Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA

LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA


BUDI LUHUR KOTA JAMBI

Overview of Sleep Quality and Sleep Disorders In Elderly at Social Home


Tresna Werdha Budi Luhur Jambi City Year 2017

1
Ernawati, 2Ahmad Syauqy, 3Siti Haisah

1
Poltekes Kemenkes Jambi
2
Kedokteran Universitas Jambi
3
Keperawatan Universitas Jambi
Email : sitihaisah634@gmail.com
No Hp: 082373318893

Abstrak

Pada kelompok lanjut usia (60 tahun), hanya ditemukan 7% kasus yang mengeluh
mengenai masalah tidur (hanya dapat tidur tidak lebih dari 5 jam sehari). Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui
gambaran kualitas tidur dan gangguan tidur pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Luhur Kota Jambi tahun 2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan purpusive
sampling sebanyak 47 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017 dan data
dianalisis secara univariat. Karakteristik umur responden terbesar adalah berumur 60 – 74
tahun yaitu sebanyak 26 responden (72,2%), jenis kelamin terbesar adalah laki-laki yaitu
sebanyak 21 responden (58,3%), kualitas tidur pada lansia terbesar adalah kualitas tidur
kurang baik yaitu sebanyak 24 responden (66,7%) dan gangguan tidur pada lansia terbesar
adalah gangguan tidur ringan yaitu sebanyak sebanyak 26 responden (72,2%).
Kata Kunci : Kualitas Tidur, Gangguan Tidur, Lansia

Abstract
In the elderly group (60 years), only 7% of cases found complaining about sleep problems
(sleep only no more than 5 hours a day). This research is descriptive research with cross
sectional approach to know the description of sleep quality and sleep disturbance in elderly
in Social House Tresna Werdha Budi Luhur Jambi City year 2017. Sampling is done by
purvosive sampling as many as 47 respondents. The study was conducted in February 2017
and the data were analyzed univariatally.The biggest age characteristic of respondent is 60
- 74 years old which is 26 respondents (72,2%), the biggest gender is male that is 21
respondent (58,3%), sleep quality in biggest elderly is poor sleep quality that is As many
as 24 respondents (66,7%) and sleep disorders in the biggest elderly is light sleep disorder
as much as 26 respondents (72,2%).
Keyword: Sleep Quality, Sleep Disorders, Elderly
PENDAHULUAN pada kelompok usia 70 tahun.
Usia merupakan salah satu Demikian pula pada kelompok lanjut
faktor penentu lamanya tidur yang usia lebih banyak mengeluh terbangun
dibutuhkan seseorang. Semakin tua lebih awal dari pukul 05.00. selain itu,
usia, maka semakin sedikit pula lama terdapat 30% kelompok usia 70 tahun
tidur yang dibutuhkan.1 Keragaman yang banyak terbangun malam hari.1
dalam perilaku tidur lansia adalah hal Perubahan pola tidur lansia disebabkan
yang umum. Keluhan tentang kesulitan karena perubahan Sistem Saraf
tidur waktu malam sering kali terjadi Perifer/SSP yang mempengaruhi
diantara lansia sebagai akibat dari pengaturan tidur. Kerusakan sensorik
penyakit kronik lain. Kecenderungan umum dengan penuaan dapat
untuk tidur siang kelihatannya mengurangi sensitivitas terhadap waktu
meningkat secara progresif dengan yang mempertahankan irama sirkadian.2
bertambahnya usia. Peningkatan waktu Proses patologis terkait usia
siang hari yang dipakai untuk tidur dapat menyebabkan perubahan pola
dapat terjadi karena seringnya tidur. Gangguan tidur menyerang 50%
terbangun di malam hari. Dibandingkan orang yang berusia 65 tahun atau lebih
dengan jumlah waktu yang dihabiskan yang tinggal di rumah dan 66% orang
di tempat tidur, waktu yang dipakai yang tinggal di fasilitas perawatan
tidur menurun sejam atau lebih.2 jangka panjang. Gangguan tidur
Kebiasaan atau pola tidur lansia mempengaruhi kualitas hidup dan
dapat berubah yang terkadang dapat berhubungan dengan angka mortalitas
mengganggu kenyamanan anggota yang lebih tinggi. Kebanyakan lansia
keluarga yang lain yang tinggal berisiko mengalami gangguan tidur
serumah. Perubahan pola tidur dapat yang disebabkan oleh banyak faktor
berupa tidak bisa tidur sepanjang (misalnya pensiun dan perubahan pola
malam dan sering terbangun pada sosial, kematian pasangan atau teman
malam hari, sehingga lansia melakukan dekat, peningkatan penggunaan obat-
kegiatannya pada malam hari.3 Pada obatan, penyakit yang baru saja
kelompok lanjut usia (60 tahun), hanya dialami, perubahan irama sirkadian).
ditemukan 7% kasus yang mengeluh Meskipun perubahan-perubahan pola
mengenai masalah tidur (hanya dapat tidur dianggap sebagai bagian yang
tidur tidak lebih dari 5 jam sehari). Hal normal dari proses penuaan, informasi
yang sama ditemukan pada 22% kasus terbaru menunjukkan bahwa banyak
dari gangguan ini yang berkaitan mengeliminasi faktor-faktor gangguan
dengan proses patologis yang menyertai tidur.5
penuaan.4 Berdasarkan data yang diperoleh
Kualitas tidur adalah dimana di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
seseorang mendapatkan kemudahan Luhur Kota Jambi diperoleh data
untuk memulai tidur, mampu jumlah lansia sebanyak 70 orang. Dari
mempertahankan tidur dan merasa 70 orang diperoleh sebanyak 15 lansia
rileks setelah bangun dari tidur. mengalami gangguan tidur seperti
Kualitas tidur pada lansia mengalami insomnia, yang disertai penyakit lain
perubahan yaitu tidur Rapid Eye seperti sakit pinggang, anemia, rematik,
Meovement/REM mulai memendek. strok ringan, jantung, hipertensi, dan
Penurunan progresif pada tahap Non- maag. Namun setelah ditanyakan pada
Rapid Eye Meovement/NREM 3 dan 4 perawat yang ada di panti dari 15 orang
dan hampir tidak memiliki tahap 4. lansia yang mengalami gangguan tidur
Perubahan pola tidur lansia disebabkan adalah lansia yang sering mengeluh
perubahan sistem saraf pusat yang masalah tidurnya, setelah dilakukan
mempengaruhi pengaturan tidur.5 pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital
Tidur yang tidak adekuat dan didapat hasil tekanan darah menurun,
kualitas tidur buruk dapat anemis, tidur di pagi hari dan
mengakibatkan gangguan terganggunya aktivitas.
keseimbangan fisiologi dan psikologi. Berdasarkan survey data awal
Dampak fisiologi meliputi penurunan yang diperoleh dari 4 lansia 2 di
aktivitas sehari-hari, rasa capai, lemah, antaranya mengalami frekuensi
koordinasi neuromuskular buruk, proses terbangun dari tidur selalu terjadi
penyembuhan lambat, daya tahan tubuh berulang kali. Selain mengganggu
menurun, dan ketidakstabilan tanda kenyamanan dalam tidur, sering
vital Sedangkan dampak psikologi terbangun dari tidur akan menyebabkan
meliputi depresi, cemas, tidak waktu untuk tidur menjadi berkurang.
konsentrasi, koping tidak efektif. Sedangkan 2 lansia lainnya mengatakan
Perawat bertanggung jawab untuk dampak tidak tidur merasa lesu, mudah
memfasilitasi dan meningkatkan lelah, masalah pada perhatian (tidak
kualitas tidur mereka selama perawatan fokus) dan ingatan serta mengantuk
dengan memberikan rasa nyaman dan lebih sering di siang hari dengan
berlebihan. Karena kurangnya
kenyamanan dalam tidur, maka METODE PENELITIAN
dapat menimbulkan ekspresi bangun Penelitian ini merupakan
tidur yang tidak normal. Upaya yang penelitian deskriptif dengan pendekatan
sudah dilakukan oleh petugas kesehatan cross sectional untuk mengetahui
tersebut dalam menangani masalah ini gambaran kualitas tidur dan gangguan
adalah dengan memberikan obat tidur, tidur pada lansia di Panti Sosial Tresna
sedangkan pemberian obat tidur dalam Werdha Budi Luhur Kota Jambi tahun
waktu yang lama dapat mengakibatkan 2017. Populasi adalah seluruh lansia di
efek yang tidak baik untuk kesehatan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur
lansia. Kota Jambi yang terdata sampai dengan
Berdasarkan uraian di atas, bulan Februari 2017 yang berjumlah 72
maka peneliti tertarik untuk melakukan orang. Sampel dalam penelitian ini
sebuah penelitian yang berjudul menggunakan teknik purposive
“Gambaran Kualitas Tidur dan sampling yaitu pengambilan sampel
Gangguan Tidur Pada Lansia di yang berdasarkan atas pertimbangan
Panti Sosial Tresna Werdha Budi tertentu seperti sifat-sifat populasi atau
Luhur Kota Jambi Tahun 2017”. ciri-ciri yang sudah diketahui
sebelumnya lansia di Panti Sosial
TUJUAN PENELITIAN Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi
Diketahui gambaran kualitas tidur dan yang berjumlah 36 orang. Penelitian ini
gangguan tidur pada lansia di Panti dilakukan di Panti Sosial Tresna
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Werdha Budi Luhur Kota Jambi bulan
Jambi Tahun 2017. Juni tahun 2017. Analisis data
dilakukan secara univariat

HASIL PENELITIAN

Tabel 1.1 Gambaran Karakteristik Umur dan Jenis Kelamin Responden di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi Tahun 2017
No Umur f %
1 60 – 74 tahun (Usia lanjut) 26 72,2
2 75 – 90 tahun (Usia lanjut Tua) 10 27,8
Motivasi
1 Laki-laki 21 58,3
2 Perempuan 15 41,7
responden (72,2%) berumur 60 – 74
Dari tabel 4.1 di atas,
tahun dan 10 responden (27,8%)
diperoleh gambaran karakteristik
berumur 75 – 90 tahun 21 responden
umur responden sebanyak 26
(58,3%) laki-laki

Tabel 1.2 Gambaran Kualitas Tidur dan Gangguan Tidur Pada Lansia di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi Tahun 2017

No Kualitas Tidur f %
1 Baik 12 33,3
2 Kurang Baik 24 66,7
Gangguan Tidur
1 Tidak Ada 2 5,6
2 Ringan 26 72,2
Sedang 8 22,2
Berat 0 0,0

Dari tabel 1.2 di atas,


kualitas tidur kurang baik dan 26
diperoleh kualitas tidur pada lansia
responden (72,2%) mengalami
24 responden (66,7%) memiliki
gangguan tidur ringan

PEMBAHASAN maupun sosial ekonomi. Dengan


1. Gambaran Karakteristik Umur semakin lanjut usia seseorang, mereka
dan Jenis Kelamin Responden, di akan mengalami kemunduran terutama
Panti Sosial Tresna Werdha Budi di bidang kemampuan fisik yang dapat
Luhur Kota Jambi Tahun 2017 mengakibatkan penurunan pada
Semua orang akan mengalami peranan-peranan sosialnya. Hal ini
proses menjadi tua, dan masa tua mengakibatkan timbulnya gangguan di
merupakan masa hidup manusia yang dalam hal mencukupi kebutuhan
terakhir, dimana pada masa ini hidupnya sehingga dapat meningkatkan
seseorang mengalami kemunduran ketergantungan yang memerlukan
fisik, mental dan sosial sedikit demi bantuan orang lain.1
sedikit sehingga tidak dapat melakukan Perubahan-perubahan yang
tugasnya sehari-hari lagi. Secara umum terlihat pada masa usia lanjut
individu, pengaruh proses menua dapat adalah ditandai dengan perubahan fisik
menimbulkan berbagai masalah baik dan psikologis tertentu. Baik pria
secara fisik maupun biologik, mental maupun wanita, pada usia lanjut mereka
akan melakukan penyesuaian diri agar lansia yang memadai dalam
mereka tampak siap dan sesuai dengan masyarakat. Selain itu, peran perawat
masa usia lanjut tersebut secara baik dalam keperawatan lansia diperlukan
ataupun tidak baik. Akan tetapi hasil standar praktik keperawatan sehingga
yang diperoleh dari penyesuaian dapat digunakan untuk membantu
tersebut cenderung menuju dan perawat dalam mengevaluasi dan
membawa penyesuaian diri yang tidak meningkatkan praktik asuhan
baik daripada yang baik, terutama keperawatan pada lansia sesuai standar
adalah terjadinya kemunduran fisik dan yang telah ditetapkan.
mental yang berlangsung secara 2. Gambaran Kualitas Tidur dan
perlahan dan bertahap.6 Gangguan Tidur Pada Lansia di
Menurunnya kondisi fisik dan Panti Sosial Tresna Werdha Budi
psikologis pada lansia merupakan Luhur Kota Jambi Tahun 2017
faktor alami yang tidak dapat dicegah Kualitas tidur adalah suatu
tetapi dapat diperlambat atau dipercepat keadaan di mana tidur yang dijalani
tergantung kepada lansia yang seorang individu menghasilkan
bersangkutan, pola makan, lingkungan kesegaran dan kebugaran di saat
dan keturunan. Untuk itu semua orang terbangun. Kualitas tidur yang
perlu mempersiapkan diri menghadapi mencakup aspek kuantitatif dari
masa lansia, makin siap seseorang tidur, seperti durasi tidur, latensi
menghadapi masa lansia, makin lambat tidur serta aspek subjektif. Perubahan
proses penurunan fisik psikologis tadi tidur yang mempengaruhi kualitas
dan sebaliknya, yang menjadi masalah tidur yang berhubungan dengan proses
adalah bagaimana caranya penuaan pada seperti meningkatkan
mempersiapkan diri dalam latensi tidur, efisiensi tidur berkurang,
menyongsong masa lansia. bangun lebih awal, mengurangi tahapan
Pelayanan keperawatan lansia tidur nyenyak dan gangguan irama
akan semakin dibutuhkan pada sirkardian, peningkatan tidur siang.
masyarakat dengan tingkat kesakitan Pola tidur lanjut usia sangat berbeda
tinggi, norma keluarga dan masyarakat dengan orang dewasa maka perlu
yang sudah bergeser pada jaminan pada mendapatkan perhatian dari petugas
lansia. Keadaan ini tentu cukup menjadi kesehatan. Perubahan kualitas tidur
gambaran sebuah tantangan keperluan lansia umumnya kurang dapat
panti pelayanan-keperawatan bagi
menikmati tidur nyenyak daripada yang sering mengalami terbangun
orang dewasa. tengah malam atau menjelang pagi.
Gambaran kualitas tidur pada Selama tidur malam, seorang dewasa
lansia yang masih kurang baik dimana muda normal akan terbangun sekitar 2-
banyak yang masih mengalami 4 kali. Tidak begitu halnya dengan
kesulitan dalam tidur yaitu tentang lansia, ia lebih sering terbangun.
tidak bisa tidur dalam waktu 30 menit. Walaupun demikian, rata-rata waktu
Dalam penelitian ini diperoleh lansia tidur total lansia hampir sama dengan
bisa tidur dalam waktu 30-60 menit. dewasa muda. Ritmik sirkadian tidur-
Sulitnya kemampuan tidur lansia bangun lansia juga sering terganggu
disebabkan karena perlahan-lahan sehingga fase tidurnya lebih maju.
matinya neuron yang terkait mengatur Seringnya terbangun pada malam hari
pola tidur yang bernama nukleus menyebabkan keletihan, mengantuk,
preoptic ventrolateral seiring usia dan mudah jatuh tidur pada siang hari.
bertambah. Selain itu, lambatnya lansia Dengan perkataan lain, bertambahnya
untuk bisa tidur dapat disebabkan umur juga dikaitkan dengan
karena kecemasan dan depresi yang kecenderungan untuk tidur dan bangun
dialaminya. Depresi umum terjadi pada lebih awal.
lansia dan mereka yang mungkin Masih banyaknya lansia yang
memiliki masalah tidur. Kecemasan dan memiliki kualitas tidur kurang baik,
depresi dapat menyebabkan seseorang maka diperlukan adanya upaya dari
lansia menjadi susah tidur dan tetap tenaga kesehatan di panti untuk
terjaga. Secara khusus, pensiun dari melakukan upaya-upaya yang dapat
pekerjaan umumnya mengakibatkan meningkatkan kualitas tidur lansia
kegiatan rutin sehari-hari yang menjadi lebih baik lagi. Upaya yang
dilakukan lebih sedikit, dimana dpaat dilakukan untuk meningkatkan
mempengaruhi waktu tidur malam dan kualitas tidur lansia yaitu pengaturan
tidur siang. Karena terlalu banyak tidur jadwal tidur siang lansia agar tidak
pada siang hari juga dapat berlebihan, melatih lansia untuk dapat
menyebabkan lansia susah untuk merilekskan pikiran sebelum tidur baik
memulai tidurnya pada malam hari.7 dengan relaksasi pernapasan, maupun
Kesulitan dalam tidur lainnya terapi rileksasi pikiran lainnya, melatih
yang berpengaruh pada kualitas tidur lansia melakukan hal-hal positif
lansia yaitu masih banyaknya lansia menjelang tidur seperti melakukan
suatu rutinitas sebelum tidur seperti bersifat nonpatologik karena faktor usia
menghela napas panjang, membaca danada pula gangguan tidur spesifik
buku, dan gunakan aroma therapy untuk yang sering ditemukan pada lansia. Ada
memberikan efek relaksasi atau beberapa gangguan tidur yang sering
berendam dengan air hangat. ditemukan pada lansia.
Selain itu, tenaga kesehatan Dalam penelitian ini ditemukan
perlu melatih lansia untuk melakukan gangguan tidur yang paling banyak
kegiatan olahraga rutin. Kegiatan yang dialami oleh lansia yaitu tentang sering
satu ini juga sangat penting untuk terbangun saat tidur di malam hari.
membuat kualitas tidur anda menjadi Seringnya terjadinya jatuh dan bangun
lebih baik. Hanya dengan melakukan saat tidur di malam hari dapat
olahraga 30 menit sehari maka anda disebabkan karena ketidaknyamanan
akan memiliki tidur yang berkualitas, lansia dalam tidur sehingga tidak
mengurangi resiko terkena penyakit nyenyak tidurnya baik karena gangguan
jantung dan banyak manfaat lain. Jika psikologis maupun karena harus ke
lansia sudah merasa segar dan berenergi kamar mandi karena desakan buang air
setelah berolahraga maka hindari kecil. Selain itu, jatuh dan bangun saat
melakukan olahraga di sore atau malam tidur malam hari menyebabkan lansia
hari dan lakukanlah di pagi hari, terbangun tengah malam dapat
olahraga di pagi hari membantu disebabkan karena penyakit insomnia.
mengatasi insomnia. Untuk relaksasi Insomnia adalah ketakmampuan untuk
yoga merupakan olahraga yang paling tidur walaupun ada keinginan untuk
dianjurkan. melakukannya. Lansia rentan terhadap
Gangguan tidur pada lansia insomnia karena adanya perubahan pola
adalah sebuah hal yang sering di alami tidur, biasanya menyerang tahap 4
oleh kelompok usia lanjut (lansia). (tidur dalam). Keluhan insomnia
Gangguan tidur pada lansia ini mencakup ketidak mampuan untuk
disebabkan oleh banyak faktor kembali tertidur, sering terbangun,
penyebab, baik itu faktor fisik, ketidakmampuan untuk kembali tidur
psikologis maupun mental. Ganggun dan terbangun pada dini hari. Karena
tidur pada lansia bisa berupa gangguan insomnia merupakan gejala, maka
kesulitan tidur ataupun gangguan perhatian harus diberikan pada faktor-
mempertahankan waktu tidur nyenyak. faktor biologis, emosional, dan medis
Gangguan tidur pada lansia dapat
yang berperan, juga pada kebiasaan emosi sering tidak terkontrol pada
tidur yang buruk. lansia sehingga bisa menyebabkan
Perubahan kualitas tidur pada gangguan tidur, disamping adanya
lansia dapat menyebabkan gangguan penyakit-penyakit yang menyebabkan
pola tidur dimana pada lansia sudah lansia kurang nyenyak dalam tidur
umum menderita penyakit fisik dan karena merasakan sakit dan nyeri akibat
gangguan mental tersebut menderita penyakit yang dideritanya.
gangguan tidur akibat proses menua. Akibat dari masih banyaknya
Kelompok usia lanjut lebih mudah gangguan tidur yang dialami lansia
untuk terbangun dari tidurnya. menyebabkan masih banyak lansia yang
Sehingga kbutuhan tidur akan sering merasakan sakit kepala di pagi
berkurang dengan bertambahnya usia. hari. Masalah dalam pola tidur dan
Sebagian besar kelompok usia lanjut gangguan-gangguan tidur bisa menjadi
mengalami gangguan pola tidur sebagai pemicu utama sakit kepala saat anda
akibat dari pensiun, perubahan bangun tidur di pagi hari. Hal ini
lingkungan sosial, penggunaan obat- membuat seluruh tubuh dan organ
obatan yang meningkat, penyakit- dalam menjadi mudah stress, serta otot
penyakit, dan perubahan dari irama mudah sekali tegang sehingga aliran
sirkardian. Berkurangnya tidur dapat darah menjadi terhambat.5 Gangguan
berdampak pada pemulihan fungsi tidur pada lansia adalah sebuah hal
tidur, dimana deprivasi tidur pada usia yang sering di alami oleh kelompok
lanjut berkaitan dengan keletihan, usia lanjut (lansia). Gangguan tidur
iritabilitas, fungsi kognitif yang pada lansia ini di sebabkan oleh banyak
terganggu, koordinasi yang kurang dan faktor penyebab, baik itu faktor fisik,
halusinasi. Gangguan tidur yang berat psikologis, maupun mental. Ganggun
pada usia lanjut dibagi menjadi tidur pada lansia bisa berupa gangguan
gangguan untuk memulai dan kesulitan tidur ataupun gangguan
mempertahankan tidur, gangguan mempertahankan waktu tidur nyenyak.
mengantuk yang berlebihan, gangguan Diharapkan dapat menjadi masukan
siklus tidur, dan perilaku tidur yang bagi tenaga kesehatan di Panti
abnormal. Gambaran dari kualitas tidur mengenali masalah gangguan tidur pada
pada lansia secara keseluruhan sangat lansia, sehingga dapat melakukan upaya
buruk. Kondisi psikologis seperti dalam menangani masalah gangguan
meningkatnya kecemasan, gelisah dan tidur yang terjadi pada lansia. Penyebab
terjadinya gangguan tidur pada lansia 2. Bagi Institusi Pendidikan
adalah terjadinya sakit fisik, Diharapkan dapat
lingkungan, gaya hidup. Agar terhindar memberikan sosialisasi atau
dari penyakit fisik maka dapat penyuluhan pada saat melakukan
memotivasi para lansia agar lebih giat kuliah lapangan yang langsung
dalam mengikuti kegiatan olah raga terjun di tengah masyarakat maupun
dengan teratur. Misalnya dengan pada saat melakukan tugas dalam
mengikuti senam lansia atau dengan dunia kerja khususnya pada upaya
jalan sehat. penanganan gangguan tidur dan
peningkatan kualitas tidur lansia
SIMPULAN DAN SARAN serta dapat menambah buku-buku
A. Simpulan kesehatan khususnya tentang
1. Sebagian besar (72,2%) responden gangguan tidur dan kualitas tidur
memiliki berumur 60-74 tahun dan lansia sehingga menambah
(58,3%) responden berjenis kelamin pengetahuan dan referensi bagi
laki-laki. mahasiswa dalam melakukan
2. Sebagian besar (66,7%) responden penelitian.
memiliki kualitas tidur kurang baik. 3. Bagi Peneliti Lain
3. Sebagian besar (72,2%) responden Diharapkan dapat menjadi
mengalami gangguan tidur ringan. referensi untuk melakukan penelitian
lebih lanjut tentang gangguan tidur
B. Saran dan kualitas tidur pada lansia yang
1. Bagi Panti Sosial Tresna Werdha lebih mendalam dengan mengambil
Budi Luhur tempat penelitian yang berbeda serta
Diharapkan tenaga kesehatan menambah variabel-variabel yang
di Panti mengenali masalah terkait untuk memperkaya materi
gangguan tidur pada lansia, sehingga penelitian yang dilakukan.
dapat melakukan upaya dalam
menangani masalah gangguan tidur DAFTAR PUSTAKA
yang terjadi pada lansia. Memotivasi 1. Nugroho. Keperawatan Gerontik.
para lansia agar lebih giat dalam Jakarta; EGC; 2000.
mengikuti kegiatan olah raga dengan 2. Asmadi. Teknik Prosedural Konsep
teratur. Misalnya dengan mengikuti & Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
senam lansia atau dengan jalan sehat Jakarta; Salemba Medika; 2008.
3. Maryam. Mengenal Usia Lanjut dan
Perawatannya Jakarta; Salemba
Medika; 2008.
4. Stanley. Buku Ajar Keperawatan
Gerontik Edisi 2. Jakarta; EGC;
2006.
5. Hanifa. Hubungan Kualitas Tidur
dan Fungsi Kognitif pada Lanjut
Usia di Panti Sosial Marguna Jakarta
Selatan. 2016
6. Arisman. Ajar Ilmu Gizi: Gizi
Dalam Daur Kehidupan. Jakarta;
EGC; 2009.
7. Hidayat, Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia: Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta.
Salemba Medika. 2006

Anda mungkin juga menyukai