Anda di halaman 1dari 5

Nurul Aini

F041201026
PKN 9 Inggris A

Aspek Sosial Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional merupakan konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggaraan


kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional. Didalam kehidupan nasional terdapat
beberapa aspek seperti aspek nasional, aspek alamiah, dan aspek sosial. Didalam aspek sosial
sendiri didalamnya meliputi Ideologi, Politik, ekonomi, sosial dan budaya serta Hankam.

1. Ideologi

Ideologi diartikan sebagai prinsip pedoman yang dijadikan sebagai dasar atau pemberi
arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan
nasional suatu bangsa/Negara. Ideologi menjabarkan diri ke dalam system nilai yang tersusun
secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran/doktrin. Faktor yang mempengaruhi ketahanan
ideologi adalah nilai dan sistem nilai.

Agar Bangsa Indonesia memiliki ketahanan di bidang ideology, maka Pancasila harus
dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa. Semakin tinggi suatu bangsa melaksanakan ideology
tersebut maka semakin tinggi pula ketahanan di bidang ideologinya.

2. Politik

Politik diartikan sebagai asas atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan
dan kekuasaan. Kehidupan politik terbagi 2 yaitu sektor masyarakat dan sektor pemerintahan.
System politik menentukan kehidupan politik yang dilaksanakan sebagai pencerminan interaksi
antara masukan dan keluaran. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang
politik yaitu dengan mencari keseimbangan dan keserasian antara masukan dan keluaran
berdasarkan Pancasila yang merupakan cerminan dari demokrasi Pancasila.
Dalam rangka mewujudkan ketahanan politik, diperlukan kehidupan politik bangsa yang
sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik berdasarkan ideology Pancasila.

3. Ekonomi

Ekonomi adalah seluruh aktivitas pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor
produksi (SDA, tenaga kerja, modal, teknologi dan menejemen) serta distribusi barang dan jasa
untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya
meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang serta jasa secara merata ke seluruh
wilayah negara, Ketahan di bidang ekonomi sangat erat sekali dengan ketahanan nasional.

Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap
kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan
orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya
sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah
kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.

Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak
dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk
mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni
baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut
sebagai sistem perekonomian kerakyatan.

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa


yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemampuan rakyat.

Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang
menunjang, antara lain:

- Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil
dan merata.
- Ekonomi Kerakyatan menghindari sistem free fight liberalism, sistem Etastisme dan
system monopoli.
- Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian
dan jasa.
- Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan
anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
- Pemerataan pembangunan.
- Kemampuan bersaing.
4. Sosial Budaya

Sosial berarti pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-
nilai kebersamaan senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.
Budaya diartikan sebagai sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa
dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung
penggerak kehidupan.

Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam,


lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai
budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah
pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.

Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku


bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh
bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan
dominasi budaya terhadap budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas dan
menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang
memiliki sifat-sifat dasar religious, kekeluargaan, hidup seba selaras dan kerakyatan.

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera
dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi
budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

5. Pertahanan dan Keamanan

Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan


pertahan dan keamanan bangsa Indonesia berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang
datang dari luar dan dalam, yang langsung dan tidak langsung membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Wujud ketahanan dibidang keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa
Indonesia yang dilandasi bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahanankan kedaulatan negara dan menangkal segala
bentuk ancaman.
Postur kekuatan Hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan dan gelar
kekuatan. Dalam membangun kekuatan Hankam terdapat empat pendekatan yaitu pendekatan
ancaman, misi, kewilayahan dan politik. Pada konteks ini perlu ada pembagian tugas dan fungsi
yang jelas antara masalah keamanan dan pertahanan. Pertahanan diserahkan kepada TNI, sedang
keamanan dalam negeri diserahkan kepada POLRI. TNI dapat dilibatkan untuk menangani
masalah dalam negeri jika POLRI tidak mampu karena eskalasi ancaman yang meningkat ke
keadaan darurat.

Pembangunan kekuatan Hankam harus mengacu kepada konsep Wawasan Nusantara,


dimana Hankam diarahkan untuk seluruh wilyah RI disamping kekuatan Hankam harus mampu
mengatisipasi prediksi ancaman dari luar sejalan dengan kemajuan IPTEK militer, yang
menghasilkan daya gempur jarak jauh. Rumusan hakekat ancaman akan mempengaruhi
kebijakan dan stategi kekuatan Hankam. Kesalahan dalam merumuskan hakekat ancaman akan
mengakibatkan postur kekuatan tidak efektif dalam menghadapi gejolak dalam negeri.

Dalam era sekarang telah terjadi pergeseran geopolitik ke arah geoekonomi, hal ini akan
terjadi perubahan dalam penerapan kebijaksanaan dan strategi negara dalam mewujudkan
kepentingan nasional. Penerapan secara baru dalam penerapan kebijakan akan meningkatkan
eskalasi konflik regional dan konflik dalam negeri yang akan mendorong keterlibatan super
power di dalamnya. Oleh karena itu perlu membangun postur kekuatan Hankam yang memiliki
profesionalisme.

Dengan demikianketahan Pertahanan dan keamnan yang diinginkan adalah kondisi daya
tangkal bangsa dilandasi kesadaran bela negara oleh seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan ketahanan yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya, mengamankan kedaulatan negara, menangkal segala bentuk
ancaman.
Referensi:

1. Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. 2015. Kewarganegaraan. Bahan Ajar, Rows


Collection. Diakses pada 5 April 2021.
(https://rowlandpasaribu.wordpress.com/perkuliahan/kewarganegaraan/)

Anda mungkin juga menyukai