Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 139

PERAN MUHAMMADIYAH ( KONSEP PENDIDIKAN, USAHA-USAHA


DI BIDANG PENDIDIKAN, DAN TOKOH)

ST Rajiah Rusydi1
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam| Unismuh Makassar

ABSTRAK
Muhammadiyah ialah gerakan Islam, Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, beraqidah
Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, didirikan oleh KH. A. Dahlan pada
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912
Miladiyah di Kota Yogyakarta.Tujuan Muhammadiyah, yakni menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Usaha dan kegiatan Muhammadiyah dapat dikelompokkan ke dalam empat
bidang, yakni: 1). Bidang Keagamaan, yang meliputi memberikan tuntunan dan
pedoman dalam bidang aqidah, ibadah, akhlak dan mu’amalah 2).Bidang pendidikan,
yang meliputi pendidikan yang beroerientasi kepada perpaduan antara sistem
pendidikan umum dan sistem pesantren 3). Bidang social kemasyarakatan, yang
meliputi kegiatan dalam bentuk amal usaha rumah sakit, poliklinik, apotik dan panti
asuhan anak yatim 4). Bidang partisipasi politik, di mana Muhammadiyah partisipasi
politik Muhammadiyah dalam bentuk beramar ma’ruf nahi mungkar dan memberikan
panduan etika, moral dan akhlakul karimah terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah
dan masyarakat.

Kata Kunci: Peran Muhammadiyah, Konsep Pendidikan

ABSTRACT
Muhammadiyah is Islamic movements. Amar Makruf Nahi Munkar, Islam aqidah and
derived from the Qur'an and Sunnah, founded by KH. A. Dahlan on the 8th of
Dhulhijjah 1330 H coincides with the date of November 18th, 1912 Miladiyah in
Yogyakarta. The purpose of Muhammadiyah are enforce and uphold the religion of
Islam to realize a community of Islam truthfully. Muhammadiyah efforts and activities
can be grouped into four areas, namely: 1). Religious field, which includes giving
guidance and guidelines in the field of faith, worship, morals and mu'amalah 2).
Education program, which includes education oriented to mix between general
education system and schools system 3). The fields of social community, which
includes activities in the form of charitable efforts of hospitals, polyclinics,
dispensaries and orphanage 4). Field of political participation, where
Muhammadiyah political participation in the form ma'ruf nahi unjust and provide
guidance on ethical, moral and akhlakul karimah against the policies of the
government and society.

