Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. D PADA NY. A DENGAN GANGGUAN SISTEM


KARDIOVASKULER HIPERTENSI

Oleh :
SETO NURFAIZAL
J.0105.20.030

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
TAHAP PROFESI
2021
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP KELUARGA

( KEPERAWATAN KELUARGA )

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. D
b. Alamat : Kp. Cibuntu
c. Telpon :-
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Pendidikan : SMA
f. Komposisi :

Status Imunisasi
Hub. Ket
Nama JK Umur Pendidikan Polio DPT Hepatitis Campak
Dng KK BCG
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Tn. D L Suami 36 th SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Lengkap
Ny. A P Istri 35 th S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Lengkap

An. M L Anak 13 th SMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Lengkap


An. A P Anak 9 th SD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Lengkap
2. Genogram

Ket:

=Laki-laki meninggal

= Perempuan meninggal

= Pasien

= Tinggal serumah

3. Tipe Keluarga: Tipe keluarga tradisional ,Keluarga Inti (The nuclear Family) yaitu terdiri dari
suami, istri dan anak-anak
4. Suku Bangsa: Sunda/Indonesia
5. Agama: Islam
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga: Sumber pendapatan keluarga sejumlah ± Rp. 5.000.000,-/
bulan
7. Aktivitas rekreasi keluarga: keluarga melakukan rekreasi sebulan sekali, mengisi waktu luang
dengan menonton tv dan bersantai bersama keluarga di rumah.

8. Riwayat Dan Tehap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Tahap perkembangan keluarga Tn. D merupakan
tahap V merupakan tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Tahap perkembangan sudah
terpenuhi.

c. Riwayat keluarga inti: Ny. A sering mengeluh sakit kepala dan bagian leher terasa tegang,
Tn. H hanya beristirahat sejenak untuk menenangkan nyeri yang dirasakan. Ny. A merasa
bahwa mungkin tekanan darahnya naik.

d. Riwayat keluarga sebelumnya: Riwayat keluarga dari Ny. A tidak ada yang mempunyai
penyakit keturunan seperti DM, ASMA, TBC, DLL.

B. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah : Rumah tembok, memiliki sirkulasi yang baik, kebersihan yang baik, dan
penerangan ruangan juga baik.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Hubungan keluarga dengan tetangga baik

3. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga sering berkunjung ke keluarga yang lainnya.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga selalu meluangkan waktu
untuk ikut serta dalam perkumpulan keluarga dan berkomunikasi dengan tetangga pada waktu
siang hari apabila ada waktu luang.

C. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga : Komunikasi keluarga menggunakan bahasa sunda dan saling bertukar
pikiran, dan suami yang mengambil keputusan sesuai dengan apa yang telah disepakati. Tapi
terkadang ada perbedaan pendapat antara anggota keluarga sehingga mempengaruhi
komunikasi dalam keluarga, namun bisa terselesaikan dengan baik.

2. Struktur kekuatan keluarga: Keluarga saling mendukung satu sama lain

3. Struktur peran : Peran suami sebagai kepala rumah tagga dan mengambil keputusan dan
menafkahi dan mendidik anggota keluarga, peran istri sebagai ibu rumah tangga mendidik dan
merawat anggota keluarga, dan peran anak kuliah dan membantu orang tua dalam sebagian
tugas-tugas rumah.

4. Norma keluarga: Keluarga mengajarkan tentang nilai-nilai dan norma sopan santun kepada
anggota keluarganya

FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif : dalam keluarga saling menguatkan dan memberi dukungan kasih sayang
kepada anggota keluarganya
2. Fungsi sosialisasi : Keluarga memperkenalkan anggota keluarganya dan berinteraksi dengan
lingkungan luar tetapi dalam pengawasan, dan menjaga komunikasi yang baik dengan anggota
keluarga yang lainnya.

3. Fungsi perawatan kesehatan : Apa bila ada anggota keluarga yang sakit, terkadang hanya
beristirahat di rumah karena merasa bahwa sakit tersebut hanya karena kelelahan, keluarga
selalu berobat ke praktek dokter umum apabila sakit bertambah berat.

4. Fungsi reproduksi Tn. D memiliki 1 anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki

5. Fungsi ekonomi : Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

D. TUGAS PERAWATAN KELUARGA


1. Mengenal masalah keluarga : Keluarga mampu mengenal masalah keluarga

2. Mengambil keputusan : Keluarga mampu mengambil keputusan

3. Merawat anggota keluarga yang sakit : Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit

4. Memelihara lingkungan : Keluarga mampu merawat lingkungan

5. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan : Keluarga mampu menggunakan fasilitas


kesehatan.

E. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stress jangka pendek dan panjang : jangka pendeknya klien mengeluh dengan sakitnya

2. Kemampuan koping keluarga : Keluarga berusaha mengontrol mekanisme koping dan saling
mneguatkan satu sama lain

3. Strategi koping : Dengan adanya keluarga dengan dukungan keluarga untuk saling
menguatkan keluarga mampu melewati masa-masa sulit, keluarga beribadah bersama dan
saling bertukar pikiran untuk menyelsaikan masalah yang ada.

4. Strategi adaptasi : Keluarga mampu beradaptasi dengan baik

F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Tanda – tanda Vital:
Tensi : 160/100mmHg Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36,5⁰c

Pemeriksaan Fisik Head to Toe / Persistem

a) Kepala : Kepala terasa sakit, tidak ada lesi, tidak ada massa, serta tidak ada kelainan
bentuk kepala, bersih, adanya uban
b) Mata : Anemis
c) Hidung : Terdapat serumen
d) Mulut : Mukosa bibir lembab,Terdapat karang gigi
e) Leher : Tegang dibagian leher, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
f) Dada : Simetris, tidak ada nyeri
g) Perut : Ada sedikit penumpukan lemak pada bagian perut
h) Ekstremitas atas dan bawah : tidak terdapat kelainan
i) Eliminasi : BAB 1 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari

Pemeriksaan Penunjang : -

G. HARAPAN KELUARGA

1. Keluarga berharap anak-anak bisa menggapai cita-cita mereka, dan menjadi anak yang
berbakti kepada orangtua
2. Keluarga berharap keluarga selalu sehat, dan pandemi ini cepat berlalu.
3. Keluarga juga berharap petugas kesehatan memberikan pelayanan yang baik

Bandung Barat, 17 Mei 2021

Mahasiswa

Risman Rafiqi
ANALISA DATA

NamaKlien : Ny. A

NO KELOMPOK DATA MASALAH


1 Data subyektif : Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
- Ny. A mengeluh sakit kepala dan
bagian leher terasa tegang, Ny. A
hanya beristirahat sejenak untuk
menenangkan nyeri yang dirasakan
dan merasa bahwa mungkin
tekanan darahnya naik.
- Bila ada yang sakit, terkadang
hanya beristirahat di rumah karena
kelelahan, keluarga selalu berobat
ke praktek dokter umum bila sakit
makin berat.

Data obyektif :
Klien tampak mengeluh sambil
memegang bagian lehernya
TTV: TD 160/100 mmHg

DX KeperawatanKeluarga:
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)


No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Justifikasi
1. Sifat Masalah 1 2/3x1= 0,6 Ny. A sering
Skala : megeluh sakit
 Tidak/kurang sehat 3 kepala dan
 Ancaman kesehatan 2 bagian leher
 Keadaan sejahtera 1 terasa tegang,
merasa bahwa
mungkin tekanan
darahnya naik.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2 1/2x2= 1 keluarga
Skala : memanfaatkan
 Mudah 2 sumber daya
 Sebagian 1 yang ada, selalu
 Tidak dapat 0 berobat ke
praktek dokter
umum apabila
sakit bertambah
berat.

3. Potensial masalah untuk dicegah 1 2/3x1=0,6 Mengatasi


Skala : masalah perlu
 Tinggi 3 waktu yang
 Cukup 2 cukup untuk
 Rendah 1 mengatasinya

4. Menonjolnya masalah 1 2/2x1= 1 Keluarga merasa


Skala : masalah harus
 Masalah berat, harus segera 2 segera diatasi.
ditangani
 Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
 Masalah tidak dirasakan 0

JUMLAH 3,2
Skoring :

1. Tentukan skore untuk setiap criteria


2. Skor Aktual adalah Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot

Skor
Skor
Aktual = x Bobot
Angka Tertinggi
3. Jumlahkan skor aktual untuk semua kriteria
CATATAN KEPERAWATAN

NamaPasien: Ny. A

No. Register: -

N
Dx Tujuan Intervensi
O
1 Manajemen Setelah dilakukan Asuhan Dukungan Keluarga Merencanakan
kesehatan keperawatan diharapkan Perawatan
keluarga tidak manajemen kesehatan keluarga Observasi:
efektif meningkat, dengan kriteria 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan
hasil: tentang kesehatan
1. Kemampuan 2. Identifikasi konsekuensi tidak melakukan
menjelaskan masalah tindakan bersama keluarga
kesehatan yang dialami 3. Identifkasi sumber-sumber yang dimiliki
meningkat keluarga
2. Aktivitas keluarga 4. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan
mengatasi masala keluarga
kesehatan tepat
meningkat Terapeutik:
1. Gunakan sarana dan fasilitas yang ada
dalam keluarga
2. Pemberian senam hipertensi
dilakukan 1 kali hari selama 3 hari .
Edukasi:
1. Anjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
2. Ajarkan perawatan yang bisa dilakukan
keluarga.
IMPLEMENTASI
N Hari /Tgl, Diagnosa Implementasi Evaluasi
o Waktu
1 Selasa Manajemen Implenetasi hari S:
18/5/21 kesehatan pertama: - Pasien
09.00 WIB keluarga tidak 1. Pendidikan mengatakan
efektif kesehatan tentang memahami
hipertensi. pengertian,
2. Mengajarakan penyebab, tanda
senam hipertensi gejala,
pada pasien. pencegahan dan
3. Mengajarkan komplikasi dari
pembuatan obat penyakit
tradisional dari hipertensi.
mentimun. - Pasien
mengatakan
mampu
melakukan
senam hipertensi
O:
- Pasien
tampak
kooperatif dalam
melakukan
tindakan yang
diajarkan
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi tetap
dilanjutkan

2 Rabu, Implementasi hari S:


19/5/21 kedua: - Pasien mengatakan
08.30 WIB 1. Melakukan merasa legah,
tindakan senam senang saat
hipertensi dilakukan senam
hipertensi
- Pasien mengatakan
mampu melakukan
senam hipertensi
bersama keluarga
O:
-Pasien tampak
tenang dan lebih
leluasa
- Pasien tampak
kooperatif
A : Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi tetap
dilanjutkan

3 Kamis, Implementasi hari S:


20/5/2021 ke tiga : - Pasien mengatakan
10.00 WIB 1. Mengaj mengerti cara
arkan pembuatan dan
pembuatan obat penggunaan obat
herbal dari herbal dari
menitum. mentimun.
2. Melaku O:
kan tindakan - Pasien
senam tampak
hipertensi. kooperatif dalam
melakukan
tindakan yang
diajarkan
A: Masalah teratasi
sebagian.
P: Intervensi tetap
dilanjutkan.
DAFTAR PUSATAKA

PPNI (2016). Standar diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Ed. 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Criteria Hasil
Keperawatan, Ed. 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Ed. 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai