Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL KEWIRAUSAHAAN

Membangun Usaha Kreatif, Inovatif, dan Bermanfaat Melalui Penerapan


Kewirausahaan Berbasis Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh :
Langit Mahdanu Alam
1805075071 PBI-B 18
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman

Info Artikel
Abstrak : Sekarang ini banyak anak muda yang sangat identik dengan kata “galau”. Oleh
karena itu membuka usaha jasa tulis (Copywriting) merupakan peluang usaha yang bagus
diera sekarang yang di mana anak muda membutuhkan rangkaian kata yang indah untuk
menyalurkan perasaannya. Mengapa konsumen butuh kami sebagai jasa perangkai kata
untuk menyalurakan perasaannya? Yang pertama karena bukan dibidangnya nemukan diksi
kata yang cocok sangat sulit untuk mempadu padankan kata per kata; yang kedua tidak
mempunyai waktu untuk merangkai kata; yang ketiga menggemari tulisan perangkai kata
karena bisa membuat kalimat menjadi indah; yang keempat butuh penyaluran gagasan
dalam kata; dan yang terakhir sebagai fungsi yang visioner merangkai kata dapat
memfokuskan produksi konten visual. Oleh karena itu membuka bisnis dibidang ini
merupakan salah satu pilihan yang tepat.

Kata Kunci : Kewirausahaan, Kewirausahaan bahasa, Kreatif, Inovatif


Pendahuluan

Latar Belakang
Perhatian masyarakat Indonesia, baik pada kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa,
terhadap bahasa Indonesia sangat rendah. Akan tetapi, pada saat ini seseorang dituntut agar
dapat menggunakan kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang
ada, dalam merangkai kata untuk kepentingan tertentu seperti surat, teks pidato dll. Oleh
karena itu, kesadaran dan perhatian masyarakat atas bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Sebagai upaya untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap bahasa Indonesia kami
mencoba melakukan kolaborasi antara kedua hal tersebut, yaitu memanfaatkan
kewirausahaan sebagai sarana untuk mempropagandakan nilai-nilai kebahasaan, khususnya
bahasa Indonesia. Adapun bidang kewirausahaan yang dipilih adalah usaha kreatif berbasis
bahasa dan sastra. usaha berbasis bahasa dan sastra dapat berbentuk pembuatan caption,
kata-kata mutiara, message personal, naskah, kata dalam benda, puisi, prosa, surat formal
dan surat non-formal dimana semua hal tersebut berkaitan dengan unsur kebahasaan yang
menggunakan kaidah bahasa baik dan benar. Alternatif tersebut dipilih sebagai salah satu
bentuk usaha yang dapat dijadikan sarana untuk menyosialisaskan nilai-nilai bahasa dan
sastra di dalamnya. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran tentang alternatif bentuk
usaha yang dapat dijadikan sarana untuk menyosialisaskan dan mempropagandakan nilai-
nilai bahasa di dalamnya. Usia remaja merupakan tahapan usia yang haus akan ilmu
pengetahuan. Selain itu, orang di berbagai usia akan lebih tertarik ketika membaca bacaan-
bacaan dari media kreatif yang digunakan. Oleh karena itu, alternatif ini dirasa sangat
berpotensi menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap bahasa Indonesia dengan
memanfaatkan kewirausahaan. Artikel ini bermanfaat untuk semua pihak, khususnya
bidang kebahasaan, dalam hal ini bahasa Indonesia, dan bidang kewirausahaan, khususnya
industri kreatif. Artikel ini secara tidak langsung memberikan alternatif bagi pengembang
industri kreatif dan pengembang bahasa dalam menggerakkan dan memanfaatkan
perkembangan perekonomian di Indonesia. Dengan demikian, industri kreaif berbasis
bahasa Indonesia bermanfaat bagi perkembangan perekonomian serta pengembangan dan
penyebaran bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kajian Teori
Kewirausahaan