Keywords: Role of Muhammadiyah, Concept of Education


Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 140

PENDAHULUAN Muhammadiyah sebagai organisasi


yang bergerak pada bidang pendidikan
Indonesia merupakan negara yang juga ikut serta membangun dan
yang mempunyai sejarah pendidikan mencerdaskan bangsa memiliki latar
yang beragam. Hal ini dikarenakan belakang dan tujuan yang baik yang
banyak organisasi-organisasi yang juga berguna bagi kemajuan bangsa
mencantumkan pendidikan sebagai khususnya pada bidang pendidikan
sarana pergerakan maupun komitmen. saat ini. Adapun rumusan masalah
Dari sekian banyak organisasi tersebut yang dibahas dalam makalah ini
dapat kita ketahui Muhammadiyah adalah:
adalah salah satu organisasi yang 1. Apa faktor yang melatar
sampai saat ini masih menunjukkan belakangi berdirinya
eksistensinya, dan bahkan berkembang Muhammadiyah?
dengan sangat pesat seiring 2. Bagaimana Jejak Tokoh Pendiri
perkembangan zaman. Muhammadiyah?
Muhammadiyah adalah sebuah 3. Bagaimana Konsep Pendidikan
organisasi Islam yang besar di Muhammadiyah
Indonesia. Arti kata Muhammadiyah
sendiri adalah pengikut Muhammad HASIL DAN PEMBAHASAN
atau dikenal sebagai orang – orang
yang menjadi pengikut Nabi Muhammadiyah ialah gerakan
Muhammad SAW. Islam, Dakwah Amar Makruf Nahi
Muhammadiyah saat ini menjadi Munkar, beraqidah Islam dan
organisasi yang berpengaruh dalam bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah,
dunia pendidikan. Walaupun awalnya didirikan oleh KH. A. Dahlan pada
didirikan oleh kelompok Islam, namun tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah
Muhammadiyah mampu berkembang bertepatan dengan tanggal 18
dengan baik seiring kemajuan zaman November 1912 Miladiyah di Kota
sehingga mudah diterima oleh seluruh Yogyakarta. Gerakan ini diberi nama
elemen masyarakat Indonesia. Banyak Muhammadiyah oleh pendirinya
hal yang mendorong kemajuan dengan maksud untuk bertafa'ul
organisasi ini seperti halnya visi-misi , (bepengharapan baik) dapat mencontoh
konsep pendidikan, tujuan, maupun dan meneladani jejak perjuangannya
kuriukulum yang saling berkesinambu- dalam rangka menegakkan dan
ngan sehingga Muhammadiyah dapat menjungjung tinggi agama Islam
berproses dengan baik dalam semata-mata demi terwujudnya 'Ihzul
masyarakat. K.H. Ahmad Dahlan Islam wal Muslimin, kejayaan Islam
sebagai pendiri Muhammadaiyah sebagai realita dan kemuliaan hidup
sangat berharap pembaharuan yang ia umat Islam sebagai realita.
bawakan dapat mencerdaskan Persyarikatan Muhammadiyah,
kehidupan bangsa dan memberikan secara garis besarnya dapat dibedakan
pencerahan mental kepada bangsa ini. menjadi 2 (dua) faktor penyebab yaitu:
Sejarah panjang yang dialami
Muhammadiyah dan K.H. Ahmad a. Faktor Subyektif
Dahlan sebagai pendiri organisasi Faktor subyektif yang sangat
perlu kita ketahui, karena kuat, bahkan dapat dikatakan sebagai
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 141

faktor utama dan faktor penentu yang tengah-tengah kehidupan masyarakat


mendorong berdirinya Muhammadiyah Islam Indonesia, dan sebagiannya
adalah hasil pendalaman KHA Dahlan dapat dimasukan ke dalam faktor
terhadap Al-Qur'an baik dalam hal eksternal, yaitu faktor-faktor penyebab
gemar membaca maupun menelaah, yang ada di luar tubuh masyarakat
membahas dan mengkaji kandungan Islam Indonesia.
isinya. Ia telaah sedemikian teliti,
dipertanyakan juga kalau ada sebab- Tokoh Pendiri Muhammadiyah (
sebab yang menjadikan sesuatu ayat KH. Ahmad Dahlan, 1869-1923).
diturunkan (asbabun nuzul),
dipertanyakan apakah yang musti hams K.H. Ahmad Dahlan dilahirkan
dilakukan. Sikap KHA Dahlan seperti di Yogyakarta pada tahun 1869 M
ini sesungguhnya dalam rangka dengan nama kecilnya Muhammad
melaksanakan firmah Allah Darwis, putradari KH. Abubakar bin
sebagaimana yang tersimpul dalam Kyai Sulaiman, khatib di masjid besar
surat An-Nisa' ayat 82 dan surat Kesultanan Yogyakarta. Ibunya adalah
Muhammad ayat 24, yaitu melakukan putri Haji Ibrahim, seorang penghulu.
taddabur atau memperhatikan dan Setelah ia menamatkan
mencermati dengan penuh ketelitian pendidikan dasamya di suatu madrasah
terhadap apa yang tersirat dalam setiap dalam bidang nahwu, fiqh dan tafsirdi
ayat. Yogyakarta, ia pergi ke Makkah pada
Sikap seperti ini pula yang tahun 1890 dan ia menuntut ilmu di
dilakukan KHA Dahlan ketikamenatap sana selama satu tahun. Salah seorang
surat Ah Imran ayat 104: "Dan gurunya Syekh Ahmad Khatib. Sekitar
hendaklah ada di antara kamu sekalian tahun 1903 ia mengunjungi kembali ke
segolongan umat yang menyeru Makkah dan kemudian menetapdi sana
kepada kebajikan, menyuruh yang selama dua tahun.
makruf dan mencegah yang munkar. Sepulang dari Makkah yang
mereka-lah orang-orang yang pertama ia telah bertukar nama dengan
beruntung". Memahami seman ayat di Haji Ahmad Dahlan. Tiada berapa
atas, KHA Dahlan tergerak hatinya lama kemudian ia menikah dengan Siti
untuk membangun sebuah Walidah putri Kyai Penghulu Haji
perkumpulan, organisasi atau Fadhil. Semenjak ayahnya wafat, ia
persyarikatan yang teratur dan rapi menggantikan kedudukan ayah dan
yang tugasnya berkhidmat diangkatlah oleh Sri Sultan menjadi
melaksanakan misi dakwah Islam amar khatib mesjid besar Kauman
makmf nah: munkar di tengah-tengah Yogyakarta dan dianugerahi gelar
masyarakat luas. Khatib Amin. Di samping jabatan-nya
yang resmi itu, iamenyebarkan
b. FaktorObyektif agamadengan menyebarkan agama di
Ada beberapa sebab yang mana-mana. Beberapa tahun kemudian
bersifat obyektif yang melatar ia naik haji untuk kedua kalinya
belakangi berdirrnya Muhammadiyah, (1903). Sekembali dari haji yang kedua
yang sebagian dapat dikelompokkan inilah ia mendapat sebutan Kyai dari
dalam faktor internal, yaitu faktor- masyarakatnya. Semenjak itu di mana-
faktor penyebab yang muncul di
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 142

mana ia terkenal dengan nama KH. pengetahuan (Q.S. Fathir: 28; Q.S. Az-
Ahmad Dahlan. Zumar: 9).
Beliau adalah seorang alim yang Motivasi teologis inilah yang
luas ilmunya dan tiada jemu-jemu ia mendorong K.H. Ahmad Dahlan
menambah ilmu dan pengalamannya. menyelenggarakan pendidikan di
Di mana saja ada kesempatan, sambil emperan rumahnya dan memberikan
menambah atau mencocokkan ilmu pelajaran agama ekstra kurikuler di
yang telah diperolehnya. OSVIA dan Kweekschool. Tindakan
Observatorium Lembang Pemahia K.H. Ahmad Dahlan
datangi untuk mencocokkan tentang menyelenggarakan pendidikan agama
ilmu hisab. Ia ada keahlian dalam ilmu ini merupakan salah satu bentuk amal
itu. Perantauannya ke luar Jawa pernah shalib. Arifin (1987) dalam Gagasan
sampai ke Medan. Pondok pesantren Pembaharuan Muhammadiyah
yang besar-besar di Jawa pada waktu menjelaskan, sebagai akibat dari
itu banyak ia kunjungi. penjajahan Belanda, umat Islam -dan
bangsa Indonesia pada umumnya-
Konsep Pendidikan Muhammadiyah mengalami dua masalah pendidikan
yang sangat akut.
1. Pendikan dan Pengajaran Berangkat dari realitas tersebut,
Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan mendirikan
Pendidikan Muhammadiyah pendidikan Muhammadiyah yang
sebagai amal shalih profesional telah didalamnya diajarkan pelajaran agama
dilaksanakan oleh K.H. Ahmad Dahlan dan umum. Model pendidikan
dan para founding fathers pendidikan Muhammadiyah ini merupakan
Muhammadiyah. Perkembangan perpaduan antara sistem sekolah model
pendidikan Muhammadiyah mampu Belanda dan pesantren. Dengan model
melaksananakan konsep amal shalih ini, pendidikan Muhammadiyah
profesional ini. diharapkan mampu menghasilkan
Didirikannya pendidikan "ulama-intelektual" atau "intelektual-
Muhammadiyah dilandasi oleh ulama"; generasi yang "utuh" bukan
motivasi teologis bahwa manusia akan generasi yang mengalami "split-
mampu mencapai derajat keimanan personality". Agama, dalam pandangan
dan ketaqwaan yang sempurna apabila K.H. Ahmad Dahlan, harus sejalan dan
mereka memiliki kedalaman ilmu saling mendukung dengan ilmu
pengetahuan. Secara sangat luas pengetahuan.
Alquran menjelaskan perbedaan antara Eksistensi pendidikan
mereka yang berilmu dengan mereka Muhammadiyah pada masa itu,
yang bodoh, yang mendapatkan merupakan suatu wujud amal shalih.
petunjuk dengan yang tersesat. K.H. Ahmad Dahlan mampu
Manusia akan memiliki martabat yang menawarkan model pendidikan baru
tinggi apabila mereka memiliki sebagai pemba-haruan (ashlah) dari
kedalaman iman dan keluasan ilmu pendidikan konvensional sekolah
pengetahuan (Q.S. Al-Mujadalah: 11). Belanda dan pesantren. Pendidikan
Ketaqwaan yang sejari hanya akan Muhammadiyah juga mampu
diraih oleh mereka yang berilmu melahirkan generasi baru yang "lebih
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 143

