Gambaran Kualitas Tidur Dan Gangguan Tidur Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi
Gambaran Kualitas Tidur Dan Gangguan Tidur Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi
1
Ernawati, 2Ahmad Syauqy, 3Siti Haisah
1
Poltekes Kemenkes Jambi
2
Kedokteran Universitas Jambi
3
Keperawatan Universitas Jambi
Email : sitihaisah634@gmail.com
No Hp: 082373318893
Abstrak
Pada kelompok lanjut usia (60 tahun), hanya ditemukan 7% kasus yang mengeluh
mengenai masalah tidur (hanya dapat tidur tidak lebih dari 5 jam sehari). Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui
gambaran kualitas tidur dan gangguan tidur pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Luhur Kota Jambi tahun 2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan purpusive
sampling sebanyak 47 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017 dan data
dianalisis secara univariat. Karakteristik umur responden terbesar adalah berumur 60 – 74
tahun yaitu sebanyak 26 responden (72,2%), jenis kelamin terbesar adalah laki-laki yaitu
sebanyak 21 responden (58,3%), kualitas tidur pada lansia terbesar adalah kualitas tidur
kurang baik yaitu sebanyak 24 responden (66,7%) dan gangguan tidur pada lansia terbesar
adalah gangguan tidur ringan yaitu sebanyak sebanyak 26 responden (72,2%).
Kata Kunci : Kualitas Tidur, Gangguan Tidur, Lansia
Abstract
In the elderly group (60 years), only 7% of cases found complaining about sleep problems
(sleep only no more than 5 hours a day). This research is descriptive research with cross
sectional approach to know the description of sleep quality and sleep disturbance in elderly
in Social House Tresna Werdha Budi Luhur Jambi City year 2017. Sampling is done by
purvosive sampling as many as 47 respondents. The study was conducted in February 2017
and the data were analyzed univariatally.The biggest age characteristic of respondent is 60
- 74 years old which is 26 respondents (72,2%), the biggest gender is male that is 21
respondent (58,3%), sleep quality in biggest elderly is poor sleep quality that is As many
as 24 respondents (66,7%) and sleep disorders in the biggest elderly is light sleep disorder
as much as 26 respondents (72,2%).
Keyword: Sleep Quality, Sleep Disorders, Elderly
PENDAHULUAN pada kelompok usia 70 tahun.
Usia merupakan salah satu Demikian pula pada kelompok lanjut
faktor penentu lamanya tidur yang usia lebih banyak mengeluh terbangun
dibutuhkan seseorang. Semakin tua lebih awal dari pukul 05.00. selain itu,
usia, maka semakin sedikit pula lama terdapat 30% kelompok usia 70 tahun
tidur yang dibutuhkan.1 Keragaman yang banyak terbangun malam hari.1
dalam perilaku tidur lansia adalah hal Perubahan pola tidur lansia disebabkan
yang umum. Keluhan tentang kesulitan karena perubahan Sistem Saraf
tidur waktu malam sering kali terjadi Perifer/SSP yang mempengaruhi
diantara lansia sebagai akibat dari pengaturan tidur. Kerusakan sensorik
penyakit kronik lain. Kecenderungan umum dengan penuaan dapat
untuk tidur siang kelihatannya mengurangi sensitivitas terhadap waktu
meningkat secara progresif dengan yang mempertahankan irama sirkadian.2
bertambahnya usia. Peningkatan waktu Proses patologis terkait usia
siang hari yang dipakai untuk tidur dapat menyebabkan perubahan pola
dapat terjadi karena seringnya tidur. Gangguan tidur menyerang 50%
terbangun di malam hari. Dibandingkan orang yang berusia 65 tahun atau lebih
dengan jumlah waktu yang dihabiskan yang tinggal di rumah dan 66% orang
di tempat tidur, waktu yang dipakai yang tinggal di fasilitas perawatan
tidur menurun sejam atau lebih.2 jangka panjang. Gangguan tidur
Kebiasaan atau pola tidur lansia mempengaruhi kualitas hidup dan
dapat berubah yang terkadang dapat berhubungan dengan angka mortalitas
mengganggu kenyamanan anggota yang lebih tinggi. Kebanyakan lansia
keluarga yang lain yang tinggal berisiko mengalami gangguan tidur
serumah. Perubahan pola tidur dapat yang disebabkan oleh banyak faktor
berupa tidak bisa tidur sepanjang (misalnya pensiun dan perubahan pola
malam dan sering terbangun pada sosial, kematian pasangan atau teman
malam hari, sehingga lansia melakukan dekat, peningkatan penggunaan obat-
kegiatannya pada malam hari.3 Pada obatan, penyakit yang baru saja
kelompok lanjut usia (60 tahun), hanya dialami, perubahan irama sirkadian).
ditemukan 7% kasus yang mengeluh Meskipun perubahan-perubahan pola
mengenai masalah tidur (hanya dapat tidur dianggap sebagai bagian yang
tidur tidak lebih dari 5 jam sehari). Hal normal dari proses penuaan, informasi
yang sama ditemukan pada 22% kasus terbaru menunjukkan bahwa banyak
dari gangguan ini yang berkaitan mengeliminasi faktor-faktor gangguan
dengan proses patologis yang menyertai tidur.5
penuaan.4 Berdasarkan data yang diperoleh
Kualitas tidur adalah dimana di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
seseorang mendapatkan kemudahan Luhur Kota Jambi diperoleh data
untuk memulai tidur, mampu jumlah lansia sebanyak 70 orang. Dari
mempertahankan tidur dan merasa 70 orang diperoleh sebanyak 15 lansia
rileks setelah bangun dari tidur. mengalami gangguan tidur seperti
Kualitas tidur pada lansia mengalami insomnia, yang disertai penyakit lain
perubahan yaitu tidur Rapid Eye seperti sakit pinggang, anemia, rematik,
Meovement/REM mulai memendek. strok ringan, jantung, hipertensi, dan
Penurunan progresif pada tahap Non- maag. Namun setelah ditanyakan pada
Rapid Eye Meovement/NREM 3 dan 4 perawat yang ada di panti dari 15 orang
dan hampir tidak memiliki tahap 4. lansia yang mengalami gangguan tidur
Perubahan pola tidur lansia disebabkan adalah lansia yang sering mengeluh
perubahan sistem saraf pusat yang masalah tidurnya, setelah dilakukan
mempengaruhi pengaturan tidur.5 pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital
Tidur yang tidak adekuat dan didapat hasil tekanan darah menurun,
kualitas tidur buruk dapat anemis, tidur di pagi hari dan
mengakibatkan gangguan terganggunya aktivitas.
keseimbangan fisiologi dan psikologi. Berdasarkan survey data awal
Dampak fisiologi meliputi penurunan yang diperoleh dari 4 lansia 2 di
aktivitas sehari-hari, rasa capai, lemah, antaranya mengalami frekuensi
koordinasi neuromuskular buruk, proses terbangun dari tidur selalu terjadi
penyembuhan lambat, daya tahan tubuh berulang kali. Selain mengganggu
menurun, dan ketidakstabilan tanda kenyamanan dalam tidur, sering
vital Sedangkan dampak psikologi terbangun dari tidur akan menyebabkan
meliputi depresi, cemas, tidak waktu untuk tidur menjadi berkurang.
konsentrasi, koping tidak efektif. Sedangkan 2 lansia lainnya mengatakan
Perawat bertanggung jawab untuk dampak tidak tidur merasa lesu, mudah
memfasilitasi dan meningkatkan lelah, masalah pada perhatian (tidak
kualitas tidur mereka selama perawatan fokus) dan ingatan serta mengantuk
dengan memberikan rasa nyaman dan lebih sering di siang hari dengan
berlebihan. Karena kurangnya
kenyamanan dalam tidur, maka METODE PENELITIAN
dapat menimbulkan ekspresi bangun Penelitian ini merupakan
tidur yang tidak normal. Upaya yang penelitian deskriptif dengan pendekatan
sudah dilakukan oleh petugas kesehatan cross sectional untuk mengetahui
tersebut dalam menangani masalah ini gambaran kualitas tidur dan gangguan
adalah dengan memberikan obat tidur, tidur pada lansia di Panti Sosial Tresna
sedangkan pemberian obat tidur dalam Werdha Budi Luhur Kota Jambi tahun
waktu yang lama dapat mengakibatkan 2017. Populasi adalah seluruh lansia di
efek yang tidak baik untuk kesehatan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur
lansia. Kota Jambi yang terdata sampai dengan
Berdasarkan uraian di atas, bulan Februari 2017 yang berjumlah 72
maka peneliti tertarik untuk melakukan orang. Sampel dalam penelitian ini
sebuah penelitian yang berjudul menggunakan teknik purposive
“Gambaran Kualitas Tidur dan sampling yaitu pengambilan sampel
Gangguan Tidur Pada Lansia di yang berdasarkan atas pertimbangan
Panti Sosial Tresna Werdha Budi tertentu seperti sifat-sifat populasi atau
Luhur Kota Jambi Tahun 2017”. ciri-ciri yang sudah diketahui
sebelumnya lansia di Panti Sosial
TUJUAN PENELITIAN Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi
Diketahui gambaran kualitas tidur dan yang berjumlah 36 orang. Penelitian ini
gangguan tidur pada lansia di Panti dilakukan di Panti Sosial Tresna
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Werdha Budi Luhur Kota Jambi bulan
Jambi Tahun 2017. Juni tahun 2017. Analisis data
dilakukan secara univariat
HASIL PENELITIAN
Tabel 1.1 Gambaran Karakteristik Umur dan Jenis Kelamin Responden di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi Tahun 2017
No Umur f %
1 60 – 74 tahun (Usia lanjut) 26 72,2
2 75 – 90 tahun (Usia lanjut Tua) 10 27,8
Motivasi
1 Laki-laki 21 58,3
2 Perempuan 15 41,7
responden (72,2%) berumur 60 – 74
Dari tabel 4.1 di atas,
tahun dan 10 responden (27,8%)
diperoleh gambaran karakteristik
berumur 75 – 90 tahun 21 responden
umur responden sebanyak 26
(58,3%) laki-laki
Tabel 1.2 Gambaran Kualitas Tidur dan Gangguan Tidur Pada Lansia di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi Tahun 2017
No Kualitas Tidur f %
1 Baik 12 33,3
2 Kurang Baik 24 66,7
Gangguan Tidur
1 Tidak Ada 2 5,6
2 Ringan 26 72,2
Sedang 8 22,2
Berat 0 0,0