Entrepreneur dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kewirausahaan, menurut ejaan


bahasa Indonesia, kewirausahaan terdiri dari beberapa suku kata, yaitu Ke-wirausahaan,
menurut Entrepreneurship, istilah Wirausaha adalah : seseorang yang mampu melihat
adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut untuk memulai suatu bisnis yang baru. Atau Kemampuan setiap orang untuk
menangkap setiap peluang usaha, dan dimanfaatkanya sebagai lahan usaha, atau bisnis dan
seluruh waktunya dicurahkan untuk menemukan peluang-peluang bisnis.Wirausaha adalah
jalan pekerjaan seseorang yang dijalankan dengan kemungkinan memperoleh keuntungan
dan kemungkinan memperoleh kerugian yang tak terhingga berdasarkan skala kualitas
seseorang tersebut, sehingga untuk melangkah berwirausaha diperlukan pribadi-pribadi
tangguh, pribadi pantang menyerah, percaya diri, kemampuan mental-emosional dan
kemampuan membaca peluang. Kemampuan berwirausaha di dasari atas sebuah
kepentingan membaca peluang untuk pengembangan sebuah usaha, tersedianya cukup
waktu untuk mengimprofisasikan kreatifitas usahanya, dan dorongan yang kuat dalam
menguasai pasar. Sehingga dalam hal ini diperlukan konsep-konsep dasar berwirausaha
agar tidak terjebak dalam kemacetan improfisasi. Inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif
dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.

Kreatif dan Inovatif

Dalam hal memanfaatkan peluang, seorang wiraswastawan dituntut untut selalu memiliki
sikap kreatif dan inovatif. Kreatif pada dasarnya adalah bagaimana menghadirkan sesuatu
benda atau hal yang sebelumnya belum ada untuk dipergunakan. Dalam prakteknya ide
kreatif dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan dua hal atau lebih ide-ide secara
langsung (John Adair,1996). Kreativitas merupakan usaha memikirkan sesuatuatau
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun
karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Sementara
inovasi
merupakan suatu proses untuk menemukan dan mengimplementasikan sesuatu yang baru
ke dalam situasi/kondisi yang belum ada dan belum dipikirkan sebelumnya. Dengan kata
lain, inovasi adalah bagaimana memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang dapat
menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat, baik secara sosial maupun secara
ekonomik (Gde Raka,2001). Walaupun dalam penulisan dan pengucapan kata kreatif dan
inovatif sering beriringan, akan tetapi hal itu tidak menunjukkan kesamaan artinya.

Kreativitas merujuk kepada pembentukan ide-ide baru, sementara inivasi adalah upaya
untuk menghasilkan uang dengan menggunakan ide-ide baru tersebut, Nahiyah JF,dkk.
(2010:6). Jika ingin berhasil dalam berbisnis, seorang wirausaha harus bisa
menggambungkan sifat keduanya yakni bersikap kreatif dan berpikir inovatif di tengah-
tengah persaingan. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat seiring dengan cepatnya arus
perubahan informasi dan teknologi dalam era persaingan global. Dalam situasi sekarang ini
tidak ada cara yang baik untuk bertahan dan memenangkan persaingan kecuali dengan
membangun dan mengembangkan sikap kreatif dan inovatif. Hanya dengan bersikap kreatif
dan inovatif, kita akan menjadi “berbeda” dibanding yang lain, menjadi unik sehingga
berpotensi untuk menjadi pemenang (champion) dalam setiap persaingan. Setiap orang
pada dasarnya memiliki sikap kreatif dan inovatif, akan tetapi tidak semua orang bisa
mengembangkan sikap kreatif dan inovatifnya tersebut secara maksimal. Untuk bisa
mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dibutuhkan usaha yang sungguhsungguh, tekun,
konsisten, dan penuh dedikasi yang tinggi. Dalam mengembangkan sikap kreatif dan
inovatif harus dibarengi dengan usaha mentoring dan triggering dari para praktisi dan
pelaku bisnis yang lebih dulu sukses dengan pengalaman kegagalan demi kegagalan yang
dialami sebelumnya. Perlu di ingat bahwa walupun dalam implementasi menerapkan ide
kreatif dan inovatif hampir tidak terbatas oleh ruang dan waktu, namun hendaknya ide-ide
tersebut tetap mendasarkan pada kebutuhan pasar yang ada. Sebaik dan sebagus apapun ide
kreatif jika tidak memperhitungkan kebutuhan, maka hanya akan menjadi mimpi yang tidak
pernah akan terwujud. Suatu hasil pemikiran inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan
seorang wirausahawan yang biasa menciptakan produk baru atau bisa menambahkan nilai
guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan
memperhatikan kebutuhan
pasar (market oriented) sehingga laku dijual. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat
pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen,
karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.

Kewirausahaan Berbasis Bahasa

Masyarakat dalam kehidupan masa kini memerlukan media, seperti iklan (tulis, audio, dan
audio visual), olah kata, papan nama, spanduk, petunjuk (lalu lintas, jalan, wisata),
peringatan, imbauan untuk melancarkan tujuan industrinya. Semua itu disajikan dengan
medium bahasa.Hal itu disebut industri kreatif berbasis bahasa Indonesia (Sugono, 2014:
6). Industri kreatif berbasis bahasa dalam iklan mengalami perkembangan yang luar biasa,
terutama iklan elektronik, baik televisi, radio, maupun internet.Kecerdasan memilih dan
mengolah kata serta merangkai kata-kata sehingga terciptanya pesan promosi barang yang
diiklankan merupakan aktivitas olah pikir dan kreativitas berbasis bahasa. Selain
periklanan, ada juga industri kreatif berbasis bahasa lainnya, yaitu berupa olah kata.Industri
ini betul- betul merupakan industri kreatif yang menjadikan bahasa sebagai basis kreativitas
dalam memasyarakatkan, mengangkat, dan memberdayakan kearifan lokal untuk
memotivasi, mendorong, mengkritik, mengingatkan, meminta, mengimbau, dan sebagainya
dalam wujud ekspresi tertulis

Nama Usaha

Nama usaha ini adalah “ Perangkai.katamu “. Dalam usaha ini kami menerima jasa
pembuatan caption, kata-kata mutiara, message personal, naskah, kata dalam benda, puisi,
prosa, surat formal dan surat non-formal dimana semua hal tersebut berkaitan dengan unsur
kebahasaan yang menggunakan kaidah bahasa baik dan benar.

Analisis SWOT

KEKUATAN
● Melayani semua jenis permintaan rangkaian kata-kata, kecuali yang bersifat
negative, seperti ujaran kebencian, kekerasan, dan hal-hal buruk lainnya.
● Kata-kata akan disesuaikan dengan pemesannya, dilihat latar belakang pemesan,
ucapan seperti apa yang diinginkan, puitis, atau bijak, lucu, dan lain sebagainya.
● Perangkai kata membutuhkan guidline atau break arahan yang jelas untuk
menyusun kata-katanya. Sehingga kata-kata tersebut terasa sebagai miliknya, sesuai
dengan kisahnya.
● Kata-kata merupakan pesanan yang berbayar, maka hak cipta pun dimiliki oleh
pemesan

KELEMAHAN

● Tidak dapat menyama-ratakan harga. Untuk biaya pembuatan kata-kata, dibagi


menjadi beberapa paket, sesuai dengan lamanya pengerjaan, semakin cepat semakin
mahal.

PELUANG

● Peluang pada usaha ini terbilang cukup menjanjikan. Salah satunya kegiatan di
sosial media, dimana pengguna medsos yang tidak dapat bertatap muka dengan
kerabat atau pun sahabat menjadikan kata-kata sebagai prantara untuk menyapa
lewat medsos. Dari hal tersbeut membuka peluang, bahwa perangkai kata-kata
sangat di perlukan guna membantu dalam hal menyampaikan sesuatu atau
menyelesaikan masalah.

ANCAMAN

● Munculnya pesaing baru


Metode
Analisis data penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang
terjadi secara bersamaan yaitu: l) reduksi data (data reduction), 2) penyajian data (data
displays dan 3) penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/veriffication).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan menerangkan
proses berfikir induktif yaitu berangkat dari faktor- faktor khusus, peristiwa-peristiwa
yang konkrit kemudian dari faktor-faktor atau peristiwa yang khusus dan konkrit
kemudian itu ditarik generalisasi yang bersifat umum (Miles& Huberman, 2009).

Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah Informan para Wirausahaan yang
lama berkecimpung dalam dunia bisnis dan informan wirausahawan yang menciptakan
produk baru di jaman ini.

Metode Analisis

Metode analisa yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus,
Fokus penelitian pada Kewirausahaan dengan sub fokus pada penelitian penciptaan baru
usaha era sekaranf di mana mahasiswa mengembagka inovasi kreatifnya untuk membuka
bisnis dibidang wirausaha. Lalu untuk lebih lanjut analisis ini menggunakan analisis SWOT
di mana untuk melalukan analisis ini mengupulkan semua anggota yang terlibat dalam
bidang kewirausaan yang akan dijalankan, analisis SWOT mirip dengan pertemuan
mendengerkan pendapat, untuk mengetahui cara yang benar dan salah dalam menjalankan
suatu hal. Disarankan untuk memminta setiap orang mencatat dan minta setiap orang diam-
diam menghasilkan ide untuk memulai sesuatu. Hal ini untuk mencegah groupthink dan
memastikan bahwa semua suara didengar. Setelah semua ide diorganisasikan, sekarang
saatnya untuk menentukan peringkat ide. gunakan sistem pemungutan suara di mana setiap
orang mendapat lima atau sepuluh “suara” yang dapat mereka bagikan dengan cara apa pun
yang mereka suka. Membuat catatan, catatatn tersebut nantinya akan dijadikan untuk
informasi sumber data usaha.

Hasil dan Pembahasan


Pada era ini, kita dituntut untuk dapat berpikir kreatif dengan memanfaatkan
teknologi yang ada untuk menumbuhkan ekonomi di Indonesia. Salah satu ekonomi yang
berkembang saat ini bernama ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif berfokus pada sumber daya
manusia sebagai penggerak utama sebuah produk. Hal ini menuntut sumber daya manusia
untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif.

Salah satu potensi yang dapat dikembangkan dalam berwirausaha adalah kreativitas
bahasa. Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan hal atau sesuatu yang baru.
Kreativitas bahasa artinya menghasilkan sesuatu yang baru dari bahasa. Salah satu bentuk
kreativitas bahasa adalah merangkai kata. Merangkai kata menjadi sesuatu yang bernilai
jual akan semakin bernilai jual jika didukung oleh kemampuan pemasaran yang baik.
Dewasa ini, pemasaran berbasis digital menjadi trend sekaligus menjadi sebuah keharusan
bagi pengusaha agar bisa bersaing di industri saat ini. Pemuda atau generasi muda
merupakan pelaku yang dekat dengan industri kreatif (El Hasanah, 2015). Berikut ini
beberapa kreativitas bahasa yang dihasilkan oleh “Perangkai.katamu”:
Tidak dipungkiri dimasa sekarang untuk mempromosikan atau memasarkan suatu
usaha baik barang atau jasa dapat dengan mudah dilakukan, sebab saat ini teknologi sudah
berkembang dengan sangat pesat, hal itu dapat dilihat dari meningkatnya jumlah
penggunaan digital marketing saat ini seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, dll.
Digital marketing atau Pemasaran digital adalah suatu usaha untuk mempromosikan sebuah
merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat
waktu, pribadi, dan relevan. Oleh karena itu, kami memanfaatkan digital marketing ini
sebagai alat untuk mempromosikan usaha yang kami buat.
Simpulan
Dengan mengembangkan sikap kreatif dan pikiran yang berinovatif mampu memikirkan
hal baru terkait dengan bisnis kewirausahaan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa
Indonesia di dalam sebuah bisnis. Kolaborasi kerwirausahaan dan bahasa ini dimanfaatkan
dengan sangat baik yang bertujuan untuk membentuk usaha yang dapat menjadi sarana
dalam menyosialisasikan nilai-nilai bahasa dan sastra di dalam sebuah usaha. Dengan
adanya bisnis perangkaian kata atau jasa tulis (copywriting) mampu membantu konsumen
dalam memudahkan segala urusan yang berkaitan sebuah rangkaian kata untuk keperluan
yang diinginkan. Bisnis usaha ini di inovasikan karena melihat masih banyak orang yang
membutuhkan jasa penulisan (copywriting) serta banyaknya orang yang kesulitan dalam
merangkai kata untuk kepentingan tertentu contohnya membuat pidato, membuat pantun,
membuat surat dan membuat hal-hal lain yang berkaitan dengan penggunaan bahasa karena
itu kaidah-kaidah penulisan ini masih sangat awam untuk masyarakat dengan adanya usaha
ini dirancang sedemikian mungkin untuk dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat
yang masih memerlukan jasa penulisan.

Reference
Tarmudji Tarsis, 2000, Prinsipprinsip Wirausaha, Yogyakarta: Liberty.

Sunarta, 2011. Berfikir Kreatif dan Inovatif Modal Utama Menjadi Wirausaha, Seminar
Entrepreneurship: Balai Desa Sindumartani-Ngemplak Sleman.

Kasmir, 2007. Kewirausahaan. Jakarta, PT Raja Grafindo Persda.

Saragih, Rintan. 2017. Membangun Usaha Kreatifm Inovatif dan Bermanfaat Melalui
Penerapan Kewirausahaan Sosial. Jurnal STIE LMII MEDAN vol. 3 no.2.

Hilaliyah, Hilda. Ahmad Khoiril Anam. 2017. Alternatif Industri Kratif Berbasis Bahasa
dan Sastra Indonesia. Diskusi Panel Nasional Pendidikan Kewirausahaan: LPPM
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai