Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN PENDIDIKAN

DAN PEMBELAJARAN BERBASIS POTENSI LOKAL

Husnul Bahri
Program Pasca Sarjana IAIN Bengkulu
Jl. Raden Fatah. Pagar Dewa Kota Bengkulu
Email: husnulbahri_syukur@yahoo.com

Abstract: Management education and learning have a strategic role in improving human resources as mandated
by the ideal of the nation is “the nation”, which was followed by the function of education is to equip humans
to be intelligent, skilled, and responsible. A thought that management education study program organized
excavated from the needs of the people associated with the local potential that existing resources, evolved from
the tradition of local knowledge sector in a particular region. The impact is the effectiveness of education and
learning management model based on local potentials can be effectively implemented and effective. To see it is
based on a positive response from all parties involved in the activities, and the reaction of the learning outcomes
regarding cognitive, affective, and psychomotor.
Keywords: Lokak Potential, education and learning

Abstrak: Pengelolaan pendidikan dan pembelajaran memiliki peran yang stratejik dalam peningkatan
sumberdaya manusia sesuai amanat ideal bangsa yaitu “mencerdaskan bangsa”, yang ditindaklanjuti dengan
fungsi pendidikan yaitu membekali manusia hingga menjadi cerdas, terampil, dan bertanggung jawab. Suatu
pemikiran bahwa pengelolaan pendidikan dengan program belajar yang diselenggarakan digali dari kebutuhan
masyarakat yang dikaitkan dengan potensi lokal yaitu sumber daya yang ada, berkembang dari tradisi kearifan
lokal disuatu wilayah tertentu. Dampaknya adalah efektivitas model pengelolaan pendidikan dan pembelajaran
berbasis potensi lokal dapat diimplementasikan secara efektif dan berhasil guna. Untuk melihatnya didasarkan
pada respon positif dari semua fihak terkait dalam kegiatan, dan reaksi dari hasil belajar yang menyangkut
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kata kunci: Potensi lokal, pendidikan dan pembelajaran

Pendahuluan merupakan instink untuk menstimulasi ataupun


Kegiatan Pendidikan memiliki peran yang menindaklanjuti terhadap respon yang diterimanya
stratejik dalam peningkatan sumberdaya manusia, seperti rencana atau pekerjaan yang didorong atas
karena melalui kegiatannya dapat membekali kehendak dan semangat dalam dirinya. Intelegensia
manusia hingga menjadi cerdas, terampil, dan adalah kecerdasan atau kemampuan berfikir
bertanggung jawab (sense of responsibility). Pada dan berbuat secara kreatif untuk mendapatkan
tujuan akhirnya adalah membentuk sumber daya alternative pemecahan permasalahan. Keterampilan
manusia yang meiliki karakteristik berintegritas, sosial merupakan kemampuan atau keterampilan
berinisiatif, intelegensia, keterampilan sosial (social dalam berhubungan dengan orang lain terutama
skills), penuh daya (resourcefulness), imaginasi, melakukan pekerjaan bersama atau kelompok.
keluwesan (flexibility), antusiasme (enthusiasm), Penuh daya merupakan implikasi intelegensianya
rasa memiliki (a sence of belonging), dan pan- dalam bertindak secara tepat, efektif dan efesien
dangan yang mendunia (world view). pada saat menghadapi kesulitan. Imajinasi merupa-
kan daya berfikir untuk membentuk konsep tentang
Integritas merupakan bentuk kepribadian kuat
sesuatu yang belum ada pada saat tertentu.
dengan didasari nilai-nilai keyakinan, ketaatan
Keluwesan merupakan kemampuan menghadapi
terhadap agama, etika dan moral, budaya yang
berbagai pilihan dan perubahan dengan tidak
terindikasikan pada perilaku jujur, loyal, meng-
mengorbankan prinsip-prinsip yang telah digariskan.
hargai orang lain, dan dapat dipercaya. Inisiatif

NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016 41


42 NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016

Semangat merupakan perasaan dan kegairahan membelajarkan masyarakat, karena sasarannya


mendalam terhadap sesuatu kejadian, dapat dapat didasarkan pada segi usia, lingkungan
juga diartikan dengan keinginan dan kegigihan sosial budaya, jenis kelamin, mata pencaharian,
yang kuat. Rasa memiliki merupakan kesadaran taraf pendidikan, maupun pada kelompok-
yang jelas terhadap sesuatu potensi yang besar kelompok khusus Hal ini sesuai dengan pendapat
dalam situasi tertentu, sehingga berani berbuat Trisnamansyah (1986:80), yang mengemukakan
dan meras bertanggungjawa untuk mencapai bahwa “sasaran populasi PLS dapat dilihat dad
tujuannya. Pandangan yang mendunia merupakan beberapa segi, yaitu: usia, lingkungan sosial budaya,
pemahaman, kemampuan untuk mendunia, dan jenis kelamin. mata pencaharian, taraf pendidikan
mengarahkan seluruh aktivitasnya terhadap per- dan segi kelompok khusus, seperti anak-anak
kembangan mendunia, dengan tetap berpegang terlantar dan yang mengalami penyimpangan
teguh pada nilai, norma yang dianutnya. sosial”.1
Setiap individu memiliki potensi yang dapat Kajian empiris selama ini, memberikan
dikembangkan melalui pendidikan, sehingga gambaran bahwa program pendidikan luar sekolah
terbentuklah ia menjadi manusia yang terdidik terus berupaya dan beradaptasi dengan tuntutan
mempunyai kemampuan untuk memahami diri serta perkembangan masyarakat, hal tersebut ter-
dan lingkungannya, menyesuaikan diri atau menjadi lihat dari strategi yang dikembangkan kementerian
pelaku dari suatu perubahan, dan mengantisipasi Nasional Direktorat Pendidikan Luar Sekolah yaitu
sesuatu yang akan terjadi. Kemampuan adalah strategi pemberdayaan (Empowering) dengan konsep
merupakan produk pendidikan, produk pembelajaran Community Base Education (CBE).yang mempunyai
yang partisipatif meumbuhkan kreativitas pebelajar makna bahwa pendidikan berbasis masyarakat
tersebut. Kehidupan manusia terdidik tidak dapat adalah pendidikan yang sebagian besar keputusan-
melepaskan diri dari pengaruh lingkungan alam keputusannya dibuat oleh masyarakat (education
maupun lingkungan social. Sehingga pandangan in which proportion of decisions are made by
behaviorisme menempatkan lingkungan menjadi community), (Nielsen, 2001:178 dalam DIRJEN PLSPO.
factor yang dominan terhadap perubahan perilaku. 1998).2 Dengan mengacu pada makna pendidikan
Mengacu kepada Undang-undang Sistem berbasis masyarakat, kegiatan pendidikan luar sekolah
Pendikan Nasional No 20 tahun 2003 pasal 13 harus didasarkan pada kepentingan dan kebutuhan
ayat 1, jalur pendidikan terdiri atas pendidikan masyarakat. Karena itu program pendidikan luar
formal, nonfonnal, informal yang dapat saling sekolah harus berdasarkait pada kebutuhan nyata
melengkapi dan memperkaya. Rujukan tersebut dan potensi yang ada pada masyarakat.
memberi pengertian kepada kita bawa pendidikan
dilaksanakan bukan hanya pada lembaga atau Permasalahan
satuan pendidikan formal atau persekolahan, tetapi
Pengelolaan pembelajaran dalam satuan
dapat juga diselenggarakan melalui jalur pendidikan
pendidikan merupakan sebagai suatu sistem yang
nonfomal yaitu satuan pendidikan yang dilaksanakan
memiliki berbagai komponen yang saling berkaitan
diluar sistem persekolahan, dan jalur pendidikan
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
informal yakni pada tataran satuan pendidikan
Pembelajaran diharapkan dapat memanfaatkan
keluarga. Ketiga jalur pendidikan tersebut diharapkan
potensi yang ada di lingkungannya, baik lingkungan
dapat bersama-sama untuk saling mendukung san
alam maupun lingkungan sosialnya, sehingga
saling melengkapi utamanya dalam mengembang-
kegiatan pembelajaran didasarkan pada makna
kan potensi sumber daya manusia yang handal.
pendidikan berbasis potensi lokal. Menurut
Menjadi fungsi utama pendidikan nasional adalah
Sudjana (2000), masukan lingkungan merupakan
mengembangkan kemampuan dan membentuk
salah satu komponen yang harus diperhatikan
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam penyelenggaraan program pendidikan.
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
3

