Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Madrasah Tsanawiyah yang selanjutnya disingkat MTs adalah salah satu


bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang
menyelenggarakan pendidikan umum dengan keiklasan agama Islam pada jenjang
pendidikan dasar sebagai kelanjutan dari MI / SD. Dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003 Pasal 6 ayat 3 disebutkan sebagai berikut:
“Mengamanatkan setiap warga negara berusia 7 – 15 tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar yang dikenal dengan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun” . Pasal 34 ayat 2 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah
menjamin terselengaranya wajib minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa
memungut biaya.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah
mahalnya biaya pendidikan , biaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
proses pendidikan. Ketersediaan biaya yang memadahi akan memenuhi beragam
kebutuhan berhubungan dengan proses pendidikan , mutu pendidikan merupakan
salah satu prioritas pembangunan nasional pemerintah mewujudkan peningkatan
mutu dan meringankan beban biaya pendidikan bagi masyarakat degan
mengalokasikan dana Bantuan Operasional sekolah ( BOS ) yang di terima semua
madrasah baik negeri maupun swasta, Program BOS ini bertujuan untuk meringankan
beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan yang bermutu, serta
mempercepat pencapaian standar pelayan minimal ( SPM), dan pencapaian standar
nasional (SNP).
Penggunaan dana Bos sebagai pemenuhan kebutuhan madrasah, dimaksudkan
dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan, tentunya keterlaksanaan program
madrasah harus memberikan output peserta didik yang berkualitas serta memiliki

1
prestasi , baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Dalam hal tersebut
banyak faktor pendukung di dalam lingkup internal madrasah yang menentukan
keberhasilan program madrasah baik dari faktor pendukung kegiatan belajar
mengajar, sarana prasarana, kualitas tenaga pendidik, sampai keseluruhan fasilitas
pendukung madrasah.
Pengunaan dana BOS yang telah diatur dalam buku petunjuk tehnis, relevansi
pengunaan dananya dapat dikatakan berhasil dengan melihat keterlaksanaan program
Madrasah ,apakah terealisasi dan berjalan dengan baik atau tidak, seperti diantaranya
pengembangan perpustakaan, honor pegawai, kegiatan ekstrakurikuler, penerimaan
siswa baru , perawatan dan lain - laian.
Untuk terlaksananya BOS dengan tertib, tepat sasaran, tepat guna dan akuntabel
perlu disusun suatu petunjuk teknis pelaksanaan yang dapat dipergunakan sebagai
acuan dalam melaksanakan program Peningkatan Kompetensi Daya Saing Siswa MTs.

B. PENGERTIAN BOS

Bantuan Operasinal Sekolah pada Madrasah yang selanjutnya di singkat BOS


Madrasah adalah program Pemerintah Pusat untuk menyediakan pendanaan biaya
operasional dan nonpersonalia bagi Madrasah yang bersumber dari dana alokasi
Pemerintah Pusat
BOS dapat digunakan oleh MTs untuk memenuhi kebutuhan biaya
operasional non personalia dengan jenis pengeluaran atau biaya sebagaimana yang
diatur dalam Keputusan Dirjen Pendis Nomor 7330 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Tehnis Pengunaan dana BOS pada Madrasah .

C. TUJUAN

Secara umum program BOS bertujuan untuk mewujudkan layanan pendidikan


yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat dalam rangka
mendukung Program MTs.
Secara khusus program BOS bertujuan untuk :

2
1. Bantuan Operasional Sekolah pada Madrasah bertujuan untuk:
a. Membantu pendanaan biaya operasional dan non opersnalia pada Madrasah
dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan pemenuhan sebagaian
SNP.
b. Meringankan beban biaya pendidikan terutama bagi peserta didik pada
Madrasah dari keluarga yang tidak mampu dengan membantu (discount free)
tagihan biaya pendidikan.
c. Membantu madrasah dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
d. Mendukung program strategis Pemerintah dalam rangka mengatasi stunting
pada anak usia dini.
e. Mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan
Madrasah.
2. Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah pada Madrasah tahun
anggaran 2020 dimaksudkan sebagai pedoman bagi Tim Pengendali dan
Pengelola Bantuan Operasional pada Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota,
dan Madrasah dalam pengelolaan, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana
Bantuan Operasional Sekolah pada Madrasah Tahun Anggaran 2020.

D. SASARAN DAN ALOKASI


1. Sasaran Penerima BOS adalah semua MTs yang diselengarakan oleh Pemerintah
dan Masyarakat yang memenuhi kreteria sebagai berikut :
a. Telah memiliki izin operasional paling sedikit 1 tahun Januari 2020.
Ketentuan paling sedikit 1 tahun dapat dikecualikan bagi Madrasah yang
berada pada daerah 3T dan atau di perbatasan negara sebagaimana ditetapkan
oleh lembaga yang berwenang;
b. Madrasah yang belum mendapatkan izin operasional, peserta didiknya tidak
boleh dititipkan kepada madrasah yang telah mendapatkan izin operasional
dengan tujuan agar peserta didik tersebut dapat di berikan dana BOS melalui
madrasah yang tela mendapatkan izin operasional tersebut;
c. Telah melakukan pemutakhiran data EMIS pada tahun pelajaran berjalan.

3
2. Besar biaya satuan BOS yang di terima oleh MTs sebesar Rp.1.000.000 per 1
peserta didik setiap 1 tahun.

E. DASAR HUKUM
Dasar hukum pemberian BOS adalah:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4562);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

4
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5423)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tetang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864)
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentan Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157)
10. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan kelima atas
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
11. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Pendidikan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
12. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
denganPeraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima atas
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;
13. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan

5
Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di lingkungan
Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di lingkungan
Kementerian Agama;
15. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terkahir
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 80 Tahun 2013 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agama;
16. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan
Negara Pada Kementerian Agama sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan
Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara
Kementerian Agama;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 tentang Penyesuaian
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak;
18. Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan ke dua atas
PMA No. 67 tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama;
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan
Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga;
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2014 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.02/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2014;

6
22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang perubahan atas
PMK Nomor 168/PMK.05/2012 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan;
24. Peraturan Menteri Kuangan Nomor 34/PMK.10/2017 tentang Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan Pembayaran Atas penyerahan Barang
dan Kegiatan Usaha di bidang Lain;
25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02/2019 Tentang Standar Biaya
Masukan Tahun 2020;

7
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN BOS MADRASAH

A. Peranan Program BOS Dalam Pelaksanaan Program Pendidikan


Program BOS merupakan salah satu program utama pemerintah yang bertujuan
untuk mendukung keberhasilan program Madrasah di Indonesia. Mengingat
pentingnya program ini, seluruh pengelola pendidikan Madrasah Tsanawiyah wajib
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Program ini memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity) bagi
seluruh siswa Madrasah untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau
dan bermutu;
2. Program ini menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses layanan
pendidikan yang terjangkau dan bermutu;
3. Program ini mempersempit gap partisipasi Madrasah antar kelompok
penghasilan (kaya-miskin) dan antar wilayah (kota-desa);
4. Program ini menyediakan sumber dana bagi Madrasah untuk mencegah
siswa putus sekolah karena alasan tidak mampu membayar iuran pendidikan dan
biaya ekstrakurikuler;
Program ini mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah daerah dan
masyarakat untuk memberikan dukungan dalam pengembangan Madrasah.

B. Manfaat BOS Madrasah Tsanawiyah


Manfaat penerima BOS untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siwa tidak
mampu dan meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan
pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka menuntasan wajib
belajar 9 tahun dan juga bermanfaat untuk mendanai biaya operasional dan non
operasional madrasah.

C. Program Kegiatan
Dana BOS Madrasah yang diterima oleh Madrasah dapat digunakan untuk

8
membiayai komponen kegiatan-kegiatan sebagaimana berikut:
1. Kegiatan Pembelajaran
2. Kegiatan Ektrakurikuler
3. Kegiatan Evaluasi Pembelajaran dan Ektrakurikuler
4. Kegiatan Pengembangan Potensi Siswa
5. Pengebangan Keprofesian Guru dan Tenaga Kependidikan, serta Pengembangan
Manajemen Sekolah
6. Pembayaran Honor Rutin
7. Pembelian Sarana dan Prasarana Madrasah
8. Pengembangan Perpustakaan
9. Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB)
10. Masa Ta’aruf Siswa Madrasah
11. Pengelolaan Madrasah
12. Langganan daya dan Jasa
13. Pembelian /Perawatan Alat Multi Media Pembelajaran ( Termasuk Penunjang
UNBK/UAMB-BK).
Dalam menggunakan dana BOS, Lembaga MTs harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Madrasah yang telah menerima BOP/BOSDA yang bersumber dari DAK atau
sumber APBD lainnya tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk
peruntukan yang sama. Sebaliknya jika dana BOS tidak mencukupi untuk
pembelanjaan yand diperbolehkan (14 item pembelajaan ), maka madrasah dapat
menggunakan sumber pendapatan lain yang diterima oleh madrasah, yaitu
pendapatan hibah dan pendapatan madrasah lainnya yang sah dengan tetap
memperhatikan peraturan terkait;
2. Biaya transportasi dan uang lelah bagi guru yang bertugas di luar jam mengajar,
harus mengikuti batas kewajaran yang di tetapkan oleh Standar Biaya Masukan
Kementria Keuangan.
3. Penggunaan dana BOS untuk belanja pegawai (honor guru /tenaga
kependidikan bukan PNS dan honor – honor kegiatan) dapat lebih dari 30% dari

9
dana total dana BOS yang diterima oleh madrasah dalam satu tahun, dengan
ketentuan kebutuhan untuk belanja pegawai tersebut disetujui oleh Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

D. Tugas dan Tanggungjawab Madrasah.


Tim Pengelola Madrasah terdiri dari :
1. Penanggungjawab
2. Tim Pelaksana
a. Penanggung Jawab adalah Kepala Madrasah Tsanawiyah
b. Tim Pelasana terdiri dari :
- Pendidik/Tenaga Kependidikan yang ditugaskan oleh Kepala Madrasah
Tsanawiyah untuk bertanggung jawab dalam mengelola dana BOS
- Pendidik / Tenaga Kependidikan yang di tugaskan sebagai Operator
pengelola data
- Satu orang dari unsur Komite Madrasah dan satu orang dari unsur orang
tua siswa.
Adapun tugas dan tanggungjawab Madrasah Tsanawiyah ;
1. Melakukan Verivikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada.
Bila jumlah dana yang di terima melebihi dan atau kekurangan dari yang
semestinya ,maka harus segera memberitahukan kepada Kantor Kemenag Kab/
Kota;
2. Bersama dengan Seksi madrasah dan Tim Emis Kab melakukan Cut –Off data
sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan;
3. Memberitahukan kepada Kantor Kemenag Kab/Kota setelah dana BOS diterima;
4. Bersama-sama dengan Komite Madrasah, mengidentifikasi siswa miskin yang
akan dibebaskan dari segala jenis iuran;
5. Mengelola dana BOS secara bertanggungjawab dan transparan dan akuntable;
6. Mengumumkan besaran dana BOS yang digunakan oleh Madrasah Tsanawiyah di
papan pengumuman Madrasah Tsanawiyah yang ditandatangani oleh Kepala
Madrasah Tsanawiyah, Bendahara, dan Komite Madrasah;

10
7. Membuat laporan bulanan pengeluaran dana BOS dan barang-barang yang dibeli
oleh Madrasah Tsanawiyah yang ditandatangani oleh Kepala Madrasah
Tsanawiyah, Bendahara, dan Komite Madrasah (lihat pertanggungjawaban
keuangan BOS);
8. Bertanggungjawab terhadap penyimpangan penggunaan dana di Madrasah
Tsanawiyah;
9. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;
10.Menyampaikan laporan penggunaan dana BOS kepada Kantor Kemenag Kab/Kota.

E. Realisasi Anggaran :
Nama Madrasah : ……………………………………………
Desa /Kecamatan : ……………………………………………
Kabupaten : ……………………………………………
Jumlah Siswa : ……………………………………………
Jumlah Bos yang diterima di semester satu = Rp……………………………………..
Dengan rincian sebagai berikut :

NO URAIAN Debet Kredit Saldo

Terima Uang BOS

1 Kegiatan Pembelajaran

2 Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Evaluasi Pembelajaran dan
3
Ektrakurikuler
Kegiatan Pengembangan Potensi
4
Siswa
Pengembangan Keporofesian guru
5 dan tenaga Kependidian ,serta
Pengembangan Manajemen sekolah
6 Pembiayaan Honor Rutin
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
7
Madrasah

11
8 Pengembangan Perpustakaan
Kegiatan Penerimaan Peserta Didik
9
Baru
Masa Ta’aruf Siswa Madrasah
10
(MATSAMA)
11 Pengelolaan Madrasah

12 Langganan Daya dan Jasa


Pembelian/perawatan alat multi
13
media pembelajaran (UAMBNBK)
Pembelian /sewa sarana
/perlengkapan /peralatan atau
14 pelaksanaan kegiatan yang di
perlukan untuk pencegah
penyebaran COVID 19
Pembelian /sewa
sarana/perlengkapan/peralatan yang
15 diperlukan untuk mendukung
keberlangsungan proses belajar
mengajar

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bedasarkan laporan yang telah kami sampaikan pada Bab II , maka kami
menyimpulkan hasil dari laporan tersebut sebagai berikut :
1. Pengelolaan Dana BOS diantaranya meliputi :
a. Perencanaan pengelolaan dana BOS meliputi perencanaan anggaran dana
BOS dan Perencanaan SDM. Adapun perencanaan disusun dalam RKAM ,
yang disusun oleh Kepala Madrasah dan Bendahara BOS. Sedangkan
perencanaan SDM pengelola dana bOS dengan tim manajemen BOS
berdasarkan kesepakatan bersama antara kepala madrasah, dewan guru dan
komite.
b. Mekanisme pengunaan dana BOS diawali dengan pengajuan kebutuhan oleh
guru dan karyawan, tidak semua kebutuhan yang diajukan dapat dianggarkan
dalam RKAM, namun disaring berdasarkan skala prioritas. Langkah
selanjutnya yaitu penetapan alokasi sumber dana yang di tentukan oleh
Kepala madrasah , kemudian dilanjutkan oleh tim benlanja barag berdasarkan
standar harga dari Pendma Kabupaten. Sebagai langkah terahir yaitu
penerimaan , pengecekan dan invetarisasi barang oleh tim penerima barang,
sehingga siap barang / jasa untukdi gunakan.
c. Kegiatan evaluasi pengelolaan dana BOS dilakukan dalam bentuk
pengawasan dan monitoring. Pengawasan dilakukan oleh kepala madrasah
dalam bentuk pengawasan melekat, yang dilakukan dengan mengecek

13
pembukuan BOS, serta pemberian arahan dalam pengelolaan dana BOS.
Pengawasan dari komite madrasah dilakukan oleh ketua komite madrasah
pada saat kunjungan madrasah. Monitoring dilakukan oleh Tim Manajemen
BOS Kabupaten, dengan mengecek penggunaan dana BOS, memverifikasi
dana BOS dengan jumlah siswa, serta memberikan bimbinan tentang
pengelolaan dana BOS.
2. Hambatan yang ditemui oleh Tim Manajemen BOS Madrasah dalam pengelolaan
dana BOS yaitu adanya perubahan kebijakan yang dibuat oleh Dirjen Pendis
terkait dengan pengelolaan dana BOS. Hambatan lainnya yaitu adanya
keterlambatan dalam penyaluran dana BOS setiap tahun.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi perubahan kebijakan dalam pengeloaan
dana BOS, Madrasah berkonsultasi dalam tim manajemen BOS Kabupaten
maupun musyawarah dengan pihak internal madrasah, komite madrasah dan
orang tua murid.

B. Saran
Mohon kepada Tim managemen BOS Kabupaten untuk memberikan
arahan atau sosialisai terlebih dahulu kaitan dengan pembuatan LPJ bila ada
perubahan, sebelum kami membuat laporan untuk meminimalisasi kesalahan .

14

Anda mungkin juga menyukai