerja bakti membersihkan sungai limbah cair. Oleh karena itu berdasarkan
dari sampah jarang dilakukan. informasi yang didapatkan dari Dinas
Lingkungan Hidup Yogyakarta, dikatakan
E. Kesimpulan air sungai Code telah tercemar melebihi
Berdasarkan analisa dan pembahasan standar baku mutu lingkungan. Kedua,
penelitian yang telah dipaparkan di atas peran pemerintah daerah dalam menangani
dapat dikatakan di lokasi penelitian telah dampak pencemaran air terhadap kesehatan
terjadi penurunan kualitas lingkungan lingkungan di sungai Code, yaitu
hidup, sehingga dapat disimpulkan sebagai membangun Instalasi Pengelolaan Limbah
berikut, pertama, dampak pencemaran (IPAL) Komunal, MCK umum, sumur
terhadap kesehatan lingkungan lingkungan umum, pelaksanaan program kali bersih
sungai Code sangat mempengaruhi fungsi (prokasih) dan memberikan sosialisasi dan
lingkungan baik abiotik, biotik maupun penyuluhan–penyuluhan tentang lingkungan
sosial. Banyak organisme, biota, hewan hidup. Meskipun demikian peran pemerintah
dan tumbuhan yang menjadi rusak atau daerah secara aktif untuk menangani
mati karena pencemaran tersebut. Warga dampak pencemaran air terhadap kesehatan
yang bermukim di sungai Code rentan lingkungan warga masih kurang. Ketiga,
terkena penyakit akibat adanya zat-zat yang peran serta warga di sungai Code Yogyakarta
merugikan tubuh yang ditemukan pada dalam menangani pencemaran air terhadap
air sungai tersebut. Berdasar hasil uji lab kesehatan lingkungan di sungai Code, yaitu
BTKL, dapat diindikasikan bahwa air sungai dengan melakukan upacara Merti Code,
Code di lokasi penelitian telah tercemar yang dilakukan di sungai code bagian utara.
terbukti bahwa air tersebut berasa, berbau Adapun dalam lokasi penelitian ini, Merti
dan berwarna, terjadi perubahan suhu air, Code belum dilaksanakan karena kurang
terdapat endapan, terdapat mikroorganisme sosialisasi dan tenaga yang berkompeten.
didalamnnya. Air sumur warga tidak Beberapa warga sulit diajak untuk kerja
PHPHQXKL NXDOL¿NDVL VHEDJDL DLU EHUVLK bakti membersihkan sungai dan MCK.
karena terdapat kadar Nitrat dan Mangan

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Siahaan, N.H.T., 2004, +XNXP /LQJNXQJDQ


Mukono, H,J., 2006, Prinsip Dasar Kesehat- dan Ekologi Pembangunan, Erlangga,
an Lingkungan, Airlangga, Surabaya. Jakarta.
Hardjasoemantri, Koesnadi, 2005, +XNXP Wardhana, Wisnu Arya, 2004, Dampak
Tata Lingkungan, Gadjah Mada Uni- Pencemaran Lingkungan, Andi Offset,
versity Press, Yogyakarta. Yogyakarta.
34 MIMBAR HUKUM 9ROXPH 1RPRU )HEUXDUL +DODPDQ

Slamet, Juli Soemirat, 2004, Kesehatan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990
Lingkungan, Gadjah Mada University tentang Pengendalian Pencemaran Air.
Press, Yogyakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991
Sastrawijaya, A. Tresna, 2000, Pencemaran tentang Sungai.
Lingkungan, Rineka Cipta, Jakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999
Slamet Riyadi, A.L., 1986, Pengantar Kese- tentang Pengelolaan Limbah B-3.
hatan Lingkungan, Karya Anda, Sura- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
baya. 63/Prt/1993 tentang Garis Sempadan
Soekanto, Soerjono, 1986, Pengantar Pe- Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Dae-
QHOLWLDQ +XNXP, Penerbit Universitas rah Penguasaan Sungai, dan Bekas
Indonesia, Jakarta. Sungai.
________________, dan Sri Mamudji, 1986,
3HQHOLWLDQ +XNXP 1RUPDWLI 6XDWX 7LQ- C. Makalah Seminar
jauan Singkat, CV. Rajawali, Jakarta. Nahdi, Maizer Said, Manusia dan Pencema-
Mulia, Ricki M, 2005, Kesehatan Lingkun- ran Lingkungan, disampaikan dalam
gan, Graha Ilmu Yogyakarta dan UIEU Seminar Pencemaran Lingkungan Fak.
Jakarta. Biologi UGM, 1 Desember 2007.
Chandra, Budiman, 2006, Pengantar Kese-
hatan Lingkungan, EGC, Jakarta. D. Internet
Suara Merdeka Online, “Kualitas Air Ta-
B. Peraturan Perundang-undangan nah Makin Mengkhawatirkan”, dari
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 ten- http://www.suaramerdeka.com/har-
tang Kesehatan. ian/0411/22/ked08.htm, diakses 7 Mei
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 ten- 2007.
tang Perairan. Kompas Online, “Menguji Kandungan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 ten- Air Kali Code”, dari http://www.kom-
tang Pengelolaan Lingkungan Hidup. pas.com/kompas-cetak/0703/02/jog-
ja/1034413.htm, diakses 18 Juli 2007.

Anda mungkin juga menyukai