akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan hidup ini
dapat dianggap sebagai tujuan pokok manusia. Untuk mencapai tujuan itu
orang harus melakukan aktivitas-aktivitas (kegiatan) tertentu. Di sinilah
mulai timbulnya administrasi yaitu proses kegiatan untuk mencapai tujuan
yang dilakukan oleh seseorang. Orang yang melakukan administrasi tersebut
dinamakan administrator.
tugas
seorang administrator adalah melakukan administrasi, yaitu serangkaian
kegiatan (aktivitas) penyelenggaraan atau pelayanan untuk mencapai tujuan.
Oleh sebab itu, administrasi penting sekali peranannya baik dalam organisasi
negara maupun dalam organisasi niaga.
Kata administrasi berasal dari kata ad dan ministro (Latin). Dalam
bahasa Inggris ad = to, ministro = minister yang berarti ”melayani atau
menyelenggarakan” (Webster, 1974).
Definisi yang sederhana dari administrasi adalah suatu proses kegiatan
penyelenggaraan yang dilakukan oleh seorang administrator secara teratur
dan diatur melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk
mencapai tujuan akhir yang telah ditetapkan.
Proses adalah kegiatan yang terjadi secara beruntun dan susul-menyusul,
artinya selesai yang satu harus diikuti yang lain sampai titik akhir.
Teratur maksudnya ialah bahwa kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan tersebut harus dilakukan secara terus-menerus dan
berkelanjutan.
Contoh: Si A bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Pertama-tama ia merencanakan membuka toko kecil di pinggir jalan, barang
apa yang akan dijual dan dari mana modal diperoleh. Kalau perencanaan ini
sudah matang maka mulailah ia membangun tokonya, lalu membeli barangbarang yang akan mengisi
toko serta peralatannya, mengatur keluar
masuknya uang, serta melayani orang-orang yang berbelanja, dan sekaligus
pula mengawasi barang-barangnya. Semua tindakan si A dalam mengelola
toko kecil ini disebut tindakan seorang administrator. Jadi, untuk mencapai
tujuannya si A telah melakukan berbagai kegiatan yang ditangani sendiri
yang bersifat administratif. Untuk lebih jelasnya, administrasi yang dilakukan
oleh si A tersebut dapat kita lukiskan sebagai berikut.
administrasi dapat didefinisikan seperti
dikemukakan oleh John M. Pfiffner dan R.V. Presthus dalam buku Public
Administration yaitu ”pengoordinasian dan pengarahan sumber-sumber
tenaga manusia dan material untuk mencapai tujuan yang diingini. Dalam hal
ini administrasi lebih ditekankan kepada kegiatan mengoordinasikan orangorang yang bekerja sama, alat-
alat, dan dana yang dipakainya untuk
mencapai tujuan yang diingini.
William H. Newman dalam buku Administrative Action yaitu bahwa
administrasi adalah pengarahan, kepemimpinan, dan pengendalian dari
usaha-usaha sekelompok orang dalam rangka pencapaian tujuan yang umum
(pokok)”.
organisasi adalah kerja sama orang-orang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang diingini.
Walaupun bentuk organisasi ini masih sederhana, tetapi telah terlihat adanya ciri-ciri organisasi, yang
sekurang-kurangnya harus ada untuk setiap organisasi mana pun juga. Ciri-ciri tersebut ialah:
1. ada orang-orang, dalam arti lebih dari satu orang (bapak dan anaknya);
Malinowski, mendefinisikan organisasi sebagai ”suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas
atau tugas umum, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada
peraturan”. Walaupun Malinowski tidak menyebutkan untuk apa berorganisasi, tetapi dapat
disimpulkan bahwa kelompok orang yang bekerja sama itu adalah untuk mencapai tujuan yang diingini.
James D. Mooney, mengatakan bahwa ”organisasi timbul bilamana orang-orang bergabung dalam usaha
mereka untuk mencapai tujuan bersama”.
Chester I. Barnard, berpendapat bahwa “organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu sama lain,
mau menyumbangkan kegiatan-kegiatan atau bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama”
PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. Pengertian Administrasi
Administrasi kegiatan atas pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mencapai
efisiensi dalam mewujudkan tujuan organisasi, maka bisa dikatakan bahwa kegiatan administrasi
merupakan jumlah dari pekerjaan operatif dan manajemen ( Louis A. Allen ). Administrasi mencakup
semua kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah digariskan. Administrasi pendidikan mempelajari cara-cara pengelolaan baik menyangkut
pekerjaan manajemen maupun pekerjaan-pekerjaan operatif dalam lembaga-lembaga pendidikan.
Administrasi yang baik adalah administrasi yang mempunyai informasi yang memenuhi sedikitnya lima
persyaratan yaitu : “lengkap, mutakir, akurat, dapat dipercaya dan disimpan sedemikian rupa sehingga
mudah ditelusuri untuk digunakan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan apabila diperlukan.
Faktor kelengkapan sangat penting karena informasi yang tidak lengkap dapat berakibat pada
kesimpulan yang tidak benar. Faktor kemutlakan tidak kalah pentingnya karena suatu keputusan adalah
upaya untuk memecahkan masalah. Orientasi waktu suatu keputusan adalah masa sekarang dan masa
depan. Untuk itu akurasi informasi meripakan hal mutlak karena informasi yang tidak akurat justru akan
mempersulit proses pengambilan keputusan. Berkaitan erat dengan akurasinya, informasi juga harus
dapat dipercaya, artinya data tidak dimanipulasi dalam pengelolaannya yang apabila terjadi akan
mengaburkan situasi yang sebenarnya. Seluruh informasi yang telah terkumpul dan terolah harus
disimpan sedemikian rupa sehingga siapapun yang memerlukan dan memang tidak mudah diperoleh
oleh pihakpihak yang tidak berhak memilikinya. Untuk bisa menciptakan administrasi yang baik yang
memenuhi persyaratan diatas diperlukan sistem pengolahan data yang tepat, dimana pengolahan yang
tepat jatuh pada penggunaan alat pengolah data elektronik yang dalam kenyataan dan praktik berarti
menggunakan komputer dengan semua sarana pendukungnya. Komputer merupakan pilihan yang
paling tepat karena bisa menampilkan informasi dalam jumlah yang besar & bervariasi, mempunyai cara
kerja yang cepat dan aplikasi informasi yang dihasilkan sangat beraneka ragam. Pengolahan dan secara
elektronik merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk penyediaan informasi dengan
menggunakan komputer yang mencakup pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan pengawasan
hasil olahan. Satuan pengolah dan data dengan menggunakan sarana elektronika dapat disusun
berdasarkan apa yang umum dikenal dengan istilah “Pengolah data yang didistribusikan”. Denagn
demikian prosesa pengambilan keputusan akan berlangsung bukan hanya lebih cepat akan tetapi juga
lebih efektif karena disesuaikan dengan tuntutan situasi nyata dilapangan.
Oleh karena itu, masing-masing sistem pengolah data dapat dihubungkan kedalam satu jaringan melalui
komunikasi data sehingga walaupun sistem yang berlaku pada masing-masing pemakai berbeda satu
sama lain, efesiensi dan elektivitas pengolahan data tidak dikorbankan. Dewasa ini dikenal paling sedikit
tiga jenis jaringan, yaitu :
1. Jaringan yang bersifat setempat yang dikenal dengan istilah “Jaringan wilayah lokal ( Lokal Area
Network-LAN).
Selain ketiga jenis jaringan tersebut diatas pengolahan data dilakukan dengan menggunakan internet
yang merupakan jaringan komputer global. Internet sangat bermanfaat karena mempermudah para
pengguna untuk berkomunikasi langsung dengan berbagai pihak dan mempermudah memperoleh
informasi yang dibutuhkan tanpa dibatasi oleh waktu dan ruang
dan dalam waktu yang singkat. Perkembangan konsep manajemen ini didesain untuk meningkatkan
kemampuan sekolah dan masyarakat dalam mengelola perubahan pendidikan kaitannya dengan tujuan
keseluruhan, kebijakan, startegi, perencanaan, inisiatif kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah
dan otoritas pendidikan. Pendidikan ini menuntut adanya perubahan sikap dan tingkah laku seluruh
komponen sekolah, kepala sekolah, guru dan tenaga staf/administrasi termasuk orang tua dan
masyarakat dalam memandang. Memahami, membantu sekaligus sebagai pemantau yang
melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan sekolah yang bersangkutan dengan didukung
oleh pengelolaan sistem informasi yang presentatif dan valid. Akhir dari semua itu ditujukan kepada
keberhasilan sekolah untuk menyiapkan pendidikan yang berkualitas/bermutu bagi masyarakat.
Secara umum, adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks
pendidikan pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan.
Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya
proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai
pemandu bagi berlangsungnya proses. Input sumber daya meliputi sumberdaya manusia (Kepala
sekolah, guru termasuk guru BK, karyawan, siswa) dan sumberdaya selebihnya (peralatan,
perlengkapan, uang, bahan, dsb). Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan
perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana, program, dsb, Input harapan-harapan berupa visi, misi,
tujuan, dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah.
Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, tinggi
rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan input. Makin tinggi tingkat kesiapan input,
makin tinggi pula mutu input tersebut. Proses Pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi
sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut sedangkan
sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan bersekala mikro (ditingkat sekolah), proses
yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses
pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan
bahwa proses belajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibanding dengan proses-proses lainnya.
Proses dikatakan bermutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input
sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang peralatan dsb) dilakukan secara harmonis, sehingga mampu
menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong
motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Kata
memberdayakan mengandung arti bahwa peserta didik tidak sekedar menguasai pengetahuan yang
diajarkan oleh gurunya, akan tetapi pengetahuan tersebut juga telah menjadi muatan nurani peserta
didik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan lebih penting bagi peserta didik tersebut
mampu belajar secara terus menerus (mampu mengembangkan dirinya).
Output pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang
dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya,
produktivitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Khusus yang
berkaitan dengan mutu output sekolah, dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan
berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar siswa, menunjukkan
pencapaian yang tinggi dalam : (I) prestasi akademik, berupa nilai ulangan umum EBTA, EBTANAS, karya
ilmiah, lomba akademik, dan (2) prestasi non-akademik, seperti misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan,
olah raga, kesenian keterampilan kejujuran dan kegiatan-kegiatan ektrakurikuler lainnya. Mutu sekolah
dipengaruhi oleh banyak tahapan kegiatan yang saling berhubungan (proses) seperti misalnya
Administrasi pendidikan terdiri dari dua perkataan yang masing-masing mempunyai pengertian
tersendiri. Dalam realitas ternyata, baik pengertiannya secara terpisah maupun sebagai satu kesatuan
pada hakikatnya administrasi pendidikan merupakan applaid ilmu administrasi dalam kegiatan
pembinaan, pengambangan dan pengendalian usaha-usaha pendidikan yang diselenggarakan dalam
bentuk kerjasama sejumlah orang.
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan
operasional kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya
bermaksud mengambangkan kepribadian dan mengambangkan kemampuan peserta didik agar menjadi
warga negara yang memiliki kualitas sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan falsafah dan dasar
negara pancasila. Tujuan administrasi pendidikan berkaitan erat dengan tujuan pendidikan secara
umum, sebab adninistrasi pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara
optimal.
Administrasi pendidikan mempunyai fungsi yang integral dalam proses pendidikan, terutama dalam
pengelolaan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Fungi-fungsi pengelolaan proses belajar
mengajar sebagai berikut;
Fungsi perencanaan, biasanya mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan kebutuhan, yang diikuti
oleh penentuan strategi pencapaian tujuan dan penentuan program guna melaksanakan stategi
pencapaian tersebut.
Fungsi organisasi, meliputi personel, sarana dan prasarana, distribusi pengelolaan personel, distribusi
tugas dan tanggung jawab, yang terwujud sebagai suatu badan pengelolaan yang integral
Fungsi koordinasi, merupakan stabilisator antar berbagai tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
menjamin tercapainya relevansi dan efektivitas program kerja yang dilaksanakan
Fungsi motivasi, terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektifitas hasil kerja
Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara menyeluruh, sehingga tercapai
hasil sesuai dengan program kerja.
Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi dua bidang kegiatan :Manajemen administratif, bidang
ini disebut juga management of administrative function, yakni kegiatan – kegiatan yang bertujuan
mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok kerja sama mengerjakan hal – hal yang
tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
Manajemen operatife, bidang ini disebut juga manajement of operative function, yakni kegiatan –
kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi
beban tugas masing – masing, setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.
Peran pegawasan dalam konteks administrasi pendidikan telah menjadi perhatian para ahli, seperti yang
dikemukakan oleh Engkoswara (1987) yang menyatakan bahwa:
“administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan
sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif”. Selanjutnya mengatakan penataan
mengandung makna, “mengatur, administrasi, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber
daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau membina”.
Administrasi kurikulum, meliputi pembukuan atau pendataan : jumlah mata pelajaran / mata kuliah
yang diajarkan / dipasarkan, evaluasi program semester, dsb.
Administrasi kesiswaan, meliputi brosur dan formulir pendaftaran siswa baru, buku pendaftaran siswa
baru beserta lampiran persyaratannya, dsb.
Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan meliputi : Buku perencanaan pengadaan barang, buku
pembagian dan penggunaan barang ( inventaris ), dsb.
Administrasi Keuangan atau pembiayaan pendidikan meliputi keuangan pendaftaran siswa baru,
Administrasi perkantoran, meliputi pembukuan : surat masuk, surat keluar, ekspedisi buku tamu, dsb.
Adsministrasi unit – unit penunjang pendidikan, meliputi pembukuan : kegiatan bimbingan penyuluhan,
UKS, dsb.
Administrasi layanan khusus pendidikan, meliputi pembukuan menu makanan, layanan antar jemput
dsb.
Administrasi tata lingkungan dan keamanan sekolah meliputi pembukuan ; perencanaan tata ruang, tata
tertib sekolah, jadwal kebersihan dsb.
Administrasi hubungan dengan masyarakat, meliputi pembukuan ; alamat kantor/ orang yang dianggap
perlu, hasil kerja sama, program-program humas dsb.
Administrasi pendidikan modern lebih mengarah kepada penghargaan yang tinggi terhadap komponen
manusia. Prinsip Demokrasi dalam Administrasi pendidikan dijunjung tinggi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Prinsip fundamental administrasi pendidikan yang demokratis ini meliputi :
Usaha menempatkan kepemimpinan dan mendorong pelaksanaannya sesuai dengan abilitas, kapasitas,
latar belakang, pengalaman, dan kebutuha setiap pribadi yang terlibat.
Adanya fleksibilitas organisasi yang memungkinkan penyesuaian yang dilakukan secara kontinu.
Penyesuaian tersebut menyangkut “human-relationship” sehingga terjadi kesempatan untuk tumbuh
dan berkembang.
Penghargaan terhadap usaha dan aktifitas kreatif sesuai dengan hakikat manusia, yang diekspresikan
dalam perencanaan dan pelaksanaan program kepandidikan.
Administrasi dapat diartikan sebagai usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber baik personil
maupun materil secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam
artiannya secara sempit administrasi dapat dipandang sebagai segala
kegiatan pencatatan secara tertulis dan penyusunan sistematis dari seluruh
informasi yang ada agar mempermudah memperoleh rangkuman informasi
dari seluruh kegiatan dan keadaan yang tengah berlangsung dalam
sebuah organisasi/kantor. Kegiatan dalam administrasi ini sendiri meliputi
serangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan,
mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan
dalam setiap kerja sama. Sementara dalam artiannya secara luas, administrasi
dapat dipandang sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang atau lebih secara rasional dalam rangka mencapai tujuan secara
efektif dan efisien
4. Pengawasan (Controlling)
Oteng Sutisna (1983 : 203) menegaskan bahwa tindakan pengawasan
terdiri dari tiga langkah universal, yaitu:
f. akreditasi pendidikan