sempurna" dibandingkan dengan Usaha dan kegiatan


alumni pesantren dan sekolah Belanda. Muhammadiyah dapat dikelompokkan
Pendidikan Muhammadiyah ke dalam empat bidang, yakni:
saat ini, secara kuantitatif dan 1. Bidang Keagamaan, yang meliputi
kualitatif, pendidikan Muhammadiyah memberikan tuntunan dan
saat ini jauh lebih baik dibandingkan pedoman dalam bidang aqidah,
dengan pendidikan Muhammadiyah ibadah, akhlak dan mu’amalah
jaman K.H. Ahmad Dahlan. Tetapi, berdasarkan al-Qur’an dan as-
jika diletakkan dalam kerangka Sunnah, mendirikan masjid dan
pembaharuannya dan amal shalih yang mushalla sebagai tempat sarana
melandasi aktivitasnya, nampaknya ibadah.
pendidikan Muhammadiyah saat ini 2. Bidang pendidikan, yang meliputi
mengalami banyak kekurangan. pendidikan yang beroerientasi
Kekurangan tersebut dapat disebabkan kepada perpaduan antara sistem
oleh melemahnya kibrah para pendidikan umum dan sistem
pengelola pendidikan, terlalu beratnya pesantren.
tantangan yang dihadapi atau 3. Bidang social kemasyarakatan,
kompleksitas persoalan yang harus yang meliputi kegiatan dalam
dipecahkan. Sebaliknya bentuk amal usaha rumah sakit,
Muhammadiyah pun mendirikan rumah bersalin, poliklinik, balai
sekolah umum model pemerintah pengobatan, apotik, panti asuhan
seperti Kweekschool (sekolah guru) anak yatim
tetapi tidak netral agama. Dengan 4. Bidang partisipasi politik, di mana
predikatnya sebagai pembaharu, Muhammadiyah bukan partai dan
Muhammadiyah menyusun kurikulum underbouw partai politik, akan
pengajaran di sekolah-sekolahnya tetapi sebagai partisipasi politik
mendekati rencana pelajaran sekolah- Muhammadiyah dalam bentuk
sekolah pemerintah. Pada pusat-pusat beramar ma’ruf nahi mungkar dan
pendidikan Muhammadiyah disiplin- memberikan panduan etika, moral
disiplin sekuler (ilmu umum) dan akhlakul karimah terhadap
diajarkan, walaupun ia mendasarkan kebijakan-kebijakan pemerintah
sekolahnya pada masalah-masalah dan masyarakat.
agama. Tampaknya dalam kurikulum,
pemisahan antara dua macam disiplin Pendirian pendidikan Muhamma-
ilmu itu dinyatakan dengan tegas. diyah, Abdul Mu’ti mengungkapkan
. Muhammadiyah sebagai sebuah dengan pemikirannya bahwa
persyarikatan telah merumuskan visi pendidikan Muhammadiyah didirikan
dan misiyang sudah jelas, sehingga dan dilandasi atas motivasi teologis
dapat melahirkan gerakkan yang bahwa manusia akan mampu mencapai
terarah dan mencapai tujuan serta derajat keiamanan dan ketaqwaan yang
sasaran yang diinginkan secara sempurna apabila mereka memiliki
bersama. Sebagai sebuah gerakan, kedalaman ilmu pengetahuan. Motivasi
dalam perjalanannya Muhammadiyah teologis inilah menurut Mu’ti, yang
melaksanakan usaha dan kegiatannya mendorong KH. Ahmad Dahlan
dalam berbagai bidang kehidupan menyelenggarakan pendidikan di
masyarakat di Indonesia.
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 144

