Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Penyusun :
PRODI KEBIDANAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah tentang “Makalah Evidace based terkait asuhan pranikah
dan prakonsepsi” dapat tersusun hingga selesai. Penulis bersyukur kepada Allah
yang telah memberikan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
A. Definisi Evidence Based .............................................................................3
B. Pranikah.......................................................................................................3
C. Evidence Based Terkait Masa Pranikah............................................................4
D. Prakonsepsi..................................................................................................4
E. Evidence Based Terkait Masa Prakonsepsi.......................................................5
BAB III....................................................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
(IBI) Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang
diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia
serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau
secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan
ini mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat
meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi
dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan: termasuk di rumah,
masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi evidance based practice ?
2. Apa definisi dari masa pranikah
3. Bagaimana evidance based terkait pada masa pranikah ?
4. Apa definisi dari masa prakonsepsi ?
5. Bagaimana evidance based terkait pada masa prakonsepsi ?
1
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pranikah
Pra nikah tersusun dari dua kata yaitu “pra” dan “nikah”, kata “pra” sebagaimana
yang tercantum di dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” ialah sebuah awalan
yang memiliki makna “sebelum” (Kbbi 1998).
3
pernikahan, sebelum pernikahan itu sendiri dilakukan terhadap calon mempelai.
Pendidikan pra nikah ini penting untuk dipelajari bagi setiap orang guna
membekali diri agar mampu menjalani kehidupan pernikahan dengan langgeng
(Dyah 2018).
Begitu juga dalam konteks konseling pranikah yang bisa di lakukan, Konseling
pranikah membantu Anda dan pasangan mengembangkan keterampilan untuk
berkompromi dan bekerja sama secara efektif dalam pernikahan nantinya. Hal ini
akan mendorong kalian untuk lebih memahami dan menerima perbedaan satu
sama lain (Rahmawati 2021).
pengelola, pendidik, dan peniliti, sebagai peran dan fungsi sebagai pelaksana
memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa
pranikah.
D. Prakonsepsi
4
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil,
wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur
yang siap menjadi seorang ibu, dimana kebutuhan gizi pada masa ini berbeda
dengan masa anak-anak, remaja, ataupun lanjut usia (Zulfahani 2020).
Wanita usia subur sebagai calon ibu merupakan kelompok rawan yang harus
diperhatikan status kesehatannya, terutama status gizinya. Kualitas seorang
generasi penerus akan ditentukan oleh kondisi ibunya sejak sebelum hamil dan
selama kehamilan. Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi,
karena setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Kesehatan
prakonsepsi menjadi sangat penting untuk diperhatikan termasuk status gizinya,
terutama dalam upaya mempersiapkan kehamilan karena akan berkaitan erat
dengan outcome kehamilan (Paratmanitya dkk. 2012).
Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu perlu
diupayakan secara menyeluruh dan bersama-sama dengan masyarakat untuk
mengatasinya. Dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan diupayakan dekat
dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan
(Karwati, 2011). Salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian bagi
pemerintah adalah kematian ibu dan bayi. Angka kematian ibu dan bayi baru lahir
berdasarkan laporan evaluasi Millenium Development Goals tahun 2015 masih
tercatat sebesar 305/100.000 kelahiran hidup, padahal target yang dicanangkan
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah 102 per 100.000 kelahiran (Achadi,
2019). Upaya menurunkan kematian ibu dan bayi tidak hanya dilakukan dengan
upaya kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga melalui upaya preventif dan promotif
yang dapat menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan
bayi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi faktor risiko
sebelum dimulainya kehamilan (pra konsepsi) sehingga asuhan yang tepat dapat
disiapkan sesuai kondisi ibu. Dalam kajian asuhan kebidanan, kesehatan pranikah
merupakan bagian dari asuhan prakonsepsi. Asuhan prakonsepsi memiliki banyak
keuntungan dan variasi, diantaranya memungkinkan identifikasi penyakit medis,
5
pengkajian kesiapan psikologis, keuangan dan pencapaian tujuan hidup (Varney
dalam Kriebs&Gegor, 2012). Penelitian Dean et al. (2013), mengemukakan
bahwa topik-topik penting yang disarankan dalam perawatan prakonsepsi meliputi
pendidikan kesehatan paada wanita dan pasangannya (health promotion),
identifikasi faktor risiko (risk assessment) dan asuhan sesuai dengan faktor risiko
(interventions) pada wanita dan pasangannya untuk mengurangi faktor risiko yang
dapat mempengaruhi kehamilannya pada masa yang akan datang. Asuhan
prakonsepsi adalah program yang dicanangkan oleh World Health Organisation
(WHO) pada tahun 2012 di Geneva yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian ibu, bayi dan kecacatan. Program ini dilaksanakan oleh semua negara di
dunia. Utamanya negara berpenghasilan rendaah dan menengah yang biasa
disebut Low and Middle Income Country (LMICs) salah satunya Indonesia.
Negara yang telah berhasil melaksanakan program ini adalah Italia, Belanda,
Amerika Serikat untuk negara maju dan Bangladesh, Filiphina, Sri Lanka untuk
negara berpenghasilan menengah rendah (WHO, 2013) Asuhan prakonsepsi
memiliki potensi untuk memberikan dampak positif bagi 208 juta kehamilan di
seluruh dunia setiap tahun (Dean et al., 2013). Asuhan prakonsepsi berguna untuk
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan, kebiasaan
gaya hidup, atau masalah sosial yang kurang baik yang memungkinkan
mempengaruhi kehamilan (Dean et al., 2013). Adapun sasaran program asuhan
prakonsepsi adalah pasangan pengantin. Masa sebelum konsepsi bagi pasangan
pengantin sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka mempersiapkan
kehamilan yang sehat. Menurut Kemenkes RI (2014), pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani
kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang
sehat. Asuhan prakonsepsi merupakan bagian dari upaya preventif dan promotif
yang menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak.
Faktor risiko yang mempengaruhi kehamilan seseorang dapat dikurangi dengan
cara mengidentifikasi faktor risiko tersebut sebelum dimulainya kehamilan.
Sehingga pelayanan kesehatan pada calon pengantin yang komprehensif
merupakan momentum yang tepat untuk mengawali pencegahan kehamilan
berisiko.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
Daftar Pustaka
8
Cabang Ponorogo). Thesis (S2) thesis, Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.
Kriebs JM., Gegor CL. 2012. Asuhan Kebidanan Varney, Edisi 2. Jakarta: EGC.
Paratmanitya, Yhona dkk. 2012. “Citra tubuh, asupan makan, dan status gizi
wanita usia subur pranikah”. Jurnal Gizi. . (Online).
(file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/18208-36380-1-SM.pdf, diunduh
pada tanggal 29 Juli 2021).
9
Silverstone, P. H., & Salsali, M. (2003). Low self-esteem and psychiatric patients:
Part I – The relationship between low self-esteem and psychiatric
diagnosis. Annals of General Hospital Psychiatry, 2 (1), hlm. 1475-2832.
10