yang bertujuan untuk berkembangnya potensi


peserta didik agar menjadi manusia yang beriman 1
Trisnamansyah. S., Pendidikan Kemasyarakatan. (Bandung,
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, PLS. FIP. 1986 ). P. 80
2
Dirjen PLSPO, Depdiknas RI, Petunjuk Pelaksanaan Pusat
berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan cakap.
Kegiatan Belajar Masyarakat (Community Lerning Centre. (Jakarta
Penyelenggaraan diluar sistem persekolah Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Diklusepora. 1998)
Husnul Bahri: Pengelolaan Pendidikan dan Pembelajaran 43

Masukan lingkungan mempunyai kontribusi mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki


yang mendukung untuk berlangsungnya proses kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
pendidikan/pembelajaran. Sumber daya yang perlu kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ke-
dikembangkan yaitu sumber daya lokal, karena terampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
sumber daya lokal dapat menunjang keberhasilan bangsa dan Negara.
program pendidikan yang berbasis masyarakat. Pendidikan nasional berfungsi mengembang-
Yakni program pendidikan yang berlangsung kan kemampuan dan membentuk watak serta
dengan berlandaskan pada kemampuan dari peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
sehingga akan menimbulkan rasa memiliki pada berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
diri masyarakat, hasil pembelajarannya akan lebih manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
bermakna dirasakan oleh masyarakat. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Sesuai dengan pendapat Kindervatter (1979), cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
bahwa pada prinsipnya masyarakat itu memiliki yang demokratis serta bertanggung jawab. (UURI
potensi atau kekuatan yang dapat dikembang- No.20 Tahun 2003). Pendidikan dilaksanakan pada
kan dalam kehidupannya, melalui partisipasi, jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.5
kolaborasi, demokrasi, kesederajatan, pembebasan Pembelajaran, adalah setiap upaya yang
dan peningkatan. sistematis dan disengaja untuk menciptakan
Potensi atau kekuatan yang dimaksud dalah kondisi agar terjadi kegiatan interaksi edukatif
menjadi pusat perhatian pengkajian. potensi antara dua pihak, yaitu diantara peserta didik
lokal, yakni gambaran tentang kearifan tradisi (warga belajar) dengan pendidik (sumber belajar)
nasyarakat dalam potensi lokan yaitu sumber yang melakukan kegiatan pembelajaran (Sudjana,
daya alam dan sosial secara bijaksana untuk 2000:6). Pembelajaran merupakan upaya pendidikan
menjamin keseimbangan lingkungan hidupnya. Hal yang dilakukan secara sistimatis dan disengaja
ini mengandung makna bahwa masyarakat dituntut untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar
memiliki kemampuan dalam hal mendayagunakan terjadi kegiatan pembelajaran. sehingga tujuan
sumber daya lokal yang tersedia. Potensi lokal belajar dapat tercapai.6
dapat menjadi kekuatan yang memberikan otoritas Potensi Lokal, adalah semua jenis sumber
pada anggota masyarakat untuk memanfaatkan daya yang ada pada lingkungan masyarakat secara
dalam kehidupannya. alamiah, yang berguna untuk meningkatkan taraf
kehidupan Potensi lokal adalah sumber daya/
Definisi Operasional kekuatan yang dimiliki oleh masingmasing wilayah
Pengelolaan, Pengelolaan pada intinya me- untuk dimanfaatkan dalam kegiatan-kegiatan
ngandung makna kegiatan yang dilakukan bersama tertentu. Potensi lokal mempunyai kaitan erat
melalui orang-orang atau kelompok dengan maksud dengan masukan lingkungan yang rnempunyai
untuk mencapai tujuan organisasi Pengelolaan kontribusi mendukung untuk berlangsungnya proses
merupakan serangkaian proses yang terdiri pe- dalam pendidikan /pembelajaran (Sudjana, 2000).7
rencanaan, pengorganisasian, penggerakkan,
pengendalian, pengawasan, serta pengembangan Pembahasan
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang Menjadi acuan dalam mengembangkan dan
telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya melaksanakan konsep pendidikan berbasis ma-
manusia dan sumber daya alam. Selanjutnya Stoner syarakat adalah Teknologi, kelembagaan, sosial,
mengemukan bahwa:”Management is the process kepemilikan program, dan organisasi. (Sihombing.
of planning, organizing, leading and controlling 2001:185).8
the efforts of organizing members and of using all
Teknologi yang sesuai dengan kondisi dan
other organizational resources to achieve stated
situasi nyata ada di masyarakat. Kelembagaan
organizational goals”.(Sudjana, 2000:17).4
Pendidikan, adalah usaha sadar dan terencana
5
Depdiknas RI, UURI No, 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Pendidikan Nasional
pembelajaran agar peserta didik secara aktif 6
Ibid. p.6
7
Ibid. p.375
44 NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016

merupakan wadah yang statusnya jelas dimiliki, kebudayaannya. Potensi lokal adalah semua jenis
digunakan, dikelola, dan dikembangkan oleh sumber daya yang ada pada suatu lingkungan
masyarakat, Sosial, dimaksudkan adalah program masyarakat, bermanfaat untuk meningkatkan taraf
belajar harus bernilai sosial atau harus bermakna kehidupan. Merupakan faktor-faktor dominan atau
bagi kehidupan peserta didik atau warga belajar. potensi yang dimiliki atau ditemukan pada suatu
Program harus digali berdasarkan potensi daerah tertentu yang tidak atau kurang dimiliki oleh
lingkungan dan berorientasi pasar bukan berorientasi daerah lainnya. Kajian potensi lokal memberikan
akademik semata. Kepemilikan program belajar gambaran tentang kearifan tradisi nasyarakat
dimaksukan adalah adanya lembaga yang men- mendayagunakan sumber daya alam dan sosial
jadi milik masyarakat, bukan milik instansi secara bijaksana untuk menjamin keseimbangan
pemerintah. Organisasi, keorganisasian sebagai lingkungan hidupnya. Hal ini mengandung makna
penyelenggara tidak menangani sendiri programnya, baahwa masyarakat dituntut memiliki kemampuan
melainkan bermitra dengan organisasi-organisasi dalam hal mendayagunakan sumber daya lokal
kemasyarakatan. yang tersedia. Upaya yang harus dilakukan adalah
tetap menjaga keseimbangan lingkungan, sehingga
Berdasarkan kelima aspek tersebut, pendidikan
kelestarian lingkungan dapat terjaga.
yang berbasis masyarakat itu mengandung
makna yaitu pendidikan yang dirancang, diatur, Potensi lokal dapat menjadi kekuatan yang
dilaksanakan, dinilai, dan dikembangkan oleh memberikan otoritas pada anggota masyarakat dan
masyarakat, mengarah pada usaha untuk men- menjadi daya dukung bagi aktivitas manusia. Dalam
jawab tantangan dan peluang di lingkungan memanfaatkan potensi tergantung pada kemampuan
masyarakat tertentu dengan berorientasi masa sumber daya manusianya, karena sumber daya
depan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. manusia memegang peranan penting dalam me-
Pendidikan berbasis masyarakat pada dasarnya melihara keberlangsungannya. Potensi lokal juga
dirancang oleh masyarakat untuk membelajarkan dapat dijadikan alat untuk mempertahankan
masyarakat sehingga mereka berdaya. Hal tersebut diri dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, dan
mengandung makna yang memiliki kekuatan untuk spiritual. Hal ini mengandung makna bahwa dengan
membangun dirinya sendiri melalui interaksi dengan memanfaatkan potensi lokal dapat meningkatkan
lingkungannya. pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat, dan
memberdayakan masyarakat. Hal ini memerlukan
Melalui pendidikan berbasis masyarakat,
adanya kelembagaan jaminan sosial bagi masyarakat,
diharapkan dapat memobilisasi samber daya lokal,
yang dapat dilakukan pemerintah, masyarakat
potensi lokal dan meningkatkan peranan masyarakat
dan dunia usaha. Dalam bidang ekonomi, melalui
untuk mengambil bagian yang lebih besar dalam
potensi lokal dapat membangun keiembagaan sosial
perencanaan dan pelaksanaan pendidikan. Dalam
ekonomi yang mampu memberikan kesempatan
mengelola pembelajaran memperhatikan berbagai
bagi miasyarakat mendapat lapangan kerja dan
factor, yaitu: “man, money, materials, machines,
pendapatan yang layak, martabat dam eksistensi
methods, and market”. Kenam faktor tersebut
pribadi. Pemanfaatan potensi lokal diharapkan dapat
merupakan sumber daya yang mendukung dalam
inemperbaiki kegiatan ekonomi yang kondusif,
mengelola pembelajaran pada satuan pendidikan.
menjamin kekuatan usaha ekonomi masyarakat
Program belajar yang diselenggarakan satuan lebih kompetitif dan menguntungkan. Dalam bidang
pendidikan digali dari kebutuhan masyarakat yang politik, menciptakan ikiiim politik yang terbuka
dikaitkan dengan potensi lingkungan yang tersedia. dan demokratis. Meningkatkan rasionalitas dan
Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan kemandirian masyarakat terhadap kehidupan politik.
akan sangat membantu dalam pemantapan proses Mewujudkan perlindungan masyarakat kecil terhadap
pembelajaran. Sumber-sumber daya tersebut penetrasi politik, pematangan kesadaran politik,
meliputi: (1) sumber daya manusia, (2) sumber serta mengembangkan keterlibatan dan partisipasi
daya alam, (3) sumber daya budaya, (4) sumber masyarakat dalam pengambilan keputusan yang
daya teknologi. menyangkut kepentingan bersama masyarakat.
Mengacu kepada pendapat Clifford, potensi Masyarakat tidak lagi merasa takut apabila dilibatkan
lokal pada intinya merupakan sumber daya yang dalam politik, sebab politik merupakan salah satu
ada dalam suatu wilayah tertentu, berkembang bagian dari kehidupannya. Pengembangan spiritual
dari tradisi kearifan lokal yang dimiliki oleh merupakan suatu hal yang sangat esensial dan
Husnul Bahri: Pengelolaan Pendidikan dan Pembelajaran 45

menyiapkan kerangka dasar bagi pembinaan akhlak daya lokal sebagai masukan lingkungan merupakan
mulia, dan menyiapkan sumber daya manusia yang salah satu komponen yang hams diperhatikan dalam
berkualitas. Spritual dapat merupakan landasan bagi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran
seseorang untuk berbuat. apabila ditinjau dari pendekatan sistem. Masukan
Senada dengan ini Victorino (2004:5), me- lingkungan mempunyai kontribusi yang mendukung
ngemukakan ciri umum potensi lokal adalah: untuk berlangsungnya proses pembelajaran.
Sehubungan dengan penggalian dan pemanfaatan
a) local knowledge is unwritten. It is known
potensi lokal sebagai masukan lingkungan dalam
through the oral traditions, b) local knowledge
sistem pendidikan, beberapa pendekatan yang
is communally and collectively owned, c) it is
dapat dilaksanakan yaitu: pendekatan kemanusiaan,
closely associated with the elements of nature,
pendekatan kolaboratif, pendekatan pendekatan
d) it is universal in principle, e) local knowledge
berkelanjutan, dan pendekatan kebudayaan.
dynamic and systematic, f) it is simple and
Pendekatan kemanusiaan, mengandung arti
understood through the common sense, g) it is
bahwa warga belajar dalam proses pembelajaran
considered as a common heritage of humanity.9
mempunyai kesempatan mengembang kan potensi
Potensi lokal memiliki ciri-ciri sebagai yang dimilikinya Warga belajar tidak lagi dang
berikut: Potensi lokal yang ada pada lingkungan sebagai individu yang kosong, tidak tahu dan tidak
suatu masyarakat, keberadaannya tidak tertulis. trampil apa-apa, tetapi merupakan sosok individu
Subsatansinya adalah bahwa potensi lokal yang yang memiliki kemampuan untuk dikembangkan
ada di masyarakat tidak terbentuk dalam tulisan, lebih lanjut.
tetapi masyarakat merasakan keberadaannya.
Setiap daerah memiliki sumber daya lokal yang
Masyarakat merasa memiliki, berdasarkan pada
berbeda, maka sumber daya yang dikembangkan
pemikiran bahwa masyarakat merupakan bagian
hendaknya memiliki keunggulan komparatif dari
yang menyatu dengan lingkungan dirnana mereka
daerah yang bersangkutan dibandingkan dengan
hidup. Rasa memiliki, masyarakat dituntut mampu
daerah lainnya, bahwa alasan dikembangkannya
memanfaatkan potensi lokal dengan penuh tanggung
sumber daya lokal yang memiliki keunggulan
jawab. Potensi lokal secara mendalam bersatu
komparatif adalah agar adanya spesialisasi dan
dengan alam. substansinya bahwa potensi lokal
lebih efesien dalam pengembangannya.
yang dimiliki oleh daerah tertentu tidak terlepas dari
alam lingkungannya. sumber daya alam mencakup Mekanisme Pemanfaatan Potensi Lokal dalam
sumber daya hayati dan sumber daya non hayati, Pendidikan dan Pembelajaran dilaksanakan pada
dan sumber daya buatan. Sumber daya hayati yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
flora dan fauna, somber daya non hayati yaitu pengembangan. Pada tahap perencanaan langkah-
tanah, air, udara, energi, mineral. Sumber daya langkah yang ditempuh adalah mengidentifikasi
buatan yaitu sumber alam yang telah diolah oleh berbagai potensi lokal yang diperkirakan akan
sumber daya manusia untuk kepentingan kehidupan dapat dipergunakan dalam kegiatan pendidikan/
seperti, waduk, jalan, pasar, panti pendidikan dan pembelajaran. Mengembangkan program pem-
pemukiman. Memiliki sifat universal, mengandung belajaran sesuai dengan skala prioritas kebutuhan
makna bahwa setiap daerah pada prinsipnya belajar peserta belajar, terdiri dari: a) perumusan
mempunyai potensi lokal yang terdiri dari sumber tujuan yang akan dicapai, b) penetuan sumber
daya manusia, sumber daya alam, dan budaya, belajar, c) penentuan starategi dan metode, d)
tetapi dalam wujudnya masing-masing daerah penentuan media, e) penentuan waktu kegiatan
memiliki kekhasan sendiri. Lebih bersifat praktis. pembelajaran, f) penentuan sarana prasarana,
maknanya bahwa potensi lokal sifatnya lebih g) penentuan tempat kegiatan, h) penentuan
praktis yang dapat dirasakan oleh masyarakat untuk pelaksanaan evaluasi. Tahap Pelaksanaan, me-
dimanfaatkan dalam kehidupannya. Mudah difahami rupakan kegiatan pokok proses pendidikan/
dengan menggunakan common sense. Berbagai pembelajaran sesuai dengan rencana yang disusun.
jenis potensi lokal yang tersedia mudah difahami dan tahap evaluasi, dilaksanakan sebelum dan
keberadaannya, sehingga setiap orang ,dapat sesudah pembelajaran, yang menyangkut aspek
merasakan keberadaannya tanpa melalui penelitian kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil evaluasi
ilmiah Merupakan warisan turun temurun. Sumber dijadikan dasar untuk pengembangan program
berikutnya. Serta Tahap Pengembangan, berupa
9 tindak lanjut dari hasil evaluasi yang sudah selesai,
46 NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016

Penutup Ditjen PLSPO. (1999). Pelunjuk Pelaksanaan Pusat


Konsep pengelolaan pembelajaran berbasis Kegiatan Belajar Masyarakat (Community
potensi lokal yang dikeinbangkan adalah pada: (a) Learning Centre). Jakarta.
tahap perencanaan melibatkan pengelola satuan Depdiknas RI. (2003). Undang-Undang Republik
pendidikan, pendidik/tutor/fasilitator dan warga Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
belajar untuk menyusun: identifikasi kebutuhan Pendidikan Nasional.
belajar, identifikasi potensi, perumusan tujuan, Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah
penentuan bahan pembelajaran, penggalian sumber Pemuda dan Olahraga (1998/1999). Petunjuk
dana, metode. alat bantu, penentuan waktu, Pelaksanaan Pusat Kegiatan Be!ajar Masyarakat
outcome, (b) tahap pengorganisasian dibicarakan (Community Learning Centre). Jakarta: Proyek
bersama untuk menentukan kepengurusan dan Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikiusepora.
uraian tugas yang harus dilaksanakan, (c) tahap Freire, P. (1972), Alih bahasa oleh Mien Joebhaar.
pembelajaran berorientasi pada student centered (1984). Pendidikan, Pembebasan, Perubahan
sehingga model pembelajaran partisipatif, materi Sosial. Jakarta: Sangkala Pulsar.
pembelajaran disesuaikan kebutuhan belajar dengan
Hatimah, I. (2003), Strategi dan Metode Pembelajaran.
potensi lokal yang ada di wilayahnya, (d) pembinaan
Bandung: Andira.
disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan
yang dihadapi bersama, (e) evaluasi dilakukan teratur Hikniat, H. (2004). Strategi Pemberdayaan Musyurakat.
dan menyeluruh, yaitu menyangkut evaluasi program Bandung: Humaniora.
dan evaluasi hasil pembelajaran warga belajar, (f) Jalal, F. & Supriadi, D. (2001) Reformasi Pendidikan
pengembangan program disesuaikan dengan hasil Dalam Konteks Otonorni Daerah. Yogyakarta:
belajar yang sudah dicapai, kemudian didiskusikan Adicita Karya Nusa.
bersama antara pengelola satuan pendidikan, Kindervatter, S. (1979). Nonformal Education
pendidik/fasilitator/tutor, warga belajar, dan pihak as an Empowering Process. Massachusetts:
yang terkait tentang program pembelajaran yang Center for Internasional Education University
harus dikembangkan. of Massachusetts.
Efektivitas model pengelolaan pendidikan Knowles, M.. (1981). The Adult Learner: A Neglected
dan pembelajaran berbasis potensi lokal dapat Species. Texas: Gulf Publishing Company.
diimplementasikan secara efektif dan berhasil guna.
Knowles, M. (1977). The Modern Practice of Adult
Untuk melihatnya didasarkan pada: (a) respon positif
Educatio z. New York: Assosiation Press.
dari semua fihak terkait dalam kegiatan, (b) reaksi
dan hasil belajar yang menyangkut ranah kognitif, Knowles, M. (1986). .Andragogy in Action (Applying
afektif, dan psikomotor. Respon positif dimaksudkan Modern Prinsiples of Adult Learning). Sans
antara lain; jalinan komunikasi yang harmonis, Fransisco: Jossey-Bass Publishers.
diketahui kebutuhan belajar dan berbagai potensi Pro yek nemb erda yaan UPT da an Tenaga
lokal setempat. Peserta belajar tidak merasa asing Kependidikan Luar Sekolah. (2004). Punctual?
dengan sarana prasaran yang digunakan, suasana Pembelajaran Program Magang Berbasis pada
keakraban yang membeeri kesempatan yang luas Potensi Ekoromilokal. Jawa Barat.
bagi peserta belajar untuk be ride dan berkreatifitas. Srinivasan, L. (1977). Perspective of Nonformal Adult
Memberdayakan potensi lokal mempunyai dampak Learning: Functional Education for Individual,
positif terhadap produktifitasnya, kebersamaan dalam Community, and National Development. North
penilaian menimbulkan rasa bertanggungjawab Haven, Connecticut: The Van Dyik Printing, Co.
terhadap permasalahan yang ditumbulkan. Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran.
Bandung: Alfabeta.
Daftar Pustaka Simamoraa, M. (1995). Manajemen Swnber Daya
Abdulhak, I. (2000). Strategi Membangun Motivasi Manusia. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Iliiiu
Dalam Pembela- jaran Orang Dewasa. Bandung: Ekonomi YKPN.
Andira. Sihombing, U. (1999). Pendidikan Luar Sekolah,
Adi, I.R. (2001). Pemberdayaan Pengembangan Kini dan Mcisa Depan. Jakarta: PD. Mahkota.
Masyarakat dan Intervensi Komunitas. Jakarta:
Trisnamansyah, S. (1988). Pendidikan Kemasyarakatan.
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Bandung: PLS

Anda mungkin juga menyukai