emperan rumahnya dan memberikan biasa dalam rangka mencerdaskan


pelajaran agama ekstra kurikuler umat Islam dan bangsa Indonesia.
Majelis Dikdasmen yang diserahi Sebagai salah satu wahana untuk
tugas sebagai penyelenggaran amal berperan aktif mencerdaskan anak-
usaha di bidang pendidikan, dalam anak bangsa, Muhammadiyah telah
melaksanakan program mengacu merumuskan visi, misi, tujuan, dan
kepada Tanfidz Keputusan Muktamar, kelembagaan pendidikannya. untuk
Tanfidz Keputusan Musywil dan lebih jelas akan diuraikan sebagai
Tanfidz Keputusan Musda. Agar berikut.
penyelenggaraan pendidikan di Tujuan Muhammadiyah,
lingkungan Muhammadiyah yakni menegakkan dan menjunjung
mempunyai acuan dan aturan yang tinggi agama Islam sehingga
jelas, Majelis Dikdasmen Pimpinan terwujud masyarakat Islam yang
Pusat Muhammadiyah telah sebenar-benarnya. Menurut
mentanfidzkan Keputusan Rapat Kerja Muhammadiyah, tujuan itu dapat
Nasional Majelis Pendidikan Dasar dicapai dengan melaksanakan
dan Menengah Muhammadiyah dakwah yang salah satunya melalui
seluruh Indonesia. pendidikan.
Sebagai bagian dari Dengan demikian, visi dan misi
persyarikatan Muhammadiyah, Majelis pendidikan Muhammadiyah tentunya
Dikdasmen mempunyai tugas pokok selalu konsisten dan berorientasi pada
adalah menyelenggarakan, membina, maksud dan tujuan pendidikan
mengawasi dan mengembangkan Muhammadiyah itu sendiri.
penyelenggaraan amal usaha di bidang Pembaruan dalam bidang ajaran dititik
pendidikan dasar dan menengah. beratkan pada purifikasi ajaran Islam
Dalam melaksanakan tugas pokok di dengan berpedoman kembali kepada
atas, majelis pendidikan dasar dan Al-Quran dan As-Sunnah dengan
menengah Muhammadiyah harus menggunakan akal pikiran yang sehat.
mengacu kepada visi, misi, asas dan Pembaruan di bidang
tujuan pendidikan Muhammadiyah. pemikiran adalah pengembangan
Amal usaha pendidikan yang dikelola wawasan pemikiran (visi) dalam
dan diselenggarakan oleh Majelis melaksanakan (implementasi) ajaran
Dikdasmen tersebut adalah SD, MI, berkaitan muamalah duniawiyah
SMP, MTs, SMA, SMK, MA dan yang diizinkan syara atau
Pondok Pesantren. modernisasi pengelolaan dunia
sesuai dengan ajaran Islam, seperti
2. Visi dan Misi Pendidikan pengelolaan negara dan aspek-aspek
Muhammadiyah yang berkaitan dengan kehidupan di
Muhammadiyah gerakan bidang ekonomi, politik, sosial
Islam, dakwah, dan tajdid, organisasi budaya, dan pertahanan keamanan,
Muhammadiyah juga telah sehingga terwujud masyarakat
menempatkan pendidikan sebagai utama, adil, dan makmur yang
salah satu media untuk mencapai diridhai Allah Swt. Sedangkan misi
tujuan organisasi sosial keagamaan ini. utama gerakan Muhammadiyah
Penempatan ini selain strategis juga adalah menegakkan dan menjunjung
telah membawa keberhasilan yang luar tinggi agama Islam dalam pengertian
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 145

menatalaksanakan ajaran Islam ini menyebabkan sekolah tanpa


melalui dakwah Islam amar ma'ruf meninggalkan tugas utamanya
nahi munkar di berbagai bidang seyogianya juga menyelenggarakan
kegiatan. kegiatan pendidikan informal maupun
Visi dan misi pendidikan nonformal. Keadaan ini tampaknya
Muhammadiyah mengandung makna disadari oleh Muhammadiyah.
bahwa pendidikan di lingkungan Sekalipun Muhammadiyah
Muhammadiyah dalam pengembangan menganggap sekolah perlu
sumber daya manusia mengantisipasi menyelenggarakan pendidikan
berbagai tantangan ke depan, yang informal dan nonformal, selain
tidak dapat tidak, memerlukan titik pendidikan formal sebagai tugas
tumpu pengembangan yang strategis. utamanya, tetapi Muhammadiyah
Konteks ini, dua titik tumpu utama tetap menghendaki rumah tangga terus
yang dijadikan andalan proses menyelenggarakan pendidikan
antisipasi, yaitu upaya penguatan iman informal dan masyarakat tetap
dan takwa kepada Allah Swt., menyelenggarakan pendidikan
penguasaan ilmu pengetahuan dan informal dan nonformal. Hal itu dapat
teknologi diketahui karena adanya pandangan
Muhammadiyah yang mementingkan
3. Tujuan Pendidikan pembiasaan yang baik di rumah
Muhammadiyah tangga.
Sejak awal berdirinya, organisasi Informasi ini memperkuat
Muhammadiyah merupakan gerakan konstantasi yang mengatakan bahwa
purifikasi pemikiran Islam dan Muhammadiyah mementingkan
sekaligus memosisikan diri sebagai pendidikan di rumah tangga
gerakan dakwah dan pendidikan. (informal) dan pendidikan di dalam
Sebagai organisasi keagamaan yang masyarakat (informal dan nonformal).
sangat concern dengan dunia Dengan demikian, jelaslah bahwa bagi
pendidikan, Muhammadiyah telah Muhammadiyah jenis pendidikan itu
menyelenggarakan berbagai jenis terbagi atas tiga macam, yakni: (1)
lembaga pendidikan yang tercakup Pendidikan informal yang
dalam kegiatan pendidikan formal, diselenggarakan di rumah tangga,
nonformal, dan informal. masyarakat, dan di sekolah; (2)
Meskipun Muhammadiyah Pendidikan nonformal yang
menganggap sangat penting diselenggarakan di masyarakat dan di
penyelenggaraan pendidikan formal sekolah; dan (3) Pendidikan formal
berupa sekolah, namun organisasi yang diselenggarakan di sekolah
keagamaan ini juga tidak Pandangan hidup Muhamma-
mengabaikan penyelenggaraan diyah akan selalu berkaitan erat
pendidikan nonformal dan informal dengan tujuan organisasi
sebagai penunjang keberhasilan Muhammadiyah sendiri. Dari rumusan
pendidikan formal. Keadaan rumah tujuan organisasi ini, kemudian
tangga dan masyarakat sekarang Muhammadiyah merumuskan tujuan
semakin sibuk, sehingga waktu untuk pendidikannya. Sebenarnya, tujuan
menyelenggaraan pendidikan informal umum pendidikan Muhammadiyah
dan nonformal semakin sedikit. Hal secara resmi baru dirumuskan pada
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 146

tahun 1936 di pada saat kongres menuju terwujudnya masyarakat


Muhammadiyah di Betawi. Di dalam utama, adil dan makmur yang diridhai
kongres itu, tujuan umum pendidikan Allah Swt. Tujuan pendidikan
Muhammadiyah dirumuskan sebagai Muhammadiyah dioperasionalkan
berikut: (1) Menggiringi anak-anak oleh Majelis Dikdasmen Muhamma-
Indonesia menjadi orang Islam yang diyah dengan menuangkannya dalam
berkobar-kobar semangatnya, (2) Lima Kualitas Out-Put Pendidikan
Badannya sehat, tegap bekerja, dan (3) Dasar dan Menengah Muhamma-
Hidup tangannya mencari rezeki diyah, yakni:
sendiri, sehingga kesemuanya itu Pertama, Kualitas Keislaman.
memberi faedahyangbesar dan Keislaman adalah ciri khas dari
berharga hingga (sic) bagi badannya pendidikan Muhammadiyah. Ia
dan juga masyarakat hidup bersama. merupakan dasar dan tujuan dari cita-
Ketika dicermati kongres cita dalam proses pendewasaan
Muhammadiyah di Betawi pada 1936, manusia yang digagas oleh
berarti secara resmi muncul kesadaran Muhammadiyah. Sebagai institusi
untuk merumuskan tujuan umum pendidikan yang diharapkan menjadi
pendidikan Muhammadiyah yang baru lembaga yang mencetak kader,
muncul 24 tahun kemudian sejak sekolah/madrasah/pesantren
berdirinya Muhammadiyah pada Muhammadiyah haruslah menegaskan
1912. Tetapi, hal itu tidak berarti diri dalam menghasilkan peserta didik
bahwa sebelum itu tujuan umum yang mengejawantahkan nilai-nilai
pendidikan Muhammadiyah tidak ada. Islam.
Tujuan tersebut sudah ada bersama- Kedua, Kualitas Keindonesia-
sama dengan lahirnya pergerakan an. Kualitas ini berkaitan dengan rasa
Muhammadiyah. Untuk melacak kebangsaan peserta didik. Rasa
gagasan tujuan umum pendidikan kebangsaan akan tumbuh bila setiap
Muhammadiyah, Amir Hamzah, warga negara mematuhi hukum,
mengungkapkan bahwa tujuan umum dengan lebih mengedepankan
pendidikan Muhammadiyah, menurut pelaksanaan kewajiban sebelum
Ahmad Dahlan, adalah membentuk menuntut hak. Langkah ini baru bisa
tnanusia Muslim yang: (a) baik budi, dicapai bila setiap warga negara
alim dalam agama, (b) luas mempunyai disiplin yang tinggi dan
pandangan, alim dalam ilmu-ilmu cinta tanah air.
dunia (ilmu umum), dan (c) Ketiga, Kualitas Keilmuan.
bersedia berjuang untuk kemajuan Kualitas keilmuan adalah tingkat
masyarakatnya. kemampuan peserta didik menyerap
Tujuan Pendidikan Dasar dan pengetahuan yang diajarkan. Ia bagian
Menengah Muhammadiyah adalah: dari kecerdasan yang menjadi target
Membentuk manusia Muslim yang pencapaian dalam proses mentransfer
beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, ilmu pengetahuan.
cakap, percaya pada dirt sendiri, Keempat,Kualitas Kebahasaan.
berdisiplin, bertanggung jawab, cinta Kualitas kebahasaan adalah memiliki
tanah air, memajukan dan keterampilan dasar berbahasa asing,
memperkembangkan ilmu pengetahu- khususnya bahasa Arab dan bahasa
an dan keterampilan, dan beramal Inggris. Sekolah Muhammadiyah
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 147

selain memberikan pengetahuan dan pendidikan baru sebagai pemba-


keterampilan bahasa Inggris juga telah haruan (ashlah) dari pendidikan
membekali para peserta didik dengan konvensional sekolah Belanda dan
pengetahuan dan keterampilan bahasa pesantren. Pendidikan
Arab. Muhammadiyah juga mampu
Kelima,Kualitas Keterampilan. melahirkan generasi baru yang
Kualitas keterampilan merupakan "lebih sempurna" dibandingkan
kemampuan atau keterampilan dengan alumni pesantren dan
mengoperasionalisasikan teknologi, sekolah Belanda.
khususnya teknologi informasi.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Nasir, Haedar, et.al., Materi Induk
1. Lahirnya Muhammadiyah dilator Perkaderan Muhammadiyah,
belakangi beberapa faktor, yaitu: (Yogyakarta: Badan Pendidikan
Ketidak bersihan dan campur- Kader PP Muhammadiyah, 1994)
aduknya kehidupan agama Islam
di Indonesia, Ketidak Majelis Pendidikan Dasar dan
effisienannya lembaga-lembaga Menengah PP. Muhammadiyah
pendidikan agama Islam, Aktivitas
misi-misi Katholik dan Protestan; Hamdan, Paradigma Pendidikan
dan Sikap acuh tak acuh, malah Muhammadiyah, Paradikma
kadang-kadang sikap Baru Pendidikan
merendahkan dari golongan Muhammadiyah, (Cet. I;
intelegensia terhadap Islam. Jogyakarta: Ruzz Media, 2009)
2. KH. Ahmad Dahlan sebagai
seorang ulama yang tegas, ialah Hasan, M. Ali & Ali Mukti, Kapita
hendak memperbaiki masyarakat Selekta Pendidikan Islam, (Cet.
Indonesia berlandaskan cita-cita 1; Jakarta; Pedoman Ilmu Jaya,
agama Islam. Usaha-usahanya 2003)
ditujukan hidup beragama.
Keyakinan beliau ialah bahwa Pasha, Kama, H. Mustafa & Darban H.
untuk membangun masyarakat Ahmad Adaby, Muhammadiyah
bangsa haruslah terlebih dahulu Sebagai Gerakan Islam “dalam
dibangun semangat bangsa. Kalau Perspektif Historis dan Ideologis,
Sarekat Islam usaha-usahanya (Cet. II; Yogyakarta, 2002)
ditekankan kepada bidang politik
yang berlandaskan cita-cita agama. Syakirman M. Noor, Pemikiran
Muhammadiyah menekankan Pembaharuan Muhammadiyah:
usahanya kepada perbaikan hidup Refleksi Konseptual Aspek
beragama dengan amal-amal Teologi, Syariah dan Akhlak,
pendidikan dan sosial. (Padang: Baitul Hikmah Press,
2001)
3. Pendidikan Muhammadiyah pada
masa itu, merupakan suatu wujud
amal shalih. K.H. Ahmad Dahlan
mampu menawarkan model
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 148

Tanfidz Keputusan Rakernas


Pendidikan Muhammadiyah se
Indonesia tahun 2006.

Yusron Asrofie, KH. Ahmad Dahlan:


Pemikiran dan
Kepemimpinannya, (Yogyakarta:
MPK-SDI PP Muhammadiyah,
2005)

Yusuf, M. Yunan (ed), Ensiklopedi


Muhammadiyah, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada dan
Dikdasmen PP. Muhammadinya,
2005)

Zuhairini. dkk, Sejarah Pendidikan


Islam, (Cet. 9; Jakarta: Bumi
Aksara, 2008)

Lampiran IV-A: Keputusan Muktamar


Muhammadiyah ke-45 tentang
Anggaran Dasar
Muhammadiyah, 2005.

Anda mungkin juga